الَّذِيْنَ
يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ
وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١
Alladzîna
yadzkurûnallâha qiyâmaw wa qu‘ûdaw wa ‘alâ junûbihim wa yatafakkarûna
fî khalqis-samâwâti wal-ardl, rabbanâ mâ khalaqta hâdzâ bâthilâ,
sub-ḫânaka fa qinâ ‘adzâban-nâr. (Al-Qur'an, suroh Ali Imron, ayat 191)
Artinya : (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam
keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini
sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.
Manusia Ulil Albab yaitu manusia ahsani taqwim itu akhirnya akan menghayati rasa tanggung jawab akan mutu hidupnya dan menyerahkan penilaiannya kepada Allah sambil berdoa agar hidupnya dilindungi dari siksaan yang maha pedih.
Ciri-ciri manusia Ulil Albab
Ciri-ciri manusia Ulil Albab memiliki akal budi yang mendalam, orang yang berpikir jernih, dan orang yang senantiasa mengingat Allah SWT.
Akal Budi yang Mendalam:
Ulil Albab bukan hanya sekadar cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan untuk merenungkan dan memahami makna yang lebih dalam dari segala sesuatu yang diciptakan Allah.
Berpikir Jernih:
Mereka mampu memisahkan antara yang baik dan yang buruk, serta memiliki pemikiran yang kritis dan objektif.
Mengingat Allah:
Ulil Albab selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan dan menjadikan kedekatan dengan-Nya sebagai landasan utama dalam hidup.
Dengan demikian, manusia Ulil Albab adalah sosok yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kebijaksanaan, keimanan yang kuat, dan selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah SWT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar