Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Filum: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Sapindales; Famili: Anacardiaceae; Genus: Mangifera; Spesies: Mangifera kemanga; Sinonim: Mangifera polycarpa, Mangifera caesia. Nama binomial Mangifera kemanga (Blume, 1850).
Kemang (Mangifera kemanga)
merupakan tanaman yang mulai langka di Indonesia. Padahal, konon dari
nama pohon sejenis mangga ini nama daerah Kemang di Jakarta berasal.
Pohon kemang yang mempunyai buah khas berbau harus menusuk dengan rasa
yang masam manis ini juga telah ditetapkan sebagai flora identitas
kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sayangnya, tumbuhan ini mulai langka dan sulit ditemukan.
Tanaman kemang yang makin langka ini
sering kali dianggap sebagai spesies yang sama dengan binjai, namun
sejumlah pakar memisahkannya dalam jenis yang berbeda. Flora identitas
kabupaten Bogor ini mempunyai nama Indonesia, kemang. Di daerah
Kalimantan Timur sering disebut sebagai palong sedangkan berdasarkan nama ilmiah, kemang dinamai Mangifera kemanga yang bersinonim dengan Mangifera polycarpa dan Mangifera caesia.
Ciri-ciri Kemang. Pohon
kemang tingginya mampu mencapai 45 m dengan garis tengah batang mencapai
120 cm. Tajuk tumbuhan langka ini berbentuk menyerupai kubah dengan
percabangan yang tidak terlalu rapat. Kulit batang kemang berlekah dan
mengandung getah yang dapat menyebabkan iritasi.
Daun
kemang berbentuk jorong sampai lanset. Daun-daunnya seringkali
mengumpul di ujung-ujung percabangan. Tangkai daun agak duduk
(bertangkai sangat pendek) pada ranting. Tepi daun tanaman yang langka
ini terlihat menyempit di sekitar pangkal daunnya.
Perbungaan malai di ujung-ujung percabangan. Bunga kemang (Mangifera kemanga)
berwarna merah muda pucat dan beraroma harum. Buah kemang , berbentuk
bulat telur terbalik sampai lonjong dengan kulit buah tipis dan berwarna
coklat kuning suram apabila masak. Daging buah kemang berwarna
keputihan, lunak, berair dan berserat. Aroma buah kemang sangat khas dan
tajam sedangkan rasa buahnya mulai asam sampai manis. Biji kemang
jorong sampai lanset.
Musim berbunga pohon kemang dimulai bulan
Oktober sampai Desember. Sedang musim berbuahnya terjadi pada musim
penghujan yaitu mulai bulan November sampai Maret.
Habitat, Persebaran, dan Pembudidayaan.
Pohon kemang umumnya tumbuh di dataran rendah di daerah tropika basah
di bawah ketinggian 400 m dpl. walaupun dapat dijumpai juga hingga
ketinggian 800 m dpl. Tanaman penghasil buah langka ini memerlukan
persebaran curah hujan yang merata sepanjang tahun dan tumbuh baik di
pinggiran sungai yang secara berkala tergenang air.
Pohon langka kemang ini tersebar secara
alami di semenanjung Malaya, Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terutama
bagian barat. Di sekitar Kabupaten Bogor, tumbuhan ini banyak
dibudidayakan sehingga tidak mengherankan jika kemudian berdasarkan SK
Bupati Nomor 522/185/kpts/Huk/1996, kemang ditetapkan sebagai flora identitas
kabupaten Bogor. Konon, nama daerah Kemang di Jakarta juga bermula dari
banyak dijumpainya tumbuhan ini di daerah tersebut pada masa silam.
Kemang biasanya ditanam di pekarangan dan
di kebun-kebun serta di pinggiran/bantaran sungai. Perbanyakan tanaman
kemang tidak terlalu sulit, umumnya dengan cara mengecambahkan bijinya.
Namun dimungkinkan juga dengan cara enten.
Pemanfaatan. Kemang
banyak dimanfaatkan buahnya yang dimakan segar ketika buah telah masak.
Buah langka ini juga dijadikan campuran dalam es buah atau digunakan
juga sebagai bahan pembuatan sirup (sari buah).
Buah yang masih muda sering dimanfaatkan sebagai bahan rujak. Biji buah
kemang juga sering dimakan dengan diiris-iris tipis dan setelah dibumbui
dan ditambahi kecap. Sedangkan daun kemang yang masih muda sering
dijumpai dipergunakan oleh masyarakat Sunda sebagai lalapan.