EKSOTIS

 

Dalam perspektif Islam, kata "eksotis" yang merujuk pada sesuatu yang asing atau berbeda, perlu dipahami dengan hati-hati. Meskipun Islam tidak secara eksplisit melarang peng gunaan kata tersebut, konteks penggunaannya dalam hubungannya dengan manusia, terutama dalam konteks mencari pasangan, perlu diperhatikan agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Apa yang dimaksud dengan eksotis?

Secara umum, eksotis merujuk pada sesuatu yang memiliki daya tarik atau pesona khusus karena sifatnya yang asing, tidak biasa, atau berasal dari tempat yang jauh.

Tidak biasa, menarik, atau menggairahkan karena datang (atau tampak datang) dari jauh, terutama negara tropis : bunga/makanan/desain eksotis. Sebelum Anda menyebut seseorang "eksotis" sebagai pujian, perlu Anda ketahui bahwa kata tersebut bisa menyinggung, karena menyiratkan bahwa Anda menganggap orang tersebut sangat berbeda dari Anda

Sebuah halaman blog tentang "eksotis" bisa mengeksplorasi berbagai aspek yang memiliki daya tarik unik dan tidak biasa. Ini bisa mencakup keindahan alam, budaya, seni, makanan, atau bahkan konsep-konsep abstrak yang menarik perhatian karena keanehannya. 

 

Halaman blog ini akan berfokus pada hal-hal yang umum saja, tidak langka, tidak juga berasal dari tempat yang jauh, hanya saya ingin menarik perhatian pembaca, terhadap kata "Eksotis" walaupun tulisan di sini tidak eksotis.

 

Perspektif Islam:
Keadilan dan Kesetaraan: Islam menekankan keadilan dan kesetaraan di antara semua manusia, tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau penampilan.

Akhlak dan Budi Pekerti: 

Islam lebih mengutamakan akhlak dan budi pekerti seseorang daripada penampilan fisik atau hal-hal eksotis lainnya.

Niat yang Benar: 

Dalam mencari pasangan, niat yang benar (karena Allah SWT) dan tujuan untuk ibadah (membentuk keluarga sakinah) lebih utama daripada mencari yang "eksotis".

Menjaga Pandangan: 

Islam mengajarkan untuk menjaga pandangan dan menghindari berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram, terutama dalam konteks mencari pasangan.

Potensi Masalah:
Hedonisme: Mengutamakan penampilan fisik atau ciri-ciri eksotis bisa mengarah pada hedonisme, yaitu gaya hidup yang berlebihan dalam mengejar kesenangan duniawi.

Merendahkan Orang Lain: 

Komentar yang merendahkan atau membandingkan seseorang berdasarkan penampilan eksotis bisa menyakiti perasaan orang lain.
  

Kesimpulan:

Meskipun kata "eksotis" tidak dilarang secara mutlak, penggunaannya dalam konteks mencari pasangan dalam Islam harus dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Lebih penting untuk fokus pada akhlak, kepribadian, dan kesesuaian dalam tujuan hidup, daripada terjebak pada penampilan fisik atau hal-hal yang bersifat eksotis semata

Salam interaksi.