Ragam Doa 08

Doa #071: Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Kata Pendahuluan
Wudhu adalah syarat sah salat dan merupakan salah satu cara terbaik untuk mensucikan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil. Memulai wudhu dengan mengingat Allah adalah adab yang sangat penting. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pernyataan niat yang tulus, permohonan keberkahan dalam proses bersuci, dan cara untuk mengusir setan yang senantiasa berusaha mengganggu ibadah kita sejak awal.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika hendak memulai wudhu, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaah.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah."
(Jika ingin melengkapi dengan doa yang lebih panjang, seperti yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Bismillaahir-rahmanir-rahiim. Allaahummaj'alnii minat-tawwaabiina waj'alnii minal-mutathahhiriin.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Mengamalkan doa ini saat memulai wudhu memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Wudhu Menjadi Sempurna: Manfaat utama adalah menjadikan wudhu sah dan sempurna, karena Bismillaah adalah bagian penting dari adab berwudhu.
  2. Menghapus Dosa: Wudhu yang sempurna dengan doa di awal dan di akhir dijanjikan dapat menghapus dosa-dosa kecil yang

Doa #072: Doa Setelah Selesai Wudhu
Kata Pendahuluan
Menyempurnakan wudhu adalah salah satu kunci diterimanya salat. Setelah selesai bersuci secara fisik, adab Islami mengajarkan untuk menutup ibadah wudhu dengan doa dan zikir. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pernyataan syahadat (pengakuan iman), permohonan agar diterima sebagai hamba yang suci, dan janji agung berupa dibukakannya pintu surga. Ini adalah cara menyempurnakan kesucian fisik dengan kesucian spiritual sebelum menghadap Allah SWT.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sangat dianjurkan dibaca setelah selesai berwudhu, diriwayatkan oleh Imam Muslim dan At-Tirmidzi dari Umar bin Khattab RA:
Bahasa Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Transliterasi Latin:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya."
(Ada juga tambahan doa yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi):
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Allaahummaj'alnii minat-tawwaabiina waj'alnii minal-mutathahhiriin.
"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri."
Manfaat Mengamalkan Doa Setelah Selesai Wudhu
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat ukhrawi yang luar biasa:
  1. Dibukakannya Delapan Pintu Surga: Manfaat utama yang disebutkan dalam hadis adalah barang siapa yang membaca doa ini setelah wudhu, akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dan ia dipersilakan masuk dari pintu manapun yang ia kehendaki.
  2. Penyempurnaan Amal Wudhu: Doa ini menyempurnakan ibadah wudhu, memastikan pahala penuh bagi pelakunya.
  3. Pengakuan Iman (Syahadat): Memperbaharui syahadat di setiap selesai wudhu (yang dilakukan minimal 5 kali sehari) menguatkan akidah tauhid dalam hati.
  4. Memperoleh Cinta Allah: Allah mencintai orang yang mensucikan diri. Doa ini adalah permohonan untuk menjadi bagian dari hamba yang dicintai tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa utama diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 234) dan Sunan At-Tirmidzi (no. 55). Tambahan doa kedua juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 55).
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan pentingnya kesadaran spiritual dalam setiap aktivitas fisik. Wudhu membersihkan anggota badan, sementara doa ini membersihkan hati dan lisan dengan kalimat syahadat. Ia adalah penutup yang sempurna untuk persiapan salat, memastikan kita menghadap Allah dalam keadaan paling suci, baik lahir maupun batin.

Doa #073: Doa Ketika Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Rezeki adalah urusan Allah, tetapi manusia diperintahkan untuk berusaha mencarinya dengan cara yang halal dan baik (thayyib). Di tengah godaan mencari rezeki instan atau haram, seorang Muslim membutuhkan pengingat dan permohonan agar Allah senantiasa membimbingnya di jalan rezeki yang benar. Doa ini berfungsi sebagai bentuk tawakal dan pengakuan akan sifat Allah Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki), memohon agar rezeki yang didapat membawa manfaat dan berkah, bukan sekadar kuantitas yang melalaikan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon rezeki yang baik dan berkah, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Mas'ud RA:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii as'alukal-hudaa wat-tuqaa wal-'afaafa wal-ghinaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, penjagaan diri (dari yang haram), dan kecukupan (kekayaan hati/materi)."
(Doa lain yang lebih spesifik memohon keberkahan rezeki):
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allaahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa 'adzaaban-naar.
"Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam kehidupan ekonomi dan spiritual:
  1. Fokus pada Kualitas Rezeki (Tayyiban): Manfaat utama adalah menjaga fokus pada rezeki yang baik (halal dan bermanfaat), bukan sekadar banyak secara kuantitas.

Doa #074: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Malapetaka dan Ujian yang Berat
Kata Pendahuluan
Kehidupan dunia ini penuh dengan ujian dan cobaan. Ada musibah yang ringan, ada pula malapetaka (bala') yang sangat berat, seperti bencana besar, penyakit kronis, atau fitnah yang menghancurkan iman. Islam mengajarkan kita untuk memohon perlindungan secara spesifik dari ujian yang di luar batas kemampuan kita, dan memohon agar takdir yang menimpa adalah takdir yang baik. Doa ini berfungsi sebagai permohonan tulus kepada Allah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan) untuk menjauhkan kita dari malapetaka dan takdir buruk.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرْكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika min jahdil-balaa'i, wa darkisy-syaqaa'i, wa suu'il-qadhaa'i, wa syamaatatil-a'daa'i.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ujian yang berat (malapetaka), dari kesengsaraan yang paling parah, dari takdir yang buruk, dan dari kegembiraan musuh atas musibahku."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Malapetaka
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam menjaga ketenangan jiwa dan keselamatan hidup:
  1. Perlindungan dari Ujian yang Mematikan: Manfaat utama adalah permohonan spesifik agar dijauhkan dari bencana atau ujian yang sangat berat dan menghancurkan.
  2. Menjaga Hati dari Kesengsaraan: Doa ini memohon perlindungan dari rasa sengsara dan keputusasaan yang bisa muncul akibat musibah.
  3. Permohonan Takdir Terbaik: Memohon agar takdir yang ditetapkan Allah adalah takdir yang baik (khair), bukan takdir yang buruk (suu'il-qadhaa'i).
  4. Menumbuhkan Sikap Optimis dan Sabar: Doa ini membantu menumbuhkan sikap optimis bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, diiringi kesabaran jika musibah tetap terjadi.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 3508), Shahih Bukhari (no. 6347), dan Sunan Abu Dawud (no. 1543). Hadis ini dinilai shahih.
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan bahwa seorang Muslim boleh meminta kepada Allah agar dijauhkan dari takdir yang buruk, karena doa adalah salah satu bentuk takdir yang baik. Ia adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon 'afiyat (keselamatan paripurna) di dunia dan akhirat. Mengamalkan doa ini adalah cara efektif untuk menghadapi ketidakpastian hidup dengan bersandar penuh pada perlindungan Allah SWT.

Doa #075: Doa Ketika Memohon Syafaat Nabi Muhammad ﷺ di Hari Kiamat
Kata Pendahuluan
Hari kiamat adalah hari yang sangat dahsyat, di mana manusia berkumpul di Padang Mahsyar dalam keadaan takut dan bingung menanti keputusan Allah. Pada hari itu, manusia membutuhkan pertolongan (syafaat) dari Nabi Muhammad ﷺ. Allah menjanjikan kedudukan terpuji (Maqamam Mahmuda) bagi Nabi-Nya untuk memberikan syafaat kepada umatnya. Doa ini berfungsi sebagai permohonan tulus agar kita termasuk umat yang beruntung mendapatkan syafaat tersebut, dan doa ini diajarkan langsung oleh Nabi ﷺ setelah mendengar adzan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dibaca setelah adzan selesai (setelah menjawab adzan), yang di dalamnya terdapat permohonan syafaat, diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ اٰتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ، [إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ]
Transliterasi Latin:
Allaahumma rabba haadzihid-da'watit-taammah, wash-shalaatil-qaa-imah, aati muhammadanil-wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqaamam mahmuudanil-ladzii wa'adtah, [innaka laa tukhliful-mii'aad].
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan salat yang akan didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi) dan keutamaan (derajat yang mulia). Bangkitkanlah beliau pada kedudukan terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, [sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji]."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Syafaat Nabi ﷺ
Doa ini memiliki manfaat terbesar yang dijanjikan oleh Rasulullah ﷺ sendiri:
  1. Jaminan Syafaat Nabi ﷺ: Manfaat terbesar adalah janji syafaat dari Rasulullah ﷺ di hari kiamat bagi siapa saja yang membaca doa ini dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
  2. Memohon Derajat Tertinggi untuk Nabi: Al-Wasilah adalah kedudukan tertinggi di surga. Mendoakan derajat mulia bagi Nabi adalah bentuk cinta dan adab kita sebagai umatnya.
  3. Pengakuan Rukun Iman: Doa ini memperkuat keyakinan akan adanya hari kiamat, hisab, dan syafaat, yang merupakan bagian dari rukun iman.
  4. Menumbuhkan Harapan Keselamatan: Memberikan harapan dan ketenangan hati bahwa kita memiliki penolong di hari yang sulit tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 614) dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Membaca doa ini setelah adzan adalah amalan sunnah yang sangat ditekankan. Ini menunjukkan bahwa ibadah kita tidak hanya fokus pada diri sendiri (salat), tetapi juga mendoakan kebaikan bagi Rasulullah ﷺ yang telah menjadi perantara hidayah bagi kita. Maqamam Mahmuda adalah kedudukan di mana seluruh makhluk (manusia dan jin) akan memuji Nabi Muhammad ﷺ karena syafaatnya. Mengamalkan doa ini adalah cara efektif untuk memastikan kita termasuk dalam golongan umat yang beruntung tersebut.

Doa #076: Doa Ketika Memohon Kemudahan Urusan dalam Perjalanan (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Setiap perjalanan, baik dekat maupun jauh, mengandung potensi kesulitan dan rintangan. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa memohon kemudahan dan perlindungan kepada Allah Al-Lathiif (Yang Maha Lembut) dan Al-Haafizh (Yang Maha Memelihara). Doa ini berfungsi sebagai permohonan tulus agar Allah melancarkan urusan kita selama di perjalanan, menghilangkan rasa takut atau cemas, dan memastikan tujuan kita tercapai dengan selamat dan membawa keberkahan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, bahwa Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk membaca doa ini saat bepergian:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma antash-shaahibu fis-safari, wal-khaliifatu fil-ahli. Allaahumma innii a'uudzu bika min wa'tsaa'is-safari, wa ka'aabatil-manzhari, wa suu'il-munqalabi fil-maali wal-ahli.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, Engkaulah pendamping dalam perjalanan, dan penjaga bagi keluarga (yang ditinggalkan). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, dan tempat kembali (hasil akhir) yang buruk pada harta dan keluarga."
(Doa ini adalah bagian dari doa safar yang lebih panjang, namun sering dibaca tersendiri karena maknanya yang mencakup perlindungan komprehensif).
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kemudahan Urusan dalam Perjalanan
Mengamalkan doa ini saat bepergian memberikan manfaat keselamatan dan ketenangan:
  1. Perlindungan Komprehensif: Manfaat utama adalah perlindungan dari segala aspek buruk perjalanan, termasuk kelelahan fisik, kesedihan, dan kerugian harta.
  2. Menjamin Keamanan Keluarga: Doa ini juga memohon agar keluarga dan harta yang ditinggalkan di rumah tetap aman dalam penjagaan Allah.
  3. Meningkatkan Rasa Tawakal: Pengakuan bahwa Allah adalah satu-satunya pendamping sejati di perjalanan menumbuhkan rasa tawakal yang mendalam.
  4. Menghilangkan Rasa Cemas: Membaca doa ini menenangkan hati yang mungkin merasa cemas meninggalkan rumah atau menghadapi tantangan di perjalanan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1348) sebagai bagian dari doa safar yang lebih panjang, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan bahwa dalam setiap perjalanan, kita tidak pernah sendirian. Allah senantiasa mengawasi dan menjaga hamba-Nya yang bertawakal. Frasa "tempat kembali yang buruk" mencakup segala hasil negatif dari perjalanan, seperti kecelakaan atau kerugian bisnis. Mengamalkan doa ini adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memastikan perjalanan kita, baik untuk urusan dunia maupun akhirat, berakhir dengan husnul muntalaq (tempat kembali yang baik).

Doa #077: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Penyakit Berbahaya dan Kronis
Kata Pendahuluan
Kesehatan adalah nikmat terbesar dari Allah SWT yang seringkali kita lalaikan. Dalam menghadapi ancaman penyakit berbahaya atau kronis, baik yang sedang mewabah maupun yang bersifat pribadi, umat Muslim diajarkan untuk tidak hanya berusaha secara medis (ikhtiar), tetapi juga memohon perlindungan secara spiritual melalui doa. Doa adalah senjata mukmin dan bentuk kepasrahan diri kepada Asy-Syafii (Yang Maha Menyembuhkan). Doa ini bertujuan untuk memohon kesehatan yang optimal, dijauhkan dari segala macam penyakit yang sulit diobati, dan meminta kesembuhan yang sempurna jika telah ditimpa sakit.
Kalimat Doa
Terdapat beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk memohon perlindungan dari penyakit, salah satu yang paling komprehensif adalah doa berikut:
Teks Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِن سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
Transliterasi Latin:
Allāhumma innī a‘ūdzubika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa min sayyi’il asqām.
Arti:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang (kulit), kegilaan, kusta, dan dari penyakit-penyakit yang buruk/kronis."
Keterangan dan Sumber
Doa ini secara spesifik menyebutkan beberapa penyakit yang pada zaman Nabi SAW dianggap sangat parah, menular, atau memalukan (seperti kusta dan kegilaan), dan diakhiri dengan permohonan perlindungan dari "penyakit-penyakit yang buruk" secara umum, yang mencakup penyakit kronis dan berbahaya di zaman modern ini.
  • Sumber: Hadis sahih riwayat Imam Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ahmad, dari Anas bin Malik RA.
  • Waktu Pengamalan: Doa ini baik dibaca setiap hari, terutama pada pagi dan petang hari (doa Ma'tsurat), atau kapan saja merasa khawatir akan kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Penjelasan Singkat
Doa ini memiliki makna perlindungan yang universal:
  1. Perlindungan Spesifik: Penyebutan barash (belang), junun (gila), dan judzam (kusta) menunjukkan betapa seriusnya penyakit-penyakit tersebut, yang merusak fisik dan mental.
  2. Perlindungan Umum: Frasa wa min sayyi’il asqām (dan dari penyakit-penyakit yang buruk/kronis) mencakup semua penyakit modern yang mematikan dan sulit disembuhkan, seperti kanker, penyakit jantung kronis, gagal ginjal, dan pandemi yang sedang berlangsung.
  3. Ketawakkalan: Membaca doa ini mengingatkan kita bahwa meskipun sains dan kedokteran terus berkembang, kesembuhan dan perlindungan hakiki datangnya hanya dari Allah SWT. Ia adalah bentuk tawakal setelah melakukan usaha menjaga kesehatan.

Doa #078: Doa Ketika Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Mencari rezeki yang halal adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Rezeki bukan hanya tentang materi atau harta, tetapi juga kesehatan, keluarga yang baik, dan ilmu yang bermanfaat. Islam mengajarkan sebuah doa yang komprehensif, memohon agar rezeki yang didapat bukan hanya banyak, tetapi juga halal (thayyiban), berkah, dan mudah diperoleh. Doa ini berfungsi sebagai penguat tawakal, pengingat akan pentingnya menjauhi yang haram, dan permohonan kecukupan dari Allah Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, terutama di pagi hari, untuk memohon rezeki yang baik dan halal, diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal), dan amalan yang diterima."
(Doa lain yang lebih spesifik untuk kemudahan rezeki):
اَللّٰهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allaahummak-finii bi-halaalika 'an haraamika wa aghninii bi-fadh-lika 'amman siwaaka.
"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu (hingga aku tidak meminta) kepada selain-Mu."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam kehidupan ekonomi dan spiritual:
  1. Fokus pada Kualitas Rezeki (Tayyiban): Manfaat utama adalah menjaga fokus pada rezeki yang baik (halal dan bermanfaat), bukan sekadar banyak secara kuantitas.
  2. Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Doa ini menggabungkan permohonan kebutuhan spiritual (ilmu bermanfaat, amalan diterima) dan material (rezeki halal), mengajarkan hidup yang seimbang.
  3. Menumbuhkan Sikap Mandiri dan Qana'ah: Memohon kecukupan (al-ghina) juga berarti memohon kekayaan hati (qana'ah/merasa cukup), menghilangkan sifat tamak.
  4. Rezeki yang Mendatangkan Kebaikan: Rezeki yang diberkahi akan membawa kebaikan dalam keluarga, ibadah, dan kehidupan sosial.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan dalam Shahih Ibnu Majah (no. 925) dan dinilai shahih. Doa kedua diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 3563) dan dinilai hasan gharib.
Penjelasan Singkat:
Islam memandang rezeki sebagai ujian. Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya meminta harta, tetapi meminta hidayah untuk menggunakan harta tersebut di jalan yang benar. Kekayaan yang tidak disertai petunjuk bisa menjadi fitnah dan menjerumuskan pada dosa. Oleh karena itu, memohon rezeki yang baik dan berkah adalah bentuk ikhtiar spiritual yang sangat penting bagi setiap Muslim.

Doa #079: Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Kata Pendahuluan
Wudhu adalah syarat sah salat dan merupakan salah satu cara terbaik untuk mensucikan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil. Memulai wudhu dengan mengingat Allah adalah adab yang sangat penting. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pernyataan niat yang tulus, permohonan keberkahan dalam proses bersuci, dan cara untuk mengusir setan yang senantiasa berusaha mengganggu ibadah kita sejak awal.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika hendak memulai wudhu, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaah.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah."
(Jika ingin melengkapi dengan doa yang lebih panjang, seperti yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir-rahmanir-rahiim.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Mengamalkan doa ini saat memulai wudhu memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Wudhu Menjadi Sempurna: Manfaat utama adalah menjadikan wudhu sah dan sempurna, karena Bismillaah adalah bagian penting dari adab berwudhu.
  2. Menghapus Dosa: Wudhu yang sempurna dengan doa di awal dan di akhir dijanjikan dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu.
  3. Benteng dari Setan: Membaca Bismillaah mengusir setan dari mengganggu niat dan pelaksanaan wudhu.
  4. Memperoleh Keberkahan: Memulai ibadah dengan menyebut nama Allah akan mendatangkan keberkahan pada setiap tetes air yang digunakan untuk bersuci.
Keterangan dan Sumber
Lafaz Bismillaah diriwayatkan dalam banyak hadis, dan hukum membacanya dalam wudhu adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) menurut mayoritas ulama, bahkan wajib menurut sebagian mazhab.
Penjelasan Singkat:
Wudhu adalah ritual penyucian yang mengajarkan kebersihan fisik dan niat yang tulus. Memulai dengan Bismillaah adalah pengakuan bahwa kita bersuci untuk Allah semata. Doa ini adalah cara untuk memastikan kita tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga suci secara rohani sebelum menghadap Sang Pencipta dalam salat.

Doa #080: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Sikap Pengecut dan Kikir
Kata Pendahuluan
Keberanian (syaja'ah) dan kedermawanan (sakha') adalah dua akhlak mulia yang sangat ditekankan dalam Islam. Sebaliknya, sikap pengecut (penakut) dan kikir (pelit) adalah sifat-sifat tercela yang dapat menghalangi seseorang dari berbuat kebaikan, berjuang di jalan Allah (jihad), dan menjalankan kewajiban sosial (sedekah). Rasulullah ﷺ sering memohon perlindungan dari kedua sifat buruk ini. Doa ini berfungsi sebagai bentuk permohonan tulus kepada Allah agar diberikan hati yang berani, tangan yang dermawan, dan dijauhkan dari sifat-sifat yang merendahkan martabat manusia di dunia dan akhirat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ di setiap pagi dan petang, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan, wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'uudzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan orang."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Sikap Pengecut dan Kikir
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam memperbaiki karakter dan akhlak:
  1. Menumbuhkan Keberanian dan Kedermawanan: Manfaat utama adalah memohon agar digantikan sifat pengecut dan kikir dengan keberanian dan kedermawanan yang diridai Allah.
  2. Menjauhkan dari Sifat Tercela: Doa ini membantu memerangi sifat-sifat negatif yang dapat menghalangi ibadah dan interaksi sosial yang baik.
  3. Memperoleh Kekuatan Karakter: Memohon perlindungan dari kelemahan fisik dan mental ('ajz dan kasal), menjadikan pribadi lebih tangguh.
  4. Menjaga Harga Diri: Melindungi diri dari kehinaan akibat lilitan hutang atau menjadi korban penindasan orang lain.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6369) dan Shahih Muslim (no. 2706) dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah ﷺ sangat sering membaca doa ini karena sifat-sifat buruk yang disebutkan di dalamnya adalah pangkal dari banyak dosa dan kelemahan umat. Sikap pengecut dapat membuat seseorang takut mengatakan kebenaran atau membela yang hak, sementara kikir dapat menghalangi sedekah dan zakat. Doa ini mengajarkan kita untuk menjadi Muslim yang seimbang: kuat secara fisik dan mental, berani dalam kebenaran, dan dermawan dalam harta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar