Tafakur adalah merenungkan kebesaran Allah SWT dengan cara memikirkan, merenung kan, dan mengamati berbagai ciptaan-Nya, baik alam semesta maupun diri sendiri, untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Pengertian Tafakur
Pengertian-tafakur adalah kegiatan-perenungan-yang dilakukan untuk mendapatkan. suatu inti atau hasil dalam mencapai kebeningan pikiran dan juga hati. Sehingga dapat menjadikan hidup ini lebih berharga dan dimanfaatkan untuk kebaikan dan kedekatan bersama Allah. Tafakur berasal dari bahasa arab Tafakkara yang artinya adalah memikirkan..ataumempertimbangkan suatu-perkara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Tafakur-berarti renungan, perenungan, merenung, menimbang-nimbang dengan sungguh-sungguh, atau berarti pula mengheningkan-cipta.
Syekh Muhammad-Mutawalli Al-Sya‟rowi mengatakan pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya. Dengan berpikir kata James-Allan, seseorang bisa menentukan pilihannya.
Dalam ilmu psikologi-sosial, ilmuan mendefinisikan-berpikir sebagai bagian terpenting yang bisa mem bedakan antara manusia dengan binatang,-tumbuhan dan benda mati. Dengan-berpikir manusia bisa membedakan antara yang bermanfaat dengan yang tidak bermanfaat; antara-yang halal dan yang haram; antara yang positif dan yang negatif, dengan begitu, manusia bisa memilih yang cocok bagi dirinya dan bertanggungjawab atas pilihannya.
Tafakur Alam:
Mengamati keindahan alam:
Perhatikan keajaiban gunung, laut, langit, tumbuhan, dan hewan, serta renungkan bagaimana semua itu diciptakan dan berfungsi.
Mencari hikmah:
Renungkan bagaimana alam mengajarkan kita tentang kekuasaan, keindahan, dan kebijaksanaan Allah SWT.
Merenungkan siklus alam:
Pikirkan tentang pergantian siang dan malam, musim, serta proses pertumbuhan dan kehidupan dalam alam.
Tafakur Al-Quran:
Membaca dan memahami ayat-ayat Al-Quran:
Renungkan makna dan pesan yang terkandung dalam setiap ayat, serta bagaimana ayat tersebut berkaitan dengan kehidupan kita.
Menghayati kisah-kisah dalam Al-Quran:
Renungkan kisah nabi-nabi, umat terdahulu, dan peristiwa penting lainnya, serta ambil hikmah dan pelajaran darinya.
Tafakur Diri:
Merenungkan penciptaan diri:
Pikirkan tentang bagaimana tubuh kita diciptakan, bagaimana organ-organ tubuh bekerja, dan berbagai potensi yang kita miliki.
Merenungkan kelemahan dan kelebihan diri:
Sadari kekurangan dan kelebihan diri, serta upayakan untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas.
Merenungkan tujuan hidup:
Pikirkan tentang tujuan hidup kita di dunia dan bagaimana kita bisa berkontribusi untuk kebaikan.
Tafakur Sejarah:
Mempelajari kisah umat terdahulu:
Renungkan sejarah umat manusia, terutama kisah para nabi dan orang-orang saleh, serta pelajaran yang bisa diambil.
Merenungkan akibat perbuatan baik dan buruk:
Pikirkan bagaimana perbuatan baik dan buruk pada masa lalu membawa konsekuensi, baik di dunia maupun di akhirat.
Memanfaatkan waktu malam:
Gunakan waktu malam yang tenang untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berdoa dan berzikir:
Setelah tafakur, panjatkan doa dan berzikir untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat untuk menggambarkan konsep tafakur tersebut:
- Merenungkan Keagungan Allah: Menghayati Keajaiban Ciptaan-Nya
- Mensyukuri Nikmat Allah: Menghargai Anugerah Kesehatan
- Berbuat Kebaikan dengan Penuh Harapan: Mengamalkan Janji Allah
- Takut dan Waspada: Menghadapi Ancaman Allah dengan Bijak
- Muhasabah Diri: Mengintrospeksi Kekurangan untuk Menjadi Lebih Baik
5 Jalan Tafakur untuk Mendekatkan Diri kepada Allah:
- Merenungkan Keajaiban Ciptaan-Nya
- Mensyukuri Nikmat-Nya
- Mengamalkan Janji-Nya
- Menghadapi Ancaman-Nya dengan Takwa
- Mengintrospeksi Kekurangan Diri"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar