Dari ruang pemidangan depan ke ruang pemidangan tengah melewati satu pintu berukuran tinggi 210 cm dan lebar 90 cm. Pada bagian bawah pintu terdapat langkahan dengan ukuran tinggi 40 cm dan lebar 23 cm. Pada daun pintu bagian tengah dipasang ukiran ‘matahari’ yang merupakan lambang kehidupan. Pemasangan pintu memakai pasak, tidak menggunakan engsel. Dengan demikian bila pintu dibuka menimbulkan bunyi, sehingga bila terjadi serangan akan ketahuan.Pintu dibuat satu bukaan dan pembukaan pintu adalah dari kiri ke kanan atau tangan kiri yang membuka agar bila orang mengetuk pintu ternyata tiba-tiba menyerang, maka tuan rumah atau yang membukakan pintu akan bisa menangkis atau menyerang balik dengan tangan kanan.
Lantainya terbikin dari papan pilihan seperti kayu medang, cempaka, meranti. Pada ruang pemidangan tengah, di antara lantainya dipasang kayu empat persegi panjang dengan ukuran tinggi 12,5 cm dan lebar 8,5 cm. Sedangkan panjangnya adalah sepanjang ruangan pemidangan tengah yakni 650 cm. Kayu empat persegi panjang itu berfungsi sebagai pijakan atau tempat lalu-lintas yang disebut pengerat. Pengerat membelah lebar lantai ruang pemidangan sehingga lantai tersebut terbagi menjadi dua; pada sebelah kiri (dekat ruang tempuan) lebar lantainya 112 cmm, sedangkan pada sebelah kanan (dekat ruang gedongan) lebar lantainya 278 cm. Itu berarti lebar keseluruhan lantai ruang pemidangan tengah 390 cm.
No comments:
Post a Comment