Monday, September 24, 2012

Fenomenal Bakal Luhus

Ada sebuah jalan yang dibuat sejak zaman pemerintah hindia Belanda, warga desa Baru Lubai dan Kurungan Jiwa (Jiwa Baru) menamakannya Bakal Lubai. Mengapa dinamakan Bakal Luhus? Jalan ini dinamakan Bakal Luhus dikarenakan  jalan sepanjang 1.500 meter ini, memang benar-benar lurus. Dimana letaknya Bakal Luhus? Bakal Luhus terletak desa Baru Lubai dan Kurungan Jiwa (setelah digabung menjadi desa Jiwa Baru) kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan.

Bagaimana kondisi Bakal Luhus? Periode tahun 1947-1958 sepanjang Bakal Luhus pada sisi kiri dan kanan jalan hanya berupa hamparan belukar kayu liar seperti Menteru, Pelawan, Laban, Sungkai dan kebun karet warga desa Jiwa Baru. Keluarga penulis memiliki lahan pertanian pada kiri dan kanan jalan di Bakal Luhus. Pada lahan pertanian milik keluarga penulis ini dijadikan pusat pembuatan Batu Bata dan Genteng. Awalnya usaha keluarga penulis, berjalan lancar dan sukses. Sisa peninggalan usaha keluarga penulis saat ini masih bisa dilihat tiang dan tangga rumah wak Haji Zainuddin di desa Jiwa Baru.
 
Periode tahun 1959-2009 pada kawasan ini belum nampak geliat pembangunan permukiman pada kawasan ini. Tidak seorangpun memprediksikan bahwa kawasan ini, akan menjadi daerah permukiman baru di desa Jiwa Baru. Saat ini mulai berdiri rumah-rumah permanen dikawasan ini, seiring adanya pendatang luar desa Jiwa Baru yang memfaatkan lahan tidur berupa tanah lembah sungai Puhon penduduk lokal menyebutnya ayah puhun.

Kajian fenomenal Bakal Luhus adalah semulah kawasan ini hanya merupakan tempat lahan perkebunan karet dan rawa-rawa berubah menjadi daerah permukiman dan areal persawahan. Suatu perubahan yang drastis, diprediksikan pada 20 tahun mendatang Bakal Luhus akan menjadi desa pemekaran di kecamatan Lubai.

No comments:

Post a Comment