Friday, October 5, 2012

Keramunting


Nama Daerah Lubai Muara Enim: Keremunting. Nama Melayu : Kemunting, Nama Saintifik: Rhodomyrtus tomentosa (Ait.) Hassk. Nama Lain: Kermunting, Kerebunting, Dunduok (kadazan dusun Negara Malaysia), Gangrenzi (cina), Downy rose myrtle, downy myrtle, hill gooseberry, hill guava, Isenberg bush, myrte-groseille, rose myrtle, Famili: Myrtacea, Lokasi dijumpai: Tumbuhan liar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia : ke·ra·mun·ting n 1 tumbuhan yg tingginya antara 0,5 m—1,25 m, bunganya indah berwarna merah hijau, buahnya bulat berwarna merah kecokelat-cokelatan dan enak dimakan, daunnya dapat digunakan sebagai obat luka; kemunting; Rhodomyrtus tomentosa; 2 buah keramunting.

Keterangan tumbuhan:

Keramunting adalah sejenis tanaman liar dengan pohon berkayu. Di padang-padang terbuka tingginya hampir serata tinggi orang-orang dewasa. Buahnya yang matang kira-kira tiga per empat buah anggur. Kulitnya seperti beludru, tak licin mengilat, kecuali jika baru tersiram hujan. Di dalamnya berbiji seperti biji anggur, daging seperti anggur, hanya terasa lebih berserat, tak terlalu mengandung air, dan rasanya manis. Tanaman ini Merupakan tumbuhan yang biasa tumbuh sebagai semak belukar. Dari hasil penelitian penulis tanaman ini banyak tumbuh di Daerh Sumatera Bagian Selatan, Bangka Belitung dan Riau. Di Negara Jiran Malaysia dan Thailand keramunting menjadi tumbuhan yang biasa menguasai kawasan lapangan dan merupakan tumbuhan liar.
Keramunting dapat tumbuh mencapai ketinggian hingga 2 meter. Batangnya yang muda mempunyai bulu-bulu pendek yang halus dan padat. Daunnya tersusun secara bertentangan, berbentuk ringkas dan berbentuk bujur. Permukaan daun berkilat dengan warna hijau gelap manakala bahagian bawah daunnya mempunyai bulu-bulu halur dan berwarna hijau pudar. Bunganya berwarna merah jambu, dengan lima kelopak. Ia mempunyai banyak stamen dengan 5 filamen berwarnamerah jambu dan saiznya berukuran (garis rentas) 2.5 cm. Satu atau lebih bunga tersusun pada tangkai bunga. Hingga bunga karamunting satu-satu berlepasan kelopaknya, menjelma menjadi buah berwarna hijau sekeras jambu biji mentah, berukuran sekacang tanah. Menjelang hujan turun di pangkal musim hujan satu-satu buah karamunting berwarna kemerahan. Sampai kemudian musim buah karamunting mencapai puncaknya, buah-buahnya bunting berwarna ungu. Buahnya kecil (beri) dengan ukuran garis rentas lebih kurang 1.3 cm, berwarna ungu gelap dengan isi yang manis dan berbau harum. Keramunting hidup subur dikawasan yang tanahnya mempunyai kelembapan yang tinggi terutamanya berhampiran dengan paya atau sungai. Namun ia juga boleh beradaptasi dengan pelbagai jenis tanah seperti tanah pasir dan tanah yang agak asin. Di Malaysia dan Thailand kemunting biasa dijumpai hidup dikawasan tanah pasir dan juga kawasan yang berpaya.

Kegunaan:

Di Daerah Lubai buah Keramunting hanya dimakan langsung tanpa melalui proses. Buah ini belum ada nilai tambah, karena buah ini hanya dianggap tumbuhan liar belaka yang dianggap tidak mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Masyarakat Lubai belum banyak tahu bahwa tumbuhan ini dapat menghasilkan nilai ekonomi yang dapat menambah pendapatan keluarga.Pada Kabupaten Belitung Prov. Bangka Belitung Buah Keramunting dapat diolah menjadi  dodol keremunting dapat dibawa sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Belitung.

Di Malaysia, masyarakat desa kadazan merebus akar kemunting untuk menjadikan air rebusannya sebagai penawar untuk muntah berdarah. Air rebusan ini (lebih kurang 150 ml) diminum tiga kali sehari selama tiga hari. Buahnya yang manis boleh digunakan untuk membuat pai dan juga jem. Di kawasan selatan Thailand buah kemunting yang masak ranum dan manis rasanya dimakan bersama santan yang dicampur dengan sedikit garam.

No comments:

Post a Comment