بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Diantara beberapa keutamaan Istighfar adalah :
1. Menggembirakan Allah
Rosulullah
Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Sungguh, Allah lebih gembira
dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian
yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir. (H.R.Bukhari dan
Muslim).
2. Dicintai Allah
Allah
Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, didalam Al-qur'an, surat Al-Baqarah: 222
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ ٢٢٢
Wa yas'alûnaka ‘anil-maḫîdl, qul huwa adzan fa‘tazilun-nisâ'a fil-maḫîdli wa lâ taqrabûhunna ḫattâ yath-hurn, fa idzâ tathahharna fa'tûhunna min ḫaitsu amarakumullâh, innallâha yuḫibbut-tawwâbîna wa yuḫibbul-mutathahhirîn.
Artinya : Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah suatu kotoran.” Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid). Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.
Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas
dosanya, bagaikan orang yang tidak berdosa. (HR.Ibnu Majah).
3. Dosa-dosanya diampuni
Rosulullah Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Allah telah berkata, ’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak dosanya). (H.R.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah
berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun
penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab
Ihya’Ulumiddin: 1/410).
4. Selamat dari api neraka
Hudzaifah
pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap
keluargaku, Wahai Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku
masuk neraka’. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
bersabda, Artinya : Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku
senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari
semalam. (H.R.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5. Mendapat balasan surga
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, didalam Al-qur'an, surat Ali’Imran ayat : 135.
6. Mengecewakan syetan
Sesungguhnya
syetan telah berkata, Artinya : Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan
menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih
hidup). Maka Allah menimpalinya, Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku,
Aku senantiasa mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan
(beristighfar) kepada-Ku. (H.R. Ahmad dan al-Hakim).
7. Membuat syetan putus asa
Ali
bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang, Artinya : Saya telah melakukan
dosa. Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi, kata Ali.
Orang itu menjawab, Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa
lagi. Ali berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’.
Orang itu bertanya lagi, 'Sampai kapan?' Ali menjawab, 'Sampai syetan
berputus asa dan merasa rugi.' (Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8. Meredam azab
9. Mengusir kesedihan
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Barangsiapa yang senantiasa
beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap
kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya, dan memberinya
rizki dari arah yang tiada disangka-sangka. (H.R.Abu Daud, Ibnu Majah dan
Ahmad).
10. Melapangkan kesempitan
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Barangsiapa yang senantiasa
beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap
kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya
rizki dari arah yang tiada disangka-sangka. (H.R.Abu Daud, Ibnu Majah dan
Ahmad).
11. Melancarkan rizki
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Sesungguhnya seorang hamba bisa
tertahan rizkinya karena dosa yang dilakukannya. (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban
dan Ibnu Majah).
12. Membersihkan hati
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Apabila seorang mukmin
melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda hitam di hatinya. Apabila ia
bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah
hatinya. (H.R. Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13. Mengangkat derajatnya disurga
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Sesungguhnya Allah akan
mengangkat derajat seorang hamba di surga. Hamba itu berkata, ’Wahai
Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah berkata, ’Karena
istighfar anakmu untukmu’. (H.R.Ahmad dengan sanad hasan).
14. Mengikut sunnah Rosulullah shollalhu ‘alaihi wasallam
Abu
Huroiroh berkata,”Saya telah mendengar Rosulullah Shollallahu 'Alaihi
wa Sallam bersabda, Artinya : Demi Allah, Sesungguhnya aku minta ampun kepada
Allah (beristighfar) dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari
tujuh puluh kali’. (H.R. Bukhari).
15. Menjadi sebaik-baik orang yang bersalah
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Setiap anak Adam pernah
bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera
bertaubat. (H.R. Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16. Bersifat sebagai hamba Allah yang sejati
Allah
Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Ali ’Imron, ayat : 15
قُلْ اَؤُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرٍ مِّنْ ذٰلِكُمْۗ لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَاَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَّرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِالْعِبَادِۚ
Qul a unabbi'ukum bikhairim min dzâlikum, lilladzînattaqau ‘inda rabbihim jannâtun tajrî min taḫtihal-an-hâru khâlidîna fîhâ wa azwâjum muthahharatuw wa ridlwânum minallâh, wallâhu bashîrum bil-‘ibâd.
Artinya : Katakanlah, “Maukah aku beri tahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik daripada yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhan mereka ada surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan (untuk mereka) pasangan yang disucikan serta rida Allah. Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
Allah
Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Ali ’Imron, ayat : 16
اَلَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اِنَّنَآ اٰمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِۚ
Alladzîna yaqûlûna rabbanâ innanâ âmannâ faghfir lanâ dzunûbanâ wa qinâ ‘adzâban-nâr.
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang berdoa, “Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami benar-benar telah beriman. Maka, ampunilah dosa-dosa kami dan selamatkanlah kami dari azab neraka.”
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Ali ’Imron, ayat : 17
اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ ١٧
Ash-shâbirîna wash-shâdiqîna wal-qânitîna wal-munfiqîna wal-mustaghfirîna bil-as-ḫâr
Artinya : (Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam.
17. Terhindar dari stampel kezhaliman
Allah
Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Al-Hujurot, ayat : 11
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِّنْ قَوْمٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنُوْا خَيْرًا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَاۤءٌ مِّنْ نِّسَاۤءٍ عَسٰٓى اَنْ يَّكُنَّ خَيْرًا مِّنْهُنَّۚ وَلَا تَلْمِزُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوْا بِالْاَلْقَابِۗ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوْقُ بَعْدَ الْاِيْمَانِۚ وَمَنْ لَّمْ يَتُبْ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ١١y
Yâ ayyuhalladzîna âmanû lâ yaskhar qaumum ming qaumin ‘asâ ay yakûnû khairam min-hum wa lâ nisâ'um min nisâ'in ‘asâ ay yakunna khairam min-hunn, wa lâ talmizû anfusakum wa lâ tanâbazû bil-alqâb, bi'sa lismul-fusûqu ba‘dal-îmân, wa mal lam yatub fa ulâ'ika humudh-dhâlimûn.
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan itu) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diolok-olok itu) lebih baik daripada perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela dan saling memanggil dengan julukan yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) fasik setelah beriman. Siapa yang tidak bertobat, mereka itulah orang-orang zalim.
18. Mudah mendapat anak
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Nuh, ayat : 10
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠
Fa qultustaghfirû rabbakum innahû kâna ghffârâ.
Artinya : Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhan mu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Nuh, ayat : 11
يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١
Yursilis-samâ'a ‘alaikum midrârâ.
Artinya : (Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Nuh, ayat : 12
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢
Wa yumdidkum bi'amwâliw wa banîna wa yaj‘al lakum jannâtiw wa yaj‘al lakum an-hârâ.
Artinya : memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.
19. Mudah mendapatkan air hujan
Ibnu
Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu
bahwa lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada
orang lain yang mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah
istighfar’. Lalu ada orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya
anak, ia berkata, per banyaklah istighfar’. (Kitab Fathul Bari: 11/98).
20. Bertambah kekuatannya
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Hud, ayat : 52
وَيٰقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا وَّيَزِدْكُمْ قُوَّةً اِلٰى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ ٥٢
Wa yâ qaumistaghfirû rabbakum tsumma tûbû ilaihi yursilis-samâ'a ‘alaikum midrâraw wa yazidkum quwwatan ilâ quwwatikum wa lâ tatawallau mujrimîn.
Artinya : Wahai kaumku, mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya! Niscaya Dia akan menurunkan untukmu hujan yang sangat deras, menambahkan kekuatan melebihi kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling menjadi orang-orang yang berdosa.”
21. Bertambah kesejahteraanya
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Nuh, ayat : 10
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ ١٠
Fa qultustaghfirû rabbakum innahû kâna ghoffârâ.
Artinya : Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhan mu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Nuh, ayat : 11
يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ ١١
Yursilis-samâ'a ‘alaikum midrârâ.
Artinya : (Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, suroh Nuh, ayat : 12
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ ١٢
Wa yumdidkum bi'amwâliw wa banîna wa yaj‘al lakum jannâtiw wa yaj‘al lakum an-hârâ.
Artinya : memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.
22. Menjadi orang-orang yang beruntung
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, Al-Qur'an, surah An-Nur: 31.
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ٣١
Wa qul lil-mu'minâti yaghdludlna min abshârihinna wa yaḫfadhna furûjahunna wa lâ yubdîna zînatahunna illâ mâ dhahara min-hâ walyadlribna bikhumu -rihinna ‘alâ juyûbihinna wa lâ yubdîna zînatahunna illâ libu‘ûlatihinna au âbâ'ihinna au âbâ'i bu‘ûlatihinna au abnâ'ihinna au abnâ'i bu‘ûlatihinna au ikhwânihinna au banî ikhwânihinna au banî akhawâtihinna au nisâ'ihinna au mâ malakat aimânuhunna awittâbi‘îna ghairi ulil-irbati minar-rijâli awith-thiflil ladzîna lam yadh-harû ‘alâ ‘aurâtin-nisâ'i wa lâ yadlribna bi'arjulihinna liyu‘lama mâ yukhfîna min zînatihinn, wa tûbû ilallâhi jamî‘an ayyuhal-mu'minûna la‘allakum tufliḫûn
Artinya : Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang
Aisyah berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar
yang banyak pada setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari).
23. Keburukannya diganti dengan kebaikan
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, didalam Al-Qur'an surat Al-Furqon, ayat : 70
اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠
Illâ man tâba wa âmana wa ‘amila ‘amalan shâliḫan fa ulâ'ika yubaddilullâhu sayyi'âtihim ḫasanât, wa kânallâhu ghofûrar roḫîmâ.
Artinya : Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman, didalam Al-Qur'an surat Hud, ayat: 114
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِۗ اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ ١١٤
Wa aqimish-shalâta tharafayin-nahâri wa zulafam minal-laîl, innal-ḫasanâti yudz-hibnas-sayyi'ât, dzâlika dzikrâ lidz-dzâkirîn.
Artinya : Dirikanlah salat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).
24. Bercitra sebagai orang mukmin
Rosulullah
Shollallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Artinya : Tidak seorangpun dari umatku,
yang apabila ia berbuat baik dan ia menyadari bahwa yang diperbuat
adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan
tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar sepenuhnya bahwa
perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar) kepada Allah,
dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali Allah,
maka dia adalah seorang Mukmin. (H.R. Ahmad).
25. Berkeperibadian sebagai orang bijak
Seorang
ulama berkata, Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia
menyebut nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia
merasa hina. Apabila memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil
pelajarannya. Apabila muncul keinginan untuk bermaksiat, ia segera
mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia merasa gembira. Dan
apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar. (Kitab Tanbihul
Ghafilin: 67).
Demikian semoga bermanfaat bagi kita semua. Wallahu 'aklam bish showab.
Salam interaksi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar