CAMPURAN


 

Lafal Al Hafizh mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang memelihara segala sesuatu dari kemusnahan dan kerusakan, dan memelihara amal perbuatan hamba-hamba-Nya sampai akhirnya diberinya ganjaran dengan karunia dan anugerah-Nya. Dalam arti lain, Al-Hafizh itu ialah Dzat yang memelihara makhluk dari semua bencana di dunia dan di akhirat.
Dikatakan pula bahwa makna Al-Hafizh ialah Yang Maha Memelihara. Ini tidak dapat dipahami kecuali dari tiga aspek:
  1. Mengabadikan dan mengekalkan keberadaaan segala yang ada-lawannya adalah melenyapkan. Allah SWT ialah Dzat yang memelihara langit, bumi, malaikat dan makhluk-makhluk lainnya yang panjang masa hidupnya; atau manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan yang tidak panjang masa hidupnya.
  2. Al-Hafizh mempunyai makna memelihara yang lebih nyata. Yaitu memelihara antara dua sifat yang saling bertentangan. Sifat yang bertentangan dan bertolak be1akang itu tampak jelas, seperti panas dan dingin yang satu me1awan yang lain. Demikian juga antara sifat kering dan lembab, dan semua tubuh yang berasal dari tanah yang terbentuk dari asal yang bertentangan ini. Sebab, hewan mesti memerlukan panas alami, yang seandainya tidak ada, tentu kehidupannya akan rusak, seperti darah dan lain-lain. Selain itu ia juga memerlukan sifat kering yang dengannya seluruh anggota tubuhnya saling mengikat, khususnya anggota tubuh yang keras. Tubuh juga memerlukan sifat dingin supaya ia tidak terbakar, dan supaya zat-zat di dalam tubuh menjadi normal. Allah telah menghimpunkan semua unsur yang saling bertentangan ini di dalam tubuh manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan seluruh makhluk. Kalau Allah, tidak memeliharanya, tentulah semua sifat yang saling bertolak belakang itu menjadi berjauhan dan
    akan kacaulah campurannya.
  3. mulurnya sesuatu yang bertolak belakang itu dengan apa yang mengembalikan kekuatan guna menjamin tetapnya segala yang maujud. Misalnya, sifat panas itu melenyapkan dan mengeringkan sifat lembab. Jika sifat lembab itu kalah, maka akan menjadi lemahlah tubuh dan ia lalu menuntut pelembab, seperti air atau lainnnya, guna mengembalikan keseimbangan keduanya. Demikianlah keadaan semua sifat yang bertolak belakang itu. Ini merupakan sebab-sebab yang telah disiapkan oleh Sang Pencipta guna memelihara segala bentuk kehidupan yang ada dari kebinasaan. Terkadang kebinasaan itu berrasal dari sebab-sebab khusus, seperti diserang oleh binatang buas atau musuh bebuyutan. Maka Allah memelihara dari hal-hal itu dengan menciptakan baginya suatu alat bela diri, seperti cakar, kekuatan, dan siasat. Kalau bukan karena itu, niscaya makhluk-makhluk itu tidak akan mampu membela dirinya sehingga akan binasa dan musnahlah ia. Pembicaraan tentang uraian pemeliharaan Allah atas langit dan bumi ini sebenarnya sangat panjang seperti halnya semua perbuatan Allah, yang dengannya dapat dipahami makna ism ini; bukan dengan mengambil dari asal bahasanya, namun dengan tadabbur (merenunggkan) dan musyahadah (menyaksikan).
Keberuntungan seorang hamba dari ism ini mensyaratkan agar ia memelihara anggota tubuh dan hatinya serta memelihara agamanya dari pengaruh marah, cengkeraman syahwat, serta tipuan nafsu dan tipu daya setan.

Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengannya atau menuliskannya dan membawanya di tempat yang menakutkan, maka ia akan selamat, sekalipun ia tidur di tempat binatang buas.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Hafizhu ihfadna min fitnatidunnya wa suu ‘iha
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memelihara, perihalalah kami dari fitnah dunia dan kejahatannya 
===\
Lafal Al Muqit mempunyai arti bahwa Allah, Dzat adalah Pencipta makanan jasmani dan ruhani, dan Dia pulalah yang memberikan kepada semua yang maujud makanan yang mencukupi berupa makanan fisik (sesuatu yang dapat dicapai dengan indera) dan maknawi (sesuatu yang tidak dapat dicapai dengan indera). Makanan hewan bersifat materi yang sesuai dengannya, dan makanan jiwa adalah ilmu pengetahuan; sedangkan makanan malaikat adalah taat.
Al Muqit artinya sama dengan Ar Razzaq, namun ia lebih khusus. Sebab, rezeki itu bisa mencakup makanan atau lainnya, sedangkan Al-Muqit itu adalah yang berrtanggung jawab atas sesuatu dengan kekuasaan dan ilmu.
Allah SWT berfirman yang artinya : “… Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Al Qur’an Surat An-Nisa’: ayat 85)
Yakni, Yang Mahakuasa secara mutlak. Jadi, maknanya kembali kepada kekuasaan dan ilmu. Atas dasar itulah Al-Muqit merupakan ism dari sifat yang tidak menunjukkan kekuasaan saja atau ilmu saja, tetapi ia menunjukkan terkumpulnya dua arti tersebut.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda tidak meminta semua keperluan Anda selain kepada Allah SWT, sebab perbendaharaan rezeki itu berada di tangan-Nya. Dalam salah satu hadis qudsi, Allah SWT berfirman yang artinya: “Wahai Musa, mintalah kepada-Ku apa saja, sekalipun hanya tali sandalmu atau garam dapurmu!”

Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini atau membacakannya ke atas tanah, lalu tanah itu dibasahinya dan kemudian diciumnya, niscaya Allah akan menguatkannya dalam menahan lapar.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Muukitu a’thina quwataka laa haula wala kuwata illa bika
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau 
===
Lafal Al Hasib mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat Yang Maha Penghitung. Al Hasib sama dengan Al-Kafiy, artinya Yang Mencukupi; berasal dari kata ahsabani atau kafani, dan hasbiyallah atau kafaini. Dia adalah Dzat yang meng-hisab makhluk di hari kiamat kelak.
Imam Al-Ghazali berpendapat, bahwa Al Hasib itu berasal dari kata hasiba yang artinya “terhormat dan sempurna.” Pendapat lain mengatakan, bahwa al hasbu itu adalah al-iktifa‘, artinya bahwa Al-Hasib ialah Dzat Yang Memberikan segala kebutuhan hamba-hamba-Nya. Dan ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ism itu berasal dari kata al-ihsha’, yaitu yang meng-hisab segala amal perbuatan hamba-hamba-Nya menurut kelompoknya masing-masing.
Orang-orang kafir dijadikan-Nya meng-hisab diri mereka sendiri, lalu mereka memutuskan atas diri mereka hukuman neraka, kemudian mereka pun memasukinya. Ahli iman dan kamal (orang sempurna) di-hisab oleh para malaikat, disaksikan oleh orang banyak dengan teliti, guna menampakkan keutamaan mereka agar menjadi hujjah atas orang selain mereka. Sedangkan kebanyakan kaum mukminin yang berhak mendapat siksa, Allah meletakkan tangan-Nya atas mereka lalu mereka mengakui dosa-dosa yang telah mereka perbuat, kemudiian Allah mencerca mereka atau menyiksa mereka dan setelah itu mengampuni mereka. ltulah hisab (perhitungan) sesuai dengan kehendak Allah SWT, sehingga dengan demikian perhitungan itu berjalan dengan cepat.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa semua makhluk itu di-hisab pada waktu yang sama; Mahasuci Allah yang memiliki kekuasaan atas hal itu. Dia berfirman:  “… Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat.” (Al Qur’an Surat Al-An’am: ayat 62)
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan agar Anda takut kepada Allah SWT, serta mengharapkan dan menggagungkan-Nya.

Khasiatnya
Barangsiapa takut dikalahkan oleh temannya, maka ia harus membaca ism ini setiap hari sebelum matahari terbit dan sesudah matahari tenggelam sebanyak 27 kali. Maka sebelum satu minggu, Allah sudah menyelamatkannya dari rasa takutnya itu. Membaca ism ini hendaklah dimulai dari hari Kamis.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Hasiibu haasibna hisaaban yasiiroo
Artinya : Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan
 ===
Lafal Al Kabbir artinya Yang Mahabesar dalam segala sesuatu, sebab Dia Azali (kekal adanya, tanpa permulaan) dan Mahakaya secara mutlak. Atau, Dia Mahabesar dalam penglihatan indera dan pencapaian akal.
Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali berkata: “Al-Kabir itu ialah yang mempunyai al-kibriya‘ (keangkuhan dan kesombongan), sedangkan kibriya‘ itu merupakan ibarat (ungkapan) dari kesempurnaan Dzat. Arti kesempurnaan Dzat itu adalah kesempurnaan wujud, dan kesempurnaan wujud itu kembali kepada dua perkara: Pertama, kekekalan-Nya yang abadi, sedangkan seluruh makhluk terputus dengan sifat ketiadaan, baik yang terjadi sebelumnya maupun sesudahnya; maka ini adalah suatu sifat kekurangan. Begitu juga dikatakan kepada orang yang lanjut umurnya: Huwa kabirussinn (Ia panjang usia). Kata kabir ini dipergunakan bagi sesuatu yang tidak dapat dipakai kata ‘azhim. Kedua, keberadaan-Nya adalah keberadaan (wujud) yang tidak berpermulaan dari sesuatu, yang menjadi sebab wujudnya segala yang ada. Jika sesuatu yang sempurna keberadaannya dalam dirinya disebut sempurna dan besar, maka keberadaan semua yang maujud yang berasal dari-Nya itu adalah lebih patut disebut sempurna dan besar.”
Kabir (besar) pada hak seorang hamba adalah orang yang sempurna, yang sifat-sifat sempurnanya itu tidak hanya terbatas pada dirinya saja, melainkan juga menjalar kepada orang lain. Tidaklah seseorang duduk-duduk bersamanya, melainkan akan memperoleh sebagian dari kesempurnaannya itu. Kesempurnaan seorang hamba adalah pada akalnya, wara‘ (memelihara diri dari perbuatan jahat)nya, dan pada ilmunya. Jadi, orang besar diantara hamba-hamba Allah ialah orang yang berilmu, bertakwa, dan menjadi mursyid (pemberi tuntunan) kepada makhluk, serta saleh, dengan menjadi suri teladan bagi orang lain, yang dapat dipetik cahaya dan ilmu darinya. Barangsiapa mengenal kebesaran dan ketinggian Tuhannya, maka ia tentu akan merendahkan dan menghunakan diri dihadapan hamba-hamba-Nya yang saleh.

Khasiatnya
Lafal AL Kabbir berkhasiat untuk membuka pintu ilmu pengetaahuan dan makrifat bagi orang yang banyak berzikir dengannya. Barangsiapa mempunyai banyak utang, kemudian ia memperbanyak membaca ism ini, niscaya Allah akan melunaskan utang-utangnya itu. Dan barangsiapa diturunkan dari pangkatnya, lalu ia membaca ism ini sebanyak seribu kali selama tujuh hari, dengan berpuasa, niscaya ia akan kembali kepada pangkatnya semula.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Kabbiru ij ‘alan kubaroo ‘a
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Besar, jadikanlah kami orang yang besar 
===
Lafal Al ‘Aliy mempunyai arti bahwa Allah,  Dzat Yang Maha Tinggi serta Mulia. Al ‘Aliy adalah ungkapan yang paling sempurna dalam menunjukkan ketinggian tingkat tanpa ujung. Tidak ada sesuatu pun kecuali dia berada dalam liputan Allah SWT. Ungkapan ini dapat pula diartikan sebagai Dzat Yang Mahatinggi dari sekutu dan lawan. Dengan kata lain, tidak ada tingkatan lain di atas tingkatan-Nya, dan semua tingkatan diliputi oleh-Nya.
Keberuntungan seorang hamba dari ism ini mengharuskan ia membayangkan bahwa Allah mempunyai ketinggian yang mutlak. Karena, dalam kenyataan, tidaklah ia mencapai suatu derajat kecuali ada pula derajat lain yang lebih tinggi darinya, yaitu derajat para nabi dan malaikat. Jadi, tidak ada yang lebih tinggi kecuali ada pula yang lebih tinggi lagi darinya. Contohnya, ketika Nabi Musa as. bertanya kepada Allah, “Adakah orang yang lebih alim dariku?” Maka dijawab oleh Allah: “Ada, yaitu wali kami, Khidhir.” Itulah yang disebutkan dalam kisah yang masyhur di dalam Alquran tersebut.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan Anda condong kepada semua perkara yang luhur dan menjauhkan diri dari semua perkara yang rendah (buruk, hina). Dikatakan bahwa sesungguhnya Allah itu menyukai semua perkara yang luhur dan membenci semua perkara yang buruk. Dan disebutkan dari Imam Ali karramalahu wajhah: “Ketinggian kemauan itu termasuk sebagian dari iman.”

Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini atas seorang anak kecil, maka Allah SWT akan menyampaikannya kepada tingkat dewasanya, jika dituliskan pada seorang bujang, maka ia akan dikumpulkan dengan keinginannya, dan kalau dituliskan pada seorang yang miskin, maka ia akan mendapatkan kekayaan berkat karunia Allah SWT.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa ‘Aliyu uluwaka nastaghitsu
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Tinggi, kami mengharap ketinggian dari-Mu
===
 ===

==
 


=== 
Lafal Al Halim mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang tidak dikobarkan oleh amarah dan kemarahan itu tidak menariknya untuk segera memberikan siksa. Dengan kata lain, Dialah Dzat yang memaafkan orang-orang yang berdosa, sekalipun mereka sebenarnya sudah patut mendapatkan siksaan karena dosanya itu.
Dikatakan, dengan ungkapan lain, bahwa Al-Halim itu ialah Dzat yang menyaksikan perbuatan maksiat yang dilakukan oleh seseorang, dan melihat pelanggaran perintah-Nya, tetapi Dia tidak segera murka, tidak ditimpa kebencian, dan tidak segera membalas walaupun Dia sangat mampu untuk melakukan itu. Allah SWT memuji diri-Nya dengan firman-Nya,
Dan sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan apa yang ia perbuat, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melata pun ...” (QS. Fathir: 45)
Rasulullah saw. telah menjelaskan puncak sifat halim ini dalam sabdanya yang berbunyi:
Tidak ada sesuatu pun yang lebih sabar terhadap gangguan melebihi apa yang didengar oleh Allah. Orang-orang kafir ilu menuduh bahwa Dia mempunyai anak, namun Dia tetap memberikan kesejahteraan dan rezeki kepada mereka.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan seseorang bersikap sabar dan suka memaafkan kesalahan orang lain, dan membalas kejahatan dengan kebaikan, sesuai dengan sifat halim yang ada pada Allah SWT.

Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini pada secarik kertas, lalu dihapusnya dengan air dan disapukannya pada alat tukangnya, maka akan tampaklah padanya keberkatan. Dia jika disapukan pada sebuah kapal, maka kapal tersebut akan terhindar dari bahaya tenggelam dan dari segala marabahaya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Haliimu Bil hilmi jayyinna
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Penyantun, hiasilah hidup kami dengan sikap penyantun 
===
Lafal Al Khabir mempunyai arti bahwa Allah, Dzat Yang Maha Mengetahui. Al Khabir ialah Dzat Yang Maha Mengetahui akan perkara-perkara yang halus. Dia adalah Dzat yang tidak tersembunyi bagi-Nya berita-berita yang batin, dan tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun di bumi dan di langit, dan tidak bergerak sesuatu benda sekecil atom pun di alam semesta ini dan tidaklah hati bergejolak atau tenteram, melainkan ilmu Allah SWT meliputnya.
Dari segi ini ia dapat pula diartikan Al ‘Alim. Namun, ilmu bila ditambah dengan pengetahuan tentang hal-hal yang tersembunyi di batin disebut khabrah, sedangkan yang mempunyai sifat demikian disebut khabir.
Keberuntungan seorang hamba dari sifat ini mengharuskan dia bersikap mengetahui segala yang terjadi di alam semesta dan dalam dirinya, yaitu hati dan badannya. Hendaklah ia berhati-hati dan selalu waspada terhadap segala yang tersembunyi di dalam hatinya, seperti khianat, tipuan, menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kejahatan. Yang dimaksud dengan badannya ialah nafsunya. Maka dalam hal ini ia tidak boleh tunduk kepada bisikannya dan tidak boleh condong kepada haawa nafsunya. Itu semua tidak akan diketahui kecuali oleh mereka yang sangat mengenal dirinya dan tipu dayanya, sehingga ia bersiap-sedia untuk melawannya.
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan seseorang mencukupkan diri dengan apa-apa yang telah diketahui oleh Allah SWT dan pengetahuan-Nya yang dalam mengenai hamba-hamba-Nya, dan hendaklah ia meninggalkan sifat-sifat riya dan dibuat-buat.

Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism ini selama tujuh hari, maka akan datang kepadanya ruhaniah (sebangsa malaikat) yang akan memberitahukan kepadanya berita-berita yang dinginkannya, seperti berita-berita tentang kejadian yang berlangsung pada tahun itu, atau berita tentang raja-raja, atau berita tentang hati dan lain-lain. Barangsiapa berada di dalam kekuasaan orang yang selalu menganiayanya, maka ia harus mem perbanyak berzikir dengannya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Khobiru ihyina hayatal khubaro
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Waspada, jadikanlah hidup kami seperti kehidupan orang-orang yang selalu waspada
 
 ===

 ===
Lafal Al ‘Adl mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat Yang Maha Adil. Kata ini adalah kata dasar, di mana Allah menyifatkan diri-Nya sebagai sifat mubalaghah, yakni bersifat adil yang sempurna. Dia bersih dari sifat aniaya, baik dalam hukum-Nya maupun dalam perbuatan-Nya. Di antara hukum-Nya mengenai hak hamba-hamba-Nya adalah, bahwasanya tidak ada bagi manusia itu kecuali apa yang dia usahakan, dan bahwa hasil dari segala usahanya itu akan dilihatnya. Sesungguhnya orang-orang yang saleh berada di dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, dan bahwa orang-orang durhaka akan dimasukkan ke dalam api neraka jahanam.
Keberuntungan seorang hamba beragama dari ism ini adalah percaya bahwa Allah SWT itu sangat adil, yang tidak terbantahkan pengurusan-Nya, hukum-Nya, dan segala af’al-Nya, baik yang sesuai dengan kehendaknya maupun yang tidak sesuai. Sebab, semuanya itu adil. Dia seperti apa yang seharusnya dan atas apa yang seharussnya. Kalau Ia tidak melakukan apa yang telah dilakukan-Nya itu, tentu akan terjadi perkara lain, yang mungkin akan lebih besar mudaratnya.
Berakhlak dengan ism ini menuntut seseorang agar senantiasa adil dalam menghukum, berperilaku, dan berrsikap, dan tidak boleh menganiaya seorang pun.

Khasiatnya
Barangsiapa menuliskan ism ini pada hari Jumat atau malam Jumat di atas dua puluh iris roti, lalu roti itu dimakannya, maka Allah akan menundukkan seluruh makhluk untuknya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa ‘Adlu I ‘ dil man rohimana
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menetapka Keadilan, berikan keadilan kepada orang yang sayang kami
 ===
Lafal Al Hakam mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang membeda kan antara orang celaka dan orang beruntung, dengan pahala dan siksaan. Al Hakam berasal dari kata hakama yang menurut bahasa artinya pelaksanaan atau pemenuhan, yang memisahkan antara dua perkara, dan menghalangi atau merintangi.
Al-Hakam adalah Hakim yang tidak dapat ditolak ketentuan-Nya dan tidak dapat dikomentari keputusan-Nya dalam memutuskan perkara antara yang hak dan yang batil, yang baik dan yang jahat. Dia memberi ganjaran kepada setiap orang berdasarkan apa yang telah mereka lakukan, dan Dia pulalah yang memisahkan antara makhluk-makhluk-Nya dengan apa yang Dia kehendaki.
Dikatakan bahwa makna Al-Hakam adalah:
Berakhlak dengan ism ini mengharuskan anda menjadi hakim antara hati dan jiwa anda, dengan jalan anda harus memperlakukan antara keduanya dengan adil dan meninggalkan tuntutan dan penyelewengan.

Khasiatnya
Barangsiapa berzikir dengan ism ini pada akhir malam dalam keadaan suci dan mengkonsentrasikan pikiran, maka Allah akan menjadikan batinnya sebagai tempat rahasia- rahasia ketuhanan.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Hakamu uhkum man hasada ‘alaina wagossyana
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menetapkan Hukum, hukumlah orang-orang yang dengki dan curang kepada kami 
===
Lafal Al Bashir mempunyai arti bahwa Allah, Dzat yang maha melihat mencapai apa-apa yang dapat dilihat dengan pandangan mata. Sedangkan dalam hak Allah SWT adalah suatu ibarat tentang sifat yang dengannya tersingkap kesempurnaan perbedaan segala yang dapat dilihat. Sebab, Allah SWT menyaksikan dan melihat, sehingga tidak terlepas dari-Nya apa-apa yang terpendam di dalam tanah.
Penglihatan Allah SWT itu terlepas dari adanya bola mata atau pelupuk mata. Gambaran dan warna-warni tercetak pada Dzat-Nya, sebagaimana tercetak pada mata manusia, tanpa memberikan bekas atau perubahan yang merusak.
Keberuntungan seorang hamba dari ism ini menghendaki dua syarat. Pertama, ia harus mengetahui bahwa Allah SWT telah menciptakan baginya sepasang mata guna melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya yang terdapat di alam semesta ini dan melihat keajaiban-keajaiban keraajaan langit. Ia harus menggunakan pandangannya itu untuk mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya. Kedua, haruslah ia mengetahui pula bahwa ia selalu berada dalam penglihatan Allah SWT. Karena itu ia tidak boleh meremehkan pandangan Allah tersebut. Alangkah lancang dan meruginya orang yang mengetahui bahwa Allah melihatnya, namun dikerjakannya juga perbuatan maksiat. Dan kalau ia mengira bahwa Allah tidak melihatnya, maka alangkah kufurnya ia.

Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism ini sesudah mengerjakan shalat Jumat sebanyak seratus kali, niscaya Allah akan membukakan baginya pandangan mata batinnya dan ditunjuki-Nya kepada perkataan dan perbuatan yang baik.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Bashiiru abshir hasanatina
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Melihat, lihatlah semua amal kebaikan kami 
===
 

Lafal As Sami’ mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat  Maha Mendengar, dikaitkan dengan hak Allah SWT, adalah suatu sifat tambahan atas ilmu-Nya. Maksudnya adalah bahwa Allah SWT dapat mendengarkan segala sesuatu yang ada sekalipun pelan suaranya. Sedangkan pendengaran yang ada pada makhluk adalah dengan perantaraan daun telinga yang akan hilang daya dengarnya bila alat itu rusak. Tetapi keadaan pendengaran yang ada paada Tuhan tidaklah demikian. Dia mendengar tanpa perantaraan daun telinga, baik yang didengar-Nya itu bunyi suara, maupun warna dan benda. Dia dapat mendengarkan suara langkah semut atas karang yang licin di malam yang gelap gulita. Dan Dia mendengarkan pujian yang diucapkan seseorang kepada-Nya lalu Dia mengganjar mereka; dan mendengarkan doa orang-orang yang meeminta kepada-Nya lalu Ia memperkenankan permintaan mereka. Pendengaran-Nya tidak dapat ditembus oleh suatu peristiwa, karena Dia tidak mendengar dengan telinga atau alat pendengaran. Jadi, pendengaran menurut hal Allah SWT itu ialah suatu ibarat tentang sifat yang dengannya tersingkap kesempurnaan sifat-sifat buatan-Nya.
Seorang hamba mempunyai bagian dari pendengaran itu, tetapi terbatas, sebab ia tidak dapat mendengarkan semua yang dapat didengar, bahkan suara yang terdekat sekalipun. Dan lagi, seperti yang telah kami kemukakan, pendengarannya itu dibantu dengan alat (indera pendengar) yang dapat rusak; dan kalau suaranya terlalu pelan, maka si hamba tidak lagi bisa mendengarnya.
Keberuntungan seorang hamba yang beragama dengan ism ini mengharuskan adanya dua syarat. Pertama, harus diketahui bahwa Allah SWT itu Maha Mendengar. Karenanya ia harus memelihara lisannya. Kedua, hendaklah diketahui bahwa Allah tidaklah menciptakan baginya pendengaran tersebut, melainkan agar ia mendengarkan Kalam Allah dan isi Kitab-Nya yang telah diturunkan-Nya. Dengan demikian ia akan memperoleh hidayah ke jalan Allah.

Khasiatnya
Barangsiapa membacanya pada hari Kamis sesudah shalat Dhuha sebanyak lima puluh kali, maka ia akan menjadi seorang yang makbul doanya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Sammi’u isma’ syakwatana
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Mendengar, dengarkanlah pengaduan kami 
===
 
 

Lafal Al-Mudzillu

Lafal Al-Mudzillu mempunyai arti bahw Allah, adalah Dzat yang menundukkan orang yang dikehendaki-Nya dengan jalan menghinakannya.
Berakhlak dengan kedua ism ini mengharuskan seseorang agar memuliakan kepada siapa yang diperintahkan supaya dimuliakan dan menghinakan kepada siapa yang diperintahkan supaya dihinakan.

Khasiatnya
Ism Al-Mudzillu dibaca sebanyak tujuh puluh lima kali kemudian ia berdoa di dalam sujudnya, niscaya ia akan bebas dari dalam penjaranya dan akan selamat dari gangguan orang-orang yang dengki dan aniaya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Mudzilu dzalilman adzalanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menghinakan, hinakanlah orang yang menghina kami 
===
 
Lafal Al Mu ‘ izzu mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang memberi kan kerajaan kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari orang yang dikehendaki-Nya. Dikatakan bahwa Al-Mu’izzu itu ialah Dzat yang memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba yang dikehendaki Nya.
Berakhlak dengan kedua ism ini mengharuskan seseorang agar memuliakan kepada siapa yang diperintahkan supaya dimuliakan dan menghinakan kepada siapa yang diperintahkan supaya dihinakan.

Khasiatnya
Barangsiapa membaca ism Al-Mu’izzu pada malam Senin atau malam Jumat sesudah mengerjakan shalat Maghrib sebanyak empat puluh kali, niscaya Allah akan menanammkan rasa takut ke dalam hati seluruh makhluk kepadanya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Mu ‘izzu aatinaa ‘ijataka
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Kemuliaan limpahkanlah kemuliaan-Mu kepada kami 
===
Lafal Ar Rafi’ mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang meninggikan orang yang dikehendaki-Nya dengan memberikan nikmat-nikmat-Nya, dan merendahkan orang yang dikehendaki-Nya dari pangkatnya dengan siksaan-Nya. Ar-Rafi’ itu ialah Dzat yang meninggikan wali-wali-Nya dengan kemenangan.
Barangsiapa telah dibersihkan musyahadah-nya dari takhayul dan dibebaskan keinginannya dari nafsu tercela, maka ia telah diangkat Allah kepada derajat malaikat muqarrabin. Dan barangsiapa terbatas musyahadah-nya pada segala yang dapat dirasakan saja dan kemauannya pada hawa nafsu yang juga dimiliki oleh hewan, maka tandaanya ia telah direndahkan oleh Allah ke tingkat yang serenndah-rendahnya. Dan ini semua tidak bisa dilakukan keecuali oleh Allah SWT; hanya Dialah yang berkuasa merendahkan dan meninggikan.
Di antara syarat keberuntungan seorang hamba dari ism ini adalah agar ia meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan. Yaitu dengan jalan membantu (menolong) kebenaran dan menentang kebatilan. Memusuhi musuh-musuh Allah guna merendahkan mereka, dan menolong wali-wali Allah untuk meninggikan mereka.

Khasiatnya
Lafal Ar Rafi’ sebanyak tujuh puluh kali, niscaya ia akan selamat dari gangguan orang-orang yang aniaya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Rafi ‘u irfa darojatina
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Mengangkat, angkatlah derajat kami 
=== 

Lafal Al Khafid mempunyai arti bahwa Allah, Dzat yang merendahkan orang yang dikehendaki-Nya dari pangkatnya dengan siksaan-Nya. Dikatakan bahwa Al-Khafidh itu ialah Dzat yang merendahkan musuh-musuh-Nya dengan kehinaan.
Ada pula pendapat yang mengatakan, bahwa Al Khafidh itu ialah Dzat yang merendahkan orang-orang kafir dengan kesialan, dan meninggikan orang-orang beriman dengan kebahagiaan. Meninggikan aulia-Nya dengan mendekatkan mereka kepada-Nya dan merendahkan musuh-musuh-Nya dengan menjauhkan mereka dari-Nya.
Barangsiapa telah dibersihkan musyahadah-nya dari takhayul dan dibebaskan keinginannya dari nafsu tercela, maka ia telah diangkat Allah kepada derajat malaikat muqarrabin. Dan barangsiapa terbatas musyahadah-nya pada segala yang dapat dirasakan saja dan kemauannya pada hawa nafsu yang juga dimiliki oleh hewan, maka tandaanya ia telah direndahkan oleh Allah ke tingkat yang serenndah-rendahnya. Dan ini semua tidak bisa dilakukan keecuali oleh Allah SWT; hanya Dialah yang berkuasa merendahkan dan meninggikan.
Di antara syarat keberuntungan seorang hamba dari ism ini adalah agar ia meninggikan kebenaran dan merendahkan kebatilan. Yaitu dengan jalan membantu (menolong) kebenaran dan menentang kebatilan. Memusuhi musuh-musuh Allah guna merendahkan mereka, dan menolong wali-wali Allah untuk meninggikan mereka.

Khasiatnya
Barangsiapa membaca Al Khafidh sebanyak lima ratus kali, maka semua hajatnya akan dipenuhi Allah.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Khofidu ikhfidi man dzolamanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Menjatuhkan, jatuhkanlah orang yang menzholimi kami.
===
 
Lafal Al Basith mempunyai arti bahwa Allah  adalah Dzat yang meluaskan rezeki dengan cara yang dikehendaki-Nya kepada orang yang dikehendaki Nya. Al-Basith ialah meluaskan bayangan bagi arwah di dalam kehidupan.
Al-Basith ialah Dzat yang memberi reezeki kepada orang-orang lemah dan meluaskan rezeki kepada orang-orang kaya sehingga tidak tersisa kemelaratan, dan menahannya dari orang-orang miskin sehinggga tidak tersisa kemampuan.
Berakhlak dengan kedua ism ini adalah dengan menahan diri dari semua selain dari Dia, dan melapangkan diri dalam setiap sesuatu yang diridhai-Nya. Tidak menyusahkan orang lain dan tidak terlalu menaruh kepercayaan kepada mereka.

Khasiatnya
Ism Al-Basith adalah: jika seseorang berzikir dengannya seusai mengerja kan shalat Dhuha sebanyak sepuluh kali, sambil mengangkat kedua tangannya ke langit dan kemudian menyapukannya ke mukannya, niscaya Allah akan membukaakan baginya salah satu pintu kekayaan.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Bassitu ubsutyadaka ‘alaina bil athiyah
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Meluaskan, luaskan kekuasaan-Mu kepada kami dengan penuh pemberian 
===

=== 
 


===
 
===
 
 
Lafal Ar Razzaq mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat Yang Menciptakan rezeki dan sebab-sebabnya. Dikatakan bahwa Ia adalah yang memberikan kepada segala yang ada, dengan karunia-Nya, segala yang dapat memelihara materi dan bentuknya. Dia memberikan ilmu kepada akal, memberikan pemahaman kepada hati, memberikan tajalli dan musyahadah kepada jiwa, memberikan makanan yang cocok untuk tubuh sesuai dengan keinginan, ada yang dilapangkan-Nya dan ada pula yang disempitkan-Nya tanpa ada yang menghalangi-Nya. Dengan kata lain, Ar-Razzaq adalah Dzat yang menciptakan rezeki dan orang yang minta rezeki, kemudian menghubungkan antara keduanya, dan juga menciptakan sebab-sebab untuk mendapatkan kesenangan dengan rezeki itu bagi mereka.
Rezeki itu ada dua macam. Pertama, rezeki lahir berupa makanan untuk tubuh. Kedua, rezeki batin berupa ilmu pengetahuan dan mukasyafah untuk kalbu. Yang keedua ini merupakan jenis rezeki yang paling mulia, sebab buahnya adalah kehidupan yang abadi. Sedangkan rezeki lahir itu buahnya adalah kekuatan jasmani untuk jangka wakLu yang singkat saja. Allah SWT mengatur kedua macam rezeki itu dan diberikan-Nya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Keberuntungan seorang hamba dari sifat ini akan diperoleh dengan dua syarat. Pertama, haruslah diketahui hakikat sifat ini; bahwa tidaklah pantas kecuali bagi Allah SWT Oleh karena itu ia tidak menunggu-nunggu rezeki kecuali dari-Nya, dan tidaklah bertawakal dalam urusan reezeki itu kecuali kepada-Nya. Kedua, hendaklah ia meminta kepada Allah SWT agar mengaruniakan kepadanya ilmu yang bisa menunjuki dan lisan yang bisa menuntut, serta tangan yang suka bersedekah. Dan hendaklah ia menjadi sebab sampainya rezeki yang mulia ke dalam hati dengan perkataan dan perbuatannya.
Jika Allah mencintai suatu kaum, maka Allah akan memperbanyak kebutuhan makhluk kepada-Nya dan membuat suka kepada diri-Nya untuk memenuhi kebuutuhan-kebutuhan tersebut.

Khasiatnya
Ism ini berkhasiat untuk meluaskan rezeki. Caranya adalah dengan membacanya sebelum shalat fajar pada tiap-tiap sudut rumah, dimulai dari arah kanan kiblat dan sambil menghadap kiblat sepuluh kali, demikian pula pada sudut-sudut lainnya dilakukan dengan menghadap kiblat apabila dimungkinkan.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Rozzaqu urzuknaa halaalan thoyibaan wasii ‘aa
Artiny : Yaa Tuhan Yang Maha Memberi Rizki, berikanlah kepada kami rizki yang halal, bergizi dan banyak 
===
Lafal Al Wahhab mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang memberi karunia tanpa mengharap balasan dan tanpa diminta. Kata ini berasal dari kata hibah, yaitu pemberian yang tidak bermotif. Jika bertambah banyak pemberian dengan sifat ini, maka si pemberi itu disebut Jawadun Wahhab. Tidaklah akan berbentuk pemberian yang hakiki itu kecuali dari Allah SWT, sebab Dialah yang memberikan semua yang dibutuhkan oleh orang yang membutuhkannya, bukan untuk suatu tujuan, baik kini maupun nanti.

Hamba-hamba yang bersifat wahhab itu ialah mereka yang memberikan sesuatu bukan karena takut siksa atau mengharap pahala, tetapi semata-mata adalah karena cinta kepada Allah dan mengharapkan dapat ber-taqarrub kepada-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Orang yang berakhlak dengan ism ini hendaklah memberikan segala yang dibutuhkan oleh orang lain sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT, dan hendaklah ia memperbanyak rasa malu terhadap Allah SWT.

Khasiatnya

Ism ini berkhasiat untuk mendatangkan kekayaan, penerimaan, kewibawaan, dan kebesaran bagi orang yang berzikir dengannya. Yaitu dengan jalan membacanya pada sujud akhir shalat Dhuha sebanyak empat puluh kali.

sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com 
Doa
Yaa Wahabu hablana duriyatan thoyibah
Artinya :Yaa Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik-baik .
===
 Lafal Al Qohar mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat Maha Perkasa yang mengalahkan sesuatu dengan sempurna.

Firman-Nya: “Dan Dialah yang berkuasa atas sekalian hamba-hamba-Nya…”(QS. Al An’am:18).

Tidak ada sesuatupun yang ada di alam semesta ini, melainkan berada di bawah kekuasaan-Nya. Imam Al Ghazali berkata: “Al Qahhar ialah Dzat yang menimpakan bencana kepada musuh-musuh-Nya dengan kematian dan kehinaan; bahkan tidak ada yang maujud kecuali semuanya berada di bawah kekuasaan dan qudrat-Nya, lemah dalam genggaman-Nya.”

Menundukkan hawa nafsu, bagi seorang hamba, adalah dengan melawan tipu daya setan yang merupakan musuh bebuyutannya, dan dengan melawan syahwat nafsunya. Seandainya Allah memberikan jalan kemudahan baginya untuk menundukkan keduanya, niscaya ia akan mampu pula menundukkan seluruh umat manusia.

Seorang hamba yang berakhlak dengan ism ini hendaklah menundukkan hawa nafsu dan setannya dengan melepaskan segala upaya dan menyerahkannya kepada Tuhan Yang Mahaesa lagi Mahakuasa. 
Doa

Yaa Qohharu ikhar ‘aduwana ilal istislami
Artiny : Yaa Tuhan Yang Maha Memaksa, paksalah musuh kami untuk menyerah 
===
 
 
Lafal Al Ghaffar mempunyai arti bahwa Allah, Dzat Yang Maha Pengampun. Al Ghaffar asal kata Al Ghaffar itu adalah sitr dan taghthiyah, artinya “Merahasiakan” atau “Menutupi.” Jadi, maghfirah dari Allah itu maknanya adalah dirahasiakan-Nya dosa-dosa dan diampuni-Nya dengan karunia dan rahmat-Nya bukan karena tobat seorang hamba atau taatnya. Dalam salah satu hadis Qudsi, Allah SWT berfirman:
“Hamba-Ku, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, niscaya Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebanyak bumi itu pula, asal engkau tidak menyekutukan Aku.”
Al-Ghaffar itu artinya adalah Dzat yang menampakkkan kebagusan dan menutupi kejelekan di dunia, dan memaafkan hukumannya di akhirat.
Sebagaimana dikatakan di atas, bahwa makna ghafara itu adalah satara(merahasiakan), maka yang pertama-tama dirahasiakan Allah dari hamba-hamba-Nya adalah: dijadikan-Nya keburukan-keburukan badan mereka tertutup di batin mereka, ditutupi oleh kebagusan lahir mereka. Kedua, pikiran jahat dan keinginan buruk mereka ditempatkan-Nya di dalam kalbu, sehingga tidak ada orang yang dapat melihatnya; seandainya segala yang terpendam di dalam hati mereka berupa sifat khianat, buruk sangka dan semua sifat buruk itu tampak dari luar, tentu mereka akan celaka karenanya. Ketiga, dengan maghfirah-Nya itu pula Allah telah merahasiakan dosa-dosa manusia yang sebenarnya pantas dipermalukan di hadapan orang banyak, namun Dia berjanji akan menggantikan kejahatan-kejahatan mereka dengan kebaikan dan janji-Nya adalah benar.

Khasiatanya :

Keberuntungan seorang hamba dengan ism ini diisyaratkan, bahwa ia harus merahasiakan aib orang lain sebagaimana ia ingin orang lain merahasiakan aibnya. Rasulullah saw. bersabda:
“Barangsiapa merahasiakan aib orang mukmin, niscaya Allah pun akan merahasiakan aibnya pada hari kiamat.”
Dikisahkan bahwa pada suatu hari Nabi Isa as. dan para pengikutnya berjalan melewati bangkai seekor anjing yang telah membusuk. Lalu para pengikutnya berkata: “Alangkah busuknya bau bangkai anjing ini!” Namun nabi Isa as. menjawab: “Alangkah bagusnya gigi putih anjing ini!” Ucapan beliau ini untuk mengingatkan mereka, bahwa seyogyanya yang disebutkan dari segala sesuatu itu adalah kebaikannya, bukan keburukannya.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Ghofaru ighfirlanaa dzunuubanaa
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Pengampun , ampunilah dosa-dosa kami  
===
 
 
Lafal Al Mushawwir bahwa Allah, Dzat yang memberikan rupa kepada semua makhluk sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh hikmat-Nya yang azali di dalam ilmu-Nya yang lebih dahulu, dan ini juga merupakan makna ism-Nya Al Hakim, sebab at-tashwir artinya “menjadikan sesuatu berbentuk” – Allah SWT telah menciptakan hamba dan membentuknya, sedang si hamba ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut.


Imam Al-Ghazali, mengatakan semua yang keluar dari seesuatu yang “tidak ada” menjadi “ada”, yaitu :
  • Membutuhkan takdir;
  • Membutuhkan pembuatan yang sesuai dengan takdir tersebut;
  • Membutuhkan pembentukan sesudah pembuatan tersebut.
Jadi, dalam kaitannya dengan hal ini, Allah adalah Al Khaliq dari segi Muqaddir (Yang Menentukan), kemudian Dia juga adalah Al Bari’ dari segi pengadaan dari yang “tidak ada” menjaadi “ada”, dan Dia Al Mushawwir dari segi pembentukan rupa.

Kita ambil contoh sebuah bangunan, misalnya. Bangunan itu pertama-tama membutuhkan penaksiran segala yang dibutuhkannya, seperti batu, kayu, dan tanah. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh seorang insinyur. Pertama-tama ia menggambar bangunan itu dan membentuk modelnya, kemudian ia membutuhkan tukang batu untuk mendirikannya dan tukang ukir untuk membaguskan bentuknya.

Demikianlah urutannya menurut perbuatan hamba. Namun tidak demikian menurut perbuatan Allah SWT, sebab Dialah Al Khaliq, Al Bari’ dan Al Mushawwir.

Contohnya adalah manusia, salah satu di antara makhluk-Nya. Pertama-tama membutuhkan perencanaan dari apa akan dibentuk, kemudian tubuhnya dibentuk seperti seorang tukang batu membangun bangunan, kemudian diberi-Nya segala yang diperlukannnya berupa gerakan dan sifat yang menjadikan manusia itu hidup berakal, dan berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya.

Jadi, berdasarkan sifat-Nya menakdirkan sesuatu dan mengadakan dari “tidak ada” menjadi “ada”, Dia adalah Al Bari’. Dan berdasarkan sifat-Nya menjadiikan manusia sesuai dengan ilmu-Nya yang qadim, Dia adalah Al-Mushawwir.

Khasiatnya

Lafal Al-Mushawwir berguna untuk membantu pembuatan-pembuatan dan mengeluarkan buah, dan apabila seorang yang mandul berzikir dengannya setiap hari sebanyak 21 kali sambil berpuasa, dan dibaca ketika matahari sudah tenggelam dan sebelum berbuka, dilakukan selama tujuh hari berturut-turut, dan ketika berbuka hanya dengan air minum saja, niscaya mandulnya akan hilang.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa 
Yaa Mushowiru showirnaa ilaa ahsanil kholqi wal haali 
Artinya : Yaa Tuhan Yang Maha Membentuk, bentuklah kami menjadi sebaik-baik mahluk dan sebaik-baik keadaan
===
Lafal Al-Bari’ mempunyai arti bahwa Allah, Dzat Yang Yang Maha Menjadikan, Dzat yang menciptakan makhluk terlepas dari ketidakselarasan yang merusak tata-tertib.

Imam Al-Ghazali, mengatakan semua yang keluar dari seesuatu yang “tidak ada” menjadi “ada”, yaitu :

  • Membutuhkan takdir;
  • Membutuhkan pembuatan yang sesuai dengan takdir tersebut;
  • Membutuhkan pembentukan sesudah pembuatan tersebut.


Jadi, dalam kaitannya dengan hal ini, Allah adalah Al Khaliq dari segi Muqaddir (Yang Menentukan), kemudian Dia juga adalah Al Bari’ dari segi pengadaan dari yang “tidak ada” menjaadi “ada”, dan Dia Al Mushawwir dari segi pembentukan rupa.

Kita ambil contoh sebuah bangunan, misalnya. Bangunan itu pertama-tama membutuhkan penaksiran segala yang dibutuhkannya, seperti batu, kayu, dan tanah. Semua pekerjaan ini dilakukan oleh seorang insinyur. Pertama-tama ia menggambar bangunan itu dan membentuk modelnya, kemudian ia membutuhkan tukang batu untuk mendirikannya dan tukang ukir untuk membaguskan bentuknya.


Demikianlah urutannya menurut perbuatan hamba. Namun tidak demikian menurut perbuatan Allah SWT, sebab Dialah Al Khaliq, Al Bari’ dan Al Mushawwir.


Contohnya adalah manusia, salah satu di antara makhluk-Nya. Pertama-tama membutuhkan perencanaan dari apa akan dibentuk, kemudian tubuhnya dibentuk seperti seorang tukang batu membangun bangunan, kemudian diberi-Nya segala yang diperlukannnya berupa gerakan dan sifat yang menjadikan manusia itu hidup berakal, dan berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya.


Jadi, berdasarkan sifat-Nya menakdirkan sesuatu dan mengadakan dari “tidak ada” menjadi “ada”, Dia adalah Al Bari’. Dan berdasarkan sifat-Nya menjadiikan manusia sesuai dengan ilmu-Nya yang qadim, Dia adalah Al-Mushawwir.


Khasiatnya

Lafal Al-Bari’ itu dibaca selama tujuh hari berturut-turut, tiap-tiap hari sebanyak seratus kali. Gunanya adalah untuk selamat dari bencana.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

Doa
Yaa Barii’u abrinaa minassyirki wal maradi wal fitnati
Artinya : Yaa Tuhan yang Maha membebaskan, bebaskanlah kami dari syirik, penyakit dan fitnah 
===

===
 
 
Doa
Yaa Hasiibu haasibna hisaaban yasiiroo
Artinya : Yaa Tuhan Yang maha menghisab, hisablah kami nanti dengan hisaban yang ringan 
 
Doa
Yaa Muukitu a’thina quwataka laa haula wala kuwata illa bika
Artinya : Yaa Allah Yang Maha Memberi Kekuatan, berilah kekuatan tiada daya dan kekuatan kecuali dari Engkau
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar