Friday, October 26, 2012

Seroja

Nelumbo nucifera

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Nymphaeales
Famili : Nelumbonaceae
Genus : Nelumbo
Spesies : Nelumbo nucifera Gaertn.

Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air tahunan dari genus Nelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini sering kali disebut teratai (Nymphaea) walaupun sebenarnya keduanya tidak berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama binomial Nelumbium speciosum (Willd.) atau Nymphaea nelumbo.

Tangkai berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai, atau rawa. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu setengah meter.  Daun tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air. Daun berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air.

Bunga dengan diameter sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air. Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus. Ada beberapa kultivar seroja dengan bentuk dan warna bunga yang beragam. Lotus (genus Nelumbo) merupakan lambang negara India.

Bunga seroja sangat akrab di telinga banyak orang, karena lagu Melayu berjudul Bunga Seroja sangat populer dan sering didendangkan. Tapi mungkin tak banyak orang sekarang yang tahu wujud bunga seroja. Seroja (Nelumbo nucifera) dikenal juga sebagai Indian Lotus dan Chinese Lotus, merupakan tumbuhan air yang tumbuh di tanah berlumpur dan tergenang air seperti rawa dan kolam. Seroja banyak tumbuh di pesisir timur pulau Sumatera yang berawa. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun dengan bunga yang indah. Tak heran bila bunga ini menginspirasi pengarang lagu "Bunga Seroja". Seroja mirip dengan teratai karena memang merupakan keluarga Nymphaeaceae. Serupa tapi tak sama. Perbedaan teratai dan seroja antara lain: daun teratai mengambang di permukaan air, sedangkan daun seroja menjulur ke atas; bunga teratai memiliki pusat bunga yang kecil, sedangkan bunga seroja memiliki pusat bunga yang besar; bunga teratai memiliki warna yang beragam, sedangkan bunga seroja hanya memiliki warna bunga putih atau merah muda.

Uniknya, di Inderagiri Hulu buah Seroja dikonsumsi oleh masyarakat. Sewaktu saya kecil di Air Molek tahun 1980an, buah seroja mudah didapatkan karena banyak dijual di pasar. Biasanya buah ini dijual dalam satuan "ikat", yaitu beberapa tangkai buah diikat menjadi satu.

Tumbuh-sampai ketinggian 19 kaki tergantung pada dept rawa atau sungai itu tumbuh masuk. Akar teratai suci tertanam kuat di lumpur di bawah permukaan air dan tanaman memiliki batang panjang yang daun dan bunga yang terpasang. Daun melingkar besar mengambang di permukaan dan bunga-bunga di atasnya. Bunga-bunga ini terbuka di pagi hari dan dapat 9 inci. Buah ini berbentuk polong berbentuk kerucut dengan benih diatur dalam lubang, ketika benih sudah matang, mereka dilepaskan karena tikungan bawah pod ke air.

Nelumbo nucifera atau seroja adalah suatu spesies tanaman air perenial dari genus Nelumbo (lotus) yang berasal dari india. Tinggi tanaman berkisar 1-1,5m. Pada genus Nymphaea di Indonesia sering disebut teratai. Seroja berbunga dari bulan Juli sampai Agustus. Bunganya mempunyai dua organ reproduksi, jantan dan betina (hermaprodit). Tanaman ini dapat tumbuh pada tanah yang basah atau liat dan tanah yang bersifat asam atau netral. selain itu dapat juga tumbuh di air.

Batang berbentuk tabung yang kosong di tengahnya untuk jalan lewat udara. Daun terdapat di permukaan air, keluar dari tangkai yang berasal dari rimpang yang berada di dalam lumpur pada dasar kolam, sungai atau rawa.Berbentuk bundaran penuh tanpa potongan, bergelombang di bagian tepi, dengan urat daun berkumpul ke tengah daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm. Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan daun membentuk butiran air. Bunga berdiamater sampai 20 cm. berwarna putih bersih, kuning atau merah jambu, keluar dari tangkai yang kuat menjulang di atas permukaan air. Bunga mekar di bulan Juli hingga Agustus.

Bunga seroja ini banyak digunakan sebagai penghias kolam di taman-taman. Selain itu rimpangnya enak dimakan. Biasa digunakan dalam masakan Jepang, masakan Tionghoa, dan masakan India. Namun jika rimpang yang dimakan mentah dapat menjadi sumber penularan parasit Trematoda. Bijinya kaya dengan tepung sehingga bisa dimakan atau diolah menjadi bahan makanan. Bongkol yang berlubang-lubang seperti sarang lebah dijual dalam bentuk kering sebagai pelengkap dalam seni merangkai bunga kering. Daunnya lebar sehingga sering digunakan sebagai pembungkus. Akarnya dapat dimasak dan mengandung kira-kira 1.7% protein, 0.1% lemak, dan 9.7% karbohidrat.

Bunga ini juga telah digunakan sebagai obat herbal lebih ari 1500 tahun. Seluruh bagian dapat digunakan sebagai astringen dan hipotensi. Akarnya dapat digunakan untuk tonik dan mengobati disentri.

Anatomi

Receptaculum (dasar bunga) ada dua karakteristik jenis sel parenkim. Sel pada yang berisi sejumlah tajin besar dan sel yang pusatnya berisi sitoplasma tebal dengan vacuoles yang besar disepanjang sitoplasma. Dasar bunga diisi dengan rongga yang besar, yang dilapisi dengan sel yang memproduksi kristal kalsium oxalat. Rongga ini membuat tekstur dasar bunga seperti bunga-karang/spons. Petela terdapat pada dasar bunga, isi sel vacuola lebih sedikit.

 
Butir serbuk sari bunga teratai adalah khas untuk dicotyledons. Butir serbuk sari berupa tripulcate. Merupakan potongan melintang dari tangkai benang sari. Tangkai benang sari (filament) berisi banyak sel sitoplasma dan satu pusat vaskuler. Permukaan bunga teratai daun bunga dibuat dari papillose epidermal sel. Terdapat kristal idioblasts yang berisi zat kapur oxalate druses berselang-seling antara epidermal sel. Pada morfologi mahkota bunga epidermis papillose ditemukan pada kedua permukaan mahkota bunga. Pada daun, epidermis papillose hanya ditemukan pada permukaan adaxial.

 
Pada bunga teratai, kepala putik mengeluarkan suatu substansi yang lengket untuk dapat melekatkan butir serbuk sari. Pada permukaan dasar bunga (receptaculum). Sel terdiri dari kristal yang tumbuh dan akan mengisi sel dan membentuk suatu druse. Kristal kalsium Oxalate dihydrate ditemukan di dalam sel yang paralel sampai ke sistem vaskuler di dasar bunga. Vacuola ditemukan di dalam parenkim receptaculum. Kristal Sel ditemukan dalam lapisan parenkim di bawah epidermis dasar bunga. Kristal dihydrate pertma kali ditemukan pada bunga teratai.

Efek Farmakologis.

 
 
Biji: Memelihara kondisi jantung, bermanfaat bagi ginjal dan menguatkan limpa. Tunas biji teratai: Menghilangkan panas dalam di jantung, menurunkan panas, menghentikan perdarahan, menahan ejakulasi dini. Kulit biji teratai: Menghentikan perdarahan, Menghilangkan panas dalam di lambung, mengeluarkan panas dan lembab dari usus. Benangsari (kumis bunga teratai): Menghilangkan panas dari jantung, menguatkan fungsi ginjal, menahan ejakulasi dini dan menghentikan perdarahan. Penyangga bunga: Membuyarkan darah beku, menghentikan perdarahan, menolak lembab. Batang teratai (tangkai daun, tangkai bunga): Menurunkan panas dan memperlancar kencing. Daun: Membersihkan panas dan menghilangkan lembab, menaikkan yang jernih, menghentikan perdarahan. Dasar daun: Menurunkan panas dan menghilangkan lembab, menormalkan menstruasi, menguatkan kehamilan. Rimpang: Dimakan mentah berkhasiat menurunkan panas, mendinginkan darah yang panas dan membuyarkan darah beku. Bila dimasak, berkhasiat menguatkan limpa, menambah selera makan, penambah darah, membantu pertumbuhan otot dan menyembuhkan diare. Akar: Menghentikan perdarahan, membuyarkan darah beku, penenang. Tepung rimpang: Menghentikan perdarahan, menambah darah, mengatur fungsi ginjal dan limpa.

Kandungan Kimia

 
  1. Bunga: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, kaempferol. Benangsari: Quercetin, luteolin, isoquercitrin, galuteolin, juga terdapat alkaloid. Penyangga bunga (reseptacle): Protein, lemak, karbohidrat, caroten, asam nikotinat, vitamin B1, B2, C dan sedikit mengandung nelumbine. Biji: Kaya akan pati, juga mengandung raffinose, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor dan besi. 
  2. Kulit biji teratai mengandung nuciferine, oxoushinsunine, N- norarmepavine. Tunas biji teratai: Liensinine, isoliensinine, neferine, nuciferine, pronuciferine, lotusine, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin, rutin. 
  3. Rimpang: Pati, protein, asparagine, vitamin C. Selain itu juga mengandung catechol, d-gallocatechol, neochlorogenic acid, leucocyanidin, leucodelphinidin, peroxidase, dll. Akar: Zat tannic dan asparagine. 
  4. Daun: Roemerine, nuciferine, nornuciferine, armepavine, pronuciferine, N-nornuciferine, D-N-methylcoclaurine, anonaine, liriodenine, quercetin, isoquercitrin, nelumboside, citric acid, tartaric acid, malic acid, gluconic acid, oxalic acid, succinic acid, zat tannic, dll. Dasar daun teratai: Roemerine, nuciferine dan nornuciferine. 
  5. Tangkai daun: Roemerine, nornuciferine, resin dan zat tannic. Oxoushinsunine yang terdapat pada kulit biji teratai berkhasiat menekan perkembangan kanker hidung dan tenggorokan, sedangkan biji dan tangkai teratai berkhasiat anti hipertensi.

No comments:

Post a Comment