Seorang ahli motivasi dan pengembangan diri terkemuka beranggapan, harapan tumbuh dari hati dan fikiran. Harapan yang muncul dari hati merupakan impian, sedangkan harapan yang diciptakan oleh fikiran adalah rencana. Dari pemahaman ini jelaslah bahwa fikiran memiliki peran penting dalam merencanakan (terwujudnya) suatu harapan. Tanpa disertai itu, harapan hanyalah sekadar impian atau angan-angan semata.
Fikiran akan menjadi suatu kekuatan mental apabila (fikiran itu) positif (positive thinking); tidak dikotori beragam nafsu dan angan-angan yang negatif. Mengenai hal ini Dr. Maulana Wahiduddin Khan (2005) menjelaskan, orang akan benar-benar mampu membentuk kekuatan dalam dirinya bila ia terbebas dari segala ikatan keakuan; itulah saat seseorang mencapai tingkat berfikir di mana semua pertimbangan dangkal telah disingkirkan. Ketika itu pula semua akal fikiran dan sikap tidak dinodai praduga, kemarahan, rakus, kebencian, haus kekuasaan, keangkuhan, mendahulukan kepentingan pribadi, dan berbagai nafsu dasar lainnya. Khan berpendapat, inilah yang diperlukan bagi pembentukan kekuatan karakter. Sesuatu yang memungkinkan seseorang menghadapi berbagai ujian berat.
Sebaliknya, orang yang tidak mau berfikir positif, karakternya menjadi lemah sehingga lemah pula sikapnya dalam menghadapi beragam persoalan hidup. Di samping itu, hidupnya cenderung diwarnai ketidakpedulian, kecerobohan, atau kelalaian. Mengenai hal ini Allah Swt memperingatkan kita agar tidak termasuk ke dalam golongan orang yang lalai.
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al-A’raaf: 205)
“Fikiran manusia adalah magnet yang paling kuat di alam semesta…Di dalam diri anda terdapat magnet yang lebih kuat daripada segala sesuatu yang ada di dunia…daya magnet itu dipancarkan melalui fikiran-fikiran anda….” (Rhonda Byrne, penulis buku The Secret)
Berfikir positif bermula dari sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa diri kita mampu. Keyakinan ini harus tumbuh seiring dengan adanya pemahaman (ilmu) dan beragam ikhtiar/upaya yang dilakukan serta doa yang dipanjatkan.
Bagi orang yang selalu berfikir positif, energi positif akan senantiasa mendorong dirinya untuk meningkatkan kualitas diri dan berusaha meraih kemajuan (keberhasilan). Jika ternyata di dalam diri kita tidak muncul dorongan semacam itu, maka bisa dipastikan karena kita masih dikuasai oleh fikiran negatif. Fikiran positif menumbuhkan munculnya kekuatan untuk berusaha meraih suatu kebaikan. Fikiran negatif bersifat sebaliknya.
Fikiran akan menjadi suatu kekuatan mental apabila (fikiran itu) positif (positive thinking); tidak dikotori beragam nafsu dan angan-angan yang negatif. Mengenai hal ini Dr. Maulana Wahiduddin Khan (2005) menjelaskan, orang akan benar-benar mampu membentuk kekuatan dalam dirinya bila ia terbebas dari segala ikatan keakuan; itulah saat seseorang mencapai tingkat berfikir di mana semua pertimbangan dangkal telah disingkirkan. Ketika itu pula semua akal fikiran dan sikap tidak dinodai praduga, kemarahan, rakus, kebencian, haus kekuasaan, keangkuhan, mendahulukan kepentingan pribadi, dan berbagai nafsu dasar lainnya. Khan berpendapat, inilah yang diperlukan bagi pembentukan kekuatan karakter. Sesuatu yang memungkinkan seseorang menghadapi berbagai ujian berat.
Sebaliknya, orang yang tidak mau berfikir positif, karakternya menjadi lemah sehingga lemah pula sikapnya dalam menghadapi beragam persoalan hidup. Di samping itu, hidupnya cenderung diwarnai ketidakpedulian, kecerobohan, atau kelalaian. Mengenai hal ini Allah Swt memperingatkan kita agar tidak termasuk ke dalam golongan orang yang lalai.
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al-A’raaf: 205)
“Fikiran manusia adalah magnet yang paling kuat di alam semesta…Di dalam diri anda terdapat magnet yang lebih kuat daripada segala sesuatu yang ada di dunia…daya magnet itu dipancarkan melalui fikiran-fikiran anda….” (Rhonda Byrne, penulis buku The Secret)
Berfikir positif bermula dari sebuah keyakinan pada diri sendiri. Keyakinan bahwa diri kita mampu. Keyakinan ini harus tumbuh seiring dengan adanya pemahaman (ilmu) dan beragam ikhtiar/upaya yang dilakukan serta doa yang dipanjatkan.
Bagi orang yang selalu berfikir positif, energi positif akan senantiasa mendorong dirinya untuk meningkatkan kualitas diri dan berusaha meraih kemajuan (keberhasilan). Jika ternyata di dalam diri kita tidak muncul dorongan semacam itu, maka bisa dipastikan karena kita masih dikuasai oleh fikiran negatif. Fikiran positif menumbuhkan munculnya kekuatan untuk berusaha meraih suatu kebaikan. Fikiran negatif bersifat sebaliknya.
Sumber : http://www.jasadesainwebsite.net
No comments:
Post a Comment