Jeringau (Acorus calamus) adalah tumbuhan terna yang rimpangnya dijadikan bahan obat-obatan. Tumbuhan ini berbentuk mirip rumput, tetapi tinggi, menyukai tanah basah dengan daun dan rimpang yang beraroma kuat. [1] Diperkirakan, tumbuhan ini asli berasal dari anak benua India dan menyebar ke berbagai penjuru dunia melalui perdagangan rempah-rempah. di benua Amerika, jeringau kerap dipertukarkan dengan kerabatnya yang asli dari sana, Acorus americanus.
Dalam bahasa Jawa, tumbuhan ini dikenal sebagai dlingo.
Nama latin : Acarus calamus
Teknologi :
Kandungan kimia
dalam minyak atsirinya adalah asaron, glikosida (akorina), akoretina,
kholin, kalameona, iso kalamendiol, siobunona, trimetil, saponin,
vitamin C. Khasiat sebagai karminaif, spasmolitik dan diaforetik. Manfaatnta untuk mambangkitkan nafsu makan, mulas, nifas, penenang, pencerna, radang lambung, kurap (obat luar).
Mutu :
Kandungan kimia dalam
minyak atsirinya adalah asaron, glikosida (akorina), akoretina, kholin,
kalameona, iso kalamendiol, siobunona, trimetil, saponin, vitamin C.
Khasiat sebagai karminaif, spasmolitik dan diaforetik.Manfaatnta untuk mambangkitkan nafsu makan, mulas, nifas, penenang, pencerna, radang lambung, kurap (obat luar).
Kegunaan :
Petani di daerah
Rangkasbitung menanam pada tanah podsolik merah kuning dengan jarak
tanam 60*30 cm dan dipanen pada 8 bulan setelah tanam menghasilkan 15
ton/ha dengan rendemen minyak hanya 0,48%. Sedangkan petani di
Karanganyar menanam dari klon terpilih dengan jarak tanam 90*60 cm dan
di pupuk kandang 6 ton/ha, dipanen lebih dari 1 tahun dapat meningkatkan
hasil 2 kali lipat dengan rendemen minyak lebih dari 0,50% (Pribadi et
al., 2002). Di Eropa rendemen minyak 0,94-2,2% dan Jepang dapat mancapai
4,63-6% (Indo, 1972).3
Sumber :
1. wikipedia.id.org
No comments:
Post a Comment