Doa #041: Doa Memohon Akhlak yang Baik
Kata Pendahuluan
Islam
sangat menekankan pentingnya akhlak yang mulia. Rasulullah ﷺ bersabda
bahwa sesungguhnya beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.
Penampilan fisik yang menarik adalah anugerah dari Allah, tetapi akhlak
yang baik adalah cerminan keimanan seseorang dan menjadi timbangan yang
berat di sisi Allah kelak. Doa ini adalah permohonan kepada Allah agar
keindahan rupa dibarengi dengan keindahan akhlak.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dapat diucapkan ketika memohon perbaikan akhlak:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Transliterasi Latin:
Allaahumma kamaa hassanta khalqii fa hassin khuluqii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku, maka perindahlah pula akhlakku."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Akhlak yang Baik
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Memohon Perbaikan Akhlak: Manfaat utama adalah memohon kepada Allah untuk memperbaiki dan memperindah akhlak.
- Menyadari Karunia Allah: Mengingatkan bahwa keindahan fisik adalah karunia dari Allah.
- Fokus pada Akhlak: Doa ini mengarahkan fokus pada pentingnya akhlak yang baik di samping penampilan fisik.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Dengan memohon perbaikan akhlak, seseorang berusaha untuk menjadi hamba yang lebih baik di mata Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah (no. 3890) dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya (no. 5566). Hadis ini dinilai shahih oleh beberapa ulama.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini mengajarkan keseimbangan dalam hidup seorang Muslim. Merawat diri
dan menjaga penampilan adalah dianjurkan dalam Islam, tetapi prioritas
utama tetaplah akhlak yang baik. Doa ini menjadi pengingat harian akan
pentingnya terus berusaha memperbaiki diri, baik secara lahir maupun
batin.
Doa #042: Doa Ketika Menghadapi Orang Marah atau Zalim
Kata Pendahuluan
Dalam
interaksi sosial, kita mungkin menghadapi situasi di mana seseorang
marah besar kepada kita, atau kita berhadapan dengan orang yang berbuat
zalim (aniaya). Menghadapi kemarahan orang lain bisa jadi menegangkan
dan berpotensi menimbulkan konflik. Islam mengajarkan sebuah doa yang
fokusnya bukan membalas amarah, tetapi memohon perlindungan kepada Allah
yang Maha Kuasa dan menenangkan hati. Doa ini berfungsi sebagai benteng
diri dari keburukan orang lain dan cara untuk mengembalikan urusan
kepada Allah, Sang Pemilik Kekuatan dan Keagungan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dapat dibaca ketika menghadapi orang yang marah atau zalim, diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
رَبَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ كُنْ لِيْ
جَارًا مِّنْ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ وَّأَحْزَابِهِ مِنْ خَلَائِقِكَ أَنْ
يَّفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِّنْهُمْ أَوْ أَنْ يَّطْغَى عَزَّ جَارُكَ
وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا إِلٰهَ غَيْرُكَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
rabbas-samaawaatis-sab'i wa rabbal-'arsyil-'azhiim, kun lii jaaram min
fulaanin ibni fulaanin wa ahzaabihii min khalaa'iqika an yafrutha
'alayya ahadun minhum aw an yathghaa, 'azza jaaruka wa jalla tsanaa'uka
wa laa ilaaha ghairuk.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Tuhan tujuh langit dan Tuhan Arasy yang agung, jadilah Engkau
pelindung bagiku dari si fulan bin fulan (sebutkan nama orangnya) dan
kelompoknya dari makhluk-makhluk-Mu, dari kemungkinan salah seorang dari
mereka menyakitiku atau melampaui batas atasku. Maha kuat
perlindungan-Mu, Maha Agung pujian-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau."
Manfaat Mengamalkan Doa Menghadapi Orang Marah/Zalim
Mengamalkan doa ini dalam situasi konflik memiliki manfaat spiritual dan praktis:
- Perlindungan dari Kezaliman: Manfaat utama adalah permohonan perlindungan spesifik dari bahaya, amarah, atau tindakan melampaui batas dari orang tertentu.
- Menenangkan Hati dan Keberanian: Mengembalikan fokus pada Allah Yang Maha Kuasa akan menumbuhkan ketenangan hati dan keberanian saat menghadapi orang yang agresif.
- Mengembalikan Urusan kepada Allah: Doa ini mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi berserah diri pada penjagaan Allah Yang Maha Kuat.
- Menghindari Konflik: Dengan memohon perlindungan Allah, kita berharap konflik mereda dan terhindar dari perdebatan yang tidak bermanfaat.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dalam 'Amal Al-Yawm wa Al-Laylah (no. 509). Hadis ini dinilai sahih.
Penjelasan Singkat:
Dalam
doa ini, kita menyebut nama spesifik orang yang kita hadapi ("fulan bin
fulan") untuk permohonan yang lebih terfokus. Doa ini adalah
manifestasi dari tawakal dan keyakinan akan sifat Allah Al-Haafizh (Maha Pemelihara) dan Al-Wali
(Maha Melindungi). Ia adalah cara Islami untuk menetralisir situasi
sulit dengan kekuatan spiritual, bukan dengan adu fisik atau emosi yang
sia-sia.
Doa #043: Doa Memohon Ampunan Dosa Besar dan Kecil
Kata Pendahuluan
Manusia
adalah makhluk yang tidak luput dari dosa. Setiap hari kita melakukan
kesalahan, baik yang disadari maupun tidak, baik dosa kecil (seperti
ghibah atau pandangan mata terlarang) maupun dosa besar. Memohon ampunan
(istighfar)
adalah kebutuhan primer seorang Muslim, karena dosa dapat menjadi
penghalang terkabulnya doa dan menyebabkan kegelisahan hati. Doa ini,
yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, adalah permohonan ampunan yang sangat
komprehensif, mencakup segala jenis dosa yang mungkin kita lakukan, baik
yang terlihat maupun tersembunyi.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa memohon ampunan yang dibaca, terutama dianjurkan
setelah salat atau di waktu sahur, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
Abu Hurairah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Transliterasi Latin:
Allaahummaghfir lii dzanbii kullahu, diqqahu wa jillahu, wa awwalahu wa aakhirahu, wa 'alaaniyatahu wa sirrahu.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, ampunilah dosaku semuanya, yang kecil maupun yang besar, yang
awal maupun yang akhir, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Ampunan Dosa
Doa yang ringkas namun padat makna ini memiliki manfaat ukhrawi yang besar:
- Pembersihan Dosa Total: Manfaat utama adalah permohonan ampunan yang mencakup semua spektrum dosa, memastikan tidak ada dosa yang terlewat dari permohonan maghfirah Allah.
- Ketenangan Hati: Mengakui dosa dan memohon ampunan secara rutin akan membersihkan hati dari noda spiritual, mendatangkan ketenangan dan kedamaian batin.
- Memperbaiki Hubungan dengan Allah: Istighfar adalah cara terbaik untuk bertaubat dan kembali mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Pengampun (Al-Ghafuur).
- Penyebab Terkabulnya Doa: Hati yang bersih dari dosa lebih mudah untuk dikabulkan doanya oleh Allah SWT.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 483), sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ di antara doa-doa dalam rukuk atau sujudnya.
Penjelasan Singkat:
Penggunaan
kata-kata yang berpasangan seperti "kecil dan besar", "awal dan akhir",
"terang-terangan dan tersembunyi" menunjukkan betapa sempurna
permohonan ampunan yang diajarkan Nabi. Ia adalah pengakuan jujur
seorang hamba yang sadar akan kelemahannya.
Doa
ini sangat dianjurkan untuk dibaca secara rutin, terutama setelah
salat, di waktu sahur, atau saat sujud dalam salat sunah. Ia adalah
nutrisi harian bagi jiwa yang ingin senantiasa bersih di hadapan Allah
SWT.
Doa #044: Doa Ketika Memakai Pakaian Baru
Kata Pendahuluan
Memperoleh
pakaian baru adalah nikmat yang seringkali membuat kita merasa senang
dan ingin tampil lebih baik. Dalam Islam, setiap nikmat harus diiringi
dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Doa saat memakai pakaian baru
mengajarkan kita untuk mengembalikan pujian atas nikmat sandang kepada
Sang Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq).
Ia juga berfungsi sebagai permohonan agar pakaian tersebut membawa
kebaikan dan keberkahan, serta perlindungan dari sifat sombong atau
berlebihan dalam penampilan.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diucapkan ketika mengenakan pakaian yang baru
dibeli atau dijahit, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii kasaanii haadzaats-tsauba wa razaqaniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala
puji bagi Allah yang telah memakaikan kepadaku pakaian ini dan
memberikan rezeki pakaian ini kepadaku tanpa daya dan kekuatanku."
(Jika pakaian baru tersebut adalah pakaian yang bagus, ada doa lain yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri):
اَللّٰهُمَّ
لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا
صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
Allaahumma
lakal-hamdu Anta kasawtaniih, as'aluka khairahu wa khaira maa shuni'a
lahu, wa a'uudzu bika min syarrihi wa syarri maa shuni'a lahu.
"Ya
Allah, segala puji bagi-Mu, Engkaulah yang memakaikannya kepadaku. Aku
memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuan dibuatnya, serta aku
berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuan dibuatnya."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memakai Pakaian Baru
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat etis dan spiritual:
- Menumbuhkan Rasa Syukur: Manfaat utama adalah penegasan rasa syukur bahwa pakaian baru adalah rezeki dari Allah, bukan hasil jerih payah kita semata.
- Menghindari Sifat Sombong dan Riya: Mengingat Allah saat berpakaian baru membantu mencegah perasaan bangga diri, sombong, atau pamer di hadapan orang lain.
- Permohonan Kebaikan Pakaian: Doa ini memohon agar pakaian tersebut digunakan untuk tujuan yang baik (menutup aurat, beribadah), dan terhindar dari tujuan buruk (maksiat atau pamer).
- Menjaga Niat: Menyelaraskan niat memakai pakaian baru, yaitu untuk beribadah dan menjaga kehormatan diri, bukan untuk tujuan duniawi semata.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3448) dan Abu Dawud (no.
4023), dinilai hasan. Doa kedua diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4020)
dan At-Tirmidzi (no. 1767), juga dinilai shahih/hasan.
Penjelasan Singkat:
Islam
sangat menganjurkan umatnya untuk berpakaian rapi dan bersih, terutama
saat salat atau bertemu orang banyak. Namun, kerapian ini harus
dibarengi dengan kerendahan hati. Doa ini adalah penyeimbang antara
penampilan fisik yang baik dan akhlak batiniah yang bersyukur dan
tawadhu. Ia mengingatkan kita bahwa pakaian hanyalah penutup fisik,
sedangkan pakaian takwa (libasut taqwa) adalah pakaian terbaik di sisi Allah.
Doa #045: Doa Memohon Tambahan Ilmu yang Bermanfaat
Kata Pendahuluan
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Perintah pertama yang diturunkan adalah Iqra
(Bacalah). Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan,
membedakan yang haq dan batil, dan merupakan salah satu jalan utama
menuju surga. Rasulullah ﷺ, meskipun telah menjadi manusia paling
berilmu, senantiasa diperintahkan Allah untuk memohon tambahan ilmu. Doa
ini berfungsi sebagai bentuk pengakuan akan keterbatasan ilmu manusia
di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui (Al-'Alim) dan permohonan agar ilmu yang didapat adalah ilmu yang bermanfaat ('ilman naafi'an), bukan ilmu yang sia-sia.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diajarkan dalam Al-Qur'an Surat Thaha ayat 114,
yang dianjurkan dibaca setiap saat, terutama saat belajar:
Bahasa Arab:
رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Transliterasi Latin:
Rabbi zidnii 'ilmaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
(Juga doa yang sering dibaca di pagi hari setelah Subuh, diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah):
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allaahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Tambahan Ilmu
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar bagi para penuntut ilmu:
- Mendapat Ilmu yang Berkah dan Bermanfaat: Manfaat utama adalah memastikan ilmu yang diperoleh membawa kebaikan di dunia dan akhirat (naafi'an), bukan sekadar pengetahuan duniawi tanpa keberkahan.
- Mengikuti Perintah Allah: Menjalankan perintah langsung dari Al-Qur'an dan sunnah Nabi untuk terus menuntut ilmu sepanjang hayat.
- Memperoleh Derajat Tinggi: Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang yang
Doa #046: Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Kata Pendahuluan
Sebagaimana kita memohon ilmu yang bermanfaat ('ilman naafi'an),
kita juga diajarkan untuk secara spesifik memohon perlindungan dari
ilmu yang tidak berguna. Di zaman banjir informasi seperti sekarang,
banyak sekali pengetahuan yang didapat, namun tidak jarang hanya
menambah kesesatan, kesombongan, atau kelalaian dari Allah. Ilmu yang
tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diamalkan, atau ilmu yang
menjauhkan seseorang dari Sang Pencipta. Doa ini adalah filter spiritual
yang menjaga hati dan pikiran kita dari pengetahuan yang sia-sia di
mata syariat.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, terutama setelah
salat Subuh atau saat memulai kajian, diriwayatkan oleh Imam Muslim dan
An-Nasa'i:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا
يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ
لَهَا
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii a'uudzu bika min 'ilmin laa yanfa'u, wa min qalbim laa yakhsya'u,
wa min nafsin laa tasyba'u, wa min da'watin laa yustajaabu lahaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak
bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk (takut kepada-Mu), dari jiwa
yang tidak pernah kenyang (puas), dan dari doa yang tidak dikabulkan."
Manfaat Mengamalkan Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Filter Pengetahuan: Manfaat utama adalah menjaga diri dari pengetahuan yang sia-sia, yang tidak membawa kebaikan dunia maupun akhirat.
- Menjaga Kekhusyukan Hati: Doa ini menghubungkan ilmu dengan kondisi hati. Ilmu sejati harus menghasilkan hati yang khusyuk dan takut kepada Allah.
- Mengendalikan Hawa Nafsu: Permohonan perlindungan dari jiwa yang tidak pernah puas (laa tasyba'u) membantu melawan sifat tamak dan serakah (konsumerisme).
- Memastikan Kualitas Doa: Memohon agar doa kita dikabulkan adalah bentuk harapan dan keyakinan akan sifat Allah Al-Mujib (Maha Mengabulkan).
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 2722) dan Sunan An-Nasa'i (no. 5536) dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah
ﷺ sering membaca doa komprehensif ini karena empat hal yang disebutkan
di dalamnya adalah pangkal dari banyak keburukan. Ilmu yang tidak
bermanfaat (ilmu sihir, ilmu yang digunakan untuk menipu, atau ilmu
duniawi yang melalaikan ibadah) adalah musuh bagi hati yang khusyuk.
Hati yang tidak khusyuk menyebabkan jiwa tidak pernah puas, dan semua
ini berujung pada doa yang tidak terkabul karena tertutup oleh dosa dan
kelalaian.
Membaca doa ini adalah cara efektif untuk menjaga integritas iman seorang Muslim di tengah godaan dunia yang fana.
Doa #047: Doa Memohon Kemudahan Menghafal Al-Qur'an/Ilmu
Kata Pendahuluan
Menghafal
Al-Qur'an atau ilmu agama adalah amalan yang sangat mulia, namun
seringkali terasa sulit dan membutuhkan perjuangan ekstra. Daya ingat
manusia terbatas dan mudah lupa. Islam mengajarkan sebuah doa khusus
yang dapat membantu menguatkan hafalan dan memudahkan proses belajar,
sebuah permohonan agar Allah, Yang Maha Mengetahui segalanya, membuka
pintu pemahaman kita. Doa ini berfungsi sebagai bentuk tawakal dan
ikhtiar spiritual dalam menuntut ilmu.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang diajarkan
oleh Ali bin Abi Thalib RA, untuk memohon kemudahan menghafal dan tidak
mudah lupa:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
ارْحَمْنِيْ بِتَرْكِ مَعَاصِيْكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِيْ،
وَارْحَمْنِيْ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِيْنِيْ، وَارْزُقْنِيْ
حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ، اَللّٰهُمَّ بَدِيْعَ
السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ
الَّتِيْ لَا تُرَامُ، أَسْأَلُكَ يَا اَللّٰهُ يَا رَحْمٰنُ بِجَلَالِكَ
وَنُوْرِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِيْ حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا
عَلَّمْتَنِيْ، وَارْزُقْنِيْ أَنْ أَتْلُوْهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِيْ
يُرْضِيْكَ عَنِّيْ، اَللّٰهُمَّ بَدِيْعَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ... (lanjutkan hingga akhir doa yang panjang
ini)
(Versi yang lebih ringkas dan umum diamalkan saat belajar atau ujian):
اَللّٰهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
Transliterasi Latin (Versi Ringkas):
Allaahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahlan, wa Anta taj'alul-hazna idzaa syi'ta sahlan.
Terjemahan Bahasa Indonesia (Versi Ringkas):
"Ya
Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau mudahkan, dan
Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki, menjadi
mudah."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kemudahan Menghafal
Doa ini, terutama versi ringkasnya, sangat bermanfaat bagi para pelajar:
- Kemudahan dalam Belajar dan Menghafal: Manfaat utama adalah memohon agar kesulitan dalam memahami atau menghafal ilmu dipermudah oleh Allah.
- Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Doa ini membantu menenangkan pikiran dan menghilangkan kecemasan
Doa #046: Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Kata Pendahuluan
Ilmu
adalah cahaya, tetapi tidak semua pengetahuan mendatangkan manfaat di
sisi Allah SWT. Ada jenis ilmu yang justru menjadi beban bagi pemiliknya
di akhirat kelak, atau ilmu yang menjauhkan seseorang dari Sang
Pencipta. Islam mengajarkan sebuah doa penting yang sering dibaca oleh
Rasulullah ﷺ, memohon perlindungan dari ilmu yang tidak berguna, hati
yang tidak khusyuk, hawa nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang
tidak dikabulkan. Doa ini berfungsi sebagai filter spiritual untuk
memastikan fokus pencarian ilmu kita tetap lurus pada tujuan akhirat.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk memohon perlindungan
dari ilmu yang tidak bermanfaat, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari
Zaid bin Arqam:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا
يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ
لَهَا
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii a'uudzu bika min 'ilmin laa yanfa'u, wa min qalbim laa yakhsya'u,
wa min nafsin laa tasyba'u, wa min da'watin laa yustajaabu lahaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak
bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak merasa
puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan."
Manfaat Mengamalkan Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spiritual yang krusial:
- Fokus pada Ilmu yang Berkah: Manfaat utama adalah menjaga niat agar ilmu yang dicari benar-benar membawa manfaat di dunia dan akhirat.
- Menumbuhkan Kekhusyukan Hati: Doa ini mengingatkan pentingnya hati yang tunduk dan khusyuk kepada Allah, bukan hanya pengetahuan di kepala.
- Mengendalikan Nafsu Duniawi: Permohonan perlindungan dari jiwa yang tidak puas (laa tasyba'u) membantu melawan konsumerisme dan kerakusan duniawi.
- Meningkatkan Kualitas Doa: Permohonan agar doa dikabulkan memotivasi kita untuk memperbaiki adab dan syarat-syarat dalam berdoa.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 2722) dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Ilmu
yang tidak bermanfaat bisa berupa ilmu sihir, ilmu dunia yang digunakan
untuk maksiat, atau ilmu agama yang hanya menjadi bahan perdebatan
tanpa diamalkan. Doa ini adalah filter yang komprehensif, mengaitkan
ilmu dengan kondisi hati, jiwa, dan ibadah. Seorang Muslim yang
mengamalkan doa ini akan senantiasa berusaha menyeimbangkan antara
pengetahuan yang dicari dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
untuk ketaatan kepada Allah SWT.
Doa #047: Doa Ketika Mendengar Kabar Baik
Kata Pendahuluan
Kehidupan
manusia bergerak antara musibah dan nikmat. Ketika mendapat kabar baik,
seperti kelulusan, kelahiran anak, kesembuhan, atau kesuksesan, respons
spontan manusia seringkali adalah euforia sesaat. Islam mengajarkan
adab yang lebih mulia, yaitu segera mengembalikan segala pujian dan rasa
syukur kepada Allah SWT, Sang Pemberi Nikmat (Al-Mun'im). Doa ini berfungsi sebagai bentuk tahmid
(pujian), pengakuan bahwa kebaikan tersebut murni karunia Allah, dan
cara untuk mengabadikan nikmat tersebut agar tidak cepat hilang.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika mendengar kabar baik atau mendapat nikmat baru:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii bi-ni'matihii tatimmush-shaalihaat.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan."
(Dan sebagai tambahan sunnah, disunnahkan sujud syukur).
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Mendengar Kabar Baik
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Mengikat Nikmat dengan Syukur: Manfaat utama adalah menjaga nikmat agar tidak cepat lenyap. Allah berfirman: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
- Menjaga Hati dari Sombong dan Ujub: Mengembalikan pujian kepada Allah mencegah seseorang merasa bahwa keberhasilan tersebut semata-mata karena usahanya sendiri.
- Memperkuat Tauhid (Al-Wahhab): Pengakuan bahwa segala kebaikan dan kesempurnaan datangnya dari
Doa #048: Doa Ketika Mendengar Kabar Buruk atau Musibah Kecil
Kata Pendahuluan
Kehidupan
adalah ujian yang silih berganti antara nikmat dan musibah, kabar baik
dan kabar buruk. Ketika musibah menimpa atau mendengar kabar buruk yang
mengejutkan (misalnya kerusakan barang, kerugian kecil, atau kemacetan
parah), Islam mengajarkan respons spontan yang penuh ketabahan dan
penyerahan diri. Doa ini berfungsi sebagai "katup pengaman" emosional,
mencegah kepanikan, dan mengembalikan realitas bahwa segala sesuatu yang
terjadi di alam semesta ini berada dalam kendali Allah SWT. Ini adalah
bentuk pengakuan akan takdir yang pahit dengan penuh kesabaran (sabar).
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diucapkan ketika mendengar atau mengalami musibah
kecil/kabar buruk, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Salamah (ini
adalah kelanjutan dari Doa #11 Inna Lillahi):
Bahasa Arab:
إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اَللّٰهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
Transliterasi Latin:
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Allaahumma'jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, berilah aku
pahala dalam musibahku ini dan gantikanlah untukku yang lebih baik
daripadanya."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Mendengar Kabar Buruk
Mengamalkan doa ini segera setelah musibah memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Memperoleh Ganti yang Lebih Baik: Manfaat utama yang dijanjikan dalam hadis adalah Allah akan memberikan pahala dan menggantikan musibah tersebut dengan sesuatu yang lebih baik.
- Mendapat Ketenangan Hati: Mengucapkan kalimat ini segera menenangkan hati yang terkejut, karena menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Allah.
- Benteng dari Keputusasaan: Mencegah seseorang jatuh dalam keputusasaan, stres berlebihan, atau menyalahkan takdir Allah.
- Menumbuhkan Kesabaran (Sabar): Doa ini melatih kesabaran spontan, yang merupakan salah satu akhlak mulia yang paling dicintai Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 918) dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha.
Ummu Salamah mengamalkan doa ini setelah suaminya, Abu Salamah, wafat.
Allah kemudian menggantikannya dengan suami yang lebih baik, yaitu
Rasulullah ﷺ.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini mengajarkan bahwa musibah, sekecil apa pun, adalah takdir Allah
yang mengandung hikmah. Respons seorang Muslim yang benar adalah
menerima takdir tersebut dengan ridha, mengharapkan pahala atas
kesabarannya, dan memohon ganti yang lebih baik. Ini adalah cara Islami
untuk mengelola krisis emosional, mengubah kerugian duniawi menjadi
keuntungan ukhrawi.
Doa #049: Doa Saat Berangkat Haji atau Umrah
Kata Pendahuluan
Haji
dan umrah adalah perjalanan spiritual paling agung dalam kehidupan
seorang Muslim, perjalanan menuju Baitullah (Rumah Allah) di Makkah. Ini
adalah ibadah fisik dan finansial yang membutuhkan persiapan matang,
termasuk persiapan mental dan spiritual. Doa saat memulai perjalanan
suci ini berfungsi sebagai bentuk talbiyah
niat, permohonan kemudahan perjalanan, dan pengakuan total akan tujuan
perjalanan: memenuhi panggilan Allah SWT. Doa ini memfokuskan hati dan
pikiran pada tujuan ibadah, menjauhkan dari hal-hal duniawi.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa utama yang diucapkan saat memulai niat ihram di miqat
atau saat memulai keberangkatan (ini adalah lafaz Talbiyah):
Bahasa Arab:
لَبَّيْكَ
اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ
الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Transliterasi Latin:
Labbaykallaahumma labbayk, labbayka laa syariika laka labbayk, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, laa syariika lak.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Aku
penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kekuasaan adalah milik-Mu, tiada
sekutu bagi-Mu."
(Dan doa umum safar yang sudah dibahas sebelumnya, dibaca saat kendaraan bergerak menuju bandara/pelabuhan/miqat).
Manfaat Mengamalkan Doa Saat Berangkat Haji/Umrah (Talbiyah)
Mengamalkan talbiyah ini memiliki manfaat spiritual yang sangat besar:
- Memenuhi Panggilan Allah (Labbayka): Manfaat utama adalah respons langsung terhadap panggilan Allah untuk beribadah di Baitullah, menjalankan rukun Islam kelima.
- Deklarasi Tauhid Murni: Talbiyah adalah deklarasi tauhid yang paling kuat dalam ibadah haji, menolak segala bentuk syirik dan mengagungkan keesaan Allah.
- Mendapat Ampunan Dosa: Haji yang mabrur (diterima) dijanjikan balasannya adalah surga, dan kembali suci seperti bayi yang baru lahir. Talbiyah adalah awal dari proses penyucian tersebut.
- Menjaga Niat Ikhlas: Mengucapkan talbiyah berulang kali menjaga niat agar tetap ikhlas karena Allah semata, bukan karena ingin dipuji manusia atau tujuan wisata.
Keterangan dan Sumber
Lafaz talbiyah ini adalah sunnah mutawatir yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 5915) dan Shahih Muslim (no. 1184) dari Abdullah bin Umar dan Jabir bin Abdullah.
Penjelasan Singkat:
Talbiyah
adalah syiar (simbol) utama ibadah haji dan umrah. Disunnahkan untuk
memperbanyak talbiyah dengan suara keras (bagi laki-laki) sepanjang
perjalanan hingga tiba di Masjidil Haram, terutama saat ada perubahan
kondisi (naik tanjakan, turun turunan, bertemu rombongan lain, dsb.).
Doa ini mengingatkan kita bahwa perjalanan haji adalah perjalanan kembali
kepada Allah secara simbolis, meninggalkan segala atribut duniawi, dan
fokus pada tujuan akhirat. Ini adalah persiapan jiwa yang paling
esensial sebelum memasuki Tanah Suci.
Doa #050: Doa Ketika Melihat Ka'bah
Kata Pendahuluan
Melihat
Ka'bah untuk pertama kalinya adalah momen spiritual yang sangat
mengharukan dan ditunggu-tunggu oleh setiap Muslim yang berhaji atau
berumrah. Ka'bah adalah kiblat umat Islam di seluruh dunia, Baitullah
(Rumah Allah) yang suci. Momen melihat Ka'bah adalah salah satu waktu
yang sangat mustajab untuk berdoa. Adab saat ini adalah menghentikan
talbiyah sejenak, mengangkat tangan, dan memanjatkan doa terbaik. Doa
ini berfungsi sebagai bentuk pengagungan terhadap syiar (simbol) Allah
dan permohonan agar dikabulkan hajat dunia dan akhirat di tempat yang
mulia tersebut.
Kalimat Doa
Tidak ada satu doa khusus yang mahfuzh (tetap) dari Nabi ﷺ yang spesifik dibaca saat pertama kali
melihat Ka'bah. Namun, para sahabat dan ulama menganjurkan untuk
membaca doa-doa umum yang baik, seperti doa berikut yang sering
diamalkan para ulama:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا
وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ
وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَكْرِيْمًا وَتَعْظِيْمًا وَبِرًّا
Transliterasi Latin:
Allaahumma
zid haadzal-baitat-tasyriifan wa ta'zhiiman wa takriiman wa mahaabah,
wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu wa'tamarahu tasyriifan
wa takriiman wa ta'zhiiman wa birraa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan
pada Bait (Ka'bah) ini. Dan tambahkanlah bagi orang-orang yang
memuliakan dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji dan berumrah
kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan."
(Dan doa umum yang sangat dianjurkan dibaca berulang di sekitar Ka'bah):
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka." [5]
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Ka'bah
Momen mustajab ini memiliki manfaat spiritual yang besar:
- Pengagungan Syiar Islam: Manfaat utama adalah bentuk pengagungan (ta'dzim) terhadap salah satu syiar Allah yang paling suci.
- Momen Mustajab untuk Berdoa: Doa di Multazam (area antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah) dan saat pertama kali melihat Ka'bah diyakini sangat mudah dikabulkan.
- Memperkuat Niat Ikhlas: Mengingat Allah di tempat tersebut membantu menjaga niat haji/umrah tetap ikhlas dan murni.
- Memperoleh Kemuliaan dan Kebaikan: Doa ini secara spesifik memohon kemuliaan bagi Ka'bah dan juga bagi diri kita sebagai hamba yang mengunjunginya.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama diriwayatkan dari beberapa ulama salaf, meskipun tidak ada
hadis marfu' (langsung dari Nabi) yang shahih tentangnya, namun maknanya
baik dan dianjurkan (seperti yang disebutkan oleh Imam Asy-Syafi'i).
Doa kedua (doa sapu jagat) bersumber dari QS. Al-Baqarah: 201 dan
merupakan doa favorit Nabi ﷺ. [5]
Penjelasan Singkat:
Adab
saat melihat Ka'bah adalah fokus pada doa dan munajat, bukan sibuk
mengambil foto atau video secara berlebihan. Hati harus hadir
sepenuhnya. Dianjurkan untuk memperbanyak doa apa saja yang diinginkan,
baik urusan dunia maupun akhirat, karena kemuliaan tempat dan waktu
tersebut. Doa ini adalah cara untuk memaksimalkan momen spiritual yang
mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar