Doa #071: Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Kata Pendahuluan
Wudhu
adalah syarat sah salat dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
mensucikan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Rasulullah ﷺ
menyebutkan bahwa wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil. Memulai wudhu
dengan mengingat Allah adalah adab yang sangat penting. Doa ini
berfungsi sebagai bentuk pernyataan niat yang tulus, permohonan
keberkahan dalam proses bersuci, dan cara untuk mengusir setan yang
senantiasa berusaha mengganggu ibadah kita sejak awal.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diucapkan ketika hendak memulai wudhu,
diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaah.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah."
(Jika ingin melengkapi dengan doa yang lebih panjang, seperti yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Bismillaahir-rahmanir-rahiim. Allaahummaj'alnii minat-tawwaabiina waj'alnii minal-mutathahhiriin.
"Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
termasuk orang-orang yang mensucikan diri."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Mengamalkan doa ini saat memulai wudhu memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Wudhu Menjadi Sempurna: Manfaat utama adalah menjadikan wudhu sah dan sempurna, karena Bismillaah adalah bagian penting dari adab berwudhu.
- Menghapus Dosa: Wudhu yang sempurna dengan doa di awal dan di akhir dijanjikan dapat menghapus dosa-dosa kecil yang
Doa #072: Doa Setelah Selesai Wudhu
Kata Pendahuluan
Menyempurnakan
wudhu adalah salah satu kunci diterimanya salat. Setelah selesai
bersuci secara fisik, adab Islami mengajarkan untuk menutup ibadah wudhu
dengan doa dan zikir. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pernyataan
syahadat (pengakuan iman), permohonan agar diterima sebagai hamba yang
suci, dan janji agung berupa dibukakannya pintu surga. Ini adalah cara
menyempurnakan kesucian fisik dengan kesucian spiritual sebelum
menghadap Allah SWT.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sangat dianjurkan dibaca setelah selesai
berwudhu, diriwayatkan oleh Imam Muslim dan At-Tirmidzi dari Umar bin
Khattab RA:
Bahasa Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
Transliterasi Latin:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Aku
bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata,
tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusan-Nya."
(Ada juga tambahan doa yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi):
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Allaahummaj'alnii minat-tawwaabiina waj'alnii minal-mutathahhiriin.
"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri."
Manfaat Mengamalkan Doa Setelah Selesai Wudhu
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat ukhrawi yang luar biasa:
- Dibukakannya Delapan Pintu Surga: Manfaat utama yang disebutkan dalam hadis adalah barang siapa yang membaca doa ini setelah wudhu, akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dan ia dipersilakan masuk dari pintu manapun yang ia kehendaki.
- Penyempurnaan Amal Wudhu: Doa ini menyempurnakan ibadah wudhu, memastikan pahala penuh bagi pelakunya.
- Pengakuan Iman (Syahadat): Memperbaharui syahadat di setiap selesai wudhu (yang dilakukan minimal 5 kali sehari) menguatkan akidah tauhid dalam hati.
- Memperoleh Cinta Allah: Allah mencintai orang yang mensucikan diri. Doa ini adalah permohonan untuk menjadi bagian dari hamba yang dicintai tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa utama diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 234) dan Sunan At-Tirmidzi (no. 55). Tambahan doa kedua juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 55).
Penjelasan Singkat:
Doa
ini mengajarkan pentingnya kesadaran spiritual dalam setiap aktivitas
fisik. Wudhu membersihkan anggota badan, sementara doa ini membersihkan
hati dan lisan dengan kalimat syahadat. Ia adalah penutup yang sempurna
untuk persiapan salat, memastikan kita menghadap Allah dalam keadaan
paling suci, baik lahir maupun batin.
Doa #073: Doa Ketika Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Rezeki adalah urusan Allah, tetapi manusia diperintahkan untuk berusaha mencarinya dengan cara yang halal dan baik (thayyib).
Di tengah godaan mencari rezeki instan atau haram, seorang Muslim
membutuhkan pengingat dan permohonan agar Allah senantiasa membimbingnya
di jalan rezeki yang benar. Doa ini berfungsi sebagai bentuk tawakal
dan pengakuan akan sifat Allah Ar-Razzaq
(Yang Maha Pemberi Rezeki), memohon agar rezeki yang didapat membawa
manfaat dan berkah, bukan sekadar kuantitas yang melalaikan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon rezeki yang baik dan berkah, diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abdullah bin Mas'ud RA:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii as'alukal-hudaa wat-tuqaa wal-'afaafa wal-ghinaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan,
penjagaan diri (dari yang haram), dan kecukupan (kekayaan hati/materi)."
(Doa lain yang lebih spesifik memohon keberkahan rezeki):
اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allaahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa 'adzaaban-naar.
"Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang Engkau rezekikan kepada kami dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam kehidupan ekonomi dan spiritual:
- Fokus pada Kualitas Rezeki (Tayyiban): Manfaat utama adalah menjaga fokus pada rezeki yang baik (halal dan bermanfaat), bukan sekadar banyak secara kuantitas.
Doa #074: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Malapetaka dan Ujian yang Berat
Kata Pendahuluan
Kehidupan dunia ini penuh dengan ujian dan cobaan. Ada musibah yang ringan, ada pula malapetaka (bala')
yang sangat berat, seperti bencana besar, penyakit kronis, atau fitnah
yang menghancurkan iman. Islam mengajarkan kita untuk memohon
perlindungan secara spesifik dari ujian yang di luar batas kemampuan
kita, dan memohon agar takdir yang menimpa adalah takdir yang baik. Doa
ini berfungsi sebagai permohonan tulus kepada Allah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan) untuk menjauhkan kita dari malapetaka dan takdir buruk.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرْكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika min jahdil-balaa'i, wa darkisy-syaqaa'i, wa suu'il-qadhaa'i, wa syamaatatil-a'daa'i.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ujian yang berat
(malapetaka), dari kesengsaraan yang paling parah, dari takdir yang
buruk, dan dari kegembiraan musuh atas musibahku."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Malapetaka
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam menjaga ketenangan jiwa dan keselamatan hidup:
- Perlindungan dari Ujian yang Mematikan: Manfaat utama adalah permohonan spesifik agar dijauhkan dari bencana atau ujian yang sangat berat dan menghancurkan.
- Menjaga Hati dari Kesengsaraan: Doa ini memohon perlindungan dari rasa sengsara dan keputusasaan yang bisa muncul akibat musibah.
- Permohonan Takdir Terbaik: Memohon agar takdir yang ditetapkan Allah adalah takdir yang baik (khair), bukan takdir yang buruk (suu'il-qadhaa'i).
- Menumbuhkan Sikap Optimis dan Sabar: Doa ini membantu menumbuhkan sikap optimis bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, diiringi kesabaran jika musibah tetap terjadi.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 3508), Shahih Bukhari (no. 6347), dan Sunan Abu Dawud (no. 1543). Hadis ini dinilai shahih.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini mengajarkan bahwa seorang Muslim boleh meminta kepada Allah agar
dijauhkan dari takdir yang buruk, karena doa adalah salah satu bentuk
takdir yang baik. Ia adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memohon 'afiyat
(keselamatan paripurna) di dunia dan akhirat. Mengamalkan doa ini
adalah cara efektif untuk menghadapi ketidakpastian hidup dengan
bersandar penuh pada perlindungan Allah SWT.
Doa #075: Doa Ketika Memohon Syafaat Nabi Muhammad ﷺ di Hari Kiamat
Kata Pendahuluan
Hari
kiamat adalah hari yang sangat dahsyat, di mana manusia berkumpul di
Padang Mahsyar dalam keadaan takut dan bingung menanti keputusan Allah.
Pada hari itu, manusia membutuhkan pertolongan (syafaat) dari Nabi Muhammad ﷺ. Allah menjanjikan kedudukan terpuji (Maqamam Mahmuda)
bagi Nabi-Nya untuk memberikan syafaat kepada umatnya. Doa ini
berfungsi sebagai permohonan tulus agar kita termasuk umat yang
beruntung mendapatkan syafaat tersebut, dan doa ini diajarkan langsung
oleh Nabi ﷺ setelah mendengar adzan.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang dibaca setelah adzan selesai (setelah menjawab
adzan), yang di dalamnya terdapat permohonan syafaat, diriwayatkan oleh
Imam Bukhari:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ اٰتِ
مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا
مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ، [إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ]
Transliterasi Latin:
Allaahumma
rabba haadzihid-da'watit-taammah, wash-shalaatil-qaa-imah, aati
muhammadanil-wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqaamam
mahmuudanil-ladzii wa'adtah, [innaka laa tukhliful-mii'aad].
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan salat yang akan
didirikan, berikanlah kepada Muhammad wasilah (kedudukan yang tinggi)
dan keutamaan (derajat yang mulia). Bangkitkanlah beliau pada kedudukan
terpuji yang telah Engkau janjikan kepadanya, [sesungguhnya Engkau tidak
menyalahi janji]."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Syafaat Nabi ﷺ
Doa ini memiliki manfaat terbesar yang dijanjikan oleh Rasulullah ﷺ sendiri:
- Jaminan Syafaat Nabi ﷺ: Manfaat terbesar adalah janji syafaat dari Rasulullah ﷺ di hari kiamat bagi siapa saja yang membaca doa ini dengan penuh keyakinan dan keikhlasan.
- Memohon Derajat Tertinggi untuk Nabi: Al-Wasilah adalah kedudukan tertinggi di surga. Mendoakan derajat mulia bagi Nabi adalah bentuk cinta dan adab kita sebagai umatnya.
- Pengakuan Rukun Iman: Doa ini memperkuat keyakinan akan adanya hari kiamat, hisab, dan syafaat, yang merupakan bagian dari rukun iman.
- Menumbuhkan Harapan Keselamatan: Memberikan harapan dan ketenangan hati bahwa kita memiliki penolong di hari yang sulit tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 614) dari sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Membaca
doa ini setelah adzan adalah amalan sunnah yang sangat ditekankan. Ini
menunjukkan bahwa ibadah kita tidak hanya fokus pada diri sendiri
(salat), tetapi juga mendoakan kebaikan bagi Rasulullah ﷺ yang telah
menjadi perantara hidayah bagi kita. Maqamam Mahmuda
adalah kedudukan di mana seluruh makhluk (manusia dan jin) akan memuji
Nabi Muhammad ﷺ karena syafaatnya. Mengamalkan doa ini adalah cara
efektif untuk memastikan kita termasuk dalam golongan umat yang
beruntung tersebut.
Doa #076: Doa Ketika Memohon Kemudahan Urusan dalam Perjalanan (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Setiap
perjalanan, baik dekat maupun jauh, mengandung potensi kesulitan dan
rintangan. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa memohon kemudahan
dan perlindungan kepada Allah Al-Lathiif (Yang Maha Lembut) dan Al-Haafizh
(Yang Maha Memelihara). Doa ini berfungsi sebagai permohonan tulus agar
Allah melancarkan urusan kita selama di perjalanan, menghilangkan rasa
takut atau cemas, dan memastikan tujuan kita tercapai dengan selamat dan
membawa keberkahan.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, bahwa
Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk membaca doa ini saat bepergian:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ،
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ
الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
antash-shaahibu fis-safari, wal-khaliifatu fil-ahli. Allaahumma innii
a'uudzu bika min wa'tsaa'is-safari, wa ka'aabatil-manzhari, wa
suu'il-munqalabi fil-maali wal-ahli.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, Engkaulah pendamping dalam perjalanan, dan penjaga bagi keluarga
(yang ditinggalkan). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan
perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, dan tempat kembali (hasil
akhir) yang buruk pada harta dan keluarga."
(Doa
ini adalah bagian dari doa safar yang lebih panjang, namun sering
dibaca tersendiri karena maknanya yang mencakup perlindungan
komprehensif).
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kemudahan Urusan dalam Perjalanan
Mengamalkan doa ini saat bepergian memberikan manfaat keselamatan dan ketenangan:
- Perlindungan Komprehensif: Manfaat utama adalah perlindungan dari segala aspek buruk perjalanan, termasuk kelelahan fisik, kesedihan, dan kerugian harta.
- Menjamin Keamanan Keluarga: Doa ini juga memohon agar keluarga dan harta yang ditinggalkan di rumah tetap aman dalam penjagaan Allah.
- Meningkatkan Rasa Tawakal: Pengakuan bahwa Allah adalah satu-satunya pendamping sejati di perjalanan menumbuhkan rasa tawakal yang mendalam.
- Menghilangkan Rasa Cemas: Membaca doa ini menenangkan hati yang mungkin merasa cemas meninggalkan rumah atau menghadapi tantangan di perjalanan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1348) sebagai bagian dari doa safar yang lebih panjang, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini mengajarkan bahwa dalam setiap perjalanan, kita tidak pernah
sendirian. Allah senantiasa mengawasi dan menjaga hamba-Nya yang
bertawakal. Frasa "tempat kembali yang buruk" mencakup segala hasil
negatif dari perjalanan, seperti kecelakaan atau kerugian bisnis.
Mengamalkan doa ini adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk memastikan
perjalanan kita, baik untuk urusan dunia maupun akhirat, berakhir dengan
husnul muntalaq (tempat kembali yang baik).
Doa #077: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Penyakit Berbahaya dan Kronis
Kata Pendahuluan
Kesehatan
adalah nikmat terbesar dari Allah SWT yang seringkali kita lalaikan.
Dalam menghadapi ancaman penyakit berbahaya atau kronis, baik yang
sedang mewabah maupun yang bersifat pribadi, umat Muslim diajarkan untuk
tidak hanya berusaha secara medis (ikhtiar), tetapi juga memohon perlindungan secara spiritual melalui doa. Doa adalah senjata mukmin dan bentuk kepasrahan diri kepada Asy-Syafii
(Yang Maha Menyembuhkan). Doa ini bertujuan untuk memohon kesehatan
yang optimal, dijauhkan dari segala macam penyakit yang sulit diobati,
dan meminta kesembuhan yang sempurna jika telah ditimpa sakit.
Kalimat Doa
Terdapat
beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk memohon
perlindungan dari penyakit, salah satu yang paling komprehensif adalah
doa berikut:
Teks Arab:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِن سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ، وَالْجُنُونِ، وَالْجُذَامِ، وَمِن سَيِّئِ الْأَسْقَامِ
Transliterasi Latin:
Allāhumma innī a‘ūdzubika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa min sayyi’il asqām.
Allāhumma innī a‘ūdzubika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa min sayyi’il asqām.
Arti:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang (kulit), kegilaan, kusta, dan dari penyakit-penyakit yang buruk/kronis."
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang (kulit), kegilaan, kusta, dan dari penyakit-penyakit yang buruk/kronis."
Keterangan dan Sumber
Doa
ini secara spesifik menyebutkan beberapa penyakit yang pada zaman Nabi
SAW dianggap sangat parah, menular, atau memalukan (seperti kusta dan
kegilaan), dan diakhiri dengan permohonan perlindungan dari
"penyakit-penyakit yang buruk" secara umum, yang mencakup penyakit
kronis dan berbahaya di zaman modern ini.
- Sumber: Hadis sahih riwayat Imam Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ahmad, dari Anas bin Malik RA.
- Waktu Pengamalan: Doa ini baik dibaca setiap hari, terutama pada pagi dan petang hari (doa Ma'tsurat), atau kapan saja merasa khawatir akan kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Penjelasan Singkat
Doa ini memiliki makna perlindungan yang universal:
- Perlindungan Spesifik: Penyebutan barash (belang), junun (gila), dan judzam (kusta) menunjukkan betapa seriusnya penyakit-penyakit tersebut, yang merusak fisik dan mental.
- Perlindungan Umum: Frasa wa min sayyi’il asqām (dan dari penyakit-penyakit yang buruk/kronis) mencakup semua penyakit modern yang mematikan dan sulit disembuhkan, seperti kanker, penyakit jantung kronis, gagal ginjal, dan pandemi yang sedang berlangsung.
- Ketawakkalan: Membaca doa ini mengingatkan kita bahwa meskipun sains dan kedokteran terus berkembang, kesembuhan dan perlindungan hakiki datangnya hanya dari Allah SWT. Ia adalah bentuk tawakal setelah melakukan usaha menjaga kesehatan.
Doa #078: Doa Ketika Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Mencari
rezeki yang halal adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Rezeki bukan
hanya tentang materi atau harta, tetapi juga kesehatan, keluarga yang
baik, dan ilmu yang bermanfaat. Islam mengajarkan sebuah doa yang
komprehensif, memohon agar rezeki yang didapat bukan hanya banyak,
tetapi juga halal (thayyiban),
berkah, dan mudah diperoleh. Doa ini berfungsi sebagai penguat tawakal,
pengingat akan pentingnya menjauhi yang haram, dan permohonan kecukupan
dari Allah Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki).
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, terutama di pagi
hari, untuk memohon rezeki yang baik dan halal, diriwayatkan oleh Imam
Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal), dan amalan yang diterima."
(Doa lain yang lebih spesifik untuk kemudahan rezeki):
اَللّٰهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allaahummak-finii bi-halaalika 'an haraamika wa aghninii bi-fadh-lika 'amman siwaaka.
"Ya
Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal (hingga aku
terhindar) dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu (hingga
aku tidak meminta) kepada selain-Mu."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Rezeki yang Baik dan Berkah
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam kehidupan ekonomi dan spiritual:
- Fokus pada Kualitas Rezeki (Tayyiban): Manfaat utama adalah menjaga fokus pada rezeki yang baik (halal dan bermanfaat), bukan sekadar banyak secara kuantitas.
- Keseimbangan Dunia dan Akhirat: Doa ini menggabungkan permohonan kebutuhan spiritual (ilmu bermanfaat, amalan diterima) dan material (rezeki halal), mengajarkan hidup yang seimbang.
- Menumbuhkan Sikap Mandiri dan Qana'ah: Memohon kecukupan (al-ghina) juga berarti memohon kekayaan hati (qana'ah/merasa cukup), menghilangkan sifat tamak.
- Rezeki yang Mendatangkan Kebaikan: Rezeki yang diberkahi akan membawa kebaikan dalam keluarga, ibadah, dan kehidupan sosial.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan dalam Shahih Ibnu Majah (no. 925) dan dinilai shahih. Doa kedua diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 3563) dan dinilai hasan gharib.
Penjelasan Singkat:
Islam memandang rezeki sebagai ujian. Doa ini mengajarkan kita untuk tidak hanya meminta harta, tetapi meminta hidayah
untuk menggunakan harta tersebut di jalan yang benar. Kekayaan yang
tidak disertai petunjuk bisa menjadi fitnah dan menjerumuskan pada dosa.
Oleh karena itu, memohon rezeki yang baik dan berkah adalah bentuk
ikhtiar spiritual yang sangat penting bagi setiap Muslim.
Doa #079: Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Kata Pendahuluan
Wudhu
adalah syarat sah salat dan merupakan salah satu cara terbaik untuk
mensucikan diri, baik secara fisik maupun spiritual. Rasulullah ﷺ
menyebutkan bahwa wudhu dapat menghapus dosa-dosa kecil. Memulai wudhu
dengan mengingat Allah adalah adab yang sangat penting. Doa ini
berfungsi sebagai bentuk pernyataan niat yang tulus, permohonan
keberkahan dalam proses bersuci, dan cara untuk mengusir setan yang
senantiasa berusaha mengganggu ibadah kita sejak awal.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang diucapkan ketika hendak memulai wudhu,
diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
بِسْمِ اللّٰهِ
Transliterasi Latin:
Bismillaah.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dengan menyebut nama Allah."
(Jika ingin melengkapi dengan doa yang lebih panjang, seperti yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani):
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillaahir-rahmanir-rahiim.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Hendak Memulai Wudhu
Mengamalkan doa ini saat memulai wudhu memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
- Wudhu Menjadi Sempurna: Manfaat utama adalah menjadikan wudhu sah dan sempurna, karena Bismillaah adalah bagian penting dari adab berwudhu.
- Menghapus Dosa: Wudhu yang sempurna dengan doa di awal dan di akhir dijanjikan dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu.
- Benteng dari Setan: Membaca Bismillaah mengusir setan dari mengganggu niat dan pelaksanaan wudhu.
- Memperoleh Keberkahan: Memulai ibadah dengan menyebut nama Allah akan mendatangkan keberkahan pada setiap tetes air yang digunakan untuk bersuci.
Keterangan dan Sumber
Lafaz Bismillaah
diriwayatkan dalam banyak hadis, dan hukum membacanya dalam wudhu
adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) menurut mayoritas ulama,
bahkan wajib menurut sebagian mazhab.
Penjelasan Singkat:
Wudhu adalah ritual penyucian yang mengajarkan kebersihan fisik dan niat yang tulus. Memulai dengan Bismillaah
adalah pengakuan bahwa kita bersuci untuk Allah semata. Doa ini adalah
cara untuk memastikan kita tidak hanya bersih secara fisik, tetapi juga
suci secara rohani sebelum menghadap Sang Pencipta dalam salat.
Doa #080: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Sikap Pengecut dan Kikir
Kata Pendahuluan
Keberanian
(syaja'ah) dan kedermawanan (sakha') adalah dua akhlak mulia yang
sangat ditekankan dalam Islam. Sebaliknya, sikap pengecut (penakut) dan
kikir (pelit) adalah sifat-sifat tercela yang dapat menghalangi
seseorang dari berbuat kebaikan, berjuang di jalan Allah (jihad), dan
menjalankan kewajiban sosial (sedekah). Rasulullah ﷺ sering memohon
perlindungan dari kedua sifat buruk ini. Doa ini berfungsi sebagai
bentuk permohonan tulus kepada Allah agar diberikan hati yang berani,
tangan yang dermawan, dan dijauhkan dari sifat-sifat yang merendahkan
martabat manusia di dunia dan akhirat.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ di setiap pagi
dan petang, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan, wa a'uudzu bika minal 'ajzi
wal kasal, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'uudzu bika min
ghalabatid daini wa qahrir rijaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan
kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku
berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung
kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan orang."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Sikap Pengecut dan Kikir
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar dalam memperbaiki karakter dan akhlak:
- Menumbuhkan Keberanian dan Kedermawanan: Manfaat utama adalah memohon agar digantikan sifat pengecut dan kikir dengan keberanian dan kedermawanan yang diridai Allah.
- Menjauhkan dari Sifat Tercela: Doa ini membantu memerangi sifat-sifat negatif yang dapat menghalangi ibadah dan interaksi sosial yang baik.
- Memperoleh Kekuatan Karakter: Memohon perlindungan dari kelemahan fisik dan mental ('ajz dan kasal), menjadikan pribadi lebih tangguh.
- Menjaga Harga Diri: Melindungi diri dari kehinaan akibat lilitan hutang atau menjadi korban penindasan orang lain.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6369) dan Shahih Muslim (no. 2706) dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah
ﷺ sangat sering membaca doa ini karena sifat-sifat buruk yang
disebutkan di dalamnya adalah pangkal dari banyak dosa dan kelemahan
umat. Sikap pengecut dapat membuat seseorang takut mengatakan kebenaran
atau membela yang hak, sementara kikir dapat menghalangi sedekah dan
zakat. Doa ini mengajarkan kita untuk menjadi Muslim yang seimbang: kuat
secara fisik dan mental, berani dalam kebenaran, dan dermawan dalam
harta.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar