Ragam Doa

 

Doa #038: Doa Ketika Kesulitan atau Merasa Tertekan (Doa Nabi Yunus)
Kata Pendahuluan
Kehidupan dunia seringkali menghadirkan kesulitan, tekanan jiwa, kesedihan mendalam, atau rasa terpojok yang seolah tanpa jalan keluar. Dalam momen krisis spiritual dan emosional, Islam mengajarkan sebuah doa agung yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS ketika berada dalam tiga kegelapan: kegelapan malam, kegelapan lautan, dan kegelapan perut ikan paus. Doa ini berfungsi sebagai bentuk istighatsah (memohon pertolongan darurat) kepada Allah, pengakuan dosa, dan penegasan tauhid. Keajaiban doa ini adalah janji Allah untuk mengangkat kesulitan orang yang membacanya.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa Nabi Yunus AS yang mustajab untuk menghilangkan kesedihan dan kesulitan, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 87:
Bahasa Arab:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Transliterasi Latin:
Laa ilaaha illaa Anta, subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Kesulitan
Doa ini memiliki manfaat luar biasa untuk meringankan beban mental dan spiritual:
  1. Solusi Kesusahan dan Kesusahan: Manfaat utama yang disebutkan dalam hadis adalah bahwa tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa dengan doa ini melainkan Allah akan mengabulkan permohonannya dan menghilangkan kesulitannya.
  2. Pengakuan Tauhid Murni: Kalimat Laa ilaaha illaa Anta adalah pernyataan tauhid yang paling agung, yang menjadi kunci pembuka pintu rahmat Allah.
  3. Memperoleh Ampunan Dosa: Pengakuan innii kuntu minazh-zhaalimiin adalah bentuk kerendahan hati dan taubat yang tulus, mengakui kesalahan diri sendiri di hadapan Allah.
  4. Mendapat Ketenangan Jiwa: Fokus pada keagungan Allah dan pengakuan dosa akan meredakan kepanikan dan memberikan ketenangan di tengah badai masalah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Anbiya: 87). Keutamaannya yang dapat menghilangkan kesusahan diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 3505) dan dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Doa ini adalah contoh sempurna dari adab berdoa dalam krisis: dimulai dengan penegasan keesaan Allah, diikuti dengan pensucian (tasbih) Allah dari segala kekurangan, dan diakhiri dengan pengakuan jujur atas kesalahan diri sendiri. Tidak ada permintaan spesifik yang disebutkan dalam doa ini (Nabi Yunus tidak meminta dikeluarkan dari perut ikan), namun Allah secara otomatis menolongnya.
Ini mengajarkan kita bahwa terkadang, yang paling dibutuhkan dalam doa bukanlah daftar permintaan, melainkan pengakuan tulus akan status kita sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

Doa #039: Doa Memohon Kemudahan Urusan dalam Perjalanan (Doa Safar)
Kata Pendahuluan
Bepergian (safar) dalam Islam adalah momen yang istimewa. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa safar adalah bagian dari azab (kesulitan), karena membuat seseorang jauh dari keluarga, lelah, dan rentan. Oleh karena itu, doa orang yang sedang bepergian adalah salah satu doa yang mustajab. Doa ini, yang merupakan permohonan komprehensif untuk keselamatan, kebaikan, dan kemudahan dalam perjalanan, berfungsi sebagai pengingat bahwa tujuan akhir dari setiap perjalanan dunia adalah perjalanan menuju akhirat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa safar (perjalanan jauh) yang dibaca setelah takbir tiga kali saat kendaraan mulai bergerak:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُ أَكْبَرُ اَللّٰهُ أَكْبَرُ اَللّٰهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Transliterasi Latin:
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun. Allaahumma innaa nas'aluka fii safarinaa haadzal-birra wat-taqwaa, wa minal-'amali maa tardhaa. Allaahumma hawwin 'alainaa safaranaa haadzaa wathwi 'annaa bu'dahu. Allaahumma antash-shaahibu fis-safari, wal-khaliifatu fil-ahli. Allaahumma innii a'uudzu bika min wa'tsaa'is-safari, wa ka'aabatil-manzhari, wa suu'il-munqalabi fil-maali wal-ahli.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan kami ini kebaikan dan ketakwaan, serta amalan yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendamping dalam perjalanan, dan penjaga bagi keluarga (yang ditinggalkan). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, dan tempat kembali yang buruk pada harta dan keluarga."
Manfaat Mengamalkan Doa Safar
Doa yang panjang ini adalah zikir safar yang paling utama:
  1. Keselamatan Dunia Akhirat: Manfaat utama adalah permohonan keselamatan komprehensif, baik fisik dari kecelakaan, maupun spiritual dari maksiat di perjalanan.
  2. Memperoleh Kebaikan dan Ketakwaan: Doa ini memastikan perjalanan kita diniatkan untuk hal baik (birr) dan diisi dengan ketakwaan (taqwa).
  3. Kemudahan dan Keberkahan Perjalanan: Memohon agar jarak tempuh terasa dekat dan perjalanan terasa ringan, serta keluarga yang ditinggalkan aman dalam penjagaan Allah.
  4. Benteng dari Kesedihan dan Kerugian: Perlindungan spesifik dari kesedihan mendalam, pemandangan buruk, atau kerugian harta saat kembali.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1348) dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Doa ini dibaca setelah takbir tiga kali saat kendaraan mulai bergerak. Ketika kembali dari safar, disunnahkan untuk membaca doa yang sama dengan penambahan kalimat: Aayibuuna taa'ibuuna 'aabiduuna lirabbinaa haamiduun ("Kami kembali dalam keadaan bertaubat, beribadah, dan memuji Tuhan kami").
Doa safar ini mengajarkan pentingnya persiapan mental dan spiritual sebelum memulai perjalanan jauh, memastikan setiap safar kita bernilai ibadah dan penuh dalam penjagaan Allah SWT.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 40 (Doa Saat Marah) dan Doa Nomor 41 (Doa Saat Bercermin atau Melihat Pakaian Baru), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa-doa ini akan membantu menenangkan hati dan mengingatkan pada pentingnya akhlak yang baik dalam ajaran Islam.

Doa #040: Doa untuk Ketenangan Hati
Kata Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi situasi yang memicu emosi. Islam mengajarkan pentingnya menjaga ketenangan hati dan mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Doa ini adalah salah satu cara untuk memohon kepada Allah agar diberikan ketenangan dan dijauhkan dari bisikan yang menyesatkan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dapat diucapkan ketika memohon ketenangan hati:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan, wa a'uudzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'uudzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (menghadapi) kesusahan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan orang."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketenangan Hati
Mengamalkan doa ini secara rutin dapat memberikan ketenangan batin:
  1. Menenangkan Hati: Memohon perlindungan kepada Allah dari kesusahan dan kesedihan dapat membantu menenangkan hati.
  2. Menghilangkan Kelemahan dan Kemalasan: Doa ini memohon kekuatan agar dijauhkan dari sifat lemah dan malas.
  3. Memohon Perlindungan dari Sifat Buruk: Berlindung dari sifat pengecut dan kikir membantu menumbuhkan keberanian dan kedermawanan.
  4. Memohon Kemudahan dalam Urusan Dunia: Doa ini juga memohon perlindungan dari lilitan hutang dan penindasan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6369) dan Sunan Abu Dawud (no. 1555).
Penjelasan Singkat:
Doa ini mencakup permohonan perlindungan dari berbagai bentuk kesulitan dan sifat negatif yang dapat mengganggu ketenangan hati dan kehidupan. Dengan mengamalkan doa ini, seorang Muslim menyerahkan segala urusannya kepada Allah dan memohon kekuatan serta perlindungan-Nya dalam menghadapi cobaan.

Doa #041: Doa Memohon Akhlak yang Baik
Kata Pendahuluan
Islam sangat menekankan pentingnya akhlak yang mulia. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa sesungguhnya beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik. Penampilan fisik yang menarik adalah anugerah dari Allah, tetapi akhlak yang baik adalah cerminan keimanan seseorang dan menjadi timbangan yang berat di sisi Allah kelak. Doa ini adalah permohonan kepada Allah agar keindahan rupa dibarengi dengan keindahan akhlak.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dapat diucapkan ketika memohon perbaikan akhlak:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِيْ
Transliterasi Latin:
Allaahumma kamaa hassanta khalqii fa hassin khuluqii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku, maka perindahlah pula akhlakku."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Akhlak yang Baik
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Memohon Perbaikan Akhlak: Manfaat utama adalah memohon kepada Allah untuk memperbaiki dan memperindah akhlak.
  2. Menyadari Karunia Allah: Mengingatkan bahwa keindahan fisik adalah karunia dari Allah.
  3. Fokus pada Akhlak: Doa ini mengarahkan fokus pada pentingnya akhlak yang baik di samping penampilan fisik.
  4. Mendekatkan Diri kepada Allah: Dengan memohon perbaikan akhlak, seseorang berusaha untuk menjadi hamba yang lebih baik di mata Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah (no. 3890) dan Ibnu Hibban dalam Shahih-nya (no. 5566). Hadis ini dinilai shahih oleh beberapa ulama.
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan keseimbangan dalam hidup seorang Muslim. Merawat diri dan menjaga penampilan adalah dianjurkan dalam Islam, tetapi prioritas utama tetaplah akhlak yang baik. Doa ini menjadi pengingat harian akan pentingnya terus berusaha memperbaiki diri, baik secara lahir maupun batin.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 42 (Doa Ketika Menghadapi Orang Marah atau Zalim) dan Doa Nomor 43 (Doa Memohon Ampunan Dosa Besar dan Kecil), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #042: Doa Ketika Menghadapi Orang Marah atau Zalim
Kata Pendahuluan
Dalam interaksi sosial, kita mungkin menghadapi situasi di mana seseorang marah besar kepada kita, atau kita berhadapan dengan orang yang berbuat zalim (aniaya). Menghadapi kemarahan orang lain bisa jadi menegangkan dan berpotensi menimbulkan konflik. Islam mengajarkan sebuah doa yang fokusnya bukan membalas amarah, tetapi memohon perlindungan kepada Allah yang Maha Kuasa dan menenangkan hati. Doa ini berfungsi sebagai benteng diri dari keburukan orang lain dan cara untuk mengembalikan urusan kepada Allah, Sang Pemilik Kekuatan dan Keagungan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dapat dibaca ketika menghadapi orang yang marah atau zalim, diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ كُنْ لِيْ جَارًا مِّنْ فُلَانِ بْنِ فُلَانٍ وَّأَحْزَابِهِ مِنْ خَلَائِقِكَ أَنْ يَّفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِّنْهُمْ أَوْ أَنْ يَّطْغَى عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا إِلٰهَ غَيْرُكَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma rabbas-samaawaatis-sab'i wa rabbal-'arsyil-'azhiim, kun lii jaaram min fulaanin ibni fulaanin wa ahzaabihii min khalaa'iqika an yafrutha 'alayya ahadun minhum aw an yathghaa, 'azza jaaruka wa jalla tsanaa'uka wa laa ilaaha ghairuk.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan Tuhan Arasy yang agung, jadilah Engkau pelindung bagiku dari si fulan bin fulan (sebutkan nama orangnya) dan kelompoknya dari makhluk-makhluk-Mu, dari kemungkinan salah seorang dari mereka menyakitiku atau melampaui batas atasku. Maha kuat perlindungan-Mu, Maha Agung pujian-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau."
Manfaat Mengamalkan Doa Menghadapi Orang Marah/Zalim
Mengamalkan doa ini dalam situasi konflik memiliki manfaat spiritual dan praktis:
  1. Perlindungan dari Kezaliman: Manfaat utama adalah permohonan perlindungan spesifik dari bahaya, amarah, atau tindakan melampaui batas dari orang tertentu.
  2. Menenangkan Hati dan Keberanian: Mengembalikan fokus pada Allah Yang Maha Kuasa akan menumbuhkan ketenangan hati dan keberanian saat menghadapi orang yang agresif.
  3. Mengembalikan Urusan kepada Allah: Doa ini mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi berserah diri pada penjagaan Allah Yang Maha Kuat.
  4. Menghindari Konflik: Dengan memohon perlindungan Allah, kita berharap konflik mereda dan terhindar dari perdebatan yang tidak bermanfaat.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dalam 'Amal Al-Yawm wa Al-Laylah (no. 509). Hadis ini dinilai sahih.
Penjelasan Singkat:
Dalam doa ini, kita menyebut nama spesifik orang yang kita hadapi ("fulan bin fulan") untuk permohonan yang lebih terfokus. Doa ini adalah manifestasi dari tawakal dan keyakinan akan sifat Allah Al-Haafizh (Maha Pemelihara) dan Al-Wali (Maha Melindungi). Ia adalah cara Islami untuk menetralisir situasi sulit dengan kekuatan spiritual, bukan dengan adu fisik atau emosi yang sia-sia.

Doa #043: Doa Memohon Ampunan Dosa Besar dan Kecil
Kata Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang tidak luput dari dosa. Setiap hari kita melakukan kesalahan, baik yang disadari maupun tidak, baik dosa kecil (seperti ghibah atau pandangan mata terlarang) maupun dosa besar. Memohon ampunan (istighfar) adalah kebutuhan primer seorang Muslim, karena dosa dapat menjadi penghalang terkabulnya doa dan menyebabkan kegelisahan hati. Doa ini, yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, adalah permohonan ampunan yang sangat komprehensif, mencakup segala jenis dosa yang mungkin kita lakukan, baik yang terlihat maupun tersembunyi.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon ampunan yang dibaca, terutama dianjurkan setelah salat atau di waktu sahur, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ كُلَّهُ، دِقَّهُ وَجِلَّهُ، وَأَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، وَعَلَانِيَتَهُ وَسِرَّهُ
Transliterasi Latin:
Allaahummaghfir lii dzanbii kullahu, diqqahu wa jillahu, wa awwalahu wa aakhirahu, wa 'alaaniyatahu wa sirrahu.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, ampunilah dosaku semuanya, yang kecil maupun yang besar, yang awal maupun yang akhir, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Ampunan Dosa
Doa yang ringkas namun padat makna ini memiliki manfaat ukhrawi yang besar:
  1. Pembersihan Dosa Total: Manfaat utama adalah permohonan ampunan yang mencakup semua spektrum dosa, memastikan tidak ada dosa yang terlewat dari permohonan maghfirah Allah.
  2. Ketenangan Hati: Mengakui dosa dan memohon ampunan secara rutin akan membersihkan hati dari noda spiritual, mendatangkan ketenangan dan kedamaian batin.
  3. Memperbaiki Hubungan dengan Allah: Istighfar adalah cara terbaik untuk bertaubat dan kembali mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Pengampun (Al-Ghafuur).
  4. Penyebab Terkabulnya Doa: Hati yang bersih dari dosa lebih mudah untuk dikabulkan doanya oleh Allah SWT.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 483), sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ di antara doa-doa dalam rukuk atau sujudnya.
Penjelasan Singkat:
Penggunaan kata-kata yang berpasangan seperti "kecil dan besar", "awal dan akhir", "terang-terangan dan tersembunyi" menunjukkan betapa sempurna permohonan ampunan yang diajarkan Nabi. Ia adalah pengakuan jujur seorang hamba yang sadar akan kelemahannya.
Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca secara rutin, terutama setelah salat, di waktu sahur, atau saat sujud dalam salat sunah. Ia adalah nutrisi harian bagi jiwa yang ingin senantiasa bersih di hadapan Allah SWT.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 44 (Doa Ketika Memakai Pakaian Baru) dan Doa Nomor 45 (Doa Memohon Tambahan Ilmu), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #044: Doa Ketika Memakai Pakaian Baru
Kata Pendahuluan
Memperoleh pakaian baru adalah nikmat yang seringkali membuat kita merasa senang dan ingin tampil lebih baik. Dalam Islam, setiap nikmat harus diiringi dengan rasa syukur kepada Allah SWT. Doa saat memakai pakaian baru mengajarkan kita untuk mengembalikan pujian atas nikmat sandang kepada Sang Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq). Ia juga berfungsi sebagai permohonan agar pakaian tersebut membawa kebaikan dan keberkahan, serta perlindungan dari sifat sombong atau berlebihan dalam penampilan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika mengenakan pakaian yang baru dibeli atau dijahit, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ كَسَانِيْ هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّيْ وَلَا قُوَّةٍ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii kasaanii haadzaats-tsauba wa razaqaniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala puji bagi Allah yang telah memakaikan kepadaku pakaian ini dan memberikan rezeki pakaian ini kepadaku tanpa daya dan kekuatanku."
(Jika pakaian baru tersebut adalah pakaian yang bagus, ada doa lain yang diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri):
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيْهِ، أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا صُنِعَ لَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ
Allaahumma lakal-hamdu Anta kasawtaniih, as'aluka khairahu wa khaira maa shuni'a lahu, wa a'uudzu bika min syarrihi wa syarri maa shuni'a lahu.
"Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkaulah yang memakaikannya kepadaku. Aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuan dibuatnya, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuan dibuatnya."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memakai Pakaian Baru
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat etis dan spiritual:
  1. Menumbuhkan Rasa Syukur: Manfaat utama adalah penegasan rasa syukur bahwa pakaian baru adalah rezeki dari Allah, bukan hasil jerih payah kita semata.
  2. Menghindari Sifat Sombong dan Riya: Mengingat Allah saat berpakaian baru membantu mencegah perasaan bangga diri, sombong, atau pamer di hadapan orang lain.
  3. Permohonan Kebaikan Pakaian: Doa ini memohon agar pakaian tersebut digunakan untuk tujuan yang baik (menutup aurat, beribadah), dan terhindar dari tujuan buruk (maksiat atau pamer).
  4. Menjaga Niat: Menyelaraskan niat memakai pakaian baru, yaitu untuk beribadah dan menjaga kehormatan diri, bukan untuk tujuan duniawi semata.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan oleh At-Tirmidzi (no. 3448) dan Abu Dawud (no. 4023), dinilai hasan. Doa kedua diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 4020) dan At-Tirmidzi (no. 1767), juga dinilai shahih/hasan.
Penjelasan Singkat:
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berpakaian rapi dan bersih, terutama saat salat atau bertemu orang banyak. Namun, kerapian ini harus dibarengi dengan kerendahan hati. Doa ini adalah penyeimbang antara penampilan fisik yang baik dan akhlak batiniah yang bersyukur dan tawadhu. Ia mengingatkan kita bahwa pakaian hanyalah penutup fisik, sedangkan pakaian takwa (libasut taqwa) adalah pakaian terbaik di sisi Allah.

Doa #045: Doa Memohon Tambahan Ilmu yang Bermanfaat
Kata Pendahuluan
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Perintah pertama yang diturunkan adalah Iqra (Bacalah). Ilmu adalah cahaya yang menerangi jalan kehidupan, membedakan yang haq dan batil, dan merupakan salah satu jalan utama menuju surga. Rasulullah ﷺ, meskipun telah menjadi manusia paling berilmu, senantiasa diperintahkan Allah untuk memohon tambahan ilmu. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pengakuan akan keterbatasan ilmu manusia di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui (Al-'Alim) dan permohonan agar ilmu yang didapat adalah ilmu yang bermanfaat ('ilman naafi'an), bukan ilmu yang sia-sia.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diajarkan dalam Al-Qur'an Surat Thaha ayat 114, yang dianjurkan dibaca setiap saat, terutama saat belajar:
Bahasa Arab:
رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Transliterasi Latin:
Rabbi zidnii 'ilmaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
(Juga doa yang sering dibaca di pagi hari setelah Subuh, diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah):
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allaahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amalan yang diterima."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Tambahan Ilmu
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat besar bagi para penuntut ilmu:
  1. Mendapat Ilmu yang Berkah dan Bermanfaat: Manfaat utama adalah memastikan ilmu yang diperoleh membawa kebaikan di dunia dan akhirat (naafi'an), bukan sekadar pengetahuan duniawi tanpa keberkahan.
  2. Mengikuti Perintah Allah: Menjalankan perintah langsung dari Al-Qur'an dan sunnah Nabi untuk terus menuntut ilmu sepanjang hayat.
  3. Memperoleh Derajat Tinggi: Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang yang
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 46 (Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat) dan Doa Nomor 47 (Doa Memohon Kemudahan Menghafal Al-Qur'an/Ilmu), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #046: Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Kata Pendahuluan
Sebagaimana kita memohon ilmu yang bermanfaat ('ilman naafi'an), kita juga diajarkan untuk secara spesifik memohon perlindungan dari ilmu yang tidak berguna. Di zaman banjir informasi seperti sekarang, banyak sekali pengetahuan yang didapat, namun tidak jarang hanya menambah kesesatan, kesombongan, atau kelalaian dari Allah. Ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak diamalkan, atau ilmu yang menjauhkan seseorang dari Sang Pencipta. Doa ini adalah filter spiritual yang menjaga hati dan pikiran kita dari pengetahuan yang sia-sia di mata syariat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, terutama setelah salat Subuh atau saat memulai kajian, diriwayatkan oleh Imam Muslim dan An-Nasa'i:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'ilmin laa yanfa'u, wa min qalbim laa yakhsya'u, wa min nafsin laa tasyba'u, wa min da'watin laa yustajaabu lahaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk (takut kepada-Mu), dari jiwa yang tidak pernah kenyang (puas), dan dari doa yang tidak dikabulkan."
Manfaat Mengamalkan Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Filter Pengetahuan: Manfaat utama adalah menjaga diri dari pengetahuan yang sia-sia, yang tidak membawa kebaikan dunia maupun akhirat.
  2. Menjaga Kekhusyukan Hati: Doa ini menghubungkan ilmu dengan kondisi hati. Ilmu sejati harus menghasilkan hati yang khusyuk dan takut kepada Allah.
  3. Mengendalikan Hawa Nafsu: Permohonan perlindungan dari jiwa yang tidak pernah puas (laa tasyba'u) membantu melawan sifat tamak dan serakah (konsumerisme).
  4. Memastikan Kualitas Doa: Memohon agar doa kita dikabulkan adalah bentuk harapan dan keyakinan akan sifat Allah Al-Mujib (Maha Mengabulkan).
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 2722) dan Sunan An-Nasa'i (no. 5536) dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah ﷺ sering membaca doa komprehensif ini karena empat hal yang disebutkan di dalamnya adalah pangkal dari banyak keburukan. Ilmu yang tidak bermanfaat (ilmu sihir, ilmu yang digunakan untuk menipu, atau ilmu duniawi yang melalaikan ibadah) adalah musuh bagi hati yang khusyuk. Hati yang tidak khusyuk menyebabkan jiwa tidak pernah puas, dan semua ini berujung pada doa yang tidak terkabul karena tertutup oleh dosa dan kelalaian.
Membaca doa ini adalah cara efektif untuk menjaga integritas iman seorang Muslim di tengah godaan dunia yang fana.

Doa #047: Doa Memohon Kemudahan Menghafal Al-Qur'an/Ilmu
Kata Pendahuluan
Menghafal Al-Qur'an atau ilmu agama adalah amalan yang sangat mulia, namun seringkali terasa sulit dan membutuhkan perjuangan ekstra. Daya ingat manusia terbatas dan mudah lupa. Islam mengajarkan sebuah doa khusus yang dapat membantu menguatkan hafalan dan memudahkan proses belajar, sebuah permohonan agar Allah, Yang Maha Mengetahui segalanya, membuka pintu pemahaman kita. Doa ini berfungsi sebagai bentuk tawakal dan ikhtiar spiritual dalam menuntut ilmu.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, yang diajarkan oleh Ali bin Abi Thalib RA, untuk memohon kemudahan menghafal dan tidak mudah lupa:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ ارْحَمْنِيْ بِتَرْكِ مَعَاصِيْكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِيْ، وَارْحَمْنِيْ مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِيْنِيْ، وَارْزُقْنِيْ حُسْنَ النَّظَرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّيْ، اَللّٰهُمَّ بَدِيْعَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِيْ لَا تُرَامُ، أَسْأَلُكَ يَا اَللّٰهُ يَا رَحْمٰنُ بِجَلَالِكَ وَنُوْرِ وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِيْ حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِيْ، وَارْزُقْنِيْ أَنْ أَتْلُوْهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِيْ يُرْضِيْكَ عَنِّيْ، اَللّٰهُمَّ بَدِيْعَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ... (lanjutkan hingga akhir doa yang panjang ini)
(Versi yang lebih ringkas dan umum diamalkan saat belajar atau ujian):
اَللّٰهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا
Transliterasi Latin (Versi Ringkas):
Allaahumma laa sahla illaa maa ja'altahu sahlan, wa Anta taj'alul-hazna idzaa syi'ta sahlan.
Terjemahan Bahasa Indonesia (Versi Ringkas):
"Ya Allah, tidak ada yang mudah kecuali apa yang Engkau mudahkan, dan Engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki, menjadi mudah."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kemudahan Menghafal
Doa ini, terutama versi ringkasnya, sangat bermanfaat bagi para pelajar:
  1. Kemudahan dalam Belajar dan Menghafal: Manfaat utama adalah memohon agar kesulitan dalam memahami atau menghafal ilmu dipermudah oleh Allah.
  2. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi: Doa ini membantu menenangkan pikiran dan menghilangkan kecemasan
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 46 (Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat) dan Doa Nomor 47 (Doa Ketika Mendengar Kabar Baik), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #046: Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Kata Pendahuluan
Ilmu adalah cahaya, tetapi tidak semua pengetahuan mendatangkan manfaat di sisi Allah SWT. Ada jenis ilmu yang justru menjadi beban bagi pemiliknya di akhirat kelak, atau ilmu yang menjauhkan seseorang dari Sang Pencipta. Islam mengajarkan sebuah doa penting yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, memohon perlindungan dari ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyuk, hawa nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan. Doa ini berfungsi sebagai filter spiritual untuk memastikan fokus pencarian ilmu kita tetap lurus pada tujuan akhirat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ untuk memohon perlindungan dari ilmu yang tidak bermanfaat, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Zaid bin Arqam:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'ilmin laa yanfa'u, wa min qalbim laa yakhsya'u, wa min nafsin laa tasyba'u, wa min da'watin laa yustajaabu lahaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak dikabulkan."
Manfaat Mengamalkan Doa Agar Terhindar dari Ilmu yang Tidak Bermanfaat
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spiritual yang krusial:
  1. Fokus pada Ilmu yang Berkah: Manfaat utama adalah menjaga niat agar ilmu yang dicari benar-benar membawa manfaat di dunia dan akhirat.
  2. Menumbuhkan Kekhusyukan Hati: Doa ini mengingatkan pentingnya hati yang tunduk dan khusyuk kepada Allah, bukan hanya pengetahuan di kepala.
  3. Mengendalikan Nafsu Duniawi: Permohonan perlindungan dari jiwa yang tidak puas (laa tasyba'u) membantu melawan konsumerisme dan kerakusan duniawi.
  4. Meningkatkan Kualitas Doa: Permohonan agar doa dikabulkan memotivasi kita untuk memperbaiki adab dan syarat-syarat dalam berdoa.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 2722) dari Zaid bin Arqam radhiyallahu 'anhu.
Penjelasan Singkat:
Ilmu yang tidak bermanfaat bisa berupa ilmu sihir, ilmu dunia yang digunakan untuk maksiat, atau ilmu agama yang hanya menjadi bahan perdebatan tanpa diamalkan. Doa ini adalah filter yang komprehensif, mengaitkan ilmu dengan kondisi hati, jiwa, dan ibadah. Seorang Muslim yang mengamalkan doa ini akan senantiasa berusaha menyeimbangkan antara pengetahuan yang dicari dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari untuk ketaatan kepada Allah SWT.

Doa #047: Doa Ketika Mendengar Kabar Baik
Kata Pendahuluan
Kehidupan manusia bergerak antara musibah dan nikmat. Ketika mendapat kabar baik, seperti kelulusan, kelahiran anak, kesembuhan, atau kesuksesan, respons spontan manusia seringkali adalah euforia sesaat. Islam mengajarkan adab yang lebih mulia, yaitu segera mengembalikan segala pujian dan rasa syukur kepada Allah SWT, Sang Pemberi Nikmat (Al-Mun'im). Doa ini berfungsi sebagai bentuk tahmid (pujian), pengakuan bahwa kebaikan tersebut murni karunia Allah, dan cara untuk mengabadikan nikmat tersebut agar tidak cepat hilang.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika mendengar kabar baik atau mendapat nikmat baru:
Bahasa Arab:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
Transliterasi Latin:
Alhamdulillaahil-ladzii bi-ni'matihii tatimmush-shaalihaat.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan."
(Dan sebagai tambahan sunnah, disunnahkan sujud syukur).
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Mendengar Kabar Baik
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Mengikat Nikmat dengan Syukur: Manfaat utama adalah menjaga nikmat agar tidak cepat lenyap. Allah berfirman: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7).
  2. Menjaga Hati dari Sombong dan Ujub: Mengembalikan pujian kepada Allah mencegah seseorang merasa bahwa keberhasilan tersebut semata-mata karena usahanya sendiri.
  3. Memperkuat Tauhid (Al-Wahhab): Pengakuan bahwa segala kebaikan dan kesempurnaan datangnya dari
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 48 (Doa Ketika Mendengar Kabar Buruk atau Musibah Kecil) dan Doa Nomor 49 (Doa Saat Berangkat Haji atau Umrah), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #048: Doa Ketika Mendengar Kabar Buruk atau Musibah Kecil
Kata Pendahuluan
Kehidupan adalah ujian yang silih berganti antara nikmat dan musibah, kabar baik dan kabar buruk. Ketika musibah menimpa atau mendengar kabar buruk yang mengejutkan (misalnya kerusakan barang, kerugian kecil, atau kemacetan parah), Islam mengajarkan respons spontan yang penuh ketabahan dan penyerahan diri. Doa ini berfungsi sebagai "katup pengaman" emosional, mencegah kepanikan, dan mengembalikan realitas bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini berada dalam kendali Allah SWT. Ini adalah bentuk pengakuan akan takdir yang pahit dengan penuh kesabaran (sabar).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika mendengar atau mengalami musibah kecil/kabar buruk, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummu Salamah (ini adalah kelanjutan dari Doa #11 Inna Lillahi):
Bahasa Arab:
إِنَّا لِلّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اَللّٰهُمَّ أْجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا
Transliterasi Latin:
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Allaahumma'jurnii fii mushiibatii wa akhlif lii khairan minhaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan gantikanlah untukku yang lebih baik daripadanya."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Mendengar Kabar Buruk
Mengamalkan doa ini segera setelah musibah memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Memperoleh Ganti yang Lebih Baik: Manfaat utama yang dijanjikan dalam hadis adalah Allah akan memberikan pahala dan menggantikan musibah tersebut dengan sesuatu yang lebih baik.
  2. Mendapat Ketenangan Hati: Mengucapkan kalimat ini segera menenangkan hati yang terkejut, karena menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Allah.
  3. Benteng dari Keputusasaan: Mencegah seseorang jatuh dalam keputusasaan, stres berlebihan, atau menyalahkan takdir Allah.
  4. Menumbuhkan Kesabaran (Sabar): Doa ini melatih kesabaran spontan, yang merupakan salah satu akhlak mulia yang paling dicintai Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 918) dari Ummu Salamah radhiyallahu 'anha. Ummu Salamah mengamalkan doa ini setelah suaminya, Abu Salamah, wafat. Allah kemudian menggantikannya dengan suami yang lebih baik, yaitu Rasulullah ﷺ.
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan bahwa musibah, sekecil apa pun, adalah takdir Allah yang mengandung hikmah. Respons seorang Muslim yang benar adalah menerima takdir tersebut dengan ridha, mengharapkan pahala atas kesabarannya, dan memohon ganti yang lebih baik. Ini adalah cara Islami untuk mengelola krisis emosional, mengubah kerugian duniawi menjadi keuntungan ukhrawi.

Doa #049: Doa Saat Berangkat Haji atau Umrah
Kata Pendahuluan
Haji dan umrah adalah perjalanan spiritual paling agung dalam kehidupan seorang Muslim, perjalanan menuju Baitullah (Rumah Allah) di Makkah. Ini adalah ibadah fisik dan finansial yang membutuhkan persiapan matang, termasuk persiapan mental dan spiritual. Doa saat memulai perjalanan suci ini berfungsi sebagai bentuk talbiyah niat, permohonan kemudahan perjalanan, dan pengakuan total akan tujuan perjalanan: memenuhi panggilan Allah SWT. Doa ini memfokuskan hati dan pikiran pada tujuan ibadah, menjauhkan dari hal-hal duniawi.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa utama yang diucapkan saat memulai niat ihram di miqat atau saat memulai keberangkatan (ini adalah lafaz Talbiyah):
Bahasa Arab:
لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Transliterasi Latin:
Labbaykallaahumma labbayk, labbayka laa syariika laka labbayk, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, laa syariika lak.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kekuasaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu."
(Dan doa umum safar yang sudah dibahas sebelumnya, dibaca saat kendaraan bergerak menuju bandara/pelabuhan/miqat).
Manfaat Mengamalkan Doa Saat Berangkat Haji/Umrah (Talbiyah)
Mengamalkan talbiyah ini memiliki manfaat spiritual yang sangat besar:
  1. Memenuhi Panggilan Allah (Labbayka): Manfaat utama adalah respons langsung terhadap panggilan Allah untuk beribadah di Baitullah, menjalankan rukun Islam kelima.
  2. Deklarasi Tauhid Murni: Talbiyah adalah deklarasi tauhid yang paling kuat dalam ibadah haji, menolak segala bentuk syirik dan mengagungkan keesaan Allah.
  3. Mendapat Ampunan Dosa: Haji yang mabrur (diterima) dijanjikan balasannya adalah surga, dan kembali suci seperti bayi yang baru lahir. Talbiyah adalah awal dari proses penyucian tersebut.
  4. Menjaga Niat Ikhlas: Mengucapkan talbiyah berulang kali menjaga niat agar tetap ikhlas karena Allah semata, bukan karena ingin dipuji manusia atau tujuan wisata.
Keterangan dan Sumber
Lafaz talbiyah ini adalah sunnah mutawatir yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 5915) dan Shahih Muslim (no. 1184) dari Abdullah bin Umar dan Jabir bin Abdullah.
Penjelasan Singkat:
Talbiyah adalah syiar (simbol) utama ibadah haji dan umrah. Disunnahkan untuk memperbanyak talbiyah dengan suara keras (bagi laki-laki) sepanjang perjalanan hingga tiba di Masjidil Haram, terutama saat ada perubahan kondisi (naik tanjakan, turun turunan, bertemu rombongan lain, dsb.).
Doa ini mengingatkan kita bahwa perjalanan haji adalah perjalanan kembali kepada Allah secara simbolis, meninggalkan segala atribut duniawi, dan fokus pada tujuan akhirat. Ini adalah persiapan jiwa yang paling esensial sebelum memasuki Tanah Suci.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 50 (Doa Ketika Melihat Ka'bah) dan Doa Nomor 51 (Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #050: Doa Ketika Melihat Ka'bah
Kata Pendahuluan
Melihat Ka'bah untuk pertama kalinya adalah momen spiritual yang sangat mengharukan dan ditunggu-tunggu oleh setiap Muslim yang berhaji atau berumrah. Ka'bah adalah kiblat umat Islam di seluruh dunia, Baitullah (Rumah Allah) yang suci. Momen melihat Ka'bah adalah salah satu waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Adab saat ini adalah menghentikan talbiyah sejenak, mengangkat tangan, dan memanjatkan doa terbaik. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pengagungan terhadap syiar (simbol) Allah dan permohonan agar dikabulkan hajat dunia dan akhirat di tempat yang mulia tersebut.
Kalimat Doa
Tidak ada satu doa khusus yang mahfuzh (tetap) dari Nabi ﷺ yang spesifik dibaca saat pertama kali melihat Ka'bah. Namun, para sahabat dan ulama menganjurkan untuk membaca doa-doa umum yang baik, seperti doa berikut yang sering diamalkan para ulama:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَكْرِيْمًا وَتَعْظِيْمًا وَبِرًّا
Transliterasi Latin:
Allaahumma zid haadzal-baitat-tasyriifan wa ta'zhiiman wa takriiman wa mahaabah, wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu wa'tamarahu tasyriifan wa takriiman wa ta'zhiiman wa birraa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan pada Bait (Ka'bah) ini. Dan tambahkanlah bagi orang-orang yang memuliakan dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji dan berumrah kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan."
(Dan doa umum yang sangat dianjurkan dibaca berulang di sekitar Ka'bah):
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka." [5]
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Ka'bah
Momen mustajab ini memiliki manfaat spiritual yang besar:
  1. Pengagungan Syiar Islam: Manfaat utama adalah bentuk pengagungan (ta'dzim) terhadap salah satu syiar Allah yang paling suci.
  2. Momen Mustajab untuk Berdoa: Doa di Multazam (area antara Hajar Aswad dan pintu Ka'bah) dan saat pertama kali melihat Ka'bah diyakini sangat mudah dikabulkan.
  3. Memperkuat Niat Ikhlas: Mengingat Allah di tempat tersebut membantu menjaga niat haji/umrah tetap ikhlas dan murni.
  4. Memperoleh Kemuliaan dan Kebaikan: Doa ini secara spesifik memohon kemuliaan bagi Ka'bah dan juga bagi diri kita sebagai hamba yang mengunjunginya.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama diriwayatkan dari beberapa ulama salaf, meskipun tidak ada hadis marfu' (langsung dari Nabi) yang shahih tentangnya, namun maknanya baik dan dianjurkan (seperti yang disebutkan oleh Imam Asy-Syafi'i). Doa kedua (doa sapu jagat) bersumber dari QS. Al-Baqarah: 201 dan merupakan doa favorit Nabi ﷺ. [5]
Penjelasan Singkat:
Adab saat melihat Ka'bah adalah fokus pada doa dan munajat, bukan sibuk mengambil foto atau video secara berlebihan. Hati harus hadir sepenuhnya. Dianjurkan untuk memperbanyak doa apa saja yang diinginkan, baik urusan dunia maupun akhirat, karena kemuliaan tempat dan waktu tersebut. Doa ini adalah cara untuk memaksimalkan momen spiritual yang mungkin hanya terjadi sekali seumur hidup.

Doa #051: Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat)
Kata Pendahuluan
Doa adalah inti dari ibadah. Di antara ribuan doa yang ada, terdapat satu doa yang sangat istimewa, universal, dan ringkas, yang mencakup seluruh hajat manusia, baik di dunia yang fana ini maupun di akhirat yang abadi. Doa ini disebut "Doa Sapu Jagat" karena kemampuannya mencakup segala sesuatu. Rasulullah ﷺ sangat sering mengamalkan doa ini, menjadikannya standar permohonan yang sempurna, menyeimbangkan antara kebutuhan material dan spiritual.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon kebaikan dunia dan akhirat, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 201, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:
Bahasa Arab:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Transliterasi Latin:
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Doa ini adalah salah satu doa yang paling sering diamalkan karena manfaatnya yang universal:
  1. Keseimbangan Dunia Akhirat: Manfaat utama adalah permohonan yang sempurna, mencakup kebahagiaan di dunia (kesehatan, rezeki halal, keluarga sakinah) dan keselamatan di akhirat (ampunan, surga, perlindungan dari neraka). [5]
  2. Doa Paling Favorit Nabi ﷺ: Mengamalkan doa ini berarti mengikuti sunnah Nabi ﷺ yang paling konsisten, karena beliau sering membacanya di berbagai kesempatan, termasuk saat tawaf haji. [5]
  3. Mustajab di Banyak Waktu: Doa ini sangat dianjurkan dibaca di waktu-waktu mustajab, terutama di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad di Ka'bah, atau saat sujud dalam salat. [5]
  4. Ketentraman Jiwa: Meminta kebaikan yang utuh menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan urusan duniawi maupun akhirat, karena keduanya telah dimohonkan kepada Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 201). Keutamaannya yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 4522) dan Shahih Muslim (no. 2690) dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu. [5]
Penjelasan Singkat:
Para ulama tafsir menjelaskan makna hasanah (kebaikan) di dunia dan akhirat secara luas:
  • Hasanah di Dunia: Mencakup semua nikmat seperti kesehatan, pasangan yang baik, anak yang saleh, rezeki yang halal dan luas, ilmu yang bermanfaat, dan lain-lain.
  • Hasanah di Akhirat: Mencakup kemudahan hisab (perhitungan amal), perlindungan di Padang Mahsyar, syafaat, dan puncak tertingginya adalah masuk surga Firdaus.
Doa ini mengajarkan kita untuk menjadi umat yang seimbang, tidak terlalu fokus pada dunia hingga melupakan akhirat, dan tidak terlalu fokus pada akhirat hingga meninggalkan kewajiban di dunia.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 50 (Doa Ketika Melihat Ka'bah) dan Doa Nomor 51 (Doa Memohon Kemudahan Rezeki yang Halal), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #050: Doa Ketika Melihat Ka'bah
Kata Pendahuluan
Melihat Ka'bah untuk pertama kalinya adalah momen spiritual yang sangat mengharukan dan ditunggu-tunggu oleh setiap Muslim yang berhaji atau berumrah. Momen ini adalah salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Adab di Tanah Suci mengajarkan kita untuk segera mengagungkan Allah, memuji kebesaran Baitullah (Rumah Allah), dan memanjatkan doa terbaik kita, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun seluruh umat Islam. Doa ini berfungsi sebagai bentuk ta'dzim (pengagungan) dan rasa syukur atas kesempatan langka tersebut.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika pandangan pertama kali tertuju pada Ka'bah yang mulia:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَكْرِيْمًا وَتَعْظِيْمًا وَبِرًّا
Transliterasi Latin:
Allaahumma zid haadzal-baita tasyrifaan wa ta'zhiman wa takriman wa mahaabah. Wa zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu wa'tamarahu tasyrifaan wa takriman wa ta'zhiman wa birran.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan pada Baitullah (Ka'bah) ini. Dan tambahkanlah kemuliaan, kehormatan, keagungan, dan kebaikan bagi orang-orang yang memuliakan dan menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau berumrah."
(Disunnahkan juga untuk membaca talbiyah saat melihat Ka'bah).
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Ka'bah
Momen melihat Ka'bah adalah kesempatan emas untuk berdoa:
  1. Momen Mustajab untuk Berdoa: Manfaat utama adalah memanfaatkan waktu dan tempat yang paling mulia untuk memanjatkan hajat dunia dan akhirat, karena diyakini doanya mudah dikabulkan.
  2. Mengagungkan Syiar Islam: Doa ini adalah bentuk pengagungan terhadap salah satu syiar (simbol) utama agama Islam, yang dicintai oleh Allah.
  3. Memperoleh Kemuliaan dan Kebaikan: Mendoakan agar Ka'bah semakin mulia secara otomatis meninggikan derajat orang yang berdoa dan beribadah di sana.
  4. Menumbuhkan Kerendahan Hati: Melihat keagungan Ka'bah dan ribuan Muslim di sekitarnya menumbuhkan rasa rendah hati dan menyadarkan diri akan kebesaran Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm dan juga oleh Al-Baihaqi. Meskipun status hadisnya ada yang menganggap lemah (dari segi sanad), doa ini diamalkan secara luas oleh para ulama dan maknanya sangat baik serta tidak bertentangan dengan syariat.
Penjelasan Singkat:
Ketika pertama kali melihat Ka'bah, selain membaca doa ini, disunnahkan untuk memperbanyak doa-doa pribadi lainnya, memohon ampunan, dan berselawat kepada Nabi.
Adab di Masjidil Haram juga sangat penting, seperti menjaga pandangan, menjaga lisan, dan fokus beribadah. Doa ini adalah pembuka yang sempurna untuk memulai rangkaian ibadah di Tanah Suci dengan penuh kekhusyukan dan penghormatan.

Doa #051: Doa Memohon Kemudahan Rezeki yang Halal
Kata Pendahuluan
Mencari rezeki yang halal adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Rezeki bukan hanya tentang materi atau harta, tetapi juga kesehatan, keluarga yang baik, dan ilmu yang bermanfaat. Islam mengajarkan sebuah doa yang komprehensif, memohon agar rezeki yang didapat bukan hanya banyak, tetapi juga halal (thayyiban), berkah, dan mudah diperoleh. Doa ini berfungsi sebagai penguat tawakal, pengingat akan pentingnya menjauhi yang haram, dan permohonan kecukupan dari Allah Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rezeki).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ, terutama di pagi hari, untuk memohon rezeki yang baik dan halal, diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii as'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal), dan amalan yang diterima."
(Doa lain yang lebih spesifik untuk kemudahan rezeki):
اَللّٰهُمَّ اكْفِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allaahummak-finii bi-halaalika 'an haraamika wa aghninii bi-fadh-lika 'amman siwaaka.
"Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal
Lanjut
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 52 (Doa Memohon Perlindungan dari Azab Kubur) dan Doa Nomor 53 (Doa Memohon Ampunan dan Rahmat di Majelis/Pertemuan), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #052: Doa Memohon Perlindungan dari Azab Kubur
Kata Pendahuluan
Alam kubur (alam barzakh) adalah gerbang menuju akhirat, tempat peristirahatan sementara yang kondisinya sangat bergantung pada amal perbuatan kita di dunia. Rasulullah ﷺ sering mengingatkan umatnya tentang dahsyatnya azab kubur dan menganjurkan untuk senantiasa memohon perlindungan Allah darinya. Doa ini adalah permohonan tulus untuk mendapatkan keamanan di alam kubur, yang berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya mempersiapkan bekal amal saleh sebelum kematian menjemput.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sangat dianjurkan dibaca, terutama dalam salat (tasyahud akhir) atau di waktu-waktu mustajab lainnya, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil-qabri, wa min 'adzaabin-naar, wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka Jahannam, dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Perlindungan dari Azab Kubur
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat ukhrawi yang sangat besar:
  1. Perlindungan dari Siksa Kubur: Manfaat utama adalah permohonan spesifik untuk diselamatkan dari azab kubur yang sangat pedih.
  2. Meningkatkan Kesadaran akan Akhirat: Doa ini berfungsi sebagai pengingat harian akan realitas kematian dan kehidupan setelahnya, memotivasi untuk beramal saleh.
  3. Perlindungan Komprehensif: Doa ini mencakup perlindungan dari empat bahaya terbesar di akhirat, menjadikannya zikir yang sangat lengkap.
  4. Menjaga Kualitas Ibadah: Doa ini membantu menjaga fokus dan ketakwaan dalam ibadah, karena kita menyadari konsekuensi dari dosa dan kelalaian.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 588) dan Shahih Bukhari (no. 1377). Rasulullah ﷺ sangat menekankan doa ini, bahkan sebagian ulama mewajibkannya dalam tasyahud akhir salat fardu.
Penjelasan Singkat:
Azab kubur adalah salah satu perkara gaib yang wajib diimani oleh setiap Muslim. Doa ini mengajarkan kita bahwa meskipun kita tidak dapat melihat azab kubur secara fisik di dunia, kita harus yakin akan keberadaannya dan memohon perlindungan Allah darinya. Ini adalah bentuk ikhtiar spiritual yang harus diiringi dengan ikhtiar fisik, yaitu menjauhi dosa-dosa besar, menjaga salat, dan memperbanyak amal kebaikan.

Doa #053: Doa Memohon Ampunan dan Rahmat di Majelis/Pertemuan
Kata Pendahuluan
Setiap pertemuan atau majelis manusia, baik itu majelis ilmu, rapat kerja, atau sekadar kumpul keluarga, tidak luput dari kesalahan, perkataan yang tidak bermanfaat (ghibah), atau kelalaian dari mengingat Allah. Islam mengajarkan sebuah doa penutup majelis (kaffaratul majelis) yang berfungsi sebagai penghapus dosa-dosa kecil yang terjadi selama pertemuan berlangsung. Doa ini adalah bentuk pengakuan akan kekurangan diri, permohonan ampunan kepada Allah Al-Ghaffar (Maha Pengampun), dan cara untuk menutup pertemuan dengan kesan yang baik dan penuh keberkahan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa kaffaratul majelis yang dibaca di akhir pertemuan, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Transliterasi Latin:
Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Ampunan di Majelis
Mengamalkan doa ini setiap selesai pertemuan memiliki manfaat sosial dan spiritual:
  1. Penghapus Dosa Ghibah dan Kelalaian: Manfaat utama adalah penghapus dosa-dosa kecil yang mungkin terjadi selama pertemuan, terutama ghibah (menggunjing) atau perkataan sia-sia.
  2. Menyempurnakan Pertemuan: Doa ini menyempurnakan pertemuan duniawi menjadi pertemuan yang bernilai ibadah di sisi Allah.
  3. Menumbuhkan Kesadaran Diri: Mengingatkan peserta majelis akan pentingnya menjaga lisan dan adab dalam berinteraksi sosial.
  4. Memperoleh Keberkahan: Menutup pertemuan dengan zikir kepada Allah mendatangkan keberkahan dan ketenangan jiwa.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 3433) dan Sunan Abu Dawud (no. 4859). Hadisnya dinilai shahih.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah ﷺ bersabda, "Barang siapa yang duduk di suatu majelis, lalu di majelis tersebut banyak terjadi kegaduhan (perkataan tidak bermanfaat), kemudian sebelum berdiri ia membaca doa ini, maka akan diampuni baginya dosa-dosa yang terjadi di majelis tersebut."
Doa ini adalah bentuk pengakuan tauhid (asyhadu an laa ilaaha illaa Anta) dan permohonan taubat (astaghfiruka wa atuubu ilaik). Ini mengajarkan kita untuk selalu introspeksi diri setelah berinteraksi sosial, memastikan kita tidak membawa pulang dosa, melainkan ampunan dari Allah SWT.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 54 (Doa Ketika Memasuki Bulan Ramadan) dan Doa Nomor 55 (Doa Berbuka Puasa), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #054: Doa Ketika Memasuki Bulan Ramadan (Ru'yatul Hilal)
Kata Pendahuluan
Bulan Ramadan adalah bulan yang paling mulia dalam kalender Islam, bulan penuh ampunan, rahmat, dan keberkahan. Ketika hilal (bulan sabit muda) terlihat, menandakan masuknya bulan suci, Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa khusus. Doa ini berfungsi sebagai bentuk penyambutan penuh suka cita, permohonan agar bulan yang akan dijalani membawa kebaikan iman dan keamanan, serta pengakuan bahwa waktu dan bulan adalah tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Ini adalah cara mempersiapkan diri secara spiritual untuk menyambut tamu agung (Ramadan).
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika melihat hilal awal bulan (termasuk hilal Ramadan), diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Ahmad:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللّٰهُ هِلَالُ رُشْدٍ وَخَيْرٍ
Transliterasi Latin:
Allaahumma ahillahu 'alainaa bil-amni wal-iimaan, was-salaamati wal-islaam, rabbii wa rabbukallaah, hilaalu rusydin wa khairin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, tampakkanlah hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah, hilal petunjuk dan kebaikan."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Memasuki Ramadan
Mengamalkan doa ini saat melihat hilal Ramadan memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Memperoleh Keberkahan Bulan Suci: Manfaat utama adalah memohon agar bulan Ramadan yang akan dimasuki membawa keberkahan, kemudahan dalam ibadah, dan ampunan dosa.
  2. Menumbuhkan Rasa Syukur: Mengingatkan untuk bersyukur karena masih diberi kesempatan bertemu bulan Ramadan, tidak seperti banyak orang lain yang telah wafat sebelumnya.
  3. Fokus pada Tujuan Ramadan: Doa yang menyebut "keamanan, keimanan, keselamatan, dan Islam" membantu memfokuskan niat untuk mengisi bulan tersebut dengan ibadah yang berkualitas.
  4. Pengakuan Kuasa Allah atas Waktu: Menyadari bahwa peredaran bulan dan waktu adalah ciptaan dan kendali Allah SWT semata.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 3451) dan Imam Ahmad (no. 1838), dan dinilai shahih oleh sebagian ulama.
Penjelasan Singkat:
Rasulullah ﷺ sangat antusias menyambut bulan Ramadan. Doa ini adalah bagian dari tradisi menyambut bulan qamariah (berbasis bulan) dalam Islam. Frasa hilalu rusydin wa khairin (hilal petunjuk dan kebaikan) menunjukkan optimisme bahwa bulan ini akan menjadi sarana kita untuk lebih dekat kepada Allah dan melakukan banyak kebaikan. Ini adalah cara yang indah untuk memulai ibadah puasa dengan hati yang bersih dan niat yang tulus.

Doa #055: Doa Berbuka Puasa
Kata Pendahuluan
Berbuka puasa adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu setelah seharian menahan lapar, haus, dan hawa nafsu. Momen ini adalah waktu yang sangat mustajab untuk berdoa, karena orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak tertolak di sisi Allah SWT. Doa berbuka puasa berfungsi sebagai bentuk syukur atas nikmat disempurnakannya ibadah puasa, permohonan agar amal diterima, dan pengakuan bahwa kekuatan untuk berpuasa datang dari Allah semata.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang paling shahih dan dianjurkan dibaca saat berbuka puasa, diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari Ibnu Umar RA:
Bahasa Arab:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللّٰهُ
Transliterasi Latin:
Dzahabazh-zhama'u wabtallatil-'uruuqu wa tsabatal-ajru insyaa'allaah.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Telah hilang rasa haus, dan telah basah urat-urat (tenggorokan), dan telah tetap pahala insya Allah (jika Allah menghendaki)."
(Ada juga doa yang umum diamalkan, meskipun status hadisnya dhaif (lemah) namun maknanya baik):
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allaahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'alaa rizqika afthartu bi-rahmatika yaa arhamar-raahimiin.
"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih."
Manfaat Mengamalkan Doa Berbuka Puasa
Mengamalkan doa ini saat berbuka puasa memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Pahala Puasa yang Diterima: Manfaat utama doa pertama adalah memohon agar pahala puasa kita ditetapkan (tsabatal ajru) di sisi Allah.
  2. Momen Mustajab Terkabulnya Doa: Waktu berbuka adalah salah satu waktu terbaik untuk memanjatkan doa hajat dunia dan akhirat.
  3. Menumbuhkan Rasa Syukur: Mengingatkan untuk bersyukur atas nikmat air dan makanan setelah menahan diri seharian.
  4. Menjaga Niat Ikhlas: Mengembalikan fokus bahwa puasa dilakukan hanya karena Allah semata (laka shumtu).
Keterangan dan Sumber
Doa pertama (Dzahabazh-zhama'u...) diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (no. 2357) dan dinilai hasan oleh banyak ulama. Doa kedua (Allaahumma laka shumtu...) diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2358) namun sanadnya lemah. Para ulama lebih mengutamakan doa yang pertama.
Penjelasan Singkat:
Adab berbuka puasa yang sesuai sunnah adalah menyegerakan berbuka (segera setelah adzan Maghrib) dan berbuka dengan kurma basah (ruthab), kurma kering (tamr), atau air putih. Doa ini dibaca setelah mengonsumsi sedikit makanan atau minuman pertama.
Doa ini mengajarkan kita untuk mengakhiri ibadah puasa dengan penuh kesadaran spiritual, bersyukur atas kemampuan fisik yang diberikan Allah untuk beribadah, dan berharap penuh pada pahala dari-Nya.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 56 (Doa Khusus Malam Lailatul Qadar di 10 Hari Terakhir Ramadan) dan Doa Nomor 57 (Doa Memohon Perlindungan dari Neraka), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #056: Doa Khusus Malam Lailatul Qadar
Kata Pendahuluan
Lailatul Qadar (Malam Kemuliaan) adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, terjadi di salah satu malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Ini adalah puncak spiritual dari bulan puasa. Aisyah radhiyallahu 'anha pernah bertanya kepada Rasulullah ﷺ tentang doa terbaik yang harus dipanjatkan jika bertemu malam agung tersebut. Doa yang diajarkan Nabi ﷺ ini sangat ringkas, namun maknanya mendalam, fokus pada permohonan ampunan Allah Al-'Afuww (Yang Maha Pemaaf), karena ampunan adalah tujuan tertinggi dari ibadah di bulan Ramadan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sangat dianjurkan dibaca berulang kali di malam-malam ganjil 10 hari terakhir Ramadan, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa fa'fu 'annii.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku."
Manfaat Mengamalkan Doa Malam Lailatul Qadar
Mengamalkan doa ini secara rutin di waktu-waktu mustajab Lailatul Qadar memiliki manfaat ukhrawi yang sangat besar:
  1. Memperoleh Ampunan Total (Al-'Afuw): Manfaat utama adalah harapan besar agar semua dosa, kesalahan, dan kelalaian diampuni secara total oleh Allah SWT.
  2. Mengikuti Sunnah Nabi Secara Spesifik: Mengamalkan doa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ untuk malam paling mulia dalam setahun.
  3. Fokus pada Esensi Ramadan: Doa ini mengingatkan bahwa tujuan akhir puasa dan ibadah malam adalah maghfirah (ampunan), bukan hal duniawi lainnya.
  4. Mendapat Derajat Orang yang Dimaafkan: Memohon status sebagai orang yang dimaafkan oleh Allah, yang merupakan syarat utama keselamatan di akhirat.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 3513), Sunan Ibnu Majah (no. 3850), dan dinilai shahih.
Penjelasan Singkat:
Perbedaan antara al-'afuw (Maha Pemaaf) dan al-ghafur (Maha Pengampun) adalah penting di sini. Al-ghafur berarti Allah menutupi dosa kita di dunia dan mengampuninya, sementara al-'afuww berarti Allah menghapus dosa tersebut sepenuhnya, seolah-olah dosa itu tidak pernah ada, termasuk dari catatan amal.
Doa ini mengajarkan kita untuk bersikap rendah hati dan fokus pada ampunan di malam yang agung tersebut, menyempurnakan ibadah kita dengan permohonan tulus kepada Sang Maha Pemaaf.

Doa #057: Doa Memohon Perlindungan dari Neraka
Kata Pendahuluan
Meskipun setiap Muslim berharap masuk surga, rasa takut (khauf) akan azab neraka Jahannam adalah bagian penting dari iman yang mencegah kita dari perbuatan maksiat. Neraka adalah seburuk-buruk tempat kembali. Islam mengajarkan kita untuk rutin memohon perlindungan Allah dari siksa neraka, baik dalam salat maupun di luar salat. Doa ini berfungsi sebagai pengingat akan realitas akhirat dan memotivasi kita untuk melakukan amal saleh yang menjauhkan diri dari api neraka.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon perlindungan dari neraka, yang sangat ditekankan oleh Rasulullah ﷺ untuk dibaca, terutama setelah tasyahud akhir sebelum salam:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannam, wa min 'adzaabil-qabri, wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri fitnatil-masiihid-dajjaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
(Ada juga doa lain yang ringkas dan mustajab, dibaca 7 kali setelah Maghrib dan Subuh):
اَللّٰهُمَّ أَجِرْنِيْ مِنَ النَّارِ
Allaahumma ajirnii minan-naar.
"Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Perlindungan dari Neraka
Doa ini, terutama yang pertama, adalah "paket" perlindungan terlengkap untuk akhirat:
  1. Perlindungan dari Siksa Terbesar: Manfaat utama adalah permohonan spesifik untuk diselamatkan dari azab neraka Jahannam yang abadi.
  2. Menumbuhkan Sikap Waspada: Rasa takut (khauf) yang benar terhadap neraka akan mencegah seseorang melakukan dosa besar dan maksiat.
  3. Jaminan Surga (Doa Ringkas): Barang siapa membaca doa ringkas Allaahumma ajirnii minan-naar sebanyak 7 kali setelah Subuh dan Maghrib, lalu ia meninggal di hari atau malam itu, Allah jamin ia masuk surga.
  4. Motivasi Amal Saleh: Doa ini memotivasi kita untuk melakukan amal saleh yang dapat menjadi penghalang dari api neraka.
Keterangan dan Sumber
Doa komprehensif pertama diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 588) dan Shahih Bukhari (no. 1377), sangat ditekankan untuk dibaca dalam salat. Doa kedua diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud (no. 5079) dan An-Nasa'i, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Mengamalkan doa-doa ini adalah bentuk ikhtiar spiritual untuk mendapatkan keselamatan di hari kiamat. Ia mengajarkan keseimbangan antara raja' (harapan akan rahmat Allah) dan khauf (takut akan azab-Nya). Seorang Muslim yang sejati senantiasa berjalan di antara dua pilar ini, memohon ampunan dan perlindungan secara rutin dalam setiap ibadahnya.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 58 (Doa Ketika Terkena Bencana Banjir atau Angin Kencang) dan Doa Nomor 59 (Doa Memohon Kekuatan Iman dan Kematian dalam Islam), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #058: Doa Ketika Terkena Bencana Banjir atau Angin Kencang
Kata Pendahuluan
Alam semesta ini bergerak di bawah kendali mutlak Allah SWT. Angin bisa menjadi rahmat yang menyegarkan, tetapi juga bisa menjadi topan yang merusak. Hujan bisa menjadi berkah, tetapi juga bisa menjadi banjir yang membawa bencana. Ketika menghadapi fenomena alam yang ekstrem ini, seorang Muslim harus segera berlindung kepada Allah, bukan mengutuk alam atau panik tanpa arah. Doa ini berfungsi sebagai permohonan agar bencana dialihkan atau diubah menjadi rahmat, dan sebagai bentuk pengakuan akan kekuasaan Allah Al-Qadir (Yang Maha Kuasa) atas segala ciptaan-Nya.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika melihat angin kencang atau tanda-tanda bencana (seperti banjir), diriwayatkan oleh Imam Muslim dan At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma innii as'aluka khairahaa wa khaira maa fiihaa, wa khaira maa ursilat bih. Wa a'uudzu bika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa, wa syarri maa ursilat bih.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya (angin/hujan/bencana), kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan kebaikan tujuan ia diutus. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, keburukan apa yang ada di dalamnya, dan keburukan tujuan ia diutus."
(Saat hujan menjadi terlalu deras dan menyebabkan banjir, doa berikut dibaca untuk memohon agar hujan dialihkan):
اَللّٰهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا، اَللّٰهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظُّرَابِ وَبُطُوْنِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
Allaahumma hawaalainaa wa laa 'alainaa. Allaahumma 'alal aakaami wal jibaali wazh-zhuraabi wa buthuunil-awdiyati wa manaabitisy-syajar.
"Ya Allah, (turunkanlah hujan) di sekitar kami saja dan jangan di atas kami. Ya Allah, di atas bukit-bukit, gunung-gunung, lembah-lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Terkena Bencana
Mengamalkan doa ini saat menghadapi bencana alam memberikan manfaat spiritual dan ketenangan:
  1. Mengubah Potensi Bencana Menjadi Rahmat: Manfaat utama adalah memohon agar fenomena alam tersebut membawa kebaikan dan tidak menjadi mudarat (bencana banjir, angin topan).
  2. Ketenangan Jiwa di Saat Krisis: Mengucapkan doa menenangkan kepanikan dengan mengembalikan kendali urusan kepada Allah SWT.
  3. Pengakuan Kuasa Allah: Mengingatkan bahwa segala kekuatan alam berada di bawah perintah Allah semata, menumbuhkan rasa tawakal.
  4. Menghindari Mengeluh atau Menyalahkan Takdir: Menggantikan keluh kesah dengan permohonan dan pengakuan akan hikmah di balik musibah.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama (perlindungan dari angin) diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 899) dan Sunan At-Tirmidzi (no. 3449). Doa kedua (mengalihkan hujan) diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 1020) dan Shahih Muslim (no. 897).
Penjelasan Singkat:
Doa-doa ini adalah contoh sempurna dari adab seorang Muslim terhadap alam. Kita tidak menyembah alam atau takut pada alam itu sendiri, tetapi takut kepada Allah yang mengendalikannya. Doa kedua secara khusus menunjukkan kepekaan sosial Rasulullah ﷺ, memohon agar hujan dialihkan ke tempat yang membutuhkan (ladang, gunung, lembah) dan tidak merusak pemukiman manusia. Ini adalah bentuk istighatsah (memohon pertolongan) yang penuh hikmah dan kasih sayang.

Doa #059: Doa Memohon Kekuatan Iman dan Kematian dalam Islam
Kata Pendahuluan
Nikmat terbesar dalam hidup seorang Muslim bukanlah harta atau jabatan, melainkan nikmat iman dan Islam. Tujuan akhir hidup kita adalah husnul khatimah, yaitu meninggal dalam keadaan beriman dan berserah diri kepada Allah. Doa ini adalah permohonan tulus kepada Allah Yang Maha Membolak-balikkan Hati (Muqallibal Qulub) agar senantiasa diberikan keteguhan iman di jalan-Nya dan diwafatkan dalam keadaan terbaik (sebagai Muslim). Doa ini menjadi pengingat harian akan pentingnya menjaga kualitas
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 58 (Doa Ketika Melihat Gerhana Matahari atau Bulan) dan Doa Nomor 59 (Doa Memohon Perlindungan dari Azab Kubur - Versi Lain), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #058: Doa Ketika Melihat Gerhana Matahari atau Bulan
Kata Pendahuluan
Gerhana matahari dan bulan adalah fenomena alam yang luar biasa, menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah SWT dalam mengatur alam semesta. Di masa jahiliyah, gerhana sering dikaitkan dengan kematian orang besar atau takhayul lainnya. Islam datang meluruskan keyakinan tersebut. Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk merespons gerhana dengan rasa takut (takut akan datangnya hari kiamat atau azab), salat khusus (salat khusuf atau kusuf), dan memperbanyak doa serta istighfar. Doa ini berfungsi sebagai bentuk pengagungan kepada Allah dan permohonan agar bencana tidak menimpa di saat fenomena tersebut terjadi.
Kalimat Doa
Tidak ada satu doa khusus yang mahfuzh (tetap) dari Nabi ﷺ yang spesifik dibaca saat melihat gerhana, kecuali anjuran untuk memperbanyak zikir, takbir, salat, sedekah, dan memohon ampunan. Namun, doa berikut sering diamalkan oleh para ulama berdasarkan sunnah tersebut:
Bahasa Arab:
سُبْحَانَ اللّٰهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلَٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَاللّٰهُ أَكْبَرُ
Transliterasi Latin:
Subhaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
(Dan doa permohonan yang sering dibaca saat gerhana):
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ لِذُنُوْبِنَا وَنَتُوْبُ إِلَيْكَ
Allaahumma innaa nastaghfiruka li-dzunuubinaa wa natuubu ilaik.
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ampunan-Mu untuk dosa-dosa kami dan kami bertaubat kepada-Mu."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Gerhana
Mengamalkan zikir dan doa saat gerhana memiliki manfaat spiritual yang mendalam:
  1. Menghindari Takhayul dan Syirik: Manfaat utama adalah menegaskan tauhid dan meluruskan keyakinan yang salah tentang fenomena alam.
  2. Mendapat Ampunan Dosa: Waktu gerhana adalah waktu mustajab untuk bertaubat dan memohon ampunan, karena saat itu Allah sedang menunjukkan sebagian dari kekuasaan-Nya yang agung.
  3. Memperkuat Rasa Takut (Khauf) kepada Allah: Mengingat bahwa gerhana adalah salah satu tanda kekuasaan Allah yang bisa saja menjadi awal dari hari kiamat atau azab.
  4. Motivasi Beramal Saleh: Anjuran untuk bersedekah dan salat saat gerhana memotivasi kita untuk melakukan kebaikan di waktu yang istimewa tersebut.
Keterangan dan Sumber
Anjuran memperbanyak zikir dan doa saat gerhana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 1044) dan Shahih Muslim (no. 901) dari Aisyah dan Abu Musa Al-Asy'ari.
Penjelasan Singkat:
Doa ini mengajarkan bahwa respons seorang Muslim terhadap fenomena alam bukanlah kepanikan atau ketakutan tanpa arah, melainkan kembali kepada Allah, Sang Pengatur alam. Salat gerhana memiliki tata cara khusus (dua rakaat dengan empat rukuk dan empat sujud) yang menunjukkan kerendahan hati dan ketundukan kita di hadapan keagungan Allah SWT. Zikir dan doa ini menyempurnakan ibadah salat gerhana.

Doa #059: Doa Memohon Ampunan dan Rahmat di Majelis/Pertemuan
Kata Pendahuluan
Setiap pertemuan manusia, baik itu majelis ilmu, rapat kantor, atau kumpul keluarga, sangat jarang yang luput dari kesalahan lisan, perkataan yang tidak bermanfaat (ghibah), atau kelalaian mengingat Allah. Rasulullah ﷺ mengajarkan sebuah doa penutup majelis (kaffaratul majelis) yang berfungsi sebagai penghapus dosa-dosa kecil yang terjadi selama pertemuan berlangsung. Doa ini adalah bentuk pengakuan akan kekurangan diri, permohonan ampunan kepada Allah Al-Ghaffar (Maha Pengampun), dan cara untuk menutup pertemuan dengan kesan yang baik dan penuh keberkahan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa kaffaratul majelis yang dibaca di akhir pertemuan, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan Abu Dawud:
Bahasa Arab:
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Transliterasi Latin:
Subhaanaka Allaahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.
Lanjut
Berpikir
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 60 (Doa Ketika Susah Tidur Malam Hari - Versi Lain) dan Doa Nomor 61 (Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Setan dan Gangguannya), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.

Doa #060: Doa Ketika Susah Tidur Malam Hari (Versi Lain)
Kata Pendahuluan
Susah tidur atau insomnia dapat terjadi akibat kecemasan, stres, atau gangguan pikiran. Islam mengajarkan solusi spiritual untuk menenangkan hati dan mengusir kegelisahan yang menghalangi istirahat. Doa ini berfungsi sebagai permohonan ketenangan hati dan perlindungan kepada Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu, termasuk ketenangan malam dan tidur. Ini adalah cara efektif untuk mengembalikan kendali pikiran kepada Sang Pencipta dan mendapatkan ketenangan jiwa.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ, diriwayatkan oleh Imam Ibnu As-Sunni dan Al-Baihaqi:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ السَّمٰوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظَلَّتْ، وَرَبَّ الْأَرَضِينَ السَّبْعِ وَمَا أَقَلَّتْ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنِ وَمَا أَضَلَّتْ، كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ شَرِّ خَلْقِكَ كُلِّهِمْ جَمِيْعًا أَنْ يَّفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِّنْهُمْ أَوْ أَنْ يَّطْغَى، عَزَّ جَارُكَ وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَلَا إِلٰهَ غَيْرُكَ
Transliterasi Latin:
Allaahumma rabbas-samaawaatis-sab'i wa maa azhallat, wa rabbal-aradhiinas-sab'i wa maa aqallat, wa rabbasy-syayaathiini wa maa adhallat, kun lii jaaram min syarri khalqika kullihim jamii'aa an yafrutha 'alayya ahadun minhum aw an yathghaa, 'azza jaaruka wa jalla tsanaa'uka wa laa ilaaha ghairuk.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan tujuh bumi dan apa yang dikandungnya, dan Tuhan setan-setan serta apa yang disesatkannya, jadilah Engkau pelindung bagiku dari kejahatan seluruh makhluk-Mu, dari kemungkinan salah seorang dari mereka menyakitiku atau melampaui batas atasku. Maha kuat perlindungan-Mu, Maha Agung pujian-Mu, dan tiada Tuhan selain Engkau."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Susah Tidur
Mengamalkan doa ini saat mengalami insomnia memberikan ketenangan dan perlindungan:
  1. Perlindungan Komprehensif: Manfaat utama adalah permohonan perlindungan dari segala jenis kejahatan makhluk, termasuk jin, manusia, dan bisikan setan yang mengganggu tidur.
  2. Meningkatkan Rasa Aman: Doa ini memberikan rasa aman yang mendalam, karena kita bersandar pada Dzat Yang Menguasai seluruh langit, bumi, dan setan.
  3. Mengusir Kegelisahan: Fokus pada keagungan Allah menghilangkan kecemasan dan pikiran berlebihan yang sering menjadi penyebab susah tidur.
  4. Menumbuhkan Ketergantungan pada Allah: Mengingatkan bahwa hanya Allah satu-satunya sumber keamanan dan perlindungan sejati.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu As-Sunni dalam 'Amal Al-Yawm wa Al-Laylah (no. 511) dan Al-Baihaqi dalam Ad-Da'awaat Al-Kabiir. Hadis ini dinilai baik (hasan) oleh beberapa ulama.
Penjelasan Singkat:
Doa ini adalah bentuk ruqyah (doa perlindungan) yang ampuh untuk dibaca sebelum tidur. Dengan menyebut Allah sebagai Tuhan langit, bumi, dan setan, kita menegaskan kedaulatan-Nya atas segala sesuatu. Ini adalah cara efektif untuk menetralisir gangguan spiritual dan mental yang menghalangi istirahat malam yang berkualitas, memastikan kita berada dalam penjagaan Allah SWT.

Doa #061: Doa Ketika Memohon Perlindungan dari Setan dan Gangguannya
Kata Pendahuluan
Setan adalah musuh nyata manusia yang tidak pernah lelah menggoda dan menyesatkan kita dari jalan yang benar. Gangguan setan bisa datang dalam berbagai bentuk: bisikan jahat, rasa was-was (keraguan), amarah, atau bahkan gangguan fisik. Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa waspada dan memohon perlindungan kepada Allah Al-Mu'min (Yang Memberi Keamanan) dari tipu daya setan. Doa ini berfungsi sebagai benteng pertahanan spiritual harian, mengingatkan kita bahwa kekuatan setan lemah di hadapan kekuasaan Allah.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang sangat mendasar dan paling sering digunakan untuk memohon perlindungan dari setan, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 200:
Bahasa Arab:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Transliterasi Latin:
Wa immaa yanzaghannaka minasy-syaithaani nazghun fasta'idz billaah, innahu samii'un 'aliim.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Dan jika setan datang menggodamu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui."
(Lafaz perlindungan yang umum digunakan):
أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim.
"Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Perlindungan dari Setan
Mengamalkan doa ini secara rutin memiliki manfaat spiritual yang krusial:
  1. Mengusir Godaan dan Bisikan Jahat: Manfaat utama adalah menangkal bisikan (was-was) setan yang mencoba menjerumuskan kita pada maksiat, keraguan, atau amarah.
  2. Perlindungan Komprehensif: Kalimat A'uudzu billaah adalah permohonan perlindungan yang paling dasar dan efektif dari segala kejahatan setan.
  3. Meningkatkan Kesadaran Diri: Doa ini meningkatkan kesadaran bahwa kita memiliki musuh gaib, memotivasi kita untuk lebih dekat kepada Allah dan menjaga ketaatan.
  4. Menumbuhkan Ketenangan Hati: Mengembalikan rasa aman dengan bersandar pada Allah Yang Maha Kuat, menghilangkan rasa takut berlebihan terhadap kekuatan setan yang sebenarnya lemah.
Keterangan dan Sumber
Ayat pertama adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-A'raf: 200). Lafaz A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim adalah kalimat yang diperintahkan untuk dibaca, terutama sebelum membaca Al-Qur'an (QS. An-Nahl: 98).
Penjelasan Singkat:
Doa ini adalah "senjata" paling ampuh bagi seorang Muslim. Setiap kali merasakan godaan (nafsu marah, iri, malas beribadah, atau ragu), respons instan yang diajarkan Islam bukanlah melawan dengan emosi, tetapi segera memohon perlindungan Allah. Ini adalah pengakuan bahwa tanpa bantuan Allah, kita tidak berdaya melawan musuh abadi ini. Membaca doa ini adalah cara efektif untuk menjaga hati tetap bersih dan lurus di jalan tauhid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar