بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(Bismillahir rohmanir rohim)
Makna Kalimat Hasbalah
Kalimat Hasbalah adalah Hasbunallaah wa ni'mal wakiil. Ni'mal maula wa ni'man nashiir.
Al-Qur’an penuh dengan kalimat hikmah yang dapat digunakan untuk
menterapi diri hingga memiliki ahlak sempurna sebagaimana ahlak
Rasulullah. Ketika Aisah ditanya tentang ahlak Rasulullah ia menjawab
bahwa ahlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Qur’an merupakan pedoman hidup
umat Islam bukan sekedar untuk dibaca dan dilagukan dengan irama yang
indah menarik, tapi untuk ditanamkan didalam hati dan dijadikan sikap
hidup.
Jika demikian halnya, maka kalimat hasbalah merupakan salah satu ucapan
terbaik bagi yang senantiasa mengharapkan pertolongan-Nya. Kalimat
hasbalah berbunyi Hasbunallah wa ni'mal wakil ni'mal maula wa ni'mal
natsir artinya cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik Pelindung.
Bacaan hasbalah itu pula yang diucapkan oleh Rasulullah SAW ketika
sedang kesulitan akibat pengepungan selama beberapa minggu oleh pasukan
Ahzab dalam perang Khandaq di Kota Madinah. Dengan bacaan tersebut,
Rasulullah sholallahu 'alaihi wassalam dan umat Islam pun keluar sebagai
pemenang.
Alquran mengabadikan peristiwa tersebut dalam Al-Qur'an, surat Ali Imran, ayat : 173
Syahdan, tatkala Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam lautan api oleh
para pengikut Raja Namrud bin Kan'an, ia mengucapkan Hasbunallah wa
ni'mal wakil, dan api pun tiba-tiba menjadi dingin. Ini diberitakan oleh
Rasulullah SAW, ''Akhir kalimat yang diucapkan oleh Ibrahim ketika
dicampakkan ke dalam api ialah hasbunallah wani'mal wakil. '' (HR
Bukhari).
Dikisahkan, ketika Nabi Ibrahim AS mulai dimasukkan ke dalam kobaran
api, Jibril datang dan berkata, ''Apakah engkau butuh aku?'' Ibrahim
menjawab, ''Kalau kepadamu tidak, tapi kalau kepada Allah, ya.''
Kemudian Allah subhanahau wa ta'ala berfirman, artinya "Kami berfirman,
'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim'."
(QS Al-Anbiyaa' [21]: 69).
Menurut Ibnu Katsir, kalimat hasbalah juga diucapkan oleh 'Aisyah RA
ketika ia mengharapkan pertolongan Allah, di saat kabar bohong (
haditsul ifqi ) tentang dirinya beredar. Hal itu direkam dalam surat
An-Nur [24]: 11-26).
Sejarah telah memberitakan kekuatan hasbalah yang diucapkan oleh para nabi dan orang-orang saleh, ketika mereka menghadapi cobaan besar ataupun fitnah yang berat. Kekuatannya melebihi kekuatan apa pun di dunia ini, serta menegaskan semangat tauhid pada diri orang yang mengucapkan. Yaitu bahwa hanya kepada Allah sajalah ia berserah diri, dan bahwa semua makhluk di sisi-Nya adalah lemah.
Salam interaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar