Tawa Misterius

Media dibuat oleh meta.ai 

TAWA MISTeRIUS DI TEPI sungai LUBAI


Tawa Misterius di Tepi sungai Lubai, sebuah cerita misteri yang saya alami. Siapa yang tertawa itu, kapan waktu mendengarnya, dimana tempat mendengarnya, silakan membaca cermis atau cerita misteri ini.

Pada tahun 1970, sebelum ayahanda kami pergi merantau ke Lampung. Pada suatu malam, ayahanda kami dan Kakak Rizmil akan menjala ikan disungai Lubai, dari tempat paling hilir menuju kearah hulu desa Baru Lubai, kecamatan Prabumulih, saya pun diajak mereaka untuk mengambil ikan yang didapat. Usia saya saat itu, baru berumur 10 tahun, jadi masih anak-anak.

Tatkala itu sedang musim kemarau sehingga air sungai Lubai sedang surut. Jadi kami bertiga tidak sulit menelusuri sungai, untuk menjala ikan. Lemparan jala pertama, banyak sekali ikan seluang yang kami dapatkan. Lemparan kedua, ketiga... Kami bertiga sangat senang, melihat hasil menjala ini. Kegiatan menjala dilanjutkan, entah telah kali lemparan jala kedalam sungai Lubai.

Saat kami sedang asik, mengambil hasil menjala lalu terdengarlah tawa seorang perempuan. Awalnya, saya sedang mempeduli suara tawa itu. Namun suara tawa itu, semakin lama, semakin nyaring ter dengar ditelinga saya. Akhirnya, saya pun betanya ayahanda kami :

Aku : Suara apa itu Ebak?
Ayah : Biarkan saja, dia tidak akan menggangu kita
Aku : Baiklah, kalau begitu, Ebak.
Kakak Rizmil : Ikan yang kita dapatkan, tidak boleh diambil semua. Harus disisakan sebagian.


Maka sesuai kemufakatan, setiap hasil dapat ikan tidak semuanya kami ambil. Sebagian disisakan atau ditinggalkan ditempat yang tidak jauh dari lemparan jala tadi. Hasil tangkap ikan, luar biasa banyaknya. Malam itu, malam penuh misteri. Tawa penuh misteri. Siapa yang tertawa dan makhluk apakah yang tertawa. Sampai dengan saya menuliskan cerita ini, saya belum mendapatkan jawabannya. Makhluk apa yang tertawa misterius tersebut?. Para pembaca, silakan memberikan komentar, sebagai tanggapan cerita misteri ini.

Sampai jumpa, di waktu dan kesempatan.

Salam interaksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar