Lafal Al Hafizh mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat yang memelihara segala sesuatu dari
kemusnahan dan kerusakan, dan memelihara amal perbuatan hamba-hamba-Nya
sampai akhirnya diberinya ganjaran dengan karunia dan anugerah-Nya.
Dalam arti lain, Al-Hafizh itu ialah Dzat yang memelihara makhluk dari
semua bencana di dunia dan di akhirat.
Dikatakan pula bahwa makna Al-Hafizh ialah Yang Maha Memelihara. Ini tidak dapat dipahami kecuali dari tiga aspek:
- Mengabadikan dan mengekalkan keberadaaan segala yang ada-lawannya adalah melenyapkan. Allah SWT ialah Dzat yang memelihara langit, bumi, malaikat dan makhluk-makhluk lainnya yang panjang masa hidupnya; atau manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan yang tidak panjang masa hidupnya.
- Al-Hafizh mempunyai makna memelihara
yang lebih nyata. Yaitu memelihara antara dua sifat yang saling
bertentangan. Sifat yang bertentangan dan bertolak be1akang itu tampak
jelas, seperti panas dan dingin yang satu me1awan yang lain. Demikian
juga antara sifat kering dan lembab, dan semua tubuh yang berasal
dari tanah yang terbentuk dari asal yang bertentangan ini. Sebab,
hewan mesti memerlukan panas alami, yang seandainya tidak ada, tentu
kehidupannya akan rusak, seperti darah dan lain-lain. Selain itu ia
juga memerlukan sifat kering yang dengannya seluruh anggota tubuhnya
saling mengikat, khususnya anggota tubuh yang keras. Tubuh juga
memerlukan sifat dingin supaya ia tidak terbakar, dan supaya zat-zat
di dalam tubuh menjadi normal. Allah telah menghimpunkan semua unsur
yang saling bertentangan ini di dalam tubuh manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan seluruh makhluk. Kalau Allah, tidak memeliharanya,
tentulah semua sifat yang saling bertolak belakang itu menjadi
berjauhan dan
akan kacaulah campurannya. - mulurnya sesuatu yang bertolak belakang itu dengan apa yang mengembalikan kekuatan guna menjamin tetapnya segala yang maujud. Misalnya, sifat panas itu melenyapkan dan mengeringkan sifat lembab. Jika sifat lembab itu kalah, maka akan menjadi lemahlah tubuh dan ia lalu menuntut pelembab, seperti air atau lainnnya, guna mengembalikan keseimbangan keduanya. Demikianlah keadaan semua sifat yang bertolak belakang itu. Ini merupakan sebab-sebab yang telah disiapkan oleh Sang Pencipta guna memelihara segala bentuk kehidupan yang ada dari kebinasaan. Terkadang kebinasaan itu berrasal dari sebab-sebab khusus, seperti diserang oleh binatang buas atau musuh bebuyutan. Maka Allah memelihara dari hal-hal itu dengan menciptakan baginya suatu alat bela diri, seperti cakar, kekuatan, dan siasat. Kalau bukan karena itu, niscaya makhluk-makhluk itu tidak akan mampu membela dirinya sehingga akan binasa dan musnahlah ia. Pembicaraan tentang uraian pemeliharaan Allah atas langit dan bumi ini sebenarnya sangat panjang seperti halnya semua perbuatan Allah, yang dengannya dapat dipahami makna ism ini; bukan dengan mengambil dari asal bahasanya, namun dengan tadabbur (merenunggkan) dan musyahadah (menyaksikan).
Keberuntungan
seorang hamba dari ism ini mensyaratkan agar ia memelihara anggota
tubuh dan hatinya serta memelihara agamanya dari pengaruh marah,
cengkeraman syahwat, serta tipuan nafsu dan tipu daya setan.
Khasiatnya
Barangsiapa
berzikir dengannya atau menuliskannya dan membawanya di tempat yang
menakutkan, maka ia akan selamat, sekalipun ia tidur di tempat binatang
buas.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Hafizhu ihfadna min fitnatidunnya wa suu ‘iha
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memelihara, perihalalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memelihara, perihalalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya
===\
Lafal Al Muqit mempunyai arti bahwa
Allah, Dzat adalah Pencipta makanan jasmani dan ruhani, dan Dia
pulalah yang memberikan kepada semua yang maujud makanan yang mencukupi
berupa makanan fisik (sesuatu yang dapat dicapai dengan indera) dan
maknawi (sesuatu yang tidak dapat dicapai dengan indera). Makanan hewan
bersifat materi yang sesuai dengannya, dan makanan jiwa adalah ilmu
pengetahuan; sedangkan makanan malaikat adalah taat.
Al
Muqit artinya sama dengan Ar Razzaq, namun ia lebih khusus. Sebab,
rezeki itu bisa mencakup makanan atau lainnya, sedangkan Al-Muqit itu
adalah yang berrtanggung jawab atas sesuatu dengan kekuasaan dan ilmu.
Allah SWT berfirman yang artinya : “… Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Al Qur’an Surat An-Nisa’: ayat 85)
Yakni,
Yang Mahakuasa secara mutlak. Jadi, maknanya kembali kepada kekuasaan
dan ilmu. Atas dasar itulah Al-Muqit merupakan ism dari sifat yang
tidak menunjukkan kekuasaan saja atau ilmu saja, tetapi ia menunjukkan
terkumpulnya dua arti tersebut.
Berakhlak
dengan ism ini mengharuskan Anda tidak meminta semua keperluan Anda
selain kepada Allah SWT, sebab perbendaharaan rezeki itu berada di
tangan-Nya. Dalam salah satu hadis qudsi, Allah SWT berfirman yang
artinya: “Wahai Musa, mintalah kepada-Ku apa saja, sekalipun hanya tali
sandalmu atau garam dapurmu!”
Khasiatnya
Barangsiapa
menuliskan ism ini atau membacakannya ke atas tanah, lalu tanah itu
dibasahinya dan kemudian diciumnya, niscaya Allah akan menguatkannya
dalam menahan lapar.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Muukitu a’thina quwataka laa haula wala kuwata illa bika
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
===
Lafal Al Hasib mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat Yang Maha Penghitung. Al Hasib sama dengan
Al-Kafiy, artinya Yang Mencukupi; berasal dari kata ahsabani atau
kafani, dan hasbiyallah atau kafaini. Dia adalah Dzat yang meng-hisab
makhluk di hari kiamat kelak.
Imam
Al-Ghazali berpendapat, bahwa Al Hasib itu berasal dari kata hasiba
yang artinya “terhormat dan sempurna.” Pendapat lain mengatakan, bahwa
al hasbu itu adalah al-iktifa‘, artinya bahwa Al-Hasib ialah Dzat Yang
Memberikan segala kebutuhan hamba-hamba-Nya. Dan ada pula pendapat yang
mengatakan bahwa ism itu berasal dari kata al-ihsha’, yaitu yang
meng-hisab segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya menurut kelompoknya
masing-masing.
Orang-orang
kafir dijadikan-Nya meng-hisab diri mereka sendiri, lalu mereka
memutuskan atas diri mereka hukuman neraka, kemudian mereka pun
memasukinya. Ahli iman dan kamal (orang sempurna) di-hisab oleh para
malaikat, disaksikan oleh orang banyak dengan teliti, guna menampakkan
keutamaan mereka agar menjadi hujjah atas orang selain mereka. Sedangkan
kebanyakan kaum mukminin yang berhak mendapat siksa, Allah meletakkan
tangan-Nya atas mereka lalu mereka mengakui dosa-dosa yang telah mereka
perbuat, kemudiian Allah mencerca mereka atau menyiksa mereka dan
setelah itu mengampuni mereka. ltulah hisab (perhitungan) sesuai dengan
kehendak Allah SWT, sehingga dengan demikian perhitungan itu berjalan
dengan cepat.
Ada
pendapat yang mengatakan bahwa semua makhluk itu di-hisab pada waktu
yang sama; Mahasuci Allah yang memiliki kekuasaan atas hal itu. Dia
berfirman: “… Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.” (Al
Qur’an Surat Al-An’am: ayat 62)
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan agar Anda takut kepada Allah SWT, serta mengharapkan dan menggagungkan-Nya.
Khasiatnya
Barangsiapa
takut dikalahkan oleh temannya, maka ia harus membaca ism ini setiap
hari sebelum matahari terbit dan sesudah matahari tenggelam sebanyak 27
kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah menyelamatkannya dari rasa
takutnya itu. Membaca ism ini hendaklah dimulai dari hari Kamis.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Hasiibu haasibna hisaaban yasiiroo
Artinya : Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan
===Artinya : Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan
Lafal Al Kabbir
artinya Yang Mahabesar dalam segala sesuatu, sebab Dia Azali (kekal
adanya, tanpa permulaan) dan Mahakaya secara mutlak. Atau, Dia Mahabesar
dalam penglihatan indera dan pencapaian akal.
Hujjatul
Islam Imam Al-Ghazali berkata: “Al-Kabir itu ialah yang mempunyai
al-kibriya‘ (keangkuhan dan kesombongan), sedangkan kibriya‘ itu
merupakan ibarat (ungkapan) dari kesempurnaan Dzat. Arti kesempurnaan
Dzat itu adalah kesempurnaan wujud, dan kesempurnaan wujud itu kembali
kepada dua perkara: Pertama, kekekalan-Nya yang abadi, sedangkan
seluruh makhluk terputus dengan sifat ketiadaan, baik yang terjadi
sebelumnya maupun sesudahnya; maka ini adalah suatu sifat kekurangan.
Begitu juga dikatakan kepada orang yang lanjut umurnya: Huwa
kabirussinn (Ia panjang usia). Kata kabir ini dipergunakan bagi sesuatu
yang tidak dapat dipakai kata ‘azhim. Kedua, keberadaan-Nya adalah
keberadaan (wujud) yang tidak berpermulaan dari sesuatu, yang menjadi
sebab wujudnya segala yang ada. Jika sesuatu yang sempurna
keberadaannya dalam dirinya disebut sempurna dan besar, maka keberadaan
semua yang maujud yang berasal dari-Nya itu adalah lebih patut disebut
sempurna dan besar.”
Kabir
(besar) pada hak seorang hamba adalah orang yang sempurna, yang
sifat-sifat sempurnanya itu tidak hanya terbatas pada dirinya saja,
melainkan juga menjalar kepada orang lain. Tidaklah seseorang
duduk-duduk bersamanya, melainkan akan memperoleh sebagian dari
kesempurnaannya itu. Kesempurnaan seorang hamba adalah pada akalnya,
wara‘ (memelihara diri dari perbuatan jahat)nya, dan pada ilmunya.
Jadi, orang besar diantara hamba-hamba Allah ialah orang yang berilmu,
bertakwa, dan menjadi mursyid (pemberi tuntunan) kepada makhluk, serta
saleh, dengan menjadi suri teladan bagi orang lain, yang dapat dipetik
cahaya dan ilmu darinya. Barangsiapa mengenal kebesaran dan ketinggian
Tuhannya, maka ia tentu akan merendahkan dan menghunakan diri dihadapan
hamba-hamba-Nya yang saleh.
Khasiatnya
Lafal
AL Kabbir berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetaahuan dan
makrifat bagi orang yang banyak berzikir dengannya. Barangsiapa
mempunyai banyak utang, kemudian ia memperbanyak membaca ism ini,
niscaya Allah akan melunaskan utang-utangnya itu. Dan barangsiapa
diturunkan dari pangkatnya, lalu ia membaca ism ini sebanyak seribu
kali selama tujuh hari, dengan berpuasa, niscaya ia akan kembali kepada
pangkatnya semula.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Kabbiru ij ‘alan kubaroo ‘a
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar
===
Lafal Al ‘Aliy mempunyai arti
bahwa Allah, Dzat Yang Maha Tinggi serta Mulia. Al ‘Aliy adalah
ungkapan yang paling sempurna dalam menunjukkan ketinggian tingkat tanpa
ujung. Tidak ada sesuatu pun kecuali dia berada dalam liputan Allah
SWT. Ungkapan ini dapat pula diartikan sebagai Dzat Yang Mahatinggi dari
sekutu dan lawan. Dengan kata lain, tidak ada tingkatan lain di atas
tingkatan-Nya, dan semua tingkatan diliputi oleh-Nya.
Keberuntungan
seorang hamba dari ism ini mengharuskan ia membayangkan bahwa Allah
mempunyai ketinggian yang mutlak. Karena, dalam kenyataan, tidaklah ia
mencapai suatu derajat kecuali ada pula derajat lain yang lebih tinggi
darinya, yaitu derajat para nabi dan malaikat. Jadi, tidak ada yang
lebih tinggi kecuali ada pula yang lebih tinggi lagi darinya.
Contohnya, ketika Nabi Musa as. bertanya kepada Allah, “Adakah orang
yang lebih alim dariku?” Maka dijawab oleh Allah: “Ada, yaitu wali
kami, Khidhir.” Itulah yang disebutkan dalam kisah yang masyhur di
dalam Alquran tersebut.
Berakhlak
dengan ism ini mengharuskan Anda condong kepada semua perkara yang
luhur dan menjauhkan diri dari semua perkara yang rendah (buruk, hina).
Dikatakan bahwa sesungguhnya Allah itu menyukai semua perkara yang
luhur dan membenci semua perkara yang buruk. Dan disebutkan dari Imam
Ali karramalahu wajhah: “Ketinggian kemauan itu termasuk sebagian dari
iman.”
Khasiatnya
Barangsiapa
menuliskan ism ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan
menyampaikannya kepada tingkat dewasanya, jika dituliskan pada seorang
bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya, dan kalau
dituliskan pada seorang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan
berkat karunia Allah SWT.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa ‘Aliyu uluwaka nastaghitsu
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu
===
===
==
===
Lafal Al Halim mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat yang tidak dikobarkan oleh amarah dan
kemarahan itu tidak menariknya untuk segera memberikan siksa. Dengan
kata lain, Dialah Dzat yang memaafkan orang-orang yang berdosa,
sekalipun mereka sebenarnya sudah patut mendapatkan siksaan karena
dosanya itu.
Dikatakan,
dengan ungkapan lain, bahwa Al-Halim itu ialah Dzat yang menyaksikan
perbuatan maksiat yang dilakukan oleh seseorang, dan melihat
pelanggaran perintah-Nya, tetapi Dia tidak segera murka, tidak ditimpa
kebencian, dan tidak segera membalas walaupun Dia sangat mampu untuk
melakukan itu. Allah SWT memuji diri-Nya dengan firman-Nya,
“Dan
sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan apa yang ia perbuat,
niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu
makhluk yang melata pun ...” (QS. Fathir: 45)
Rasulullah saw. telah menjelaskan puncak sifat halim ini dalam sabdanya yang berbunyi:
Tidak
ada sesuatu pun yang lebih sabar terhadap gangguan melebihi apa yang
didengar oleh Allah. Orang-orang kafir ilu menuduh bahwa Dia mempunyai
anak, namun Dia tetap memberikan kesejahteraan dan rezeki kepada
mereka.
Berakhlak dengan ism
ini mengharuskan seseorang bersikap sabar dan suka memaafkan
kesalahan orang lain, dan membalas kejahatan dengan kebaikan, sesuai
dengan sifat halim yang ada pada Allah SWT.
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism
ini pada secarik kertas, lalu dihapusnya dengan air dan disapukannya
pada alat tukangnya, maka akan tampaklah padanya keberkatan. Dia jika
disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan terhindar dari
bahaya tenggelam dan dari segala marabahaya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Haliimu Bil hilmi jayyinna
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun
===
Lafal Al Khabir mempunyai arti bahwa Allah, Dzat Yang Maha Mengetahui. Al Khabir
ialah Dzat Yang Maha Mengetahui akan perkara-perkara yang halus. Dia
adalah Dzat yang tidak tersembunyi bagi-Nya berita-berita yang batin,
dan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun di bumi dan di
langit, dan tidak bergerak sesuatu benda sekecil atom pun di alam
semesta ini dan tidaklah hati bergejolak atau tenteram, melainkan ilmu
Allah SWT meliputnya.
Dari segi ini ia dapat pula diartikan Al ‘Alim. Namun, ilmu bila ditambah dengan pengetahuan tentang hal-hal yang tersembunyi di batin disebut khabrah, sedangkan yang mempunyai sifat demikian disebut khabir.
Keberuntungan
seorang hamba dari sifat ini mengharuskan dia bersikap mengetahui
segala yang terjadi di alam semesta dan dalam dirinya, yaitu hati dan
badannya. Hendaklah ia berhati-hati dan selalu waspada terhadap segala
yang tersembunyi di dalam hatinya, seperti khianat, tipuan,
menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kejahatan. Yang dimaksud dengan
badannya ialah nafsunya. Maka dalam hal ini ia tidak boleh tunduk
kepada bisikannya dan tidak boleh condong kepada haawa nafsunya. Itu
semua tidak akan diketahui kecuali oleh mereka yang sangat mengenal
dirinya dan tipu dayanya, sehingga ia bersiap-sedia untuk melawannya.
Berakhlak dengan ism
ini mengharuskan seseorang mencukupkan diri dengan apa-apa yang telah
diketahui oleh Allah SWT dan pengetahuan-Nya yang dalam mengenai
hamba-hamba-Nya, dan hendaklah ia meninggalkan sifat-sifat riya dan
dibuat-buat.
Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism
ini selama tujuh hari, maka akan datang kepadanya ruhaniah (sebangsa
malaikat) yang akan memberitahukan kepadanya berita-berita yang
dinginkannya, seperti berita-berita tentang kejadian yang berlangsung
pada tahun itu, atau berita tentang raja-raja, atau berita tentang hati
dan lain-lain. Barangsiapa berada di dalam kekuasaan orang yang
selalu menganiayanya, maka ia harus mem perbanyak berzikir dengannya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Khobiru ihyina hayatal khubaro
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada
Lafal Al ‘Adl mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat Yang Maha Adil. Kata ini adalah kata dasar, di mana Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah,
yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik
dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya
mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah, bahwasanya tidak ada bagi manusia
itu kecuali apa yang dia usahakan, dan bahwa hasil dari segala
usahanya itu akan dilihatnya. Sesungguhnya orang-orang yang saleh
berada di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, dan bahwa
orang-orang durhaka akan dimasukkan ke dalam api neraka jahanam.
Keberuntungan seorang hamba beragama dari ism
ini adalah percaya bahwa Allah SWT itu sangat adil, yang tidak
terbantahkan pengurusan-Nya, hukum-Nya, dan segala af’al-Nya, baik yang
sesuai dengan kehendaknya maupun yang tidak sesuai. Sebab, semuanya
itu adil. Dia seperti apa yang seharusnya dan atas apa yang
seharussnya. Kalau Ia tidak melakukan apa yang telah dilakukan-Nya itu,
tentu akan terjadi perkara lain, yang mungkin akan lebih besar
mudaratnya.
Berakhlak
dengan ism ini menuntut seseorang agar senantiasa adil dalam
menghukum, berperilaku, dan berrsikap, dan tidak boleh menganiaya
seorang pun.
Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism
ini pada hari Jumat atau malam Jumat di atas dua puluh iris roti,
lalu roti itu dimakannya, maka Allah akan menundukkan seluruh makhluk
untuknya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa ‘Adlu I ‘ dil man rohimana
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menetapka Keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kami
===Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menetapka Keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kami
Lafal Al Hakam mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat yang membeda kan antara orang celaka dan
orang beruntung, dengan pahala dan siksaan. Al Hakam berasal dari kata hakama yang menurut bahasa artinya pelaksanaan atau pemenuhan, yang memisahkan antara dua perkara, dan menghalangi atau merintangi.
Al-Hakam
adalah Hakim yang tidak dapat ditolak ketentuan-Nya dan tidak dapat
dikomentari keputusan-Nya dalam memutuskan perkara antara yang hak dan
yang batil, yang baik dan yang jahat. Dia memberi ganjaran kepada
setiap orang berdasarkan apa yang telah mereka lakukan, dan Dia
pulalah yang memisahkan antara makhluk-makhluk-Nya dengan apa yang Dia
kehendaki.
Dikatakan bahwa makna Al-Hakam adalah:
Berakhlak dengan ism
ini mengharuskan anda menjadi hakim antara hati dan jiwa anda, dengan
jalan anda harus memperlakukan antara keduanya dengan adil dan
meninggalkan tuntutan dan penyelewengan.
Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism
ini pada akhir malam dalam keadaan suci dan mengkonsentrasikan
pikiran, maka Allah akan menjadikan batinnya sebagai tempat rahasia-
rahasia ketuhanan.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Hakamu uhkum man hasada ‘alaina wagossyana
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menetapkan Hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menetapkan Hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami
===
Lafal Al Bashir mempunyai arti bahwa
Allah, Dzat yang maha melihat mencapai apa-apa yang dapat dilihat
dengan pandangan mata. Sedangkan dalam hak Allah SWT adalah suatu
ibarat tentang sifat yang dengannya tersingkap kesempurnaan perbedaan
segala yang dapat dilihat. Sebab, Allah SWT menyaksikan dan melihat,
sehingga tidak terlepas dari-Nya apa-apa yang terpendam di dalam tanah.
Penglihatan
Allah SWT itu terlepas dari adanya bola mata atau pelupuk mata.
Gambaran dan warna-warni tercetak pada Dzat-Nya, sebagaimana tercetak
pada mata manusia, tanpa memberikan bekas atau perubahan yang merusak.
Keberuntungan seorang hamba dari ism
ini menghendaki dua syarat. Pertama, ia harus mengetahui bahwa Allah
SWT telah menciptakan baginya sepasang mata guna melihat tanda-tanda
kekuasaan-Nya yang terdapat di alam semesta ini dan melihat
keajaiban-keajaiban keraajaan langit. Ia harus menggunakan pandangannya
itu untuk mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya. Kedua,
haruslah ia mengetahui pula bahwa ia selalu berada dalam penglihatan
Allah SWT. Karena itu ia tidak boleh meremehkan pandangan Allah
tersebut. Alangkah lancang dan meruginya orang yang mengetahui bahwa
Allah melihatnya, namun dikerjakannya juga perbuatan maksiat. Dan kalau
ia mengira bahwa Allah tidak melihatnya, maka alangkah kufurnya ia.
Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism
ini sesudah mengerjakan shalat Jumat sebanyak seratus kali, niscaya
Allah akan membukakan baginya pandangan mata batinnya dan
ditunjuki-Nya kepada perkataan dan perbuatan yang baik.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Bashiiru abshir hasanatina
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami
===
Lafal As Sami’ mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat Maha Mendengar, dikaitkan dengan hak Allah
SWT, adalah suatu sifat tambahan atas ilmu-Nya. Maksudnya adalah bahwa
Allah SWT dapat mendengarkan segala sesuatu yang ada sekalipun pelan
suaranya. Sedangkan pendengaran yang ada pada makhluk adalah dengan
perantaraan daun telinga yang akan hilang daya dengarnya bila alat itu
rusak. Tetapi keadaan pendengaran yang ada paada Tuhan tidaklah
demikian. Dia mendengar tanpa perantaraan daun telinga, baik yang
didengar-Nya itu bunyi suara, maupun warna dan benda. Dia dapat
mendengarkan suara langkah semut atas karang yang licin di malam yang
gelap gulita. Dan Dia mendengarkan pujian yang diucapkan seseorang
kepada-Nya lalu Dia mengganjar mereka; dan mendengarkan doa orang-orang
yang meeminta kepada-Nya lalu Ia memperkenankan permintaan mereka.
Pendengaran-Nya tidak dapat ditembus oleh suatu peristiwa, karena Dia
tidak mendengar dengan telinga atau alat pendengaran. Jadi, pendengaran
menurut hal Allah SWT itu ialah suatu ibarat tentang sifat yang
dengannya tersingkap kesempurnaan sifat-sifat buatan-Nya.
Seorang
hamba mempunyai bagian dari pendengaran itu, tetapi terbatas, sebab
ia tidak dapat mendengarkan semua yang dapat didengar, bahkan suara
yang terdekat sekalipun. Dan lagi, seperti yang telah kami kemukakan,
pendengarannya itu dibantu dengan alat (indera pendengar) yang dapat
rusak; dan kalau suaranya terlalu pelan, maka si hamba tidak lagi bisa
mendengarnya.
Keberuntungan seorang hamba yang beragama dengan ism
ini mengharuskan adanya dua syarat. Pertama, harus diketahui bahwa
Allah SWT itu Maha Mendengar. Karenanya ia harus memelihara lisannya.
Kedua, hendaklah diketahui bahwa Allah tidaklah menciptakan baginya
pendengaran tersebut, melainkan agar ia mendengarkan Kalam Allah dan
isi Kitab-Nya yang telah diturunkan-Nya. Dengan demikian ia akan
memperoleh hidayah ke jalan Allah.
Khasiatnya
Barangsiapa
membacanya pada hari Kamis sesudah shalat Dhuha sebanyak lima puluh
kali, maka ia akan menjadi seorang yang makbul doanya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Sammi’u isma’ syakwatana
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Mendengar, dengarkanlah pengaduan kami
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Mendengar, dengarkanlah pengaduan kami
===
Lafal Al-Mudzillu
Lafal Al-Mudzillu mempunyai arti bahw Allah, adalah Dzat yang menundukkan orang yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya.
Berakhlak dengan kedua ism
ini mengharuskan seseorang agar memuliakan kepada siapa yang
diperintahkan supaya dimuliakan dan menghinakan kepada siapa yang
diperintahkan supaya dihinakan.
Khasiatnya
Ism
Al-Mudzillu dibaca sebanyak tujuh puluh lima kali kemudian ia berdoa
di dalam sujudnya, niscaya ia akan bebas dari dalam penjaranya dan
akan selamat dari gangguan orang-orang yang dengki dan aniaya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Mudzilu dzalilman adzalanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menghinakan, hinakanlah orang yang menghina kami
===
Lafal Al Mu ‘ izzu mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat yang memberi kan kerajaan kepada orang yang
dikehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari orang yang dikehendaki-Nya.
Dikatakan bahwa Al-Mu’izzu itu ialah Dzat yang memberikan kemuliaan
kepada hamba-hamba yang dikehendaki Nya.
Berakhlak dengan kedua ism
ini mengharuskan seseorang agar memuliakan kepada siapa yang
diperintahkan supaya dimuliakan dan menghinakan kepada siapa yang
diperintahkan supaya dihinakan.
Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism
Al-Mu’izzu pada malam Senin atau malam Jumat sesudah mengerjakan
shalat Maghrib sebanyak empat puluh kali, niscaya Allah akan
menanammkan rasa takut ke dalam hati seluruh makhluk kepadanya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.comDoa
Yaa Mu ‘izzu aatinaa ‘ijataka Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Kemuliaan limpahkanlah kemuliaan-Mu kepada kami
===
Lafal Ar Rafi’ mempunyai arti bahwa
Allah, adalah Dzat yang meninggikan orang yang dikehendaki-Nya dengan
memberikan nikmat-nikmat-Nya, dan merendahkan orang yang
dikehendaki-Nya dari pangkatnya dengan siksaan-Nya. Ar-Rafi’ itu ialah
Dzat yang meninggikan wali-wali-Nya dengan kemenangan.
Barangsiapa telah dibersihkan musyahadah-nya dari takhayul dan dibebaskan keinginannya dari nafsu tercela, maka ia telah diangkat Allah kepada derajat malaikat muqarrabin.
Dan barangsiapa terbatas musyahadah-nya pada segala yang dapat
dirasakan saja dan kemauannya pada hawa nafsu yang juga dimiliki oleh
hewan, maka tandaanya ia telah direndahkan oleh Allah ke tingkat yang
serenndah-rendahnya. Dan ini semua tidak bisa dilakukan keecuali oleh
Allah SWT; hanya Dialah yang berkuasa merendahkan dan meninggikan.
Di antara syarat keberuntungan seorang hamba dari ism
ini adalah agar ia meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan.
Yaitu dengan jalan membantu (menolong) kebenaran dan menentang
kebatilan. Memusuhi musuh-musuh Allah guna merendahkan mereka, dan
menolong wali-wali Allah untuk meninggikan mereka.
Khasiatnya
Lafal Ar Rafi’ sebanyak tujuh puluh kali, niscaya ia akan selamat dari gangguan orang-orang yang aniaya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Rafi ‘u irfa darojatina
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami
===
Lafal Al Khafid mempunyai arti
bahwa Allah, Dzat yang merendahkan orang yang dikehendaki-Nya dari
pangkatnya dengan siksaan-Nya. Dikatakan bahwa Al-Khafidh itu ialah Dzat
yang merendahkan musuh-musuh-Nya dengan kehinaan.
Ada
pula pendapat yang mengatakan, bahwa Al Khafidh itu ialah Dzat yang
merendahkan orang-orang kafir dengan kesialan, dan meninggikan
orang-orang beriman dengan kebahagiaan. Meninggikan aulia-Nya dengan
mendekatkan mereka kepada-Nya dan merendahkan musuh-musuh-Nya dengan
menjauhkan mereka dari-Nya.
Barangsiapa telah dibersihkan musyahadah-nya dari takhayul dan dibebaskan keinginannya dari nafsu tercela, maka ia telah diangkat Allah kepada derajat malaikat muqarrabin.
Dan barangsiapa terbatas musyahadah-nya pada segala yang dapat
dirasakan saja dan kemauannya pada hawa nafsu yang juga dimiliki oleh
hewan, maka tandaanya ia telah direndahkan oleh Allah ke tingkat yang
serenndah-rendahnya. Dan ini semua tidak bisa dilakukan keecuali oleh
Allah SWT; hanya Dialah yang berkuasa merendahkan dan meninggikan.
Di antara syarat keberuntungan seorang hamba dari ism
ini adalah agar ia meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan.
Yaitu dengan jalan membantu (menolong) kebenaran dan menentang
kebatilan. Memusuhi musuh-musuh Allah guna merendahkan mereka, dan
menolong wali-wali Allah untuk meninggikan mereka.
Khasiatnya
Barangsiapa membaca Al Khafidh sebanyak lima ratus kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Khofidu ikhfidi man dzolamanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang menzholimi kami.
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang menzholimi kami.
===
Lafal Al Basith mempunyai arti
bahwa Allah adalah Dzat yang meluaskan rezeki dengan cara yang
dikehendaki-Nya kepada orang yang dikehendaki Nya. Al-Basith ialah
meluaskan bayangan bagi arwah di dalam kehidupan.
Al-Basith
ialah Dzat yang memberi reezeki kepada orang-orang lemah dan
meluaskan rezeki kepada orang-orang kaya sehingga tidak tersisa
kemelaratan, dan menahannya dari orang-orang miskin sehinggga tidak
tersisa kemampuan.
Berakhlak
dengan kedua ism ini adalah dengan menahan diri dari semua selain
dari Dia, dan melapangkan diri dalam setiap sesuatu yang diridhai-Nya.
Tidak menyusahkan orang lain dan tidak terlalu menaruh kepercayaan
kepada mereka.
Khasiatnya
Ism
Al-Basith adalah: jika seseorang berzikir dengannya seusai mengerja
kan shalat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua
tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke mukannya, niscaya
Allah akan membukaakan baginya salah satu pintu kekayaan.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Bassitu ubsutyadaka ‘alaina bil athiyah
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian
===
===
===
===
Lafal Ar Razzaq mempunyai arti
bahwa Allah, adalah Dzat Yang Menciptakan rezeki dan sebab-sebabnya.
Dikatakan bahwa Ia adalah yang memberikan kepada segala yang ada,
dengan karunia-Nya, segala yang dapat memelihara materi dan bentuknya.
Dia memberikan ilmu kepada akal, memberikan pemahaman kepada hati,
memberikan tajalli dan musyahadah kepada jiwa,
memberikan makanan yang cocok untuk tubuh sesuai dengan keinginan, ada
yang dilapangkan-Nya dan ada pula yang disempitkan-Nya tanpa ada yang
menghalangi-Nya. Dengan kata lain, Ar-Razzaq adalah Dzat yang
menciptakan rezeki dan orang yang minta rezeki, kemudian menghubungkan
antara keduanya, dan juga menciptakan sebab-sebab untuk mendapatkan
kesenangan dengan rezeki itu bagi mereka.
Rezeki
itu ada dua macam. Pertama, rezeki lahir berupa makanan untuk tubuh.
Kedua, rezeki batin berupa ilmu pengetahuan dan mukasyafah untuk
kalbu. Yang keedua ini merupakan jenis rezeki yang paling mulia, sebab
buahnya adalah kehidupan yang abadi. Sedangkan rezeki lahir itu
buahnya adalah kekuatan jasmani untuk jangka wakLu yang singkat saja.
Allah SWT mengatur kedua macam rezeki itu dan diberikan-Nya kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Keberuntungan
seorang hamba dari sifat ini akan diperoleh dengan dua syarat.
Pertama, haruslah diketahui hakikat sifat ini; bahwa tidaklah pantas
kecuali bagi Allah SWT Oleh karena itu ia tidak menunggu-nunggu rezeki
kecuali dari-Nya, dan tidaklah bertawakal dalam urusan reezeki itu
kecuali kepada-Nya. Kedua, hendaklah ia meminta kepada Allah SWT agar
mengaruniakan kepadanya ilmu yang bisa menunjuki dan lisan yang bisa
menuntut, serta tangan yang suka bersedekah. Dan hendaklah ia menjadi
sebab sampainya rezeki yang mulia ke dalam hati dengan perkataan dan
perbuatannya.
Jika
Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memperbanyak kebutuhan
makhluk kepada-Nya dan membuat suka kepada diri-Nya untuk memenuhi
kebuutuhan-kebutuhan tersebut.
Khasiatnya
Ism
ini berkhasiat untuk meluaskan rezeki. Caranya adalah dengan
membacanya sebelum shalat fajar pada tiap-tiap sudut rumah, dimulai
dari arah kanan kiblat dan sambil menghadap kiblat sepuluh kali,
demikian pula pada sudut-sudut lainnya dilakukan dengan menghadap
kiblat apabila dimungkinkan.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Rozzaqu urzuknaa halaalan thoyibaan wasii ‘aa
Artiny : Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Rizki, berikanlah kepada kami rizki yang halal, bergizi dan banyak
Artiny : Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Rizki, berikanlah kepada kami rizki yang halal, bergizi dan banyak
===
Lafal Al Wahhab
mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang memberi karunia tanpa
mengharap balasan dan tanpa diminta. Kata ini berasal dari kata hibah,
yaitu pemberian yang tidak bermotif. Jika bertambah banyak pemberian
dengan sifat ini, maka si pemberi itu disebut Jawadun Wahhab. Tidaklah
akan berbentuk pemberian yang hakiki itu kecuali dari Allah SWT, sebab
Dialah yang memberikan semua yang dibutuhkan oleh orang yang
membutuhkannya, bukan untuk suatu tujuan, baik kini maupun nanti.
Hamba-hamba yang bersifat wahhab itu ialah mereka yang memberikan sesuatu bukan karena takut siksa atau mengharap pahala, tetapi semata-mata adalah karena cinta kepada Allah dan mengharapkan dapat ber-taqarrub kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Orang yang berakhlak dengan ism ini hendaklah memberikan segala yang dibutuhkan oleh orang lain sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT, dan hendaklah ia memperbanyak rasa malu terhadap Allah SWT.
Khasiatnya
Ism ini berkhasiat untuk mendatangkan kekayaan, penerimaan, kewibawaan, dan kebesaran bagi orang yang berzikir dengannya. Yaitu dengan jalan membacanya pada sujud akhir shalat Dhuha sebanyak empat puluh kali.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Hamba-hamba yang bersifat wahhab itu ialah mereka yang memberikan sesuatu bukan karena takut siksa atau mengharap pahala, tetapi semata-mata adalah karena cinta kepada Allah dan mengharapkan dapat ber-taqarrub kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Orang yang berakhlak dengan ism ini hendaklah memberikan segala yang dibutuhkan oleh orang lain sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT, dan hendaklah ia memperbanyak rasa malu terhadap Allah SWT.
Khasiatnya
Ism ini berkhasiat untuk mendatangkan kekayaan, penerimaan, kewibawaan, dan kebesaran bagi orang yang berzikir dengannya. Yaitu dengan jalan membacanya pada sujud akhir shalat Dhuha sebanyak empat puluh kali.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Wahabu hablana duriyatan thoyibah
Artinya :Yaa Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik-baik .
Artinya :Yaa Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik-baik .
===
Lafal Al Qohar mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat Maha Perkasa yang mengalahkan sesuatu dengan sempurna.
Firman-Nya: “Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya…”(QS. Al An’am:18).
Tidak ada sesuatupun yang ada di alam semesta ini, melainkan berada di bawah kekuasaan-Nya. Imam Al Ghazali berkata: “Al Qahhar ialah Dzat yang menimpakan bencana kepada musuh-musuh-Nya dengan kematian dan kehinaan; bahkan tidak ada yang maujud kecuali semuanya berada di bawah kekuasaan dan qudrat-Nya, lemah dalam genggaman-Nya.”
Menundukkan hawa nafsu, bagi seorang hamba, adalah dengan melawan tipu daya setan yang merupakan musuh bebuyutannya, dan dengan melawan syahwat nafsunya. Seandainya Allah memberikan jalan kemudahan baginya untuk menundukkan keduanya, niscaya ia akan mampu pula menundukkan seluruh umat manusia.
Seorang hamba yang berakhlak dengan ism ini hendaklah menundukkan hawa nafsu dan setannya dengan melepaskan segala upaya dan menyerahkannya kepada Tuhan Yang Mahaesa lagi Mahakuasa.
Firman-Nya: “Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya…”(QS. Al An’am:18).
Tidak ada sesuatupun yang ada di alam semesta ini, melainkan berada di bawah kekuasaan-Nya. Imam Al Ghazali berkata: “Al Qahhar ialah Dzat yang menimpakan bencana kepada musuh-musuh-Nya dengan kematian dan kehinaan; bahkan tidak ada yang maujud kecuali semuanya berada di bawah kekuasaan dan qudrat-Nya, lemah dalam genggaman-Nya.”
Menundukkan hawa nafsu, bagi seorang hamba, adalah dengan melawan tipu daya setan yang merupakan musuh bebuyutannya, dan dengan melawan syahwat nafsunya. Seandainya Allah memberikan jalan kemudahan baginya untuk menundukkan keduanya, niscaya ia akan mampu pula menundukkan seluruh umat manusia.
Seorang hamba yang berakhlak dengan ism ini hendaklah menundukkan hawa nafsu dan setannya dengan melepaskan segala upaya dan menyerahkannya kepada Tuhan Yang Mahaesa lagi Mahakuasa.
Doa
Yaa Qohharu ikhar ‘aduwana ilal istislami
Artiny : Yaa Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk menyerah
Yaa Qohharu ikhar ‘aduwana ilal istislami
Artiny : Yaa Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk menyerah
===
Lafal Al Ghaffar
mempunyai arti bahwa Allah, Dzat Yang Maha Pengampun. Al Ghaffar asal
kata Al Ghaffar itu adalah sitr dan taghthiyah, artinya “Merahasiakan”
atau “Menutupi.” Jadi, maghfirah dari Allah itu maknanya adalah
dirahasiakan-Nya dosa-dosa dan diampuni-Nya dengan karunia dan
rahmat-Nya bukan karena tobat seorang hamba atau taatnya. Dalam salah
satu hadis Qudsi, Allah SWT berfirman:
“Hamba-Ku,
seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi,
niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebanyak bumi itu pula,
asal engkau tidak menyekutukan Aku.”
Al-Ghaffar
itu artinya adalah Dzat yang menampakkkan kebagusan dan menutupi
kejelekan di dunia, dan memaafkan hukumannya di akhirat.
Sebagaimana
dikatakan di atas, bahwa makna ghafara itu adalah satara(merahasiakan),
maka yang pertama-tama dirahasiakan Allah dari hamba-hamba-Nya adalah:
dijadikan-Nya keburukan-keburukan badan mereka tertutup di batin mereka,
ditutupi oleh kebagusan lahir mereka. Kedua, pikiran jahat dan
keinginan buruk mereka ditempatkan-Nya di dalam kalbu, sehingga tidak
ada orang yang dapat melihatnya; seandainya segala yang terpendam di
dalam hati mereka berupa sifat khianat, buruk sangka dan semua sifat
buruk itu tampak dari luar, tentu mereka akan celaka karenanya. Ketiga,
dengan maghfirah-Nya itu pula Allah telah merahasiakan dosa-dosa manusia
yang sebenarnya pantas dipermalukan di hadapan orang banyak, namun Dia
berjanji akan menggantikan kejahatan-kejahatan mereka dengan kebaikan
dan janji-Nya adalah benar.
Khasiatanya :
Keberuntungan
seorang hamba dengan ism ini diisyaratkan, bahwa ia harus merahasiakan
aib orang lain sebagaimana ia ingin orang lain merahasiakan aibnya.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa merahasiakan aib orang mukmin, niscaya Allah pun akan merahasiakan aibnya pada hari kiamat.”
Dikisahkan
bahwa pada suatu hari Nabi Isa as. dan para pengikutnya berjalan
melewati bangkai seekor anjing yang telah membusuk. Lalu para
pengikutnya berkata: “Alangkah busuknya bau bangkai anjing ini!” Namun
nabi Isa as. menjawab: “Alangkah bagusnya gigi putih anjing ini!” Ucapan
beliau ini untuk mengingatkan mereka, bahwa seyogyanya yang disebutkan
dari segala sesuatu itu adalah kebaikannya, bukan keburukannya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Ghofaru ighfirlanaa dzunuubanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami
Doa
Yaa Ghofaru ighfirlanaa dzunuubanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami
===
Lafal Al Mushawwir bahwa
Allah, Dzat yang memberikan rupa kepada semua makhluk sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh hikmat-Nya yang azali di dalam ilmu-Nya yang
lebih dahulu, dan ini juga merupakan makna ism-Nya Al Hakim, sebab
at-tashwir artinya “menjadikan sesuatu berbentuk” – Allah SWT telah
menciptakan hamba dan membentuknya, sedang si hamba ketika itu belum
merupakan sesuatu yang dapat disebut.
Imam Al-Ghazali, mengatakan semua yang keluar dari seesuatu yang “tidak ada” menjadi “ada”, yaitu :
- Membutuhkan takdir;
- Membutuhkan pembuatan yang sesuai dengan takdir tersebut;
- Membutuhkan pembentukan sesudah pembuatan tersebut.
Jadi,
dalam kaitannya dengan hal ini, Allah adalah Al Khaliq dari segi
Muqaddir (Yang Menentukan), kemudian Dia juga adalah Al Bari’ dari segi
pengadaan dari yang “tidak ada” menjaadi “ada”, dan Dia Al Mushawwir
dari segi pembentukan rupa.
Kita
ambil contoh sebuah bangunan, misalnya. Bangunan itu pertama-tama
membutuhkan penaksiran segala yang dibutuhkannya, seperti batu, kayu,
dan tanah. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh seorang insinyur.
Pertama-tama ia menggambar bangunan itu dan membentuk modelnya, kemudian
ia membutuhkan tukang batu untuk mendirikannya dan tukang ukir untuk
membaguskan bentuknya.
Demikianlah
urutannya menurut perbuatan hamba. Namun tidak demikian menurut
perbuatan Allah SWT, sebab Dialah Al Khaliq, Al Bari’ dan Al Mushawwir.
Contohnya
adalah manusia, salah satu di antara makhluk-Nya. Pertama-tama
membutuhkan perencanaan dari apa akan dibentuk, kemudian tubuhnya
dibentuk seperti seorang tukang batu membangun bangunan, kemudian
diberi-Nya segala yang diperlukannnya berupa gerakan dan sifat yang
menjadikan manusia itu hidup berakal, dan berbeda dengan makhluk-makhluk
lainnya.
Jadi,
berdasarkan sifat-Nya menakdirkan sesuatu dan mengadakan dari “tidak
ada” menjadi “ada”, Dia adalah Al Bari’. Dan berdasarkan sifat-Nya
menjadiikan manusia sesuai dengan ilmu-Nya yang qadim, Dia adalah
Al-Mushawwir.
Khasiatnya
Lafal
Al-Mushawwir berguna untuk membantu pembuatan-pembuatan dan
mengeluarkan buah, dan apabila seorang yang mandul berzikir dengannya
setiap hari sebanyak 21 kali sambil berpuasa, dan dibaca ketika matahari
sudah tenggelam dan sebelum berbuka, dilakukan selama tujuh hari
berturut-turut, dan ketika berbuka hanya dengan air minum saja, niscaya
mandulnya akan hilang.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Mushowiru showirnaa ilaa ahsanil kholqi wal haali
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Membentuk, bentuklah kami menjadi sebaik-baik mahluk dan sebaik-baik keadaan
===
Lafal Al-Bari’ mempunyai
arti bahwa Allah, Dzat Yang Yang Maha Menjadikan, Dzat yang menciptakan
makhluk terlepas dari ketidakselarasan yang merusak tata-tertib.
Imam Al-Ghazali, mengatakan semua yang keluar dari seesuatu yang “tidak ada” menjadi “ada”, yaitu :
- Membutuhkan takdir;
- Membutuhkan pembuatan yang sesuai dengan takdir tersebut;
- Membutuhkan pembentukan sesudah pembuatan tersebut.
Jadi,
dalam kaitannya dengan hal ini, Allah adalah Al Khaliq dari segi
Muqaddir (Yang Menentukan), kemudian Dia juga adalah Al Bari’ dari segi
pengadaan dari yang “tidak ada” menjaadi “ada”, dan Dia Al Mushawwir
dari segi pembentukan rupa.
Kita
ambil contoh sebuah bangunan, misalnya. Bangunan itu pertama-tama
membutuhkan penaksiran segala yang dibutuhkannya, seperti batu, kayu,
dan tanah. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh seorang insinyur.
Pertama-tama ia menggambar bangunan itu dan membentuk modelnya, kemudian
ia membutuhkan tukang batu untuk mendirikannya dan tukang ukir untuk
membaguskan bentuknya.
Demikianlah
urutannya menurut perbuatan hamba. Namun tidak demikian menurut
perbuatan Allah SWT, sebab Dialah Al Khaliq, Al Bari’ dan Al Mushawwir.
Contohnya
adalah manusia, salah satu di antara makhluk-Nya. Pertama-tama
membutuhkan perencanaan dari apa akan dibentuk, kemudian tubuhnya
dibentuk seperti seorang tukang batu membangun bangunan, kemudian
diberi-Nya segala yang diperlukannnya berupa gerakan dan sifat yang
menjadikan manusia itu hidup berakal, dan berbeda dengan makhluk-makhluk
lainnya.
Jadi,
berdasarkan sifat-Nya menakdirkan sesuatu dan mengadakan dari “tidak
ada” menjadi “ada”, Dia adalah Al Bari’. Dan berdasarkan sifat-Nya
menjadiikan manusia sesuai dengan ilmu-Nya yang qadim, Dia adalah
Al-Mushawwir.
Khasiatnya
Lafal
Al-Bari’ itu dibaca selama tujuh hari berturut-turut, tiap-tiap hari
sebanyak seratus kali. Gunanya adalah untuk selamat dari bencana.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
Doa
Yaa Barii’u abrinaa minassyirki wal maradi wal fitnati
Artinya : Yaa Tuhan yang Maha membebaskan, bebaskanlah kami dari syirik, penyakit dan fitnah
Doa
Yaa Barii’u abrinaa minassyirki wal maradi wal fitnati
Artinya : Yaa Tuhan yang Maha membebaskan, bebaskanlah kami dari syirik, penyakit dan fitnah
===
===
Doa
Yaa Hasiibu haasibna hisaaban yasiiroo
Artinya : Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan
Artinya : Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan
Doa
Yaa Muukitu a’thina quwataka laa haula wala kuwata illa bika
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar