Doa #061: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Setan dan Gangguannya
Kata Pendahuluan
Setan
adalah musuh nyata manusia yang tidak pernah lelah menggoda dan
menyesatkan kita dari jalan yang benar. Gangguan setan bisa datang dalam
berbagai bentuk: bisikan jahat, rasa was-was (keraguan), amarah, atau
bahkan gangguan fisik. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa
waspada dan memohon perlindungan kepada Allah Al-Mu'min
(Yang Memberi Keamanan) dari tipu daya setan. Doa ini berfungsi sebagai
benteng pertahanan spiritual harian, mengingatkan kita bahwa kekuatan
setan lemah di hadapan kekuasaan Allah.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sangat mendasar dan paling sering digunakan untuk
memohon perlindungan dari setan, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-A'raf
ayat 200:
Bahasa Arab:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Transliterasi Latin:
Wa immaa yanzaghannaka minasy-syaithaani nazghun fasta'idz billaah, innahu samii'un 'aliim.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dan
jika setan datang menggodamu dengan suatu godaan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha
Mengetahui."
(Lafaz perlindungan yang umum digunakan):
أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim.
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Perlindungan dari Setan
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spiritual yang krusial:
- Mengusir Godaan dan Bisikan Jahat: Manfaat utama adalah menangkal bisikan (was-was) setan yang mencoba menjerumuskan kita pada maksiat, keraguan, atau amarah.
- Perlindungan Komprehensif: Kalimat A'uudzu billaah adalah permohonan perlindungan yang paling dasar dan efektif dari segala kejahatan setan.
- Meningkatkan Kesadaran Diri: Doa ini meningkatkan kesadaran bahwa kita memiliki musuh gaib, memotivasi kita untuk lebih dekat kepada Allah dan menjaga ketaatan.
- Menumbuhkan Ketenangan Hati: Mengembalikan rasa aman dengan bersandar pada Allah Yang Maha Kuat, menghilangkan rasa takut berlebihan terhadap kekuatan setan yang sebenarnya lemah.
Keterangan dan Sumber
Ayat pertama adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-A'raf: 200). Lafaz A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim adalah kalimat yang diperintahkan untuk dibaca, terutama sebelum membaca Al-Qur'an (QS. An-Nahl: 98).
Penjelasan Singkat:
Doa
ini adalah "senjata" paling ampuh bagi seorang Muslim. Setiap kali
merasakan godaan (nafsu marah, iri, malas beribadah, atau ragu), respons
instan yang diajarkan Islam bukanlah melawan dengan emosi, tetapi
segera memohon perlindungan Allah. Ini adalah pengakuan bahwa tanpa
bantuan Allah, kita tidak berdaya melawan musuh abadi ini. Membaca doa
ini adalah cara efektif untuk menjaga hati tetap bersih dan lurus di
jalan tauhid.
Doa #062: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Kemiskinan dan Kekufuran
Kata Pendahuluan
Dalam
Islam, kemiskinan dan kekufuran adalah dua hal yang sangat ditakuti.
Kemiskinan yang ekstrem bisa menjerumuskan seseorang pada kekufuran
(ingkar nikmat, mencuri, atau bahkan meninggalkan agama). Oleh karena
itu, Rasulullah ﷺ sering memohon perlindungan dari keduanya. Doa ini
berfungsi sebagai permohonan kecukupan rezeki yang halal, penjagaan iman
dari kekufuran, dan pengakuan akan pentingnya menjaga keseimbangan
antara kebutuhan duniawi dan keselamatan ukhrawi.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ di setiap pagi
dan petang, diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ
أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr. Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qabr. Laa ilaaha illaa Anta.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan
kefakiran (kemiskinan). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu
dari siksa kubur. Tiada Tuhan selain Engkau."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Kemiskinan dan Kekufuran
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam menjaga iman dan kehidupan dunia:
- Menjaga Keutuhan Iman: Manfaat utama adalah permohonan perlindungan dari kekufuran (ingkar nikmat atau murtad), yang merupakan dosa terbesar.
- Memohon Kecukupan Rezeki: Doa ini memohon agar terhindar dari kefakiran yang memalukan atau menjerumuskan pada dosa.
- Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Doa ini menggabungkan permohonan kebaikan dunia (kecukupan rezeki) dan keselamatan akhirat (dari siksa kubur).
- Meningkatkan Rasa Syukur: Mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat iman dan rezeki yang telah diberikan Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan An-Nasa'i (no. 5457) dan Sunan Abu Dawud (no. 5090). Hadis ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah
ﷺ sering menggabungkan permohonan perlindungan dari kekufuran dan
kefakiran karena keduanya memiliki korelasi. Kefakiran yang membuat
seseorang melupakan Allah atau mencari rezeki dengan cara haram dapat
merusak iman. Doa ini mengajarkan kita untuk mencari keseimbangan,
memastikan kebutuhan dunia terpenuhi tanpa mengorbankan keselamatan iman
di akhirat.
Doa #063: Doa Ketika Memohon Kesehatan dan Afiat yang Paripurna
Kata Pendahuluan
Nikmat kesehatan (afiat)
adalah mahkota di kepala orang-orang yang sehat, yang hanya bisa
dilihat oleh orang-orang yang sakit. Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah
seorang hamba diberi karunia yang lebih baik dari al-'afiyat (kesehatan
yang paripurna)." Doa ini adalah permohonan rutin yang sangat
ditekankan, memohon kesehatan yang menyeluruh—baik fisik, mental, maupun
spiritual—serta perlindungan dari segala penyakit dan musibah di dunia
dan akhirat.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sangat sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, terutama
di pagi dan petang hari, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Ibnu
Majah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ
عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اَللّٰهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ
يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ
فَوْقِيْ وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii as'alukal-'afwa wal-'aafiyata fid-dunyaa wal-aakhirah. Allaahumma
innii as'alukal-'afwa wal-'aafiyata fii diinii wa dunyaayaa wa ahlii wa
maalii. Allaahummastur 'awraatii wa aamin raw'aatii.
Allaahummah-fazhnii mim baini yadayya wa min khalfii wa 'an yamiinii wa
'an syimaalii wa min fauqii wa a'uudzu bi'azhamatika an ughtaala min
tahtii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan yang
paripurna di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon
kepada-Mu ampunan dan kesehatan yang paripurna pada agamaku, duniaku,
keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah aib-aibku dan amankanlah
rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari arah depanku, dari belakangku,
dari kananku, dari kiriku, dari atasku, dan aku berlindung dengan
keagungan-Mu dari terbunuh dari bawahku (misalnya akibat gempa atau
ditenggelamkan ke bumi)."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kesehatan dan Afiat
Doa ini adalah doa harian paling komprehensif untuk perlindungan total:
- Kesehatan Paripurna ('Afiat): Manfaat utama adalah permohonan kesehatan menyeluruh—bebas penyakit fisik, mental, dan spiritual—di dunia dan akhirat.
- Perlindungan Total (6 Arah): Memohon penjagaan Allah dari segala arah mata angin, memberikan rasa aman dan tawakal yang mendalam.
- Menjaga Hubungan Sosial dan Harta: Doa ini juga mencakup permohonan kesehatan pada keluarga dan harta benda, menunjukkan keseimbangan hidup Muslim.
- Menumbuhkan Rasa Syukur Harian: Mengamalkan doa ini setiap pagi dan petang mengingatkan kita betapa berharganya nikmat kesehatan dan keamanan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud (no. 5074) dan Sunan Ibnu Majah (no. 3871). Hadis ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan kita untuk tidak menganggap remeh kesehatan dan keamanan. Frasa 'afiyat
sangat mendalam, mencakup keselamatan dari penyakit, musibah, dan ujian
yang merusak. Mengamalkan doa ini adalah bentuk ikhtiar spiritual
terbaik untuk menjaga kualitas hidup kita di bawah naungan rahmat dan
penjagaan Allah SWT.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 64 (Doa Ketika Memohon Husnul Khatimah/Akhir Kehidupan yang Baik) dan Doa Nomor 65 (Doa Ketika Melunasi Hutang atau Memohon Kelapangan Rezeki), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #064: Doa Ketika Memohon Husnul Khatimah (Akhir Kehidupan yang Baik)
Kata Pendahuluan
Tujuan akhir dari kehidupan seorang Muslim bukanlah kekayaan atau ketenaran duniawi, melainkan meninggal dalam keadaan husnul khatimah
(akhir yang baik), yaitu dalam keadaan beriman, bertauhid, dan
melakukan amal saleh. Kematian adalah kepastian, tetapi kondisi saat
meninggal adalah rahasia Allah yang harus kita mohonkan setiap saat. Doa
ini berfungsi sebagai permohonan tulus agar Allah Yang Maha Mengatur
Kehidupan dan Kematian (Al-Muhyi wal Mumiit) mengakhiri hidup kita dengan cara terbaik yang diridai-Nya.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sering dipanjatkan oleh orang-orang saleh dan
dianjurkan dalam Islam untuk memohon husnul khatimah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمُرِيْ آخِرَهُ، وَخَيْرَ عَمَلِيْ خَوَاتِمَهُ، وَخَيْرَ أَيَّامِيْ يَوْمَ أَلْقَاكَ
Transliterasi Latin:
Allaahummaj'al khaira 'umurii aakhirahu, wa khaira 'amalii khawaatimahu, wa khaira ayyaamii yawma alqaaka.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, jadikanlah sebaik-baik umurku adalah ujungnya (akhir hayat),
sebaik-baik amalku adalah penutupnya, dan sebaik-baik hariku adalah hari
di mana aku bertemu dengan-Mu (hari kematian)."
(Doa lain yang ringkas dan kuat):
تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّأَلْحِقْنِيْ بِالصَّالِحِيْنَ
Tawaffanii musliman wa alhiqnii bish-shaalihiin.
"Wafatkanlah aku dalam keadaan Muslim (berserah diri) dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh." (QS. Yusuf: 101)
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Husnul Khatimah
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat ukhrawi yang sangat besar:
- Meninggal dalam Keadaan Baik: Manfaat utama adalah harapan agar momen terakhir kehidupan kita menjadi momen terbaik dalam iman dan amal.
- Pahala Amal yang Sempurna: Memohon agar penutup amal kita adalah amal yang paling baik, karena amalan dinilai berdasarkan akhirnya.
- Memperkuat Kesadaran akan Kematian: Doa ini mengingatkan kita setiap hari bahwa hidup ini fana dan tujuan utama adalah akhirat, memotivasi untuk beramal saleh.
- Mendapat Kebahagiaan Abadi: Berharap agar hari kematian menjadi hari terbaik karena bertemu Allah dalam keadaan diridai.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama diriwayatkan dalam beberapa kitab hadis dan diamalkan oleh para
ulama, meskipun ada sedikit perdebatan tentang derajat hadisnya,
maknanya sangat baik dan sesuai dengan syariat. Doa kedua adalah kutipan
langsung dari Al-Qur'an (QS. Yusuf: 101), doa Nabi Yusuf AS.
Penjelasan Singkat:
Husnul
khatimah adalah karunia terbesar dari Allah. Tidak ada yang bisa
menjaminnya, kecuali dengan ikhtiar maksimal dalam beribadah dan memohon
doa secara tulus. Doa ini mengajarkan kita untuk fokus pada kualitas
akhir kehidupan, memastikan bahwa setiap hari berlalu dengan kesadaran
akan pertemuan dengan Sang Pencipta.
Doa #065: Doa Ketika Melunasi Hutang atau Memohon Kelapangan Rezeki
Kata Pendahuluan
Hutang
adalah beban berat, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah ﷺ
bahkan sering berdoa untuk terbebas dari hutang dan mengajarkan umatnya
agar tidak meremehkan masalah hutang. Doa ini berfungsi sebagai bentuk istighatsah (memohon pertolongan) kepada Allah Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki) dan Al-Ghaniyy
(Yang Maha Kaya) untuk melunasi hutang, memohon kecukupan rezeki yang
halal, dan menghilangkan kekhawatiran finansial yang sering menghimpit
jiwa.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Ali bin Abi
Thalib RA, yang jika diamalkan dapat melunasi hutang sebesar gunung
sekalipun,
Doa #066: Doa Ketika Memohon Tambahan Rezeki dan Memohon Rezeki dari Segala Penjuru
Kata Pendahuluan
Islam
mendorong umatnya untuk menjadi umat yang kuat, termasuk dalam aspek
ekonomi. Memohon rezeki kepada Allah adalah ibadah, asalkan diniatkan
untuk ketaatan, menafkahi keluarga, dan membantu sesama. Doa ini
berfungsi sebagai permohonan tulus kepada Allah Ar-Razzaq
(Yang Maha Pemberi Rezeki) agar membuka pintu-pintu rezeki yang halal,
baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, dan memberikan kecukupan
serta keberkahan dalam harta.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sering diamalkan oleh para ulama dan orang saleh
untuk memohon kelapangan rezeki, meskipun sumber hadisnya ada yang dhaif (lemah), namun maknanya baik dan tidak bertentangan syariat:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا
وَدُوْدُ، أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ
مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
yaa Ghaniyyu yaa Hamiidu yaa Mubdi'u yaa Mu'iidu yaa Rahiimu yaa
Waduud, aghninii bi-halaalika 'an haraamika wa bi-thaa'atika 'an
ma'shiyatika wa bi-fadh-lika 'amman siwaak.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Wahai Yang Maha Kaya, Wahai Yang Maha Terpuji, Wahai Yang Maha
Memulai (menciptakan), Wahai Yang Maha Mengembalikan (menghidupkan
kembali), Wahai Yang Maha Pengasih, Wahai Yang Maha Mencintai.
Kayakanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga terhindar) dari yang
haram, dengan ketaatan kepada-Mu (hingga terhindar) dari maksiat
kepada-Mu, dan dengan karunia-Mu (hingga aku tidak meminta) kepada
selain-Mu."
(Doa lain untuk rezeki dari segala penjuru, berdasarkan atsar sahabat Ali bin Abi Thalib):
لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ
Laa ilaaha illallaahul malikul haqqul mubiin.
"Tidak ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Raja, Maha Benar, Maha Menjelaskan." (Dibaca 100 kali antara Subuh dan salat Dhuha).
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Tambahan Rezeki
Mengamalkan doa-doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam kehidupan ekonomi dan spiritual:
- Memperoleh Rezeki Halal dan Berkah: Manfaat utama adalah fokus pada kualitas rezeki yang halal, yang membawa ketenangan dan keberkahan.
- Kemandirian dan Harga Diri: Doa ini memohon kecukupan agar tidak bergantung pada manusia lain, menumbuhkan izzah (harga diri) seorang Muslim.
- Penguatan Akidah (Asmaul Husna): Doa ini menyebut beberapa Asmaul Husna yang relevan dengan rezeki (Al-Ghaniyy, Ar-Rahim), menguatkan keyakinan akan Kuasa Allah.
- Menghindari Maksiat Finansial: Memohon perlindungan dari cara-cara haram dalam mencari nafkah, menjaga integritas iman.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi, status hadisnya
ada yang menganggap lemah namun maknanya baik. Doa kedua diriwayatkan
oleh Abu Nu'aim dalam Hilyatul Auliya' dari Ali RA.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini adalah bentuk ikhtiar spiritual yang mengiringi ikhtiar fisik
(bekerja keras, jujur, dan profesional). Dalam Islam, rezeki sudah
dijamin, tetapi cara mendapatkannya harus diupayakan sesuai syariat. Doa
ini membantu menyelaraskan niat dan usaha kita agar senantiasa berada
di jalan yang diridai Allah SWT.
Doa #067: Doa Ketika Memohon Ampunan dan Kembali Kepada Allah (Taubat Nasuha)
Kata Pendahuluan
Setiap manusia pasti berbuat dosa. Islam adalah agama yang mengajarkan harapan, bukan keputusasaan. Pintu taubat Allah At-Tawwab (Maha Penerima Taubat) dan Al-Ghaffar (Maha Pengampun) selalu terbuka lebar hingga matahari terbit dari barat. Doa ini adalah permohonan taubat yang tulus (taubat nasuha),
pengakuan akan kesalahan, dan janji untuk tidak mengulangi dosa
tersebut. Fungsi doa ini adalah untuk membersihkan hati dari noda dosa,
mendapatkan ampunan Allah, dan memulai hidup baru yang lebih dekat
dengan-Nya.
Kalimat Doa
Doa utama yang sering dibaca sebagai inti dari permohonan ampunan (istighfar taubat) adalah sebagai berikut:
Teks Arab:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Transliterasi Latin:
Astaghfirullahal 'azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi.
Astaghfirullahal 'azhiim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi.
Arti:
"Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Keterangan dan Sumber"Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Doa
ini adalah salah satu bentuk istighfar yang paling kuat dan mencakup
makna tauhid (mengesakan Allah) dan pengakuan akan kekuasaan-Nya.
- Sumber: Hadis riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim, dari Zaid bin Haritsah RA. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membaca istighfar ini, niscaya diampuni dosa-dosanya meskipun dia telah lari dari medan perang (dosa besar).
- Waktu Pengamalan: Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca secara rutin, terutama setelah Shalat Taubat dua rakaat, di waktu sahur, atau kapan saja seorang Muslim merasa menyesal atas dosa yang telah dilakukan.
Penjelasan Singkat
Doa ini bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah pernyataan komitmen yang mendalam:
- Mengakui Kebesaran Allah: Frasa Astaghfirullahal 'azhiim menunjukkan kerendahan hati hamba di hadapan Sang Pencipta Yang Maha Agung.
- Menegaskan Tauhid: Frasa alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu adalah inti akidah Islam, mengakui bahwa hanya Allah yang berhak disembah, hidup, dan berdiri sendiri mengurus segala sesuatu.
- Janji untuk Kembali: Frasa wa atuubu ilaihi adalah pernyataan taubat yang sesungguhnya, janji untuk kembali taat kepada Allah dan meninggalkan perbuatan dosa.
Membaca
doa ini dengan hati yang tulus (khusyuk) dan disertai tekad kuat untuk
tidak mengulangi dosa adalah kunci diterimanya Taubat Nasuha oleh Allah
SWT.
Doa #068: Doa Memohon Ampunan dan Kembali Kepada Allah (Taubat Nasuha)
Kata Pendahuluan
Setiap
manusia pasti berbuat dosa, baik disengaja maupun tidak, dosa besar
maupun kecil. Islam adalah agama yang mengajarkan harapan, bukan
keputusasaan. Pintu taubat Allah At-Tawwab (Maha Penerima Taubat) dan Al-Ghaffar (Maha Pengampun) selalu terbuka lebar. Doa ini adalah permohonan taubat yang tulus (taubat nasuha),
pengakuan akan kesalahan, dan janji untuk tidak mengulangi dosa
tersebut. Fungsi doa ini adalah untuk membersihkan hati dari noda dosa,
mendapatkan ampunan Allah, dan memulai hidup baru yang lebih dekat
dengan-Nya.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa taubat yang sangat dianjurkan, yang disebut Sayyidul
Istighfar (Penghulu Istighfar), diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari
Syaddad bin Aus RA:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ
بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا
أَنْتَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
Anta Rabbii laa ilaaha illaa Anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa
'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa
shana'tu, abu'u laka bini'matika 'alayya wa abu'u bidzanbii faghfir lii
fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa Anta.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada tuhan yang berhak disembah
selain Engkau. Engkau yang menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku
berada di atas janji-Mu dan ikatan perjanjian-Mu semampuku. Aku
berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu
kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tiada
yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."
Manfaat Mengamalkan Doa Taubat Nasuha (Sayyidul Istighfar)
Doa ini adalah salah satu doa paling agung dalam Islam:
- Jaminan Ampunan dan Surga: Manfaat utama adalah janji Rasulullah ﷺ bahwa siapa yang membaca doa ini di siang hari dengan yakin lalu meninggal sebelum sore, ia masuk surga. Begitu juga jika dibaca malam hari.
- Taubat yang Sempurna: Doa ini mencakup seluruh unsur taubat: pengakuan tauhid, pengakuan status hamba, janji ketaatan, permohonan perlindungan, pengakuan nikmat, dan pengakuan dosa.
- Pembersihan Hati: Mengamalkan doa ini secara rutin membersihkan hati dari noda dosa, mendatangkan ketenangan dan kedekatan dengan Allah.
- Menumbuhkan Kerendahan Hati: Pengakuan "aku mengakui dosaku" menumbuhkan kerendahan hati (tawadhu') di hadapan Allah SWT.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6306), hadis yang paling shahih tentang istighfar.
Penjelasan Singkat:
Sayyidul
Istighfar mengajarkan adab bertaubat yang sempurna. Dimulai dengan
memuji Allah, mengakui keagungan-Nya, lalu merendahkan diri dan mengakui
kesalahan. Ini adalah cara efektif untuk mendapatkan ampunan yang tulus
(taubat nasuha),
yang disyaratkan harus memenuhi tiga syarat: meninggalkan dosa saat itu
juga, menyesali perbuatan dosa, dan berjanji tidak mengulanginya lagi.
Doa ini adalah pilar utama dalam membangun hubungan yang sehat dan
bersih dengan Sang Pencipta.
Doa #069: Doa Memohon Perlindungan dari Kemiskinan dan Kekufuran (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Dalam
Islam, kemiskinan dan kekufuran adalah dua hal yang sangat ditakuti.
Kemiskinan yang ekstrem bisa menjerumuskan seseorang pada kekufuran
(ingkar nikmat, mencuri, atau bahkan meninggalkan agama). Oleh karena
itu, Rasulullah ﷺ sering memohon perlindungan dari keduanya. Doa ini
berfungsi sebagai permohonan kecukupan rezeki yang halal, penjagaan iman
dari kekufuran, dan pengakuan akan pentingnya menjaga keseimbangan
antara kebutuhan duniawi dan keselamatan ukhrawi.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, diriwayatkan oleh Imam Muslim:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika minal faqri wal qillati wadz-dzillah. Wa a'uudzu bika min an azhlima aw uzhlama.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran
(kemiskinan), kekurangan (harta dan lainnya), dan kehinaan. Dan aku
berlindung kepada-Mu dari menganiaya (berbuat zalim) atau dianiaya
(dizalimi)."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Kemiskinan dan Kekufuran
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam menjaga iman dan kehidupan dunia:
- Menjaga Harga Diri (Izzah): Manfaat utama adalah permohonan perlindungan dari kehinaan dan kekurangan, yang menjaga harga diri seorang Muslim di hadapan manusia.
- Keadilan dalam Hidup: Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari berbuat zalim (menganiaya orang lain) dan dizalimi (dianiaya orang lain), menumbuhkan sikap adil.
- Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Doa ini menggabungkan permohonan kebaikan dunia (kecukupan rezeki, harga diri) dan keselamatan dari dosa (kezaliman).
- Meningkatkan Rasa Syukur: Mengingatkan kita untuk senantiasa bersyukur atas nikmat keamanan, kecukupan, dan keadilan yang telah diberikan Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 2707) dari Abu Hurairah. Hadis ini dinilai shahih.
Doa #070: Doa Ketika Memohon Petunjuk dan Kemudahan dalam Setiap Urusan
Kata Pendahuluan
Setiap
hari kita dihadapkan pada berbagai urusan dan keputusan. Terkadang,
meskipun sudah berusaha keras, kita merasa bingung, jalan terasa buntu,
atau hasil yang didapat tidak sesuai harapan. Islam mengajarkan sebuah
doa yang komprehensif, memohon petunjuk (hidayah) dari Allah Al-Haadi
(Yang Maha Pemberi Petunjuk) dan kemudahan dalam setiap langkah kita.
Doa ini berfungsi sebagai bentuk tawakal dan pengakuan bahwa petunjuk
terbaik dan kemudahan sejati hanya datang dari sisi Allah SWT.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada Ali bin Abi Thalib RA, diriwayatkan oleh Imam Muslim:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ وَسَدِّدْنِيْ
Transliterasi Latin:
Allaahummah-dinii wa saddidnii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, berilah aku petunjuk dan luruskanlah (tunjukilah aku kepada yang benar)."
(Doa lain yang lebih panjang dan mencakup banyak aspek):
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Allaahumma innii as'alukal-hudaa wat-tuqaa wal-'afaafa wal-ghinaa.
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan,
penjagaan diri (dari yang haram), dan kecukupan (kekayaan hati/materi)."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Petunjuk dan Kemudahan
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam kehidupan sehari-hari:
- Petunjuk Jalan yang Benar: Manfaat utama adalah permohonan agar Allah membimbing kita ke jalan yang lurus (hidayah), baik dalam urusan agama maupun dunia.
- Kemudahan Setiap Urusan: Memohon agar setiap urusan kita dimudahkan dan diluruskan menuju hasil terbaik yang diridai Allah.
- Keseimbangan Hidup: Doa kedua mengajarkan keseimbangan antara spiritual (hidayah, takwa) dan material (penjagaan diri, kecukupan).
- Menghilangkan Kebingungan dan Stres: Mengembalikan kendali urusan kepada Allah menenangkan hati yang bingung dan tertekan.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 2725). Doa kedua diriwayatkan oleh Imam Muslim (no. 2721) dari Abdullah bin Mas'ud.
Penjelasan Singkat:
Doa Allaahummah-dinii wa saddidnii sangat ringkas, namun maknanya mendalam. Hidayah adalah petunjuk jalan, sedangkan tasdid
(meluruskan/menunjukkan yang benar) adalah permohonan agar kita tidak
hanya tahu jalan yang benar, tetapi juga dimampukan untuk
melaksanakannya dengan tepat.
Mengamalkan
doa ini sebelum memulai aktivitas, rapat, atau mengambil keputusan
adalah cara yang efektif untuk memastikan langkah kita senantiasa dalam
bimbingan Ilahi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar