Tuesday, October 9, 2012

Lengkuas

Tanaman Lengkuas di daerah Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan ditanam hanya untuk keperluan bumbu dapur saja. Masyarakat Lubai belum mengetahui bahwa tanam an ini selain digunakan untuk keperlu an  memasak sayuran, dapat dipergunakan obat-obatan.
Tanaman Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.

Diskripsi Morfologi

Akar: Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat.

Batang: Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih- putihan. Batang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Daun: Daun tunggal berwarna hijau, bertangkai pendek tersusun berseling. Daun disebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil daripada yang di tengah. Bentuk daun lanset memanjang dan ujungnya runcing, pangkal tumpul dengan tepi daun rata. Pertulangan daun menyirip, panjang daun sekitar 20- 60 cm, dan lebarnya 4 - 15 cm. Pelepah daun kira-kira 15 - 30 cm, beralur dan berwarna hijau.
Bunga: merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran perbungaan lebih kurang 10-30 cm x 5-7 cm. Jumlah bunga di bagian bawah tandan lebih banyak dari pada di bagian atas, panjang bibir bunga 2,5 cm, berwarna putih dengan garis miring warna merah muda pada tiap sisi. Mahkota bunga yang masih kuncup, pada bagian ujungnya berwarna putih, sedangkan pangkalnya berwarna hijau. Buah: buahnya berupanya buah buni, berbentuk bulat, keras. ketika muda berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan, berdiameter ± 1 cm. Ada juga yang buahnya berwarna merah. Biji: bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong,dan berwarna hitam.

Anatomi

Anatomi Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 0,5% v/b. Epidermis terdiri dari satu lapisan kecil agak pipih. Dinding berwarna kuning kecoklatan, kutikula jelas. Korteks parenkimatik, jaringan korteks bagian luar terdiri dari beberapa lapis sel dengan dinding tipis berwarna kuning kecoklatan, jaringan korteks bagian dalm terdiri dari sel parenkim besar, dinding sel tipis, tidak berwarna, kadang-kadang bernoktah halus, berisi butir pati. Pada parekim tersebar idioblas berisi minyak dan zat samak, berwarna coklat muda atau tua yang dengan penambahan besi (III) klorida LP warna berubah menjadi kehitaman. Butir pati tunggal, bentuk lonjong atau bulat telur, lamela tidak jelas, panjang butir 8 μm – 60 μm, umumnya 25 μm – 50 μm. Endodermis terdiri dari sel yang lebih kecil dari sel parenkim, dinding sel tipis, tidak berisi pati. Berkas pembuluh kolateral, tersebar dalam parenkim, dikelilingi serabut. Serabut kecil memanjang, dinding sel tebal, tidak berlignin, lebar lumen 20 μm -40 μm, bernoktah. Xilem umumnya berupa pembuluh jala, pembuluh noktah dan pembuluh tangga, lebar 20 μm – 60 μm, tidak berlignin. Floem sedikit dan tidak jelas.

Fisiologi

Fotosintesis
Fotosintesis pada lengkuas sama seperti proses fotosintesis pada tumbuhan umumnya. dimana proses fotositesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk menghasilkan makanan dengan memanfaatkan energi cahaya. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis.
Reaksi fotosintesis adalah sebagai berikut :
12H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH. ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin dimana karbon dioksida diubah menjadi ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).

Respirasi

Reaksi respirasi termasuk dalam reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula menjadi molekul-molekul anorganik berupa CO2 dan H2O. Respirasi atau pernapasan berfungsi untuk mendapatkan energi dari bahan-bahan organi melalui proses pemecahan gula yang disebut dengan proses glikolisis. Senyawa gula pada tanaman didapatkan dari proses fotosintesis. Butiran amilum yang tersimpan dalm berbagai jaringan dan organ penyimpan cadangan makanan akan diubah kembali dalam bentuk glukosa fosfat di dalam sitoplasma sel. Akhirnya senyawa glukosa fosfat tersebut akan dipecah menjadi piruvat dan masuk dalam siklus Krebs. Selama glikolisis berlangsung dan dalam siklus Krebs akan dihasilkan gas CO2 yang akan dikeluarkan dari sel. Gas tersebut akan berdifusi akan terkumpul dalam rongga-rongga antar sel dan bila tekanan telah cukup akan dikeluarkan.
Reaksinya adalah: C6H12O6 (glukosa) + 6O2 → 6H2O + 6CO2 + ATP Glukosa yang dihasilkan pada proses fotosintesis dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi pada tumbuhan. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.

Kegunaan Lengkuas :

Untuk penyegar (tonikum}, menjaga kesehatan, dan menjaga stamina Pria, dengan beberapa pelengkap, terkenal dengan Jamu Kudu Laos terdiri dari ramuan yaitu :
  1. Laos.
  2. Mengkudu.
  3. Bawang Putih.
  4. Merica.
  5. Kedaung.
  6. Asam jawa.
  7. Gula jawa + gula pasir secukupnya
  8. garam secukupnya.
Cara mengolah
Semua bahan ditumbuk atau diblender sampai halus dijadikan dua kelompok yaitu ;
  1. Lengkuas dengan Mengkudu.
  2. Bawang putih, Merica dan biji kedaung (digoreng sangrai atau sangan).
Setelah digiling sampai halus, semua bahan dicampur dengan Asam Jawa didimasak sampai mendidih selanjutnya gula dan garam dimasukkan, diperas dan disaring. Kudu Laos ini bisa bertahan sampai 24 jam, setelah itu rasanya sudah berobah.
Selain untuk masakan dan Jamu lengkuas masih bisa dipergunkan untuk yang lainnya diantaranya untuk menyembuhkan jamur kulit (panu) dengan cara bagian yang masih muda dekat tunas diiris melintang dan bagian irisan tadi dicacah dengan pisau kemudian cacahan tadi di tetesi minyak tanah, setelah itu digosokkan pada kulit yang terkena jamur kilit. Cara penggosokan jangan sampai kulit

Kandungan

Mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, galangin, alpinen kamfer, methyl-cinnamate. Lengkuas berkasiat sebagai anti jamur, anti bakteri, menghangatkan, membersihkan darah, menambah nafsumakan, mempermudah pengeluaran angin dari dalam tubuh, mengencerkan dahak, mengharumkan dan merangsang otot.

Sumber : wikipedia.id.org

No comments:

Post a Comment