SUARA MISTERIUS DI KEBUN KOPI
Kebun kopi, tempat yang seharusnya menawarkan aroma segar dan ketenangan, me -nyimpan cerita-cerita yang tak terduga. Di balik hamparan hijau daun kopi dan biji-biji yang merah, tersimpan misteri yang menunggu untuk diungkap. Malam-malam gelap di kebun kopi sering kali menjadi saksi bisu dari kejadian aneh dan suara-suara yang tak bisa dijelas kan. Cerita misteri pada Blog ini akan mengajak pembaca untuk menyelami sisi gelap kebun kopi, mengungkap cerita misteri yang mungkin membuat bulu kuduk merinding.
Pada tahun 1982, saya dan teman saya Tono, berkunjung kerumah seorang gadis. Rumahnya terletak ditepi sungai Sekampung, ditengah perkebunan kopi mereka. Talang Sekampung, desa Air Naningan, kecamatan Pulau Panggung, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung. Di permukiman pen -dudukan ini, terkenal dengan perkebunan kopinya yang luas. Para penduduknya makmur dan sejahtera.
Waktu telah menunjukan pukul 12.10 WIB, kami berdua pamit hendak pulang kerumah. Jalan yang lalui berupa jalan tanah dan lebarnya hanya 1 meter, hanya cukup untuk jalan motor. Adapun jarak dari gadis yang kunjungi, dengan rumah kami kurang lebih 1.500 meter atau 1,5 kilo meter.
Pada malam itu turun hujan rintik-rintik, keadaan gelap dan pekat atau gelap gulita. Kami berdua ber jalan dengan santai, menelusuri jalan ditengah perkebunan kopi itu. Mengobrol tentang kehidupan muda mudi yang tinggal dipedesaan. Kami berdua heboh, mengobrol ditengah malam itu.
Lalu tiba-tiba obrolan kami itu, ada suara yang menimpalan, suaranya dibawah pohon kopi. Lalu kami senter kearah sana, tidak ada orang. Kami mengobrol lagi, suara misterius itu pindah kearah atas kopi. Kami keatas senter, juga tidak kelihatan makhluk apa yang menjawab obrolan kami.
Kejadian ini kurang lebih berjalan waktunya 10 menit, kami berdiam diri ditempat. Saya dan teman saya Tono, berdoa kepada Allah mohon perlindungan dari segala kejahatan. Suara misterius itu masih terdengar jelas dikuping kami berdua. Dan anehnya, dia pandai berbahasa Lubai atau bahasa yang kami gunakan.
Setelah membaca ayat-ayat Al-Qur'an kata teman saya Tono, hai makhluk Allah jika engkau baik nyatalah dihadapi kami, atau pergilah dari dekat kami. Tidak berapa lama, akhir suaranya misteriuspun menjauh dari kami.
Pada tahun 1982, saya dan teman saya Tono, berkunjung kerumah seorang gadis. Rumahnya terletak ditepi sungai Sekampung, ditengah perkebunan kopi mereka. Talang Sekampung, desa Air Naningan, kecamatan Pulau Panggung, kabupaten Lampung Selatan, provinsi Lampung. Di permukiman pen -dudukan ini, terkenal dengan perkebunan kopinya yang luas. Para penduduknya makmur dan sejahtera.
Waktu telah menunjukan pukul 12.10 WIB, kami berdua pamit hendak pulang kerumah. Jalan yang lalui berupa jalan tanah dan lebarnya hanya 1 meter, hanya cukup untuk jalan motor. Adapun jarak dari gadis yang kunjungi, dengan rumah kami kurang lebih 1.500 meter atau 1,5 kilo meter.
Pada malam itu turun hujan rintik-rintik, keadaan gelap dan pekat atau gelap gulita. Kami berdua ber jalan dengan santai, menelusuri jalan ditengah perkebunan kopi itu. Mengobrol tentang kehidupan muda mudi yang tinggal dipedesaan. Kami berdua heboh, mengobrol ditengah malam itu.
Lalu tiba-tiba obrolan kami itu, ada suara yang menimpalan, suaranya dibawah pohon kopi. Lalu kami senter kearah sana, tidak ada orang. Kami mengobrol lagi, suara misterius itu pindah kearah atas kopi. Kami keatas senter, juga tidak kelihatan makhluk apa yang menjawab obrolan kami.
Kejadian ini kurang lebih berjalan waktunya 10 menit, kami berdiam diri ditempat. Saya dan teman saya Tono, berdoa kepada Allah mohon perlindungan dari segala kejahatan. Suara misterius itu masih terdengar jelas dikuping kami berdua. Dan anehnya, dia pandai berbahasa Lubai atau bahasa yang kami gunakan.
Setelah membaca ayat-ayat Al-Qur'an kata teman saya Tono, hai makhluk Allah jika engkau baik nyatalah dihadapi kami, atau pergilah dari dekat kami. Tidak berapa lama, akhir suaranya misteriuspun menjauh dari kami.
Demikian, semoga terhibur.
Salam interaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar