Tabir Kepalsuan, Ciptaan : Rhoma Irama
Ternyata hatimu buta
Buta karena tabir kepalsuan
Kucoba untuk tidak putus asa
Membuka mata hatimu
Kucoba menguakkan tabir
Penghalang cintamu dan cintaku
Ku tahu kau terjerat dan terbenam
Dalam kepalsuan...
Cinta tak dapat lagi membedakan
Siapa dan yang mana
Wahai angin pengembara
Terbangkan tirai penghalang di hatinya
Agar merasakan getarannya jiwa
Wahai burung duta suara
Dendangkan lagu untuknya tentang cinta
Agar hirau akan hatiku yang lara
Apakah belum juga kau mengerti
Atau memang tiada cinta lagi
Telah kupaparkan segalanya padamu
Siapa diriku...
Kini kuserahkan kepadamu untuk
Menentukan sikapmu
Kan kuterima itu walaupun hati
Pedih dan merana...
Karena ‘ku tahu tak seorang pun bisa
Memaksakan cinta
Oh, oh, oh, oh
Cerita yang terinspirasi dari lirik lagu tersebut:
Aku telah jatuh cinta pada seseorang yang tidak pernah benar-benar mencintaiku. Dia tersenyum padaku, tapi tersembunyi di balik topeng kepalsuan. Aku mencoba untuk tidak putus asa, berharap suatu hari dia akan melihatku dengan mata hatinya yang sebenarnya.
Tapi semakin aku mengenalnya, semakin aku menyadari bahwa dia terjerat dalam kepalsuan. Dia tidak bisa membedakan antara cinta sejati dan permainan. Aku tahu aku harus melepaskannya, tapi hatiku tidak rela.
Aku berdoa agar angin pengembara bisa membawa pergi tirai penghalang di hatinya, sehingga dia bisa merasakan getaran jiwa yang sebenarnya. Aku juga berharap ada yang bisa menyampaikan lagu tentang cinta yang sebenarnya padanya, agar dia bisa memahami betapa sakitnya hatiku.
Sampai akhirnya, aku menyadari bahwa aku telah salah mengartikan sikapnya. Dia tidak pernah mencintaiku, dan aku harus menerima keputusan itu walaupun hati ini pedih dan merana. Aku tahu tidak ada yang bisa memaksakan cinta, dan aku harus melepaskannya untuk mencari cinta yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar