Empirisme

 

Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.

Bukti empiris (juga data empiris, indra pengalaman, pengetahuan empiris, atau a posteriori) adalah suatu sumber pengetahuan yang diperoleh dari observasi atau percobaan. Bukti empiris adalah informasi yang membenarkan suatu kepercayaan dalam kebenaran atau kebohongan suatu klaim empiris.

Pengertian kata data (tunggal: datum) sangat luas, dalam konteks penelitian empiris, biasa dibagi menjadi dua jenis, yaitu: (1). Data Kuantitatif, dimana data ada dalam bentuk angka (atau hasil pengukuran); (2). Data Kualitatif, yaitu data yang bukan berbentuk angka (umumnya dalam bentuk kata-kata)

Kedua jenis data di atas membawa konsekwensi jenis penelitian empiris yang berbeda yaitu, penelitian kuantitatif (mengumpulkan dan menguji data dalam bentuk angka) dan penelitian kualitatif (mengumpulkan dan menganalisis data dalam bentuk kata-kata).

Pengetahuan yang didapat dari pengalaman kehidupan seseorang dinamakan empiris.

Pengalaman sebagai Sumber Pengetahuan:

Empirisme menolak gagasan bahwa manusia memiliki pengetahuan bawaan atau ide-ide yang sudah ada sebelumnya. Sebaliknya, mereka percaya bahwa pikiran manusia pada awalnya seperti "tabula rasa" (kertas kosong) yang kemudian diisi oleh pengalaman.

Peran Indera:

Pengalaman inderawi (penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan pengecap) dianggap sebagai kunci utama dalam memperoleh pengetahuan. Observasi dan eksperimen menjadi metode utama dalam memahami dunia.

Pengetahuan Berbasis Bukti:

Empirisme menekankan pentingnya bukti empiris (berdasarkan pengalaman) dalam mendukung suatu klaim pengetahuan. Pengetahuan yang tidak didukung oleh bukti empiris dianggap tidak valid.