Doa #002: Doa Memakai Pakaian
Kata Pendahuluan
Pakaian
adalah karunia besar dari Allah SWT yang berfungsi tidak hanya sebagai
penutup aurat, tetapi juga sebagai perhiasan dan pelindung dari cuaca.
Dalam Islam, tindakan yang sekecil apa pun, termasuk memakai pakaian,
diajarkan untuk dimulai dengan mengingat Allah. Doa memakai pakaian
mengajarkan kita untuk bersyukur atas rezeki sandang yang sering kita
anggap remeh, sekaligus memohon perlindungan dari sifat-sifat buruk yang
mungkin melekat pada pakaian tersebut, seperti kesombongan atau pamer
(riya'). Ini adalah cara melatih kesadaran spiritual dalam setiap
aktivitas fisik kita.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa ketika mengenakan pakaian baru atau pakaian secara
umum, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا (الثَّوْبَ) وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii kasaanii haadzaa (ats-tsauba) wa razaqaniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala
puji bagi Allah yang telah memakaikan kepadaku pakaian ini dan
memberikan rezeki pakaian ini kepadaku tanpa daya dan kekuatanku."
(Catatan:
Kata [ats-tsauba] dapat diganti sesuai jenis pakaian, misalnya
'al-qamiisha' jika memakai kemeja, atau dihilangkan saja untuk makna
umum pakaian).
Manfaat Mengamalkan Doa Memakai Pakaian
Mengamalkan doa ini saat berpakaian rutin memberikan beberapa manfaat penting:
- Mengikis Sifat Sombong: Mengingat bahwa pakaian itu didapat bukan karena daya dan kekuatan kita sendiri, melainkan rezeki dari Allah, membantu memerangi sifat ujub (kagum pada diri sendiri) dan sombong.
- Menumbuhkan Rasa Syukur Hian: Menyadari bahwa banyak orang di luar sana yang tidak memiliki pakaian layak, doa ini menguatkan rasa syukur atas nikmat sandang yang seringkali luput dari perhatian.
- Memperoleh Keberkahan dalam Berpenampilan: Memulai aktivitas berpakaian dengan basmalah dan doa akan menjadikan penampilan kita bernilai ibadah dan mendatangkan keberkahan.
- Pengingat Diri: Doa ini menjadi pengingat bahwa tujuan berpakaian dalam Islam adalah untuk menaati perintah Allah (menutup aurat), bukan semata-mata untuk tujuan duniawi seperti mencari pujian manusia.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini termasuk dalam hadis hasan yang diriwayatkan oleh Abu Dawud (no.
4023), At-Tirmidzi (no. 3448), dan Ibnu Majah (no. 3500), dari sahabat
Mu’adz bin Anas radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Fokus utama dari doa ini terletak pada kalimat “min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin”
(tanpa daya dan kekuatanku). Kalimat ini adalah manifestasi konkret
dari tauhid, sebuah pengakuan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah.
Meskipun kita bekerja keras mencari uang untuk membeli pakaian, hakikat
pemberi rezeki tetaplah Allah SWT. Dialah yang menggerakkan sebab dan
akibat.
Doa
ini juga mengajarkan adab berpakaian yang benar, yaitu mendahulukan
anggota tubuh sebelah kanan saat memakai pakaian dan sebelah kiri saat
melepasnya, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ dalam banyak
riwayat hadis lainnya. Dengan demikian, berpakaian menjadi sebuah ritual
kecil yang penuh makna ketundukan kepada syariat Allah.
Doa #003: Doa Masuk Kamar Mandi/Toilet
Kata Pendahuluan
Kamar
mandi atau toilet adalah tempat yang secara syar'i dianggap sebagai
tempat yang kotor dan seringkali menjadi "sarang" atau tempat
berkumpulnya jin dan setan. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa
waspada dan memohon perlindungan Allah di setiap tempat, termasuk tempat
yang paling pribadi ini. Membaca doa sebelum masuk ke tempat tersebut
adalah sebuah benteng spiritual (hisnul muslim) yang melindungi kita dari gangguan makhluk halus dan juga dari najis fisik maupun rohani.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak masuk kamar mandi, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
Transliterasi Latin:
Bismillaahi, Allaahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaa'its.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan."
Manfaat Mengamalkan Doa Masuk Kamar Mandi
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spesifik terkait perlindungan spiritual:
- Perlindungan dari Gangguan Setan: Manfaat paling utama adalah menjadi penghalang antara mata jin/setan dengan aurat manusia, serta melindungi dari bisikan jahat mereka saat berada di tempat yang rentan (kotor).
- Menjaga Kesucian: Doa ini membantu mengingatkan kita untuk menjaga adab di dalam toilet (tidak berbicara, tidak berlama-lama, membersihkan diri dengan tuntas), yang merupakan bagian dari kesucian (thaharah) dalam Islam.
- Membiasakan Zikir: Menunjukkan bahwa zikir (mengingat Allah) dapat dilakukan dalam segala kondisi dan tempat, kecuali di dalam toilet itu sendiri.
- Mendapat Ketenangan Hati: Melakukan tindakan pencegahan spiritual ini memberikan ketenangan hati bahwa kita berada dalam penjagaan Allah SWT.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini bersumber dari hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
(no. 142) dan Muslim (no. 375) dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Para ulama menjelaskan makna al-khubutsi wal khabaa'its. Mayoritas ulama menafsirkannya sebagai bentuk jamak dari khabits (setan laki-laki) dan khabitsah
(setan perempuan). Dipercaya bahwa setan menyukai tempat-tempat yang
kotor dan najis seperti kamar mandi, dan mereka dapat mengganggu manusia
di sana.
Membaca
"Bismillaah" di awal doa ini, menurut beberapa riwayat hadis, berfungsi
sebagai "penutup" atau penghalang visual, sehingga aurat orang yang
masuk tidak terlihat oleh pandangan jin.
Adapun
adab setelah membaca doa ini adalah melangkahkan kaki kiri terlebih
dahulu saat masuk, dan kaki kanan saat keluar (sambil membaca doa keluar
kamar mandi: Ghufraanaka).
Ini adalah contoh sempurna bagaimana Islam mengatur detail kehidupan
sehari-hari untuk menjaga keimanan dan kesehatan, baik fisik maupun
spiritual.
Lanjutkan
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 4 dan Doa Nomor 5, tetap menggunakan format terperinci yang telah kita sepakati sebelumnya.Doa #004: Doa Keluar Kamar Mandi/Toilet
Kata Pendahuluan
Jika
saat masuk kamar mandi kita memohon perlindungan dari setan dan najis,
maka saat keluar, kita dianjurkan untuk segera mengingat kembali
keagungan Allah dengan bersyukur. Keluarnya kita dari tempat yang kotor
menuju tempat yang bersih adalah sebuah perpindahan keadaan dari kondisi
yang secara fisik dan spiritual rendah (tempat syaitan) menuju kondisi
yang lebih mulia (tempat berzikir). Doa keluar kamar mandi ini, meskipun
singkat, mengandung makna pengampunan (maghfirah) yang mendalam, mengingatkan kita bahwa Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Suci.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika keluar dari kamar mandi, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
غُفْرَانَكَ
Transliterasi Latin:
Ghufraanaka
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Aku memohon ampunan-Mu, (Ya Allah)."
Manfaat Mengamalkan Doa Keluar Kamar Mandi
Manfaat dari doa yang sangat ringkas ini mencakup aspek spiritual dan kesadaran diri:
- Memperoleh Ampunan Dosa: Manfaat paling utama adalah mendapatkan ampunan dari Allah SWT, terutama atas dosa-dosa kecil yang mungkin dilakukan, atau dosa akibat kelalaian zikir di dalam kamar mandi.
- Penyucian Spiritual: Doa ini melengkapi proses thaharah (bersuci) fisik dengan penyucian spiritual, membersihkan hati dari kotoran maksiat sebagaimana kita membersihkan diri dari kotoran fisik.
- Mengembalikan Fokus Ibadah: Setelah selesai dari urusan hajat, doa ini segera mengembalikan fokus pikiran kita kepada Allah dan tujuan hidup yang lebih tinggi.
- Menjaga Lisan Tetap Basah dengan Zikir: Membiasakan lisan berzikir dalam setiap perpindahan aktivitas, dari masuk hingga keluar kamar mandi.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini termasuk hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (no.
30), At-Tirmidzi (no. 7), dan Ibnu Majah (no. 303), dari sahabat Aisyah radhiyallahu 'anha.
Penjelasan Singkat:
Para ulama berbeda pendapat mengenai hikmah di balik permintaan ampunan (ghufraanaka) setelah keluar dari kamar mandi. Beberapa penafsiran utama meliputi:
- Pengakuan Dosa: Manusia merasa lalai karena di dalam kamar mandi adalah satu-satunya tempat yang tidak pantas digunakan untuk berzikir (menyebut nama Allah), sehingga ia memohon ampun atas kelalaian tersebut.
- Syukur Atas Kemudahan Hajat: Memohon ampun karena merasa kurang bersyukur atas kemudahan yang diberikan Allah dalam membuang kotoran dari tubuh, sebuah proses kesehatan yang kompleks dan vital.
- Perbandingan dengan Kesucian Allah: Setelah membersihkan diri dari najis fisik, seorang hamba menyadari betapa dirinya masih penuh dengan "kotoran" dosa di hadapan Allah Yang Maha Suci, sehingga ia memohon ampunan-Nya.
Adab
yang menyertai doa ini adalah melangkah keluar dengan mendahulukan kaki
kanan, sebagai simbol keluar menuju tempat yang lebih baik dan bersih.
Doa #005: Doa Ketika Hendak Makan
Kata Pendahuluan
Makan
bukan sekadar memenuhi kebutuhan biologis, tetapi sebuah ibadah dan
manifestasi rasa syukur atas rezeki dari Allah SWT. Sayangnya, di zaman
modern, makan seringkali menjadi aktivitas yang mekanis, dilakukan
sambil bermain ponsel atau menonton TV, melupakan Sang Pemberi Rezeki.
Doa sebelum makan berfungsi sebagai pengingat fundamental akan asal
muasal makanan tersebut dan pentingnya memasukkan makanan yang halal ke
dalam tubuh. Memulai makan dengan doa adalah cara mentransformasi
aktivitas duniawi menjadi amalan bernilai ukhrawi.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak makan yang paling umum dan shahih:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaah
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah."
(Jika lupa di awal, baca doa ini saat ingat):
بِسْمِ اللّٰهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihii
"Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir (makan)."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Makan
Mengamalkan doa ini setiap kali hendak makan memiliki manfaat yang sangat besar:
- Menghalangi Setan Ikut Makan: Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda bahwa setan akan ikut makan jika seseorang tidak menyebut nama Allah sebelum makan. Dengan membaca Bismillaah, setan terusir dan makanan kita menjadi berkah.
- Memperoleh Keberkahan Makanan: Makanan yang dimulai dengan nama Allah akan mendatangkan keberkahan, membuatnya terasa lebih nikmat dan mengenyangkan.
- Pengingat Halalan Thayyiban: Doa ini mengingatkan kita untuk senantiasa memastikan bahwa makanan yang kita konsumsi adalah halal dan baik (thayyib).
- Menumbuhkan Kesadaran (Mindfulness): Membaca doa sejenak membuat kita fokus pada makanan di hadapan kita, menghindari makan berlebihan, dan meningkatkan rasa syukur.
Keterangan dan Sumber
Doa
utama "Bismillah" diriwayatkan secara luas dalam banyak kitab hadis.
Doa ketika lupa diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (no. 3767) dan
At-Tirmidzi (no. 1858) dari Aisyah radhiyallahu 'anha.
Penjelasan Singkat:
Meskipun lafaznya sangat singkat (Bismillah), maknanya sangat mendalam. Ia adalah deklarasi tauhid bahwa kita makan dengan izin dan rezeki dari Allah.
Adab makan dalam Islam juga menyertai doa ini, seperti:
- Menggunakan tangan kanan (kecuali ada uzur).
- Makan apa yang ada di dekat kita terlebih dahulu.
- Tidak mencela makanan.
Dengan
menggabungkan doa dan adab, aktivitas makan menjadi sebuah ibadah yang
sempurna, memastikan tidak hanya perut yang kenyang, tetapi juga hati
yang tenang dan terhindar dari gangguan setan.
Anda kini memiliki 5 contoh entri doa lengkap.
Silakan beritahu saya jika Anda ingin saya melanjutkan dengan doa-doa
berikutnya atau jika Anda memiliki permintaan spesifik lainnya.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 6 dan Doa Nomor 7, menggunakan format terperinci yang telah kita sepakati sebelumnya.Doa #006: Doa Selesai Makan
Kata Pendahuluan
Jika memulai makan dengan Bismillaah adalah wujud permohonan keberkahan, maka mengakhirinya dengan Alhamdulillah
adalah puncak dari rasa syukur. Setelah menikmati rezeki dan merasa
kenyang, seorang Muslim diajarkan untuk segera memuji Allah, Dzat yang
telah menyediakan segala kebutuhan hamba-Nya. Doa selesai makan
berfungsi sebagai penutup ibadah makan, mengingatkan kita bahwa kekuatan
yang kita peroleh dari makanan tersebut harus digunakan untuk beribadah
dan melakukan kebaikan, bukan untuk kemaksiatan atau kelalaian.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa setelah selesai makan, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Umamah Al-Bahili:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii ath'amanaa wa saqaanaa wa ja'alanaa muslimiin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami sebagai orang-orang Muslim."
(Ada juga versi lain yang lebih ringkas dan shahih):
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا
Transliterasi Latin:
Alhamdulillahi hamdan katsiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin, wa laa muwadda'in, wa laa mustaghnan 'anhu rabbanaa.
"Segala
puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, baik, dan penuh berkah, yang
tidak mencukupi (kebutuhan makhluk), tidak ditolak, dan tidak
dibutuhkan lagi oleh Rabb kami."
Manfaat Mengamalkan Doa Selesai Makan
Mengucapkan syukur setelah makan memiliki manfaat rohani yang besar:
- Menyempurnakan Rasa Syukur: Ini adalah penutup yang sempurna untuk ibadah makan, memastikan pahala penuh bagi orang yang makan dan bersyukur.
- Jaminan Surga: Terdapat riwayat hadis (At-Tirmidzi no. 3458) yang menyebutkan keutamaan besar bagi yang membaca doa tertentu setelah makan, yaitu diampuni dosanya yang telah lalu.
- Menguatkan Identitas Muslim: Doa yang menyebut "menjadikan kami Muslimin" mengingatkan kita bahwa nikmat terbesar bukanlah makanan itu sendiri, melainkan nikmat iman dan Islam.
- Menghindari Kekufuran Nikmat: Melawan sifat kufur nikmat yang sering muncul saat manusia merasa telah kenyang dan melupakan asal usul rezeki tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 3850) dan Tirmidzi (no. 3457),
dan dinilai shahih. Doa kedua diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no. 5458)
dari Abu Umamah.
Penjelasan Singkat:
Doa
setelah makan mengajarkan etika (adab) bahwa setiap rezeki yang masuk
ke dalam perut kita harus direspons dengan pujian kepada Sang Pemberi
Rezeki. Hal ini berbeda dengan perilaku hewan yang hanya makan untuk
kenyang tanpa kesadaran akan sumber makanannya.
Kalimat
"menjadikan kami sebagai orang-orang Muslim" dalam doa pertama sangat
mendalam. Ini mengajarkan prioritas nikmat: nikmat fisik (makan/minum)
adalah sarana penunjang, sedangkan nikmat iman (Islam) adalah tujuan
utama. Kita bersyukur karena kekuatan dari makanan tersebut memungkinkan
kita untuk tetap istiqamah di jalan Islam.
Doa #007: Doa Ketika Keluar Rumah
Kata Pendahuluan
Bagi
seorang Muslim, rumah adalah tempat perlindungan dan ketenangan,
sementara di luar rumah adalah medan perjuangan, interaksi sosial, dan
potensi bahaya serta godaan setan. Ketika melangkahkan kaki keluar dari
area aman rumah, kita memasuki dunia yang penuh risiko. Oleh karena itu,
Islam mengajarkan doa khusus yang berfungsi sebagai "asuransi" atau
permohonan perlindungan komprehensif dari Allah SWT. Doa ini menanamkan
rasa tawakal (berserah diri) penuh kepada Allah sebelum menghadapi dunia
luar.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak keluar rumah, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللّٰهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللّٰهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaahi, tawakkaltu 'alallaahi, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Keluar Rumah
Doa yang ringkas namun powerful ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
- Jaminan Perlindungan: Rasulullah ﷺ bersabda, barang siapa yang membaca doa ini saat keluar rumah, akan dikatakan kepadanya: "Kamu telah diberi petunjuk (hidayah), kamu telah dicukupi (kebutuhanmu), dan kamu telah dilindungi."
- Terhindar dari Gangguan Setan: Setan akan menjauh dari orang yang membaca doa ini, karena sadar bahwa orang tersebut berada di bawah penjagaan langsung Allah.
- Diberi Petunjuk (Hidayah): Memulai perjalanan dengan doa ini berarti memohon bimbingan agar langkah kita selalu di jalan yang benar dan diridai.
- Dicukupi Urusannya: Doa ini menumbuhkan keyakinan bahwa Allah akan mencukupi segala hajat dan kebutuhan kita di luar rumah, menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan rezeki atau kesulitan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Abu Dawud (no. 5095), At-Tirmidzi (no. 3426), dan dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Kalimat “Tawakkaltu 'alallaah”
(Aku bertawakal kepada Allah) adalah inti dari doa ini. Ini adalah
penyerahan diri total setelah melakukan persiapan (berpakaian, mengunci
pintu, dsb).
Frasa “Laa haula wa laa quwwata illaa billaah” (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) sering disebut sebagai Hauqalah.
Ini adalah pengakuan fundamental akan kelemahan manusia dan keagungan
Allah. Kita tidak dapat bergerak, mencari rezeki, menghindari bahaya,
atau melakukan kebaikan kecuali atas izin dan kekuatan yang diberikan
oleh-Nya.
Dengan
mengamalkan doa ini, setiap langkah keluar rumah menjadi bernilai
ibadah, penuh perlindungan, dan didasari oleh keyakinan tauhid yang
kuat.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 8 dan Doa Nomor 9, tetap menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #008: Doa Ketika Masuk Rumah
Kata Pendahuluan
Jika
saat meninggalkan rumah kita memohon perlindungan dari bahaya luar,
saat kembali dan masuk ke dalam rumah, kita dianjurkan untuk membawa
kedamaian dan keberkahan. Rumah dalam Islam adalah baiti jannati
(rumahku surgaku), tempat di mana ketenangan seharusnya bersemi.
Membaca doa saat masuk rumah berfungsi untuk mengusir setan yang mungkin
menunggu di depan pintu atau telah bersarang di dalamnya, serta memohon
agar kedatangan kita membawa manfaat dan keberkahan bagi penghuni rumah
lainnya.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak masuk rumah, diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللّٰهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللّٰهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا
Transliterasi Latin:
Bismillaahi walajnaa, wa bismillaahi kharajnaa, wa 'alallaahi rabbinaa tawakkalnaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan nama Allah kami masuk, dengan nama Allah kami keluar, dan kepada Allah Tuhan kami, kami bertawakal."
(Setelah membaca doa ini, dianjurkan mengucapkan salam, "Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" kepada penghuni rumah).
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Masuk Rumah
Mengamalkan doa ini saat kembali ke rumah memiliki manfaat signifikan bagi ketenangan keluarga:
- Mengusir Setan dari Rumah: Rasulullah ﷺ bersabda bahwa jika seseorang menyebut nama Allah saat masuk rumah dan saat makan, setan akan berkata (kepada teman-temannya): "Kalian tidak mendapat tempat menginap dan tidak pula makan malam." (HR. Muslim). Doa ini menjadikan rumah steril dari intervensi setan.
- Mendatangkan Keberkahan: Memulai masuk rumah dengan nama Allah akan mendatangkan ketenangan (sakinah), kedamaian, dan keberkahan rezeki bagi seluruh penghuni rumah.
- Memperkuat Rasa Tawakal: Doa ini mengingatkan bahwa segala aktivitas keluar masuk kita, termasuk perlindungan di dalam rumah, adalah atas kehendak dan penjagaan Allah semata.
- Menumbuhkan Adab Islami: Membiasakan diri untuk memulai segala sesuatu dengan adab yang baik, termasuk interaksi di dalam lingkungan keluarga.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2018) dan Abu Dawud (no. 5096) dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini menekankan aspek tawakal yang sama pentingnya saat keluar maupun
masuk rumah. Kita bertawakal saat keluar untuk mencari nafkah, dan kita
bertawakal saat masuk untuk mendapatkan ketenangan.
Mengucapkan
salam setelah doa masuk rumah adalah adab pelengkap yang sangat
dianjurkan, bahkan jika rumah tersebut kosong (tidak ada orang di
dalamnya), kita tetap mengucapkan salam: "Assalamualaikum, wahai
penduduk langit dan bumi dari kalangan orang-orang saleh" atau
"Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh" dengan niat untuk
malaikat dan diri sendiri. Ini adalah cara untuk menciptakan suasana
Islami yang damai di dalam rumah.
Doa #009: Doa Ketika Hendak Tidur
Kata Pendahuluan
Tidur,
sebagaimana disebutkan sebelumnya, adalah kematian sementara. Aktivitas
tidur adalah momen di mana tubuh beristirahat total, dan kita menjadi
sangat rentan, baik secara fisik maupun spiritual. Islam mengajarkan
umatnya untuk "menutup buku" hari itu dengan zikir dan doa, memohon
perlindungan Allah dari segala keburukan dan memastikan bahwa jiwa kita
kembali kepada-Nya dalam keadaan bersih apabila ajal menjemput saat
terlelap. Doa tidur adalah bentuk penyerahan diri terakhir di malam
hari.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak tidur yang paling utama dan shahih, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
بِاسْمِكَ اللّٰهُمَّ اَمُوْتُ وَاَحْيَا
Transliterasi Latin:
Bismika Allaahumma amuutu wa ahyaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati (tidur) dan aku hidup (bangun)."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Tidur
Mengamalkan doa dan adab tidur lainnya memberikan manfaat rohani yang besar:
- Perlindungan Sepanjang Malam: Membaca doa tidur dan zikir pengantar tidur lainnya (seperti Ayat Kursi dan tiga surah terakhir Al-Qur'an) akan memberikan perlindungan Allah dari gangguan setan dan mimpi buruk hingga pagi hari.
- Husnul Khatimah (Akhir yang Baik): Karena tidur adalah kematian kecil, doa ini adalah cara mempersiapkan diri agar jika kita meninggal dalam tidur, kita wafat dalam keadaan berzikir dan mengingat Allah (husnul khatimah).
- Ketenangan Jiwa: Memasrahkan diri sepenuhnya kepada Allah sebelum tidur akan memberikan ketenangan hati, menghilangkan kekhawatiran dan stres hari itu.
- Menjaga Kesadaran Ilahi: Menjadikan akhir hari sebagai momen untuk mengingat Allah, memastikan bahwa seluruh siklus harian kita (dari bangun hingga tidur) terhubung dengan ibadah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6312) dan Shahih Muslim (no. 2711) dari sahabat Hudzaifah dan Abu Dzarr radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Doa ini sangat ringkas namun sarat makna. Ia menegaskan kekuasaan Allah atas kehidupan (ahyaa) dan kematian (amuutu). Penggunaan diksi "mati" untuk tidur adalah pengingat keras akan realitas fana kita.
Adab tidur yang menyertai doa ini sangat dianjurkan, antara lain:
- Berwudu sebelum tidur (seperti berwudu untuk salat).
- Membersihkan tempat tidur dan mengibasinya.
- Tidur miring ke sisi kanan.
- Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas sambil meniupkan ke telapak tangan dan mengusapkan ke seluruh tubuh yang terjangkau.
Dengan
menjalankan adab dan doa ini, tidur kita menjadi sebuah ibadah, dan
kita berada dalam penjagaan terbaik, yaitu penjagaan Allah SWT.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 10 dan Doa Nomor 11, tetap menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #010: Doa Ketika Mengunjungi Orang Sakit
Kata Pendahuluan
Menjenguk
orang sakit adalah salah satu hak seorang Muslim atas Muslim lainnya
dan merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Kunjungan ini
bukan sekadar formalitas sosial, tetapi mengandung nilai ibadah yang
tinggi, memberikan dukungan moral kepada yang sakit, dan mengingatkan
kita yang sehat akan pentingnya nikmat kesehatan. Doa yang dipanjatkan
saat menjenguk adalah bentuk permohonan tulus kepada Allah, Sang Maha
Penyembuh (Asy-Syafi), untuk mengangkat penyakit dan memberikan kesabaran.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang dibaca saat menjenguk orang sakit, diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan Muslim, diucapkan sambil mengusap bagian tubuh
yang sakit:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ النَّاسِ اَذْهِبِ الْبَأْسَ اِشْفِ اَنْتَ الشَّافِيْ لَاشِفَاءَ اِلَّاشِفَاءُكَ شِفَاءً لَايُغَادِرُسَقَمًا
Transliterasi Latin:
Allaahumma rabban-naasi, adzhibil-ba'saasyfi antasy-syaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uka, syifaa-an laa yughaadiru saqamaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah,
Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali
kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Mengunjungi Orang Sakit
Mengamalkan doa ini saat menjenguk pasien memiliki manfaat yang besar, baik bagi yang sakit maupun yang mendoakan:
- Menumbuhkan Optimisme Pasien: Doa ini memberikan harapan dan kekuatan mental bagi orang sakit, mengingatkan mereka bahwa kesembuhan mutlak ada di tangan Allah.
- Pahala Besar bagi Penjenguk: Terdapat janji pahala yang besar bagi orang yang menjenguk orang sakit, di antaranya didoakan oleh 70.000 malaikat dan mendapatkan kebun di surga.
- Pengakuan Tauhid (Asy-Syafi): Doa ini adalah pernyataan tauhid murni bahwa hanya Allah yang mampu menyembuhkan, menolak segala bentuk keyakinan pada perdukunan atau kekuatan selain Allah.
- Menyadarkan Nikmat Kesehatan: Bagi yang sehat, momen ini adalah pengingat untuk senantiasa bersyukur atas nikmat kesehatan yang seringkali dilupakan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 5675) dan Shahih Muslim (no. 2191) dari Aisyah radhiyallahu 'anha.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah
ﷺ biasa menggunakan doa ini ketika meruqyah (mendoakan) orang yang
sakit. Lafaz "Asyfi Antasy-Syafi" (Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh)
adalah penegasan bahwa upaya medis hanyalah sarana, sedangkan hasil
akhir kesembuhan adalah kehendak Allah. Frasa "kesembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit lain" menunjukkan permohonan kesembuhan total dan
tuntas, baik fisik maupun sisa dampaknya.
Adab
menjenguk lainnya adalah memberikan nasihat yang baik, menghibur, dan
tidak berlama-lama, serta menjaga privasi pasien. Doa ini menjadi puncak
dari adab tersebut, menyempurnakan kunjungan dengan permohonan kebaikan
yang paling mulia.
Doa #011: Doa Ketika Mendapat Musibah (Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un)
Kata Pendahuluan
Musibah
adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia di dunia, sebagai
ujian dari Allah SWT. Ketika diuji dengan kehilangan, kerugian, atau
kabar buruk, respons pertama seorang Muslim sangat menentukan kualitas
imannya. Islam mengajarkan ketabahan dan penerimaan takdir dengan
mengucapkan kalimat istirja' (pengembalian). Doa ini berfungsi sebagai
"katup pengaman" spiritual yang mencegah keputusasaan, menguatkan hati,
dan menjadi pernyataan iman tertinggi bahwa segala sesuatu adalah milik
Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika mendengar atau mengalami musibah, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Salamah:
Bahasa Arab:
إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اَللّٰهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
Transliterasi Latin:
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Allaahumma'jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, berilah aku
pahala dalam musibahku ini dan gantikanlah untukku yang lebih baik
daripadanya."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Mendapat Musibah
Doa ini memiliki manfaat luar biasa dalam mengelola emosi dan menguatkan iman di saat krisis:
- Mendapat Pahala Musibah: Manfaat terbesar adalah janji Allah untuk memberikan pahala atas kesabaran dan keikhlasan menerima musibah tersebut.
- Pengganti yang Lebih Baik: Allah berjanji akan memberikan ganti yang lebih baik daripada apa yang hilang, sebagaimana terjadi pada Ummu Salamah yang ditinggal wafat suaminya, lalu dinikahi oleh Rasulullah ﷺ.
- Ketenangan Hati (Sakinah): Mengucapkan kalimat ini segera akan menenangkan hati yang panik, karena menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas izin Allah Yang Maha Kuasa.
- Menghindari Frustrasi dan Niyyahah: Mencegah perilaku terlarang seperti meratap berlebihan, histeris, atau menyalahkan takdir Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 918) dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha.
Penjelasan Singkat:
Kalimat “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun”
adalah inti dari kepasrahan seorang hamba. Ini adalah pengakuan
kepemilikan mutlak Allah atas segala sesuatu, termasuk diri kita
sendiri, harta, dan keluarga.
Adapun bagian kedua doa (Allaahumma'jurnii...),
adalah bentuk optimisme Islami. Kita tidak hanya pasrah, tetapi juga
proaktif memohon pahala dan ganti yang lebih baik. Ini menunjukkan
keseimbangan antara menerima takdir dan berdoa untuk masa depan yang
lebih baik.
Mengamalkan
doa ini adalah tanda keimanan yang matang, yang melihat musibah bukan
sebagai akhir dunia, melainkan sebagai jalan untuk mendekatkan diri
kepada Allah dan mendapatkan ganti yang jauh lebih bernilai di sisi-Nya.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 12 dan Doa Nomor 13, menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #012: Doa Ketika Melihat atau Mendengar Petir
Kata Pendahuluan
Petir
adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan dan menakutkan,
menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT. Dalam Al-Qur'an (QS.
Ar-Ra'd ayat 13), disebutkan bahwa petir bertasbih dengan memuji Allah.
Bagi seorang Muslim, petir bukanlah sekadar pelepasan muatan listrik
statis, tetapi sebuah tanda kekuasaan yang harus direspons dengan rasa
takut (khauf) dan pengagungan (ta'dzim) kepada Allah. Doa ini berfungsi
sebagai bentuk perlindungan diri dari bahaya sambaran petir sekaligus
pengakuan akan kebesaran Sang Pencipta alam semesta.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika melihat atau mendengar petir, diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwaththa':
Bahasa Arab:
سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ
Transliterasi Latin:
Subhaanalladzii yusabbihur-ra'du bihamdihi wal malaa-ikatu min khiifatih.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Maha Suci Allah yang petir bertasbih dengan memuji-Nya, dan para malaikat juga bertasbih karena takut kepada-Nya."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Petir
Mengamalkan doa ini saat terjadi badai petir memiliki manfaat spiritual dan praktis:
- Perlindungan dari Sambaran Petir: Manfaat praktis utama adalah memohon perlindungan Allah dari bahaya fisik petir yang bisa mengancam jiwa.
- Menumbuhkan Rasa Takut (Khauf) kepada Allah: Doa ini mengingatkan kita akan kekuasaan Allah yang mutlak, menumbuhkan rasa takut yang benar (takut akan murka-Nya) yang merupakan bagian dari iman.
- Memperkuat Akidah: Menegaskan keyakinan bahwa fenomena alam yang menakutkan pun berada dalam kendali Allah dan bahkan bertasbih kepada-Nya.
- Ketenangan Hati saat Badai: Menggantikan kepanikan saat mendengar suara keras petir dengan zikir dan ketenangan karena bersandar pada penjagaan Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwaththa' (no. 1801), dan juga oleh Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra
(no. 5573). Meskipun ada sedikit perbedaan pendapat di kalangan ulama
hadis mengenai status sanadnya, doa ini populer diamalkan oleh para
sahabat seperti Abdullah bin Zubair.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini didasarkan langsung pada firman Allah dalam QS. Ar-Ra'd (13): 13
yang artinya: "Dan guruh itu bertasbih dengan memuji-Nya (demikian pula)
para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar,
lalu menimpakannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya..."
Membaca
doa ini saat terjadi petir adalah bentuk ketaatan terhadap sunnah para
sahabat dan cara yang efektif untuk mengelola rasa takut secara Islami.
Ini mengubah momen kepanikan menjadi momen pengagungan (ta'dzim) kepada Sang Pencipta yang Maha Perkasa.
Doa #013: Doa Ketika Turun Hujan
Kata Pendahuluan
Hujan
adalah rahmat agung dari Allah SWT yang menghidupkan bumi yang kering,
menyediakan air minum bagi makhluk hidup, dan membersihkan udara. Dalam
Islam, hujan adalah momen mustajab (mudah dikabulkan) untuk berdoa.
Rasulullah ﷺ menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan momen ini dengan
penuh rasa syukur dan permohonan kebaikan, bukan mengeluh karena
aktivitas terhambat. Doa ini mengajarkan kita untuk melihat hujan
sebagai berkah (rahmat), bukan bencana (adzab).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika hujan mulai turun, diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Transliterasi Latin:
Allaahumma shayyiban naafi'an.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, jadikanlah (hujan ini) hujan yang bermanfaat."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Turun Hujan
Mengamalkan doa ini saat hujan memberikan beberapa manfaat utama:
- Mengubah Hujan Menjadi Berkah: Doa ini memohon agar hujan yang turun membawa manfaat (naf') dan tidak menjadi mudarat (bencana banjir, longsor, dll).
- Momen Mustajab untuk Berdoa: Rasulullah ﷺ bersabda: "Dua doa yang tidak tertolak, yaitu doa ketika adzan berkumandang dan doa ketika hujan turun." (HR. Abu Dawud). Mengamalkan doa ini adalah cara membuka pintu mustajab.
- Menumbuhkan Rasa Syukur: Mengingatkan kita untuk bersyukur atas siklus air alami yang merupakan tanda kekuasaan Allah, bukan mengeluh.
- Menjaga Pandangan Positif: Memandang hujan sebagai rahmat yang harus dimohonkan manfaatnya, bukan sebagai penghalang aktivitas duniawi.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 1032) dari Aisyah radhiyallahu 'anha.
Penjelasan Singkat:
Lafaz “shayyiban” secara bahasa berarti aliran air yang mengalir atau turun dari langit. Penambahan kata “naafi'an”
(yang bermanfaat) sangat penting. Ini menunjukkan kesadaran bahwa
segala sesuatu di tangan Allah bisa menjadi rahmat atau musibah,
tergantung kehendak-Nya dan respons kita.
Selain doa ini, disunnahkan pula untuk:
- Membiarkan sebagian tubuh (seperti kepala atau tangan) terkena air hujan secara langsung, sebagai bentuk tabarruk (mengambil berkah) dari rahmat yang baru turun dari langit.
- Memperbanyak doa kebaikan dunia dan akhirat di waktu tersebut.
Dengan demikian, hujan tidak lagi menjadi gangguan, melainkan sebuah kesempatan spiritual yang berharga.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 14 (Doa Setelah Hujan Reda) dan Doa Nomor 15 (Doa Ketika Lupa Membaca Doa Makan), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #014: Doa Setelah Hujan Reda
Kata Pendahuluan
Sama
seperti memulai dan mengakhiri aktivitas makan dengan doa, kita juga
dianjurkan untuk menutup siklus hujan dengan rasa syukur. Ketika hujan
reda, dan manfaatnya (semoga) telah didapatkan, adalah kewajiban seorang
hamba untuk memuji Allah yang telah menurunkan rahmat-Nya dan kemudian
menghentikannya sesuai kehendak-Nya. Doa setelah hujan reda berfungsi
sebagai penegasan rasa syukur dan pengakuan tauhid bahwa pengaturan
cuaca sepenuhnya berada di tangan Allah SWT.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan setelah hujan reda atau berhenti, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللّٰهِ وَرَحْمَتِهِ
Transliterasi Latin:
Muthirnaa bi-fadh-lillaahi wa rahmatihi.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah."
Manfaat Mengamalkan Doa Setelah Hujan Reda
Mengamalkan doa ini setelah hujan reda memiliki manfaat spiritual yang penting:
- Menegaskan Akidah Tauhid: Manfaat utama adalah menjauhkan diri dari keyakinan jahiliyah yang mengaitkan fenomena alam dengan benda langit (bintang, bulan, dll). Doa ini secara eksplisit mengembalikan segala sebab-akibat kepada Allah.
- Menumbuhkan Rasa Syukur: Doa ini melengkapi rasa syukur saat hujan turun, menyempurnakan ibadah syukur atas nikmat air dan cuaca yang kondusif.
- Memperoleh Ridha Allah: Mengucapkan kalimat ini adalah bentuk ketaatan terhadap sunnah Nabi dan cara mendapatkan keridhaan Allah.
- Menjaga Hati dari Kesyirikan: Menjadi benteng dari kesyirikan kecil, di mana manusia kadang secara tidak sadar mengagungkan alam daripada Sang Pencipta alam.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 846) dan Shahih Muslim (no. 71) dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Hadis
yang melatarbelakangi doa ini sangat kuat. Rasulullah ﷺ pernah bersabda
setelah salat Subuh seusai hujan di malam hari: "Ada di antara hamba-Ku
yang beriman kepada-Ku dan ada yang kufur. Adapun orang yang berkata,
'Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah,' maka dia beriman
kepada-Ku dan kufur terhadap bintang (benda langit). Adapun orang yang
berkata, 'Kita diberi hujan karena bintang ini dan itu,' maka dia kufur
kepada-Ku dan beriman kepada bintang."
Doa
ini mengajarkan bahwa seorang Muslim harus memiliki kesadaran tinggi
akan sumber segala nikmat. Segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
adalah karena fadhlihi (karunia-Nya) dan rahmatihi (rahmat-Nya) semata, bukan karena kebetulan atau kekuatan alam yang berdiri sendiri.
Doa #015: Doa Ketika Lupa Membaca Doa Makan (di tengah makan)
Kata Pendahuluan
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa (nisyan).
Dalam kesibukan atau saat terlalu lapar, kita seringkali lupa membaca
doa sebelum makan. Namun, Islam adalah agama yang memudahkan. Ada
petunjuk khusus dari Rasulullah ﷺ bagi mereka yang lupa mengucap Bismillaah
di awal makan. Doa ini menunjukkan betapa Allah Maha Pengampun dan Maha
Penerima taubat, serta memberikan solusi agar momen makan kita tetap
terjaga dari gangguan setan yang sudah terlanjur "ikut makan".
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika teringat lupa membaca Bismillaah saat sedang makan, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ فِيْ أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihii
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir (makan)."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Lupa
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat yang spesifik dan ajaib:
- Mengusir Setan yang Terlanjur Makan: Manfaat utama adalah "menghentikan" jatah makan setan secara instan, meskipun sudah di tengah proses makan. Hadis menyebutkan bahwa setan akan memuntahkan apa yang sudah dimakan saat doa ini dibaca.
- Memperoleh Keberkahan Makanan Kembali: Mengembalikan aspek keberkahan pada makanan yang sempat hilang karena kelalaian di awal.
- Kemudahan dalam Beragama: Menunjukkan kemudahan ajaran Islam yang memberikan "jalan keluar" bagi orang yang lupa, tanpa mengharuskan menghentikan makan dan memulai dari awal.
- Menumbuhkan Ketergantungan pada Allah: Mengajarkan kita untuk segera kembali mengingat Allah saat teringat kelalaian, menunjukkan hati yang hidup dan terhubung dengan Sang Pencipta.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (no. 3767) dan At-Tirmidzi (no. 1858) dari Aisyah radhiyallahu 'anha. At-Tirmidzi mengatakan hadis ini hasan shahih.
Penjelasan Singkat:
Doa ini adalah bukti kasih sayang Allah dan kemurahan syariat Islam. Ia mengakui fitrah manusia yang bisa lupa. Kata fii awwalihii (di awalnya) merujuk pada niat yang teringat di tengah makan, dan wa aakhirihii (dan di akhirnya) merujuk pada sisa makanan yang akan dihabiskan.
Ini
adalah solusi praktis yang memastikan bahwa meskipun kita lalai di
awal, kita masih bisa memperbaiki keadaan dan memastikan makanan yang
masuk ke tubuh kita penuh dengan berkah Ilahi dan terbebas dari campur
tangan setan.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 16 (Doa Setelah Minum) dan Doa Nomor 17 (Doa Ketika Bersin), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #016: Doa Setelah Minum
Kata Pendahuluan
Air
adalah sumber kehidupan, nikmat Allah yang paling mendasar yang
tanpanya manusia tidak dapat bertahan hidup. Seperti halnya makan, minum
adalah aktivitas harian yang harus disyukuri. Di dalam Islam,
mengakhiri aktivitas minum dengan pujian kepada Allah adalah bentuk
pengakuan bahwa Dialah Yang Maha Memberi Minum (As-Saqi).
Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memuaskan dahaga fisik,
tetapi juga memupuk dahaga spiritual akan rasa syukur dan pengakuan akan
kebesaran Sang Pencipta yang menyediakan air tawar di tengah luasnya
air asin.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa setelah selesai minum, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan An-Nasa'i dari sahabat Abdullah bin Abbas:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ سَقَانَا عَذْبًا فُرَاتًا بِرَحْمَتِهِ وَلَمْ يَجْعَلْهُ مِلْحًا أُجَاجًا بِذُنُوْبِنَا
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii saqaanaa 'adzban furaatan bi-rahmatihii wa lam yaj'alhu milhan ujaajan bi-dzunuubinaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala
puji bagi Allah yang telah memberi kami minum air tawar lagi
menyegarkan dengan rahmat-Nya, dan tidak menjadikannya asin lagi pahit
karena dosa-dosa kami."
(Ada juga versi yang lebih ringkas dan umum digunakan setelah minum susu):
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allaahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa 'adzaaban-naar.
"Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Manfaat Mengamalkan Doa Setelah Minum
Mengamalkan doa setelah minum memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Menumbuhkan Rasa Syukur yang Spesifik: Doa ini melatih kita untuk mensyukuri kualitas air (tawar dan menyegarkan), bukan hanya ketersediaannya.
- Meningkatkan Kesadaran akan Rahmat Allah: Mengingatkan bahwa air tawar adalah anugerah murni dari Allah, bukan sesuatu yang kita hasilkan sendiri.
- Pengakuan Dosa: Doa ini mengandung pengakuan bahwa dosa-dosa kitalah yang seharusnya membuat kita layak mendapatkan air asin dan pahit (hukuman), namun Allah tetap Maha Pemurah.
- Mendapat Keberkahan: Doa yang ringkas (versi kedua) memohon keberkahan pada rezeki dan perlindungan akhirat, menghubungkan aktivitas fisik dengan tujuan akhirat.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan-nya
(no. 3756), meskipun terdapat sedikit kelemahan dalam sanadnya menurut
beberapa ulama, namun maknanya shahih dan dianjurkan diamalkan. Doa
kedua (versi minum susu) diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3447) dan
dinilai hasan.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini adalah bentuk tafakur (perenungan) Islami. Air tawar yang mudah
kita akses adalah tanda nyata rahmat Allah di dunia ini. Manusia, dengan
segala teknologinya, sulit mengubah air laut asin menjadi air tawar
yang layak minum dalam skala besar tanpa biaya mahal. Doa ini
menggarisbawahi kelemahan manusia di hadapan alam dan keagungan Allah
sebagai Pengatur tunggal siklus hidrologi.
Adab
minum yang menyertainya adalah minum dengan tangan kanan, sambil duduk
(bila memungkinkan), dan bernapas di luar gelas sebanyak tiga kali.
Doa #017: Doa Ketika Bersin dan Jawabannya
Kata Pendahuluan
Bersin
adalah refleks alami tubuh yang berfungsi membersihkan saluran
pernapasan. Dalam Islam, momen bersin dianggap sebagai nikmat kesehatan
dan merupakan sunnah dari Allah. Rasulullah ﷺ mengajarkan adab yang
indah saat bersin, yang melibatkan zikir dan doa timbal balik antara
orang yang bersin dan orang yang mendengarnya. Ini menunjukkan bahwa
Islam mengatur interaksi sosial terkecil sekalipun, mengubah momen
refleks fisik menjadi pengingat kesehatan dan bentuk kasih sayang antar
sesama Muslim.
Kalimat Doa
Rangkaian doa ini melibatkan tiga pihak: yang bersin, yang mendengar, dan yang bersin lagi.
1. Bacaan Orang yang Bersin:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaah
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala puji bagi Allah."
2. Jawaban Orang yang Mendengar:
Bahasa Arab:
يَرْحَمُكَ اللّٰهُ
Transliterasi Latin:
Yarhamukallaah
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Semoga Allah merahmatimu."
3. Jawaban Kembali Orang yang Bersin (setelah didoakan):
Bahasa Arab:
يَهْدِيْكُمُ اللّٰهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ
Transliterasi Latin:
Yahdiikumullaahu wa yushlihu baalakum.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki keadaanmu."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Bersin
Interaksi doa saat bersin memiliki manfaat sosial dan spiritual:
- Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Interaksi doa timbal balik ini menumbuhkan rasa kepedulian, kasih sayang, dan mendoakan kebaikan bagi sesama Muslim.
- Menumbuhkan Rasa Syukur Spontan: Memuji Allah saat bersin adalah bentuk syukur instan atas kesehatan dan kelancaran fungsi tubuh.
- Mendapat Rahmat dan Petunjuk: Janji Allah untuk memberikan rahmat (rahmah) dan petunjuk (hidayah) melalui rangkaian doa ini.
- Menghalangi Setan: Setan senang jika seseorang bersin tanpa memuji Allah (karena dianggap lalai), sehingga memuji Allah akan mengecewakan setan.
Keterangan dan Sumber
Rangkaian doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6224) dan Shahih Muslim (no. 2991) dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Adab
bersin dalam Islam mengajarkan kesopanan, yaitu menutup mulut dan
hidung dengan tangan atau sapu tangan agar tidak mengganggu orang lain
dan menjaga kebersihan.
Urutan doanya sangat penting dan memiliki makna yang berurutan secara logis:
- Orang yang bersin bersyukur kepada Allah atas nikmat kesehatan (Alhamdulillah).
- Orang lain memohonkan rahmat Allah untuknya (Yarhamukallaah).
- Orang yang bersin membalas dengan doa yang lebih universal, memohonkan petunjuk dan perbaikan keadaan bagi yang mendoakan (Yahdiikumullaahu...).
Ini
adalah salah satu contoh terbaik bagaimana zikir dan doa diintegrasikan
ke dalam interaksi sosial sehari-hari, menjadikannya bernilai ibadah.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 18 (Doa Ketika Melihat Saudara Seiman Tertimpa Musibah) dan Doa Nomor 19 (Doa Naik Kendaraan), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #018: Doa Ketika Melihat Saudara Seiman Tertimpa Musibah (yang tidak menimpa kita)
Kata Pendahuluan
Rasa
empati dan syukur adalah dua pilar penting dalam interaksi sosial
Islami. Ketika kita melihat orang lain tertimpa musibah (seperti
kecelakaan, sakit parah, atau bencana), sementara kita dalam keadaan
selamat, sangat penting untuk menjaga lisan dan hati dari kesombongan
atau rasa superioritas. Islam mengajarkan sebuah doa khusus yang
berfungsi sebagai rem terhadap rasa ujub (kagum pada diri sendiri) dan
pamer, serta menumbuhkan rasa syukur yang mendalam atas perlindungan
Allah. Doa ini juga mengandung permohonan perlindungan agar musibah
serupa tidak menimpa diri kita.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika melihat orang lain tertimpa musibah, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلَاكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلًا
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii 'aafaanii mimmab-talaaka bihii, wa fadhdhalanii 'alaa katsiirim mimman khalaqa tafdhilaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala
puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang menimpamu,
dan yang telah mengutamakan aku atas banyak makhluk yang diciptakan-Nya
dengan keutamaan yang sempurna."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Musibah Orang Lain
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat etis dan spiritual yang signifikan:
- Mendapat Perlindungan dari Musibah Serupa: Manfaat utama yang disebutkan dalam hadis adalah orang yang membaca doa ini akan dilindungi dari musibah serupa yang menimpa orang tersebut.
- Mengikis Sifat Sombong dan Ujub: Doa ini menekankan bahwa keselamatan kita bukan karena kehebatan kita, melainkan murni karunia Allah, sehingga mencegah kita merendahkan orang yang tertimpa musibah.
- Menumbuhkan Empati dan Doa: Doa ini mendorong kita untuk mendoakan orang yang tertimpa musibah secara tulus, meskipun doanya difokuskan pada rasa syukur pribadi.
- Meningkatkan Rasa Syukur: Melihat kondisi orang lain yang lebih buruk adalah cara instan untuk menyadari betapa banyaknya nikmat kesehatan dan keselamatan yang kita terima setiap hari.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 3432), dan dinilai hasan oleh beberapa ulama, termasuk Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Syarat
penting dalam membaca doa ini adalah membacanya dengan suara pelan atau
di dalam hati, agar orang yang tertimpa musibah tidak tersinggung atau
merasa direndahkan. Tujuannya adalah introspeksi diri, bukan pengumuman
publik tentang keselamatan kita.
Frasa “wa fadhdhalanii 'alaa katsiirim mimman khalaqa tafdhilaa”
adalah penegasan hierarki penciptaan dan karunia (fadhl) Allah. Ini
mengajarkan kita untuk selalu melihat ke bawah dalam urusan dunia
(termasuk kesehatan dan musibah) agar kita senantiasa bersyukur, dan
melihat ke atas dalam urusan akhirat (ibadah dan amal saleh) agar kita
termotivasi.
Doa #019: Doa Naik Kendaraan (Darat/Laut/Udara)
Kata Pendahuluan
Bepergian (safar)
adalah bagian dari kehidupan modern yang penuh risiko. Kita menggunakan
berbagai moda transportasi yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Islam
mengajarkan agar setiap perjalanan dimulai dengan mengingat Allah,
mengakui kebesaran-Nya yang telah menundukkan kendaraan tersebut untuk
kita, karena tanpa kuasa-Nya, kita tidak akan mampu mengendalikannya.
Doa naik kendaraan berfungsi sebagai permohonan keselamatan di
perjalanan, pengingat akan tujuan akhirat, dan pernyataan rasa syukur
atas fasilitas yang ada.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak naik kendaraan, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abdullah bin Umar:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ
Diikuti setelah duduk di kendaraan:
سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Transliterasi Latin:
Bismillaahi. Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan
menyebut nama Allah. Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini
bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."
Manfaat Mengamalkan Doa Naik Kendaraan
Mengamalkan doa ini sebelum bepergian memberikan manfaat keselamatan dan spiritual:
- Perlindungan di Perjalanan: Doa ini adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon perlindungan dari kecelakaan, musibah, dan bahaya selama di perjalanan.
- Menumbuhkan Rasa Tawakal: Mengakui bahwa kita tidak memiliki kemampuan hakiki untuk mengendalikan kendaraan tersebut tanpa izin Allah, menguatkan rasa tawakal.
- Pengingat Kematian dan Akhirat: Kalimat "dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami" adalah pengingat bahwa setiap perjalanan dunia adalah perjalanan menuju kematian dan akhirat.
- Menghadirkan Keberkahan Safar: Memastikan perjalanan kita, baik untuk bekerja, berlibur, atau ibadah, dimulai dengan niat yang benar dan zikir kepada Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1348) dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Lafaz “sakhkhara lanaa”
(menundukkan bagi kami) sangat kuat. Ini menunjukkan bahwa kendaraan
modern, seperti mobil, pesawat, atau kapal, tidak bergerak dengan
sendirinya, melainkan atas izin Allah yang menundukkan hukum fisika dan
teknologi untuk kemudahan manusia.
Frasa “wa maa kunnaa lahuu muqriniin”
(padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya) adalah pengakuan
kelemahan manusia. Ini mencegah kesombongan pengemudi atau penumpang
yang merasa aman karena teknologi canggih.
Doa
ini adalah penggabungan sempurna antara upaya (menggunakan kendaraan)
dan tawakal (berserah diri kepada Allah), memastikan keselamatan dunia
dan akhirat.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 20 (Doa Ketika Tiba di Tempat Tujuan Safar/Perjalanan) dan Doa Nomor 21 (Doa Masuk Masjid), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #020: Doa Ketika Tiba di Tempat Tujuan Safar/Perjalanan
Kata Pendahuluan
Setelah menempuh perjalanan (safar)
yang melelahkan dan penuh potensi risiko, momen tiba di tempat tujuan
adalah nikmat yang patut disyukuri. Membaca doa saat tiba di lokasi
(baik itu hotel, rumah kerabat, atau lokasi kerja) adalah penutup dari
rangkaian adab safar. Doa ini berfungsi sebagai bentuk syukur atas
keselamatan yang diberikan Allah selama perjalanan dan permohonan agar
tempat yang baru didatangi tersebut membawa kebaikan, keberkahan, serta
perlindungan dari kejahatan yang mungkin ada di tempat baru tersebut.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa ketika tiba di tempat tujuan atau singgah di suatu
tempat saat bepergian, diriwayatkan oleh Imam Muslim:
Bahasa Arab:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Transliterasi Latin:
A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan (makhluk) yang diciptakan-Nya."
(Ada juga doa lain yang lebih spesifik untuk masuk ke pemukiman/kota baru):
اَللّٰهُمَّ
بَارِكْ لَنَا فِيْهَا اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا جَنَاهَا وَحَبِّبْنَا
إِلَى أَهْلِهَا وَحَبِّبْ صَالِحِيْ أَهْلِهَا إِلَيْنَا
Allaahumma baarik lanaa fiihaa. Allaahummarzuqnaa janaahaa, wa habbibnaa ilaa ahlihaa, wa habbib shaalihii ahlihaa ilainaa.
"Ya
Allah, berkahilah kami di dalamnya (kota/tempat ini). Ya Allah, berilah
kami rezeki dari hasilnya, jadikanlah kami mencintai penduduknya yang
saleh, dan jadikanlah penduduknya yang saleh mencintai kami."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Tiba di Tujuan
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat ketenangan dan perlindungan di lokasi baru:
- Perlindungan dari Kejahatan Lokal: Manfaat utama doa pertama adalah perlindungan dari segala macam kejahatan di tempat baru, baik dari manusia, hewan, jin, atau lingkungan itu sendiri.
- Mendapat Keberkahan di Tempat Baru: Doa kedua memohon agar tempat baru tersebut menjadi sumber rezeki yang baik dan kehidupan sosial yang harmonis.
- Menumbuhkan Rasa Syukur atas Keselamatan: Menutup perjalanan dengan doa syukur atas keselamatan yang diberikan oleh Allah SWT.
- Menjamin Ketenangan Jiwa: Memberikan rasa aman dan tentram saat berada di lokasi asing, karena sadar berada di bawah penjagaan Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2708) dari sahabat Abu Hurairah. Doa kedua diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Ausath dan dishahihkan oleh beberapa ulama.
Penjelasan Singkat:
Kalimat “A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati”
adalah permohonan perlindungan yang sangat kuat, karena kalimat-kalimat
Allah (baik Al-Qur'an maupun ketetapan-Nya) adalah sempurna dan tidak
ada yang dapat melawannya.
Saat
memasuki pemukiman baru, doa tersebut juga mengajarkan adab sosial yang
tinggi dalam Islam, yaitu memohon agar kita diterima dengan baik dan
berinteraksi secara positif, fokus pada kebaikan dan rezeki yang halal.
Ini adalah cara Islami untuk beradaptasi dengan lingkungan baru dengan
niat yang bersih dan positif.
Doa #021: Doa Masuk Masjid
Kata Pendahuluan
Masjid
adalah rumah Allah di bumi, tempat suci di mana umat Islam berkumpul
untuk salat, berzikir, dan mencari ilmu. Memasuki masjid bukanlah
tindakan biasa, melainkan perpindahan dari ruang duniawi menuju ruang
ibadah, dari hiruk pikuk pasar menuju ketenangan spiritual. Doa masuk
masjid berfungsi sebagai permohonan rahmat Allah, pengakuan akan status
mulia masjid, dan permohonan ampunan dosa sebelum memulai ibadah.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak masuk masjid, diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللّٰهِ اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ اَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Transliterasi Latin:
Bismillaahi wash-shalaatu was-salaamu 'alaa rasuulillaah. Allaahummaf-tahlii abwaaba rahmatika.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan nama Allah, semoga selawat dan salam tercurah kepada Rasulullah. Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
Manfaat Mengamalkan Doa Masuk Masjid
Mengamalkan doa ini dan adab lainnya saat masuk masjid memberikan manfaat besar:
- Memperoleh Rahmat Allah: Manfaat utama adalah permohonan agar kita mendapatkan rahmat Allah yang berlimpah di dalam rumah-Nya.
- Mendapat Ampunan Dosa: Doa ini sering disertai permohonan ampunan (dalam riwayat lain disebutkan demikian), membantu membersihkan diri dari dosa kecil sebelum salat.
- Mematuhi Sunnah Nabi: Mengikuti teladan Rasulullah ﷺ dalam memuliakan masjid dan memulai ibadah dengan adab yang benar.
- Mendapat Tempat di Surga: Terdapat janji bagi orang yang rutin ke masjid dengan adab yang benar, akan disiapkan tempat persinggahan di surga setiap kali ia datang atau pergi.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 713), Abu Dawud (no. 465), dan Ibnu Majah (no. 771) dari sahabat Abu Humaid atau Abu Usaid.
Penjelasan Singkat:
Adab masuk masjid sangat ditekankan dalam Islam. Selain doa ini, disunnahkan untuk mendahulukan kaki kanan saat melangkah masuk.
Doa
ini secara spesifik meminta "pintu-pintu rahmat", karena di dalam
masjidlah rahmat Allah paling mudah didapat melalui salat berjamaah,
zikir, dan kajian ilmu. Ini adalah cara mempersiapkan hati dan pikiran
agar fokus pada tujuan utama datang ke masjid, yaitu beribadah kepada
Allah semata.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 22 (Doa Keluar Masjid) dan Doa Nomor 23 (Doa Setelah Adzan Selesai), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #022: Doa Keluar Masjid
Kata Pendahuluan
Keluar
dari masjid juga memerlukan adab dan doa khusus, sama pentingnya dengan
saat masuk. Setelah selesai menunaikan ibadah dan menerima ketenangan
di dalam masjid, seorang Muslim kembali menghadapi dunia luar. Doa
keluar masjid berfungsi sebagai permohonan karunia (fadhl)
dan rezeki dari Allah, mengakui bahwa meskipun masjid adalah tempat
ibadah, rezeki dan kehidupan dunia harus tetap dicari di luar sana. Ini
adalah keseimbangan indah antara ibadah (fokus di dalam) dan kehidupan
dunia (mencari karunia di luar).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika hendak keluar masjid, diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللّٰهِ اَللّٰهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
Transliterasi Latin:
Bismillaahi wash-shalaatu was-salaamu 'alaa rasuulillaah. Allaahumma innii as'aluka min fadhlik.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan
nama Allah, semoga selawat dan salam tercurah kepada Rasulullah. Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu."
Manfaat Mengamalkan Doa Keluar Masjid
Mengamalkan doa ini saat meninggalkan masjid memberikan manfaat yang seimbang antara dunia dan akhirat:
- Memohon Rezeki dan Karunia Dunia: Manfaat utama adalah permohonan agar Allah memudahkan urusan duniawi, rezeki, dan pekerjaan setelah selesai menunaikan kewajiban ibadah.
- Perlindungan di Dunia Luar: Memohon perlindungan saat kembali menghadapi godaan syaitan dan hiruk pikuk kehidupan dunia yang sering melalaikan.
- Mematuhi Sunnah Nabi: Mengikuti teladan Rasulullah ﷺ dalam menjaga adab di setiap aktivitas, termasuk saat meninggalkan tempat ibadah.
- Menjaga Keseimbangan Hidup: Doa ini mengingatkan bahwa Islam mengajarkan keseimbangan antara ibadah mahdhah (murni) dan mencari penghidupan yang halal, keduanya bernilai pahala jika diniatkan dengan benar.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 713), Abu Dawud (no. 465), dan Ibnu Majah (no. 771) dari sahabat Abu Humaid atau Abu Usaid.
Penjelasan Singkat:
Adab keluar masjid adalah mendahulukan kaki kiri
saat melangkah keluar, sebagai kebalikan dari adab masuk yang
mendahulukan kaki kanan, dan sebagai simbol keluar dari tempat mulia
menuju tempat biasa.
Di dalam masjid, kita meminta rahmah (kasih sayang dan ampunan), sedangkan saat keluar, kita meminta fadhl
(karunia, keutamaan, dan rezeki). Hal ini sejalan dengan perintah
Al-Qur'an (QS. Al-Jumu'ah: 10): "Apabila telah ditunaikan salat, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." Doa ini adalah implementasi
ayat tersebut.
Doa #023: Doa Setelah Adzan Selesai
Kata Pendahuluan
Adzan
adalah panggilan suci yang menggetarkan jiwa, tanda masuknya waktu
salat fardhu. Mendengarkan adzan adalah ibadah tersendiri, dan
menjawabnya dengan ucapan yang sesuai sunnah adalah wajib atau sangat
dianjurkan. Setelah adzan selesai berkumandang, terdapat doa khusus yang
memiliki keutamaan luar biasa, yaitu jaminan syafaat (pertolongan) dari
Rasulullah ﷺ di hari kiamat. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pengakuan
keesaan Allah, kerasulan Muhammad, dan permohonan agar kita termasuk
umat yang mendapat syafaatnya.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dibaca setelah adzan selesai (setelah menjawab adzan):
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ اٰتِ
مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا
مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ، [إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ]
Transliterasi Latin:
Allaahumma
rabba haadzihid-da'watit-taammah, wash-shalaatil-qaa-imah, aati
muhammadanil-wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqaamam
mahmuudanil-ladzii wa'adtah, [innaka laa tukhliful-mii'aad].
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan salat yang akan
didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi)
dan keutamaan (derajat yang mulia). Bangkitkanlah beliau pada kedudukan
terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, [sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji]."
(Catatan: Lafaz dalam kurung [ ] diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, namun sering digabung dan dianjurkan untuk dibaca).
Manfaat Mengamalkan Doa Setelah Adzan
Doa ini memiliki manfaat terbesar yang dijanjikan oleh Rasulullah ﷺ sendiri:
- Jaminan Syafaat Nabi ﷺ: Manfaat terbesar adalah janji syafaat dari Rasulullah ﷺ di hari kiamat bagi siapa saja yang membaca doa ini dengan penuh keyakinan.
- Pernyataan Iman: Doa ini adalah bentuk ikrar iman yang kuat terhadap keesaan Allah dan kerasulan Muhammad, serta meyakini adanya hari kebangkitan (maqamam mahmuda).
- Memohon Derajat Tertinggi: Al-Wasilah adalah sebuah kedudukan di surga yang paling tinggi, hanya untuk satu hamba Allah (yang kita yakini adalah Rasulullah ﷺ). Mendoakan kebaikan bagi Nabi adalah bentuk cinta dan ketaatan.
- Memperoleh Keberkahan Waktu: Memanfaatkan waktu mustajab setelah adzan untuk berdoa dan berzikir sebelum melaksanakan salat.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 614) dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Sebelum
membaca doa ini, adabnya adalah menjawab setiap lafaz adzan sesuai
sunnah, dan setelah itu membaca selawat Ibrahimiyah. Doa ini kemudian
menyempurnakan respons kita terhadap panggilan salat.
Maqamam Mahmuda
(kedudukan terpuji) adalah posisi istimewa di hari kiamat di mana semua
umat manusia (dari Nabi Adam hingga manusia terakhir) akan memuji Nabi
Muhammad ﷺ karena syafaatnya yang agung. Dengan membaca doa ini, kita
berharap dapat menjadi bagian dari umat yang diakui dan mendapat
pertolongannya di hari yang sulit tersebut.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 24 (Doa di Antara Dua Sujud) dan Doa Nomor 25 (Doa Qunut Nazilah), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #024: Doa di Antara Dua Sujud (Duduk Iftirasy)
Kata Pendahuluan
Salat
adalah puncak ibadah seorang Muslim, dan setiap gerakannya mengandung
zikir dan doa yang mendalam. Duduk di antara dua sujud sering kali
dilakukan dengan cepat, padahal di dalamnya terdapat tujuh permohonan
penting kepada Allah SWT. Momen ini adalah jeda singkat di mana seorang
hamba berdialog langsung dengan Tuhannya, memohon kebaikan dunia dan
akhirat secara komprehensif. Memahami dan menghayati doa ini akan
mentransformasi gerakan salat yang seringkali mekanis menjadi momen
permohonan yang penuh makna.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang dibaca saat duduk di antara dua sujud,
diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ
Transliterasi Latin:
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa 'aafinii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah (kekurangan)ku,
angkatlah (derajat)ku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, dan
sehatkanlah aku."
Manfaat Mengamalkan Doa di Antara Dua Sujud
Mengamalkan doa ini dengan penuh penghayatan memiliki manfaat yang mencakup seluruh aspek kehidupan Muslim:
- Puncak Permohonan Komprehensif: Doa ini mencakup tujuh hajat mendasar manusia (ampunan, rahmat, kecukupan, derajat tinggi, rezeki, hidayah, dan kesehatan) dalam satu rangkaian singkat.
- Menumbuhkan Kekhusyukan Salat: Memahami makna doa ini membantu meningkatkan fokus (khusyu') dalam salat, mengubah gerakan rutin menjadi permohonan yang tulus.
- Memperoleh Ampunan Dosa: Permohonan ampunan (maghfirah) di tengah salat adalah cara efektif untuk membersihkan diri dari dosa-dosa kecil harian.
- Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Doa ini memohon kebaikan duniawi (rezeki, kesehatan, kecukupan) sekaligus kebaikan ukhrawi (ampunan, rahmat, derajat tinggi, hidayah), menunjukkan keseimbangan Islam.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 284), Sunan Abu Dawud (no. 852), dan Sunan Ibnu Majah (no. 898), dan dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Susunan doa ini sangat indah dan logis. Dimulai dengan memohon ampunan (Rabbighfirli) karena kita adalah pendosa, diikuti oleh rahmat (warhamni) sebagai syarat masuk surga. Kemudian memohon kecukupan (wajburni) dan pengangkatan derajat (warfa'ni) di dunia dan akhirat. Diakhiri dengan kebutuhan dasar hidup (rezeki, hidayah, dan kesehatan).
Beberapa
ulama berpendapat bahwa bacaan ini hukumnya wajib dalam salat, karena
Rasulullah ﷺ senantiasa melakukannya. Oleh karena itu, melaksanakannya
dengan tumakninah (tenang sejenak) dan menghayati maknanya adalah salah
satu cara terbaik untuk meningkatkan kualitas ibadah salat kita.
Doa #025: Doa Qunut Nazilah (Ketika Ada Bencana atau Krisis Umat)
Kata Pendahuluan
Islam
adalah agama yang responsif terhadap kondisi umat dan dunia. Ketika
terjadi musibah besar, bencana alam, wabah penyakit, atau krisis yang
menimpa kaum Muslimin secara umum, syariat mengajarkan adanya Qunut Nazilah
(doa qunut yang bersifat insidental/darurat). Doa ini dibaca dalam
salat fardu (setelah rukuk di rakaat terakhir) untuk memohon pertolongan
Allah, perlindungan dari bencana, dan kemenangan bagi umat Islam yang
tertindas. Doa ini adalah bentuk solidaritas, kepasrahan kolektif, dan
pengakuan bahwa hanya Allah yang mampu mengangkat kesulitan besar.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa qunut nazilah yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ ketika menderita krisis:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنَا
فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنَا شَرَّ
مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا
يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ
رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
(Doa
di atas adalah Qunut Witir, yang juga umum digunakan untuk Qunut
Nazilah. Namun, jika konteksnya adalah bencana spesifik, doa berikut
lebih relevan):
اَللّٰهُمَّ
أَنْجِ الْمُؤْمِنِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ [Sebutkan
Lokasi/Negara] اَللّٰهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى الْكَافِرِيْنَ
وَالْمُشْرِكِيْنَ اَللّٰهُمَّ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
Allaahumma
anjil-mu'miniinal mustadh'afiina fii [Sebutkan Lokasi/Negara].
Allaahummasy-dud wath'ataka 'alal kaafiriina wal musyrikiin. Allaahumma
dammir a'daa'ad-diin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, selamatkanlah orang-orang beriman yang tertindas di [Sebutkan
Lokasi/Negara]. Ya Allah, timpakanlah azab-Mu yang keras kepada
orang-orang kafir dan musyrik. Ya Allah, hancurkanlah musuh-musuh
agama."
Manfaat Mengamalkan Doa Qunut Nazilah
Mengamalkan Qunut Nazilah, terutama secara berjamaah, memiliki manfaat kolektif yang besar:
- Solidaritas Umat Islam: Menunjukkan persatuan dan kepedulian umat Islam di seluruh dunia terhadap saudaranya yang tertimpa musibah.
- Memohon Pertolongan Langsung: Mengakui bahwa solusi atas krisis besar hanya datang dari Allah, menolak solusi manusiawi yang seringkali gagal.
- Menurunkan Bantuan Ilahi: Berdoa secara kolektif di waktu-waktu salat fardu adalah cara efektif untuk memohon intervensi langsung dari Allah SWT.
- Menjaga Semangat Umat: Mencegah keputusasaan di kalangan umat yang tertimpa musibah, karena mereka tahu saudara-saudara mereka di seluruh dunia mendoakan mereka.
Keterangan dan Sumber
Qunut
Nazilah memiliki dasar yang kuat dalam sunnah. Rasulullah ﷺ pernah
melakukan qunut selama sebulan penuh untuk mendoakan kaum Muslimin yang
dibunuh secara zalim. Doa ini diriwayatkan dalam banyak hadis, di
antaranya oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Penjelasan Singkat:
Qunut
Nazilah berbeda dengan Qunut Subuh (yang masih menjadi perdebatan di
kalangan mazhab) atau Qunut Witir (yang disunnahkan di bulan Ramadan).
Qunut Nazilah bersifat situasional dan bisa dilakukan di lima salat
fardu (Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya).
Pelaksanaannya
adalah dengan mengangkat tangan setelah bangun dari rukuk di rakaat
terakhir, imam membaca doa dengan suara keras, dan makmum mengamini. Doa
ini adalah senjata spiritual terakhir umat Islam ketika solusi fisik
atau politis seakan buntu, menegaskan ketergantungan total kita kepada
Sang Khalik.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 26 (Doa Khusus Qunut Witir) dan Doa Nomor 27 (Doa Keluar dari Rumah untuk Salat), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #026: Doa Khusus Qunut Witir
Kata Pendahuluan
Salat
Witir adalah ibadah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) yang berfungsi
sebagai penutup salat malam. Di dalamnya terdapat amalan qunut,
yaitu doa khusus yang dibaca pada rakaat terakhir setelah rukuk atau
sebelum rukuk (tergantung mazhab fiqh yang diikuti). Doa Qunut Witir
yang masyhur ini diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ kepada cucunya,
Hasan bin Ali. Ia adalah kumpulan permohonan yang indah, mencakup
hidayah, kesehatan, keberkahan, dan perlindungan, menjadikannya salah
satu doa paling komprehensif untuk dipanjatkan setiap malam.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa qunut witir yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada Hasan bin Ali, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
اهْدِنَا فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنَا فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنَا
فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنَا شَرَّ
مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا
يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ
رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Transliterasi Latin:
Allaahummah-dinaa
fiiman hadait, wa 'aafinaa fiiman 'aafait, wa tawallanaa fiiman
tawallait, wa baarik lanaa fiimaa a'thait, wa qinaa syarra maa qadhait,
fainnaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaik, wa innahu laa yadzillu man
waalait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, berilah kami petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri
petunjuk, dan berilah kami kesehatan di antara orang-orang yang Engkau
beri kesehatan, dan jadikanlah kami pemimpin di antara orang-orang yang
Engkau jadikan pemimpin, dan berilah kami keberkahan dalam apa yang
telah Engkau berikan, dan lindungilah kami dari keburukan apa yang
Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau-lah yang menetapkan dan tidak ada
yang menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan terhina orang yang
Engkau pimpin, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci
Engkau, wahai Tuhan kami, dan Maha Tinggi Engkau."
Manfaat Mengamalkan Doa Qunut Witir
Mengamalkan doa ini secara rutin dalam salat Witir memiliki manfaat spiritual yang agung:
- Memperoleh Hidayah dan Kesehatan: Doa ini memohon dua nikmat terbesar: petunjuk (hidayah) dan kesehatan ('afiyah), yang merupakan dasar kebaikan dunia dan akhirat.
- Perlindungan dari Takdir Buruk: Permohonan untuk dilindungi dari keburukan apa yang Allah tetapkan adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon takdir yang baik (qadha' mu'allaq).
- Deklarasi Tauhid: Kalimat "Sesungguhnya Engkau-lah yang menetapkan dan tidak ada yang menetapkan atas-Mu" adalah penegasan kedaulatan mutlak Allah (rububiyah).
- Menjaga Konsistensi Ibadah Malam: Doa ini menjadi motivasi untuk senantiasa melaksanakan salat malam dan witir, amalan sunnah yang sangat dicintai Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 464), Abu Dawud (no. 1425),
dan An-Nasa'i (no. 1746). Hadis ini dinilai hasan (baik) dan diamalkan
secara luas oleh berbagai mazhab.
Penjelasan Singkat:
Susunan
doa ini mengajarkan adab berdoa yang sempurna: dimulai dengan memuji
Allah, mengakui kelemahan diri di hadapan kekuasaan-Nya, dan diakhiri
dengan pujian (tasbih dan tahmid). Frasa "tidak akan terhina orang yang
Engkau pimpin" memberikan ketenangan jiwa bahwa selama kita berada di
jalan Allah, kita tidak akan pernah benar-benar kalah atau terhina. Ini
adalah doa yang menguatkan hati dan jiwa setiap malam.
Doa #027: Doa Keluar dari Rumah untuk Salat (Menuju Masjid)
Kata Pendahuluan
Momen
berjalan menuju masjid untuk menunaikan salat fardhu berjamaah adalah
salah satu ibadah agung yang penuh pahala. Setiap langkah dicatat
sebagai kebaikan, menghapus dosa, dan mengangkat derajat. Rasulullah ﷺ
memberikan perhatian khusus pada momen ini dengan mengajarkan sebuah doa
panjang yang mendalam. Doa ini berfungsi sebagai bentuk persiapan
mental dan spiritual, memohon agar seluruh aspek diri kita—hati, lisan,
cahaya, dan anggota tubuh—diterangi oleh cahaya Ilahi saat menuju
rumah-Nya.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dibaca ketika keluar dari rumah menuju masjid, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا وَفِيْ سَمْعِيْ
نُوْرًا وَفِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا وَمِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا وَمِنْ تَحْتِيْ
نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ شِمَالِيْ نُوْرًا وَمِنْ
أَمَامِيْ نُوْرًا وَمِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا
Transliterasi Latin:
Allaahummaj'al
fii qalbii nuuran, wa fii lisaanii nuuran, wa fii sam'ii nuuran, wa fii
basharii nuuran, wa min fauqii nuuran, wa min tahtii nuuran, wa 'an
yamiinii nuuran, wa 'an syimaalii nuuran, wa min amaamii nuuran, wa min
khalfii nuuran, waj'al lii nuuran.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, jadikanlah di hatiku cahaya, pada lisanku cahaya, pada
pendengaranku cahaya, pada penglihatanku cahaya, dari atasku cahaya,
dari bawahku cahaya, dari kananku cahaya, dari kiriku cahaya, dari
depanku cahaya, dari belakangku cahaya, dan jadikanlah untukku cahaya."
Manfaat Mengamalkan Doa Keluar Rumah untuk Salat
Mengamalkan doa ini saat menuju masjid memiliki manfaat spiritual yang luar biasa:
- Pencerahan Spiritual (Nuur): Manfaat utama adalah permohonan agar seluruh eksistensi diri kita dipenuhi cahaya Allah (An-Nuur), baik lahir maupun batin.
- Meningkatkan Kekhusyukan Salat: Mempersiapkan hati yang terang benderang dengan cahaya akan membantu mencapai kekhusyukan yang lebih baik saat salat di masjid.
- Perlindungan Komprehensif: Memohon cahaya di segala arah (atas, bawah, kanan, kiri, depan, belakang) adalah bentuk permohonan perlindungan total dari segala keburukan dan godaan setan.
- Menjaga Fokus Ibadah: Doa ini mengingatkan tujuan utama kepergian kita adalah untuk beribadah dan mencari petunjuk Allah, menjauhkan dari kelalaian duniawi.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6316) dan Shahih Muslim (no. 763) dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Doa ini adalah salah satu doa terindah dalam Islam. Kata "cahaya" (nuur)
di sini tidak hanya berarti cahaya fisik, tetapi juga cahaya petunjuk
(hidayah), ilmu, keimanan, dan kebenaran. Permohonan ini mencakup
seluruh aspek kehidupan: hati (tempat niat), lisan (ucapan),
pendengaran, penglihatan (pancaindera), dan seluruh arah penjuru tubuh.
Dengan
membaca doa ini, seorang Muslim berangkat menuju masjid bukan hanya
dengan fisik, tetapi dengan kesadaran penuh akan kehadiran Ilahi,
memastikan setiap langkahnya berada di jalan yang terang benderang.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 28 (Doa Istikharah - Memohon Petunjuk Pilihan Terbaik) dan Doa Nomor 29 (Doa Memohon Kemudahan Urusan), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #028: Doa Istikharah (Memohon Petunjuk Pilihan Terbaik)
Kata Pendahuluan
Kehidupan
sering kali menghadapkan kita pada persimpangan jalan dan
pilihan-pilihan sulit: memilih pasangan hidup, pekerjaan, jurusan
kuliah, atau keputusan besar lainnya. Sebagai manusia, pengetahuan kita
terbatas tentang mana yang terbaik untuk masa depan. Islam memberikan
solusi spiritual yang luar biasa melalui Salat Istikharah dan doanya. Doa Istikharah adalah bentuk penyerahan total kepada Allah Yang Maha Mengetahui (Al-'Alim),
memohon agar Dia menunjukkan pilihan yang mengandung kebaikan dunia dan
akhirat, menghilangkan keraguan, dan memberikan ketenangan hati dalam
mengambil keputusan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa istikharah, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Jabir bin Abdullah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ،
وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا
أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ.
اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِيْ فِيْ
دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِيْ
وَآجِلِهِ) فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ.
وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ
وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ (أَوْ قَالَ: عَاجِلِ أَمْرِيْ
وَآجِلِهِ) فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ
الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii astakhiiruka bi'ilmika, wa astaqdiruka biqudratika, wa as'aluka
min fadhlikal-'azhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta'lamu wa
laa a'lamu, wa anta 'allaamul-ghuyub. Allaahumma in kunta ta'lamu anna
haadzal-amra khairul lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii
(atau: 'aajili amrii wa aajilihi) faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma
baarik lii fiihi. Wa in kunta ta'lamu anna haadzal-amra syarrul lii fii
diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii (atau: 'aajili amrii wa aajilihi)
fashrifhu 'annii wash-rifnii 'anhu waqdur liyal-khaira haitsu kaana
tsumma ardhinii bihi.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang terbaik kepada-Mu dengan
ilmu-Mu, aku memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon
karunia-Mu yang agung. Sungguh Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak
kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha
Mengetahui hal yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan
ini [sebutkan urusannya] baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan
akhir urusanku (atau: untuk saat ini dan masa depan), takdirkanlah ia
untukku, mudahkanlah ia untukku, kemudian berkahilah aku di dalamnya.
Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku,
kehidupanku, dan akhir urusanku (atau: untuk saat ini dan masa depan),
jauhkanlah ia dariku dan jauhkanlah aku darinya, dan takdirkanlah
untukku kebaikan di mana pun ia berada, kemudian jadikanlah aku ridha
dengannya."
Manfaat Mengamalkan Doa Istikharah
Doa ini adalah salah satu doa paling kuat untuk navigasi kehidupan:
- Menemukan Pilihan Terbaik: Manfaat utama adalah dibimbing oleh Allah menuju pilihan yang benar-benar mengandung maslahat (kebaikan) hakiki, bukan sekadar yang kita anggap baik secara nafsu.
- Menghilangkan Keraguan dan Kegelisahan: Doa ini memberikan ketenangan hati. Apapun hasilnya, kita ridha karena itu adalah pilihan Allah Yang Maha Tahu.
- Memperkuat Tawakal dan Ilmu Allah: Pengakuan bahwa "Engkau tahu, aku tidak tahu" adalah puncak tawakal dan pengakuan akan keterbatasan ilmu manusia di hadapan 'Allaamul Ghuyub.
- Mengintegrasikan Dunia dan Akhirat: Doa ini memastikan bahwa pilihan yang kita ambil mempertimbangkan dampak agama, kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat secara seimbang.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 1166) dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini dibaca setelah melaksanakan salat sunah istikharah dua rakaat.
Tidak ada keharusan mendapatkan "mimpi petunjuk" setelahnya. Petunjuk
Allah seringkali datang dalam bentuk kemudahan urusan, ketenangan hati,
atau sebaliknya, kesulitan yang membuat kita menjauhi pilihan yang
buruk.
Doa
ini mengajarkan kita untuk tidak hanya mengandalkan logika atau saran
manusia, tetapi melibatkan Allah dalam setiap keputusan besar. Ini
adalah manifestasi nyata dari menjadikan Allah sebagai Al-Haadi (Yang Maha Pemberi Petunjuk).
Doa #029: Doa Memohon Kemudahan Urusan
Kata Pendahuluan
Setiap
hari, kita menghadapi berbagai urusan, tantangan, dan rintangan. Kadang
kala, meskipun sudah berusaha keras, segala sesuatunya terasa sulit dan
buntu. Islam mengajarkan sebuah doa yang ringkas namun ampuh, diajarkan
oleh Nabi Musa AS ketika menghadapi tugas berat berdakwah kepada
Firaun. Doa ini berfungsi sebagai permohonan untuk kelancaran
komunikasi, kemudahan dalam setiap langkah, dan penghilang kekakuan
dalam berinteraksi, menyadarkan kita bahwa kemudahan sejati hanya datang
dari Allah, Al-Fattah (Maha Pembuka Solusi) dan Al-Qadir (Maha Berkuasa).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon kemudahan urusan, diambil dari Al-Qur'an Surat Thaha ayat 25-28:
Bahasa Arab:
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِيْ يَفْقَهُوا قَوْلِيْ
Transliterasi Latin:
Rabbisyrah lii shadri, wa yassir lii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaanii, yafqahuu qaulii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kemudahan Urusan
Doa yang dibaca Nabi Musa ini memiliki manfaat universal untuk segala urusan:
- Kelapangan Dada (Ketenangan Hati): Manfaat pertama adalah memohon agar hati kita siap dan lapang menerima segala tantangan, tekanan, dan rintangan dalam urusan tersebut.
- Kemudahan Segala Urusan: Permohonan langsung agar rintangan fisik atau prosedural dipermudah oleh Allah SWT.
- Kelancaran Komunikasi: Sangat bermanfaat bagi mereka yang akan berbicara di depan umum, negosiasi, atau mengajar, agar pesan yang disampaikan jelas dan mudah dipahami (efektif).
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri (Islami): Membaca doa ini sebelum memulai urusan besar akan menumbuhkan rasa percaya diri karena kita bersandar pada kekuatan Allah, bukan kemampuan diri sendiri.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini adalah doa yang diabadikan dalam Al-Qur'an (QS. Thaha [20]: 25-28),
diucapkan oleh Nabi Musa AS ketika diperintahkan Allah untuk berdakwah
kepada Firaun, penguasa paling zalim di masanya.
Penjelasan Singkat:
Konteks
doa ini sangat kuat. Nabi Musa menghadapi raja yang kejam (Firaun) dan
memiliki sedikit kekakuan dalam berbicara. Doa ini mengajarkan kita
bahwa dalam menghadapi urusan yang paling berat sekalipun, kita harus
memulainya dengan memohon tiga hal utama: kesiapan mental (syarh shadri), kemudahan logistik (tayammur amrii), dan efektivitas penyampaian pesan (wahlul 'uqdata).
Doa
ini sangat mustajab diamalkan setiap saat kita memulai pekerjaan, ujian
sekolah, presentasi bisnis, atau bahkan saat hendak menasihati anggota
keluarga, memastikan segala urusan kita berjalan lancar dengan bimbingan
Ilahi.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 30 (Doa Ketika Susah Tidur Malam Hari) dan Doa Nomor 31 (Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #030: Doa Ketika Susah Tidur Malam Hari (Insomnia)
Kata Pendahuluan
Terkadang, karena stres, kecemasan, atau pikiran yang berkecamuk, kita mengalami susah tidur (insomnia).
Malam terasa panjang dan melelahkan, mengganggu ketenangan yang
seharusnya didapat dari istirahat. Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa
khusus yang dapat diamalkan ketika mata sulit terpejam. Doa ini
berfungsi sebagai bentuk permohonan ketenangan hati, pengusiran rasa
takut atau gelisah, dan cara untuk mengembalikan rasa aman dengan
bersandar penuh kepada Allah Yang Maha Mengawasi (Ar-Raqib), Dzat yang tidak pernah mengantuk apalagi tidur (Al-Hayyul Qayyum).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Zaid bin Tsabit ketika mengeluhkan susah tidur:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
غَارَتِ النُّجُوْمُ وَهَدَأَتِ الْعُيُوْنُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّوْمٌ لَا
تَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ أَهْدِئْ
لَيْلِيْ وَأَنِمْ عَيْنِيْ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
ghaarat an-nujuum wa hada'at al-'uyuun, wa Anta Hayyun Qayyuum, laa
ta'khudzuka sinatun wa laa nawm. Yaa Hayyu yaa Qayuum, ahdi' laylii wa
anim 'ainii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, bintang-bintang telah lenyap (tenggelam), mata-mata telah tenang
(tertidur), dan Engkau Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, tidak
mengantuk dan tidak tidur. Wahai Yang Maha Hidup, Wahai Yang Maha
Berdiri Sendiri, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Susah Tidur
Mengamalkan doa ini saat insomnia memberikan manfaat ketenangan jiwa dan kesehatan:
- Mengundang Ketenangan Hati: Doa ini secara efektif menenangkan pikiran yang gelisah dengan mengembalikan fokus pada keagungan Allah yang menguasai malam dan tidur.
- Solusi Islami untuk Insomnia: Merupakan solusi sunnah yang mengedepankan aspek spiritual daripada hanya mengandalkan obat tidur.
- Memperkuat Akidah (Asmaul Husna): Penegasan sifat Allah Al-Hayyul Qayyum (Maha Hidup dan Berdiri Sendiri) menguatkan tauhid dan rasa aman di bawah penjagaan-Nya.
- Mendapat Istirahat yang Berkualitas: Membantu mendapatkan tidur yang nyenyak dan berkualitas, yang diperlukan untuk kesehatan fisik dan mental.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu As-Sunni dalam kitab 'Amal Al-Yawm wa Al-Laylah
dan dinilai hasan oleh beberapa ulama, di antaranya Syaikh Abdul Qadir
Al-Arnauth. Meskipun ada perdebatan kecil tentang derajat hadisnya,
maknanya shahih dan dianjurkan untuk diamalkan.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini bekerja dengan cara kontras: semua makhluk (bintang yang tenggelam,
mata yang terpejam) tunduk pada hukum tidur dan kegelapan, kecuali
Allah SWT. Dengan bersandar pada Dzat Yang Tidak Pernah Tidur, kita
memohon agar sebagian dari ketenangan-Nya dilimpahkan kepada kita.
Selain
doa ini, disunnahkan pula untuk berwudu, membaca Ayat Kursi, Al-Ikhlas,
Al-Falaq, dan An-Naas sebelum tidur, serta berzikir hingga tertidur.
Ini adalah paket lengkap penanganan insomnia secara Islami.
Doa #031: Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua (Hidup atau Wafat)
Kata Pendahuluan
Berbakti kepada orang tua (birrul walidain)
adalah salah satu perintah terbesar dalam Islam, setara setelah
perintah bertauhid kepada Allah. Kewajiban berbakti tidak berhenti saat
orang tua meninggal dunia. Salah satu bakti terbaik dan paling utama
adalah dengan senantiasa mendoakan mereka, memohonkan ampunan dan rahmat
Allah. Doa ini adalah jembatan penghubung kasih sayang antara anak dan
orang tua di dunia dan akhirat, yang pahalanya akan terus mengalir
bahkan setelah kita tiada.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon ampunan dan rahmat bagi kedua orang tua, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 24:
Bahasa Arab:
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Transliterasi Latin:
Rabbir-hamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka telah mendidik aku di waktu kecil."
(Dan doa lain yang lebih umum diamalkan):
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Allaahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
"Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua
Doa ini memiliki manfaat ukhrawi yang sangat besar:
- Melanjutkan Bakti Setelah Kematian: Manfaat utama adalah pahala yang terus mengalir kepada orang tua di alam kubur, menjadi cahaya dan meringankan hisab mereka.
- Amal Jariyah Bagi Anak: Doa anak yang saleh adalah salah satu dari tiga amal yang tidak terputus saat manusia meninggal dunia.
- Mempererat Hubungan Keluarga: Menumbuhkan rasa cinta, empati, dan penghargaan mendalam terhadap jasa-jasa orang tua yang telah membesarkan kita.
- Mendapat Ridha Allah: Ridha Allah terletak pada ridha orang tua. Mendoakan mereka adalah salah satu cara terbaik untuk mencari keridhaan Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Isra: 24). Doa
kedua yang lebih umum diamalkan bersumber dari berbagai riwayat dan
merupakan gabungan permohonan yang diajarkan dalam Islam secara umum.
Keutamaan doa anak saleh untuk orang tua diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1631) dari Abu Hurairah.
Penjelasan Singkat:
Kalimat “kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
(sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil) adalah pengingat visual
akan ketulusan cinta orang tua. Saat kita lemah dan tidak berdaya,
mereka merawat kita tanpa pamrih. Kini, saat kita kuat, giliran kita
membalas (meskipun tidak akan pernah terbalas sempurna) dengan doa.
Doa
ini bisa diamalkan kapan saja, terutama setelah salat wajib, di
waktu-waktu mustajab (antara adzan dan iqamah, saat sujud terakhir, atau
saat hujan turun). Ia adalah bentuk birrul walidain yang paling mudah dilakukan namun paling besar dampaknya di hadapan Allah SWT.
lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 32 (Doa Memohon Keturunan yang Saleh/Salehah) dan Doa Nomor 33 (Doa Memohon Diterima Amal Ibadah), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #032: Doa Memohon Keturunan yang Saleh/Salehah
Kata Pendahuluan
Keturunan
adalah amanah terbesar dari Allah SWT sekaligus perhiasan dunia yang
paling berharga. Setiap orang tua Muslim pasti mendambakan anak-anak
yang tidak hanya sehat dan cerdas, tetapi yang paling utama adalah saleh
dan salehah, yang menjadi penyejuk mata (qurrata a'yun)
dan penerus risalah Islam. Doa ini, yang diabadikan dalam Al-Qur'an dan
dipanjatkan oleh hamba-hamba pilihan Allah, berfungsi sebagai
permohonan tulus agar dikaruniai zuriat (keturunan) yang berkualitas
iman dan takwa, yang kelak dapat mendoakan kita dan menjadi amal jariyah
yang tak terputus.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon keturunan saleh, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Furqan ayat 74:
Bahasa Arab:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Transliterasi Latin:
Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yunin waj'alnaa lil-muttaqiina imaamaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami
sebagai penyejuk mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi
orang-orang yang bertakwa."
(Juga doa Nabi Zakariya AS dalam QS. Ali Imran: 38):
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyibah, innaka samii'ud-du'aaa'.
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Keturunan yang Saleh
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat jangka panjang yang melampaui kehidupan dunia:
- Keturunan yang Menyejukkan Mata: Manfaat utama adalah dikaruniai anak-anak yang ketaatan dan kebaikannya membuat hati orang tua bahagia dan tentram (qurrata a'yunin).
- Kepemimpinan dalam Ketakwaan: Doa ini tidak hanya meminta anak saleh, tetapi juga memohon agar keluarga tersebut menjadi teladan (imam) bagi orang-orang bertakwa lainnya, sebuah cita-cita mulia dalam beragama.
- Investasi Akhirat (Amal Jariyah): Anak saleh yang mendoakan orang tuanya adalah investasi pahala yang terus mengalir setelah kematian, sebagaimana hadis riwayat Muslim.
- Meningkatkan Kualitas Keluarga: Doa ini memotivasi orang tua untuk memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu, karena mustahil menjadi pemimpin takwa jika orang tua tidak berusaha bertakwa.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama bersumber dari Al-Qur'an (QS. Al-Furqan: 74), bagian dari doa 'ibaadur-rahman
(hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih). Doa kedua adalah doa Nabi
Zakariya AS (QS. Ali Imran: 38) ketika memohon anak di usia senja.
Penjelasan Singkat:
Doa qurrata a'yun
sangat populer karena menggabungkan harapan pribadi (kebahagiaan
keluarga) dan harapan sosial (menjadi pemimpin dalam kebaikan). Ini
menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dalam Islam adalah kebahagiaan yang
berakar pada ketakwaan dan manfaat bagi umat.
Mendoakan keturunan adalah bagian dari perencanaan keluarga Islami. Ini adalah ikhtiar spiritual yang harus diiringi dengan ikhtiar fisik, yaitu mendidik anak dengan penuh kasih sayang, ilmu agama, dan teladan yang baik sejak dini.
Doa #033: Doa Memohon Diterima Amal Ibadah
Kata Pendahuluan
Setelah
bersusah payah beribadah—melaksanakan salat, puasa, haji, atau
bersedekah—tahap selanjutnya yang paling penting adalah memohon agar
amal tersebut diterima oleh Allah SWT. Kita tidak boleh merasa sombong
atau yakin bahwa amal kita pasti diterima, karena hanya Allah Yang Maha
Penerima (Al-Qabil)
yang berhak memutuskan. Doa ini, yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim AS
dan Nabi Ismail AS setelah membangun Ka'bah (sebuah pekerjaan
monumental), mengajarkan kerendahan hati, pengakuan akan kelemahan diri,
dan ketulusan niat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon diterimanya amal, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 127:
Bahasa Arab:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Transliterasi Latin:
Rabbanaa taqabbal minnaa innaka Antas-Samii'ul-'Aliim.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Diterima Amal Ibadah
Mengamalkan doa ini setelah beramal saleh memiliki manfaat spiritual yang krusial:
- Menjaga Niat dari Riya (Pamer): Manfaat utama adalah melawan sifat sombong dan pamer setelah beribadah. Kita mengakui bahwa ibadah kita penuh kekurangan dan hanya bisa sempurna jika diterima oleh Allah.
- Menumbuhkan Kerendahan Hati (Tawadhu'): Doa ini mengingatkan bahwa amal sebesar apa pun (seperti membangun Ka'bah) tidak menjamin surga tanpa rahmat dan penerimaan dari Allah.
- Motivasi untuk Terus Beramal: Rasa takut jika amal tidak diterima memotivasi kita untuk memperbaiki kualitas ibadah di waktu yang akan datang dan terus istiqamah.
- Pengakuan Sifat Allah (As-Samii'ul-'Aliim): Menegaskan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar setiap doa dan niat kita, serta Maha Mengetahui mana amal yang tulus dan mana yang tidak.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 127), yang
dibaca oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS setelah selesai membangun
Ka'bah di Mekah.
Penjelasan Singkat:
Ayat
ini memberikan pelajaran berharga tentang adab beramal. Dua Nabi agung,
setelah menyelesaikan tugas mulia atas perintah Allah, tidak serta
merta merasa bangga atau puas. Sebaliknya, mereka segera berdoa dengan
penuh kerendahan hati memohon penerimaan.
lanjut
Berpikir
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 34 (Doa Ketika Berada di Pasar atau Pusat Perbelanjaan) dan Doa Nomor 35 (Doa Memohon Perlindungan dari Empat Hal Buruk), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #034: Doa Ketika Berada di Pasar atau Pusat Perbelanjaan
Kata Pendahuluan
Pasar
atau pusat perbelanjaan adalah salah satu tempat yang paling ramai,
penuh dengan hiruk pikuk dunia, potensi kelalaian, godaan belanja
berlebihan, dan terkadang interaksi yang kurang Islami (seperti sumpah
palsu dalam jual beli). Rasulullah ﷺ menyebut pasar sebagai tempat
terburuk di bumi (kebalikan dari masjid sebagai tempat terbaik). Oleh
karena itu, diperlukan "senjata" spiritual khusus saat memasukinya. Doa
ini berfungsi sebagai benteng pertahanan iman, pengingat akan tauhid di
tempat yang penuh kelalaian, dan permohonan perlindungan dari godaan
setan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika masuk pasar atau pusat perbelanjaan, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
لَا
إِلَٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ
الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasi Latin:
Laa
ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu,
yuhyii wa yumiitu, wa huwa hayyun laa yamuut, biyadihil-khairu wa huwa
'alaa kulli syai'in qadiir.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Tidak
ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan. Dia Maha Hidup dan tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Berada di Pasar
Doa ini memiliki keutamaan yang luar biasa besar, setara dengan jihad fisabilillah:
- Pahala Setara Jihad dan Jaminan Surga: Manfaat terbesar adalah janji pahala yang sangat agung (seribu kebaikan, dihapus seribu keburukan, dan dibangunkan rumah di surga) bagi yang membacanya di tengah kelalaian pasar.
- Menjaga Niat dan Fokus Tauhid: Menjadi pengingat akan keesaan Allah di tempat di mana nafsu duniawi seringkali menguasai, menjaga hati tetap terhubung dengan Sang Pencipta.
- Perlindungan dari Godaan Belanja Berlebihan: Doa ini membantu mengendalikan hawa nafsu dan konsumerisme, fokus pada kebutuhan hakiki, bukan keinginan sesaat.
- Benteng dari Tipu Daya Setan: Pasar adalah tempat favorit setan untuk menyebarkan permusuhan, sumpah palsu, dan kelalaian. Doa ini mengusir pengaruh negatif tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 3428) dan Ibnu Majah (no. 2235), dan dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Keutamaan doa ini sangat besar karena membacanya membutuhkan perjuangan ekstra (jihad)
melawan lingkungan yang lalai dari zikir. Redaksi doanya sendiri adalah
rangkaian pujian dan penegasan sifat-sifat Allah yang agung (Asmaul Husna)—Raja (Al-Malik), Maha Hidup (Al-Hayy), Maha Kuasa (Al-Qadir).
Dengan
mengamalkan doa ini, aktivitas di pasar, yang awalnya hanya bernilai
duniawi, bisa bertransformasi menjadi ibadah yang mendatangkan pahala
berlimpah dan menjaga iman kita tetap kokoh di tengah godaan
materialisme.
Doa #035: Doa Memohon Perlindungan dari Empat Hal Buruk (dalam Tasyahud Akhir)
Kata Pendahuluan
Salat
adalah dialog hamba dengan Tuhannya. Di penghujung salat (sebelum
salam), saat tasyahud akhir, adalah salah satu waktu mustajab untuk
berdoa. Rasulullah ﷺ sangat menekankan agar umatnya tidak meninggalkan
sebuah doa spesifik yang memohon perlindungan dari empat jenis keburukan
fundamental yang mengancam kehidupan dunia dan akhirat manusia. Doa ini
mencakup perlindungan dari siksa neraka, siksa kubur, fitnah kehidupan
dan kematian, serta fitnah Dajjal, menunjukkan betapa komprehensifnya
Islam dalam menjaga umatnya.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sangat dianjurkan dibaca setiap tasyahud akhir
sebelum salam, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ،
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii a'uudzu bika min 'adzaabil-qabri, wa min 'adzaabi jahannam, wa
min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri
fitnatil-masiihid-dajjaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari
siksa neraka Jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari
kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Perlindungan dari Empat Hal Buruk
Doa ini adalah "paket" perlindungan terlengkap untuk akhirat:
- Perlindungan dari Siksa Kubur dan Neraka: Manfaat utama adalah permohonan perlindungan dari dua bentuk siksaan terbesar yang menanti manusia setelah kematian.
- Menghindari Fitnah Kehidupan (Duniawi): Fitnah kehidupan mencakup godaan harta, jabatan, wanita, dan segala yang melalaikan dari ketaatan. Doa ini membantu menjaga iman di dunia.
- Menghindari Fitnah Kematian: Fitnah kematian mencakup sakaratul maut yang sulit, atau godaan setan di saat-saat terakhir hidup.
- Perlindungan dari Fitnah Dajjal: Dajjal adalah fitnah terbesar di akhir zaman. Memohon perlindungan darinya adalah bentuk persiapan iman menghadapi krisis eskatologis.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 588) dan Shahih Bukhari (no. 1377). Rasulullah ﷺ tidak hanya mengajarkan doa ini, tetapi juga rutin mengamalkannya dalam setiap salatnya.
Penjelasan Singkat:
Beberapa
ulama, seperti Imam Ahmad bin Hanbal dan murid-muridnya, berpendapat
bahwa membaca doa ini dalam tasyahud akhir hukumnya wajib berdasarkan
perintah tegas Rasulullah ﷺ. Ini menunjukkan betapa pentingnya isi doa
tersebut.
Mengamalkan
doa ini setiap lima kali sehari dalam salat fardu adalah cara efektif
untuk menjaga kesadaran akan akhirat dan bahaya fitnah dunia. Ia adalah
benteng iman harian yang memastikan kita selalu berada dalam penjagaan
Allah dari keburukan yang paling fundamental.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar