AL WAHHAAB :
Artinya Yang Maha Pemberi Karunia.
Bismillahir rohmanir rohiim. Mari kita mulai perjalanan spiritual untuk mengenal Allah lebih dalam melalui Asmaul Husna. Semoga blog ini menjadi jalan bagi kita untuk meraih keberkahan dan ridho-Nya.
Dalil Al-Qur'an
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةًۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
Robbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wa hab lanâ mil ladungka raḫmah, innaka antal-wahhâb.
(Mereka
berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami
berpaling setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan anugerahkanlah
kepada kami rahmat dari hadirat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
Lafaz Al Wahhab mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang memberi karunia tanpa mengharap balasan dan tanpa diminta. Kata ini berasal dari kata hibah, yaitu pemberian yang tidak bermotif.
Seorang hamba yang berakhlak dengan isim ini hendaklah memberikan segala yang dibutuhkan oleh orang lain sebagai pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT, dan hendaklah ia memperbanyak rasa malu terhadap Allah SWT.
Berakhlak
Berakhlak dengan Asmaul Husna Al-Wahhab, yang berarti "Maha Pemberi", berarti meneladani sifat Allah SWT dalam memberikan karunia kepada makhluk-Nya tanpa pamrih. Ini mendorong umat Islam untuk menjadi pribadi yang pemurah, suka berbagi, dan tidak mengharapkan balasan atas kebaikan yang diberikan.
Berbagi dengan sesama: Memberikan bantuan, baik materi maupun non-materi, kepada mereka yang membutuhkan, tanpa mengharapkan imbalan.
Bersikap dermawan: Menunjukkan kedermawanan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bersedekah, membantu orang sakit, atau memberikan dukungan moral.
Tidak perhitungan dalam memberi: Memberikan dengan ikhlas dan tanpa pamrih, tanpa memikirkan balasan yang akan diterima.
Menghargai karunia Allah: Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan memanfaatkannya untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Menghindari sifat kikir: Menjauhi sifat pelit dan berusaha untuk menjadi pribadi yang dermawan dan suka berbagi.
Bersikap dermawan: Menunjukkan kedermawanan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bersedekah, membantu orang sakit, atau memberikan dukungan moral.
Tidak perhitungan dalam memberi: Memberikan dengan ikhlas dan tanpa pamrih, tanpa memikirkan balasan yang akan diterima.
Menghargai karunia Allah: Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan memanfaatkannya untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain.
Menghindari sifat kikir: Menjauhi sifat pelit dan berusaha untuk menjadi pribadi yang dermawan dan suka berbagi.
Dengan meneladani sifat Al-Wahhab, seorang muslim diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi orang lain, dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Berdo'a
Yaa Wahabu hablana duriyatan thoyibah.
Artinya :Yaa Tuhan Yang Maha Memberi, berikanlah kepada kami anak keturunan yang baik-baik.
Kesimpulan
Al-Wahhab, salah satu Asmaul Husna, berarti Maha Pemberi. Allah SWT sebagai Al-Wahhab memberikan segala sesuatu kepada makhluk-Nya tanpa mengharapkan imbalan atau balasan. Pemberian-Nya meliputi segala hal, baik yang bersifat materi maupun non-materi, dan ditujukan kepada semua makhluk, baik yang taat maupun yang membangkang.
Dengan memahami makna Asmaul Husna "Al Wahhab", semoga kita semakin terdorong untuk memperbaiki diri dan menghiasi akhlak kita dengan sifat-sifat Allah yang mulia. Mari kita jadikan Asmaul Husna sebagai motivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Wallahu a'lam.
Salam interaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar