Doa #031: Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua (Hidup atau Wafat)
Kata Pendahuluan
Berbakti kepada orang tua (birrul walidain)
adalah salah satu perintah terbesar dalam Islam, setara setelah
perintah bertauhid kepada Allah. Kewajiban berbakti tidak berhenti saat
orang tua meninggal dunia. Salah satu bakti terbaik dan paling utama
adalah dengan senantiasa mendoakan mereka, memohonkan ampunan dan rahmat
Allah. Doa ini adalah jembatan penghubung kasih sayang antara anak dan
orang tua di dunia dan akhirat, yang pahalanya akan terus mengalir
bahkan setelah kita tiada.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon ampunan dan rahmat bagi kedua orang tua, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 24:
Bahasa Arab:
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Transliterasi Latin:
Rabbir-hamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka telah mendidik aku di waktu kecil."
(Dan doa lain yang lebih umum diamalkan):
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Allaahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
"Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan rahmatilah mereka berdua sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Ampunan untuk Orang Tua
Doa ini memiliki manfaat ukhrawi yang sangat besar:
- Melanjutkan Bakti Setelah Kematian: Manfaat utama adalah pahala yang terus mengalir kepada orang tua di alam kubur, menjadi cahaya dan meringankan hisab mereka.
- Amal Jariyah Bagi Anak: Doa anak yang saleh adalah salah satu dari tiga amal yang tidak terputus saat manusia meninggal dunia.
- Mempererat Hubungan Keluarga: Menumbuhkan rasa cinta, empati, dan penghargaan mendalam terhadap jasa-jasa orang tua yang telah membesarkan kita.
- Mendapat Ridha Allah: Ridha Allah terletak pada ridha orang tua. Mendoakan mereka adalah salah satu cara terbaik untuk mencari keridhaan Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa
pertama adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Isra: 24). Doa
kedua yang lebih umum diamalkan bersumber dari berbagai riwayat dan
merupakan gabungan permohonan yang diajarkan dalam Islam secara umum.
Keutamaan doa anak saleh untuk orang tua diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1631) dari Abu Hurairah.
Penjelasan Singkat:
Kalimat “kamaa rabbayaanii shaghiiraa”
(sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil) adalah pengingat visual
akan ketulusan cinta orang tua. Saat kita lemah dan tidak berdaya,
mereka merawat kita tanpa pamrih. Kini, saat kita kuat, giliran kita
membalas (meskipun tidak akan pernah terbalas sempurna) dengan doa.
Doa
ini bisa diamalkan kapan saja, terutama setelah salat wajib, di
waktu-waktu mustajab (antara adzan dan iqamah, saat sujud terakhir, atau
saat hujan turun). Ia adalah bentuk birrul walidain yang paling mudah dilakukan namun paling besar dampaknya di hadapan Allah SWT.
lanjut
Doa #032: Doa Memohon Keturunan yang Saleh/Salehah
Kata Pendahuluan
Keturunan
adalah amanah terbesar dari Allah SWT sekaligus perhiasan dunia yang
paling berharga. Setiap orang tua Muslim pasti mendambakan anak-anak
yang tidak hanya sehat dan cerdas, tetapi yang paling utama adalah saleh
dan salehah, yang menjadi penyejuk mata (qurrata a'yun)
dan penerus risalah Islam. Doa ini, yang diabadikan dalam Al-Qur'an dan
dipanjatkan oleh hamba-hamba pilihan Allah, berfungsi sebagai
permohonan tulus agar dikaruniai zuriat (keturunan) yang berkualitas
iman dan takwa, yang kelak dapat mendoakan kita dan menjadi amal jariyah
yang tak terputus.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon keturunan saleh, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Furqan ayat 74:
Bahasa Arab:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Transliterasi Latin:
Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yunin waj'alnaa lil-muttaqiina imaamaa.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami
sebagai penyejuk mata (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi
orang-orang yang bertakwa."
(Juga doa Nabi Zakariya AS dalam QS. Ali Imran: 38):
رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ
Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyibah, innaka samii'ud-du'aaa'.
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Keturunan yang Saleh
Mengamalkan doa ini memiliki manfaat jangka panjang yang melampaui kehidupan dunia:
- Keturunan yang Menyejukkan Mata: Manfaat utama adalah dikaruniai anak-anak yang ketaatan dan kebaikannya membuat hati orang tua bahagia dan tentram (qurrata a'yunin).
- Kepemimpinan dalam Ketakwaan: Doa ini tidak hanya meminta anak saleh, tetapi juga memohon agar keluarga tersebut menjadi teladan (imam) bagi orang-orang bertakwa lainnya, sebuah cita-cita mulia dalam beragama.
- Investasi Akhirat (Amal Jariyah): Anak saleh yang mendoakan orang tuanya adalah investasi pahala yang terus mengalir setelah kematian, sebagaimana hadis riwayat Muslim.
- Meningkatkan Kualitas Keluarga: Doa ini memotivasi orang tua untuk memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu, karena mustahil menjadi pemimpin takwa jika orang tua tidak berusaha bertakwa.
Keterangan dan Sumber
Doa pertama bersumber dari Al-Qur'an (QS. Al-Furqan: 74), bagian dari doa 'ibaadur-rahman
(hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih). Doa kedua adalah doa Nabi
Zakariya AS (QS. Ali Imran: 38) ketika memohon anak di usia senja.
Penjelasan Singkat:
Doa qurrata a'yun
sangat populer karena menggabungkan harapan pribadi (kebahagiaan
keluarga) dan harapan sosial (menjadi pemimpin dalam kebaikan). Ini
menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dalam Islam adalah kebahagiaan yang
berakar pada ketakwaan dan manfaat bagi umat.
Mendoakan keturunan adalah bagian dari perencanaan keluarga Islami. Ini adalah ikhtiar spiritual yang harus diiringi dengan ikhtiar fisik, yaitu mendidik anak dengan penuh kasih sayang, ilmu agama, dan teladan yang baik sejak dini.
Doa #033: Doa Memohon Diterima Amal Ibadah
Kata Pendahuluan
Setelah
bersusah payah beribadah—melaksanakan salat, puasa, haji, atau
bersedekah—tahap selanjutnya yang paling penting adalah memohon agar
amal tersebut diterima oleh Allah SWT. Kita tidak boleh merasa sombong
atau yakin bahwa amal kita pasti diterima, karena hanya Allah Yang Maha
Penerima (Al-Qabil)
yang berhak memutuskan. Doa ini, yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim AS
dan Nabi Ismail AS setelah membangun Ka'bah (sebuah pekerjaan
monumental), mengajarkan kerendahan hati, pengakuan akan kelemahan diri,
dan ketulusan niat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa memohon diterimanya amal, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 127:
Bahasa Arab:
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Transliterasi Latin:
Rabbanaa taqabbal minnaa innaka Antas-Samii'ul-'Aliim.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Diterima Amal Ibadah
Mengamalkan doa ini setelah beramal saleh memiliki manfaat spiritual yang krusial:
- Menjaga Niat dari Riya (Pamer): Manfaat utama adalah melawan sifat sombong dan pamer setelah beribadah. Kita mengakui bahwa ibadah kita penuh kekurangan dan hanya bisa sempurna jika diterima oleh Allah.
- Menumbuhkan Kerendahan Hati (Tawadhu'): Doa ini mengingatkan bahwa amal sebesar apa pun (seperti membangun Ka'bah) tidak menjamin surga tanpa rahmat dan penerimaan dari Allah.
- Motivasi untuk Terus Beramal: Rasa takut jika amal tidak diterima memotivasi kita untuk memperbaiki kualitas ibadah di waktu yang akan datang dan terus istiqamah.
- Pengakuan Sifat Allah (As-Samii'ul-'Aliim): Menegaskan keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar setiap doa dan niat kita, serta Maha Mengetahui mana amal yang tulus dan mana yang tidak.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 127), yang
dibaca oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS setelah selesai membangun
Ka'bah di Mekah.
Penjelasan Singkat:
Ayat
ini memberikan pelajaran berharga tentang adab beramal. Dua Nabi agung,
setelah menyelesaikan tugas mulia atas perintah Allah, tidak serta
merta merasa bangga atau puas. Sebaliknya, mereka segera berdoa dengan
penuh kerendahan hati memohon penerimaan.
Doa #034: Doa Ketika Berada di Pasar atau Pusat Perbelanjaan
Kata Pendahuluan
Pasar
atau pusat perbelanjaan adalah salah satu tempat yang paling ramai,
penuh dengan hiruk pikuk dunia, potensi kelalaian, godaan belanja
berlebihan, dan terkadang interaksi yang kurang Islami (seperti sumpah
palsu dalam jual beli). Rasulullah ﷺ menyebut pasar sebagai tempat
terburuk di bumi (kebalikan dari masjid sebagai tempat terbaik). Oleh
karena itu, diperlukan "senjata" spiritual khusus saat memasukinya. Doa
ini berfungsi sebagai benteng pertahanan iman, pengingat akan tauhid di
tempat yang penuh kelalaian, dan permohonan perlindungan dari godaan
setan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa ketika masuk pasar atau pusat perbelanjaan, diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi:
Bahasa Arab:
لَا
إِلَٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ، يُحْيِي وَيُمِيتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ، بِيَدِهِ
الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Transliterasi Latin:
Laa
ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul-mulku wa lahul-hamdu,
yuhyii wa yumiitu, wa huwa hayyun laa yamuut, biyadihil-khairu wa huwa
'alaa kulli syai'in qadiir.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Tidak
ada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Yang Menghidupkan dan Yang
Mematikan. Dia Maha Hidup dan tidak mati. Di tangan-Nya segala kebaikan,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Berada di Pasar
Doa ini memiliki keutamaan yang luar biasa besar, setara dengan jihad fisabilillah:
- Pahala Setara Jihad dan Jaminan Surga: Manfaat terbesar adalah janji pahala yang sangat agung (seribu kebaikan, dihapus seribu keburukan, dan dibangunkan rumah di surga) bagi yang membacanya di tengah kelalaian pasar.
- Menjaga Niat dan Fokus Tauhid: Menjadi pengingat akan keesaan Allah di tempat di mana nafsu duniawi seringkali menguasai, menjaga hati tetap terhubung dengan Sang Pencipta.
- Perlindungan dari Godaan Belanja Berlebihan: Doa ini membantu mengendalikan hawa nafsu dan konsumerisme, fokus pada kebutuhan hakiki, bukan keinginan sesaat.
- Benteng dari Tipu Daya Setan: Pasar adalah tempat favorit setan untuk menyebarkan permusuhan, sumpah palsu, dan kelalaian. Doa ini mengusir pengaruh negatif tersebut.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi (no. 3428) dan Ibnu Majah (no. 2235), dan dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Keutamaan doa ini sangat besar karena membacanya membutuhkan perjuangan ekstra (jihad)
melawan lingkungan yang lalai dari zikir. Redaksi doanya sendiri adalah
rangkaian pujian dan penegasan sifat-sifat Allah yang agung (Asmaul Husna)—Raja (Al-Malik), Maha Hidup (Al-Hayy), Maha Kuasa (Al-Qadir).
Dengan
mengamalkan doa ini, aktivitas di pasar, yang awalnya hanya bernilai
duniawi, bisa bertransformasi menjadi ibadah yang mendatangkan pahala
berlimpah dan menjaga iman kita tetap kokoh di tengah godaan
materialisme.
Doa #035: Doa Memohon Perlindungan dari Empat Hal Buruk (dalam Tasyahud Akhir)
Kata Pendahuluan
Salat
adalah dialog hamba dengan Tuhannya. Di penghujung salat (sebelum
salam), saat tasyahud akhir, adalah salah satu waktu mustajab untuk
berdoa. Rasulullah ﷺ sangat menekankan agar umatnya tidak meninggalkan
sebuah doa spesifik yang memohon perlindungan dari empat jenis keburukan
fundamental yang mengancam kehidupan dunia dan akhirat manusia. Doa ini
mencakup perlindungan dari siksa neraka, siksa kubur, fitnah kehidupan
dan kematian, serta fitnah Dajjal, menunjukkan betapa komprehensifnya
Islam dalam menjaga umatnya.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa yang sangat dianjurkan dibaca setiap tasyahud akhir
sebelum salam, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ،
وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii a'uudzu bika min 'adzaabil-qabri, wa min 'adzaabi jahannam, wa
min fitnatil-mahyaa wal-mamaati, wa min syarri
fitnatil-masiihid-dajjaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari
siksa neraka Jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari
kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Perlindungan dari Empat Hal Buruk
Doa ini adalah "paket" perlindungan terlengkap untuk akhirat:
- Perlindungan dari Siksa Kubur dan Neraka: Manfaat utama adalah permohonan perlindungan dari dua bentuk siksaan terbesar yang menanti manusia setelah kematian.
- Menghindari Fitnah Kehidupan (Duniawi): Fitnah kehidupan mencakup godaan harta, jabatan, wanita, dan segala yang melalaikan dari ketaatan. Doa ini membantu menjaga iman di dunia.
- Menghindari Fitnah Kematian: Fitnah kematian mencakup sakaratul maut yang sulit, atau godaan setan di saat-saat terakhir hidup.
- Perlindungan dari Fitnah Dajjal: Dajjal adalah fitnah terbesar di akhir zaman. Memohon perlindungan darinya adalah bentuk persiapan iman menghadapi krisis eskatologis.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 588) dan Shahih Bukhari (no. 1377). Rasulullah ﷺ tidak hanya mengajarkan doa ini, tetapi juga rutin mengamalkannya dalam setiap salatnya.
Penjelasan Singkat:
Beberapa
ulama, seperti Imam Ahmad bin Hanbal dan murid-muridnya, berpendapat
bahwa membaca doa ini dalam tasyahud akhir hukumnya wajib berdasarkan
perintah tegas Rasulullah ﷺ. Ini menunjukkan betapa pentingnya isi doa
tersebut.
Mengamalkan
doa ini setiap lima kali sehari dalam salat fardu adalah cara efektif
untuk menjaga kesadaran akan akhirat dan bahaya fitnah dunia. Ia adalah
benteng iman harian yang memastikan kita selalu berada dalam penjagaan
Allah dari keburukan yang paling fundamental.
Doa #036: Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat)
Kata Pendahuluan
Doa
adalah inti dari ibadah. Di antara ribuan doa yang ada, terdapat satu
doa yang sangat istimewa, universal, dan ringkas, yang mencakup seluruh
hajat manusia, baik di dunia yang fana ini maupun di akhirat yang abadi.
Doa ini disebut "Doa Sapu Jagat" karena kemampuannya mencakup segala
sesuatu. Rasulullah ﷺ sangat sering mengamalkan doa ini, menjadikannya
standar permohonan yang sempurna, menyeimbangkan antara kebutuhan
material dan spiritual.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa memohon kebaikan dunia dan akhirat, diambil dari
Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 201, diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Muslim:
Bahasa Arab:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Transliterasi Latin:
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari siksa neraka."
Manfaat Mengamalkan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Doa ini adalah salah satu doa yang paling sering diamalkan karena manfaatnya yang universal:
- Keseimbangan Dunia Akhirat: Manfaat utama adalah permohonan yang sempurna, mencakup kebahagiaan di dunia (kesehatan, rezeki halal, keluarga sakinah) dan keselamatan di akhirat (ampunan, surga, perlindungan dari neraka). [5]
- Doa Paling Favorit Nabi ﷺ: Mengamalkan doa ini berarti mengikuti sunnah Nabi ﷺ yang paling konsisten, karena beliau sering membacanya di berbagai kesempatan, termasuk saat tawaf haji. [5]
- Mustajab di Banyak Waktu: Doa ini sangat dianjurkan dibaca di waktu-waktu mustajab, terutama di antara rukun Yamani dan Hajar Aswad di Ka'bah, atau saat sujud dalam salat. [5]
- Ketentraman Jiwa: Meminta kebaikan yang utuh menghilangkan kekhawatiran berlebihan akan urusan duniawi maupun akhirat, karena keduanya telah dimohonkan kepada Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 201).
Keutamaannya yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 4522) dan Shahih Muslim (no. 2690) dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu. [5]
Penjelasan Singkat:
Para ulama tafsir menjelaskan makna hasanah (kebaikan) di dunia dan akhirat secara luas:
- Hasanah di Dunia: Mencakup semua nikmat seperti kesehatan, pasangan yang baik, anak yang saleh, rezeki yang halal dan luas, ilmu yang bermanfaat, dan lain-lain.
- Hasanah di Akhirat: Mencakup kemudahan hisab (perhitungan amal), perlindungan di Padang Mahsyar, syafaat, dan puncak tertingginya adalah masuk surga Firdaus.
Doa
ini mengajarkan kita untuk menjadi umat yang seimbang, tidak terlalu
fokus pada dunia hingga melupakan akhirat, dan tidak terlalu fokus pada
akhirat hingga meninggalkan kewajiban di dunia.
Doa #037: Doa Ketika Melihat Ka'bah
Kata Pendahuluan
Melihat
Ka'bah untuk pertama kalinya adalah momen spiritual yang sangat
mengharukan dan ditunggu-tunggu oleh setiap Muslim yang berhaji atau
berumrah. Momen ini adalah salah satu waktu yang paling mustajab untuk
berdoa. Adab di Tanah Suci mengajarkan kita untuk segera mengagungkan
Allah, memuji kebesaran Baitullah (Rumah Allah), dan memanjatkan doa
terbaik kita, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun seluruh umat
Islam. Doa ini berfungsi sebagai bentuk ta'dzim (pengagungan) dan rasa syukur atas kesempatan langka tersebut.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang diucapkan ketika pandangan pertama kali tertuju pada Ka'bah yang mulia:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
زِدْ هٰذَا الْبَيْتَ تَشْرِيْفًا وَتَعْظِيْمًا وَتَكْرِيْمًا
وَمَهَابَةً، وَزِدْ مَنْ شَرَّفَهُ وَكَرَّمَهُ مِمَّنْ حَجَّهُ
وَاعْتَمَرَهُ تَشْرِيْفًا وَتَكْرِيْمًا وَتَعْظِيْمًا وَبِرًّا
Transliterasi Latin:
Allaahumma
zid haadzal-baita tasyrifaan wa ta'zhiman wa takriman wa mahaabah. Wa
zid man syarrafahu wa karramahu mimman hajjahu wa'tamarahu tasyrifaan wa
takriman wa ta'zhiman wa birran.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan kewibawaan
pada Baitullah (Ka'bah) ini. Dan tambahkanlah kemuliaan, kehormatan,
keagungan, dan kebaikan bagi orang-orang yang memuliakan dan
menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau berumrah."
(Disunnahkan juga untuk membaca talbiyah saat melihat Ka'bah).
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Melihat Ka'bah
Momen melihat Ka'bah adalah kesempatan emas untuk berdoa:
- Momen Mustajab untuk Berdoa: Manfaat utama adalah memanfaatkan waktu dan tempat yang paling mulia untuk memanjatkan hajat dunia dan akhirat, karena diyakini doanya mudah dikabulkan.
- Mengagungkan Syiar Islam: Doa ini adalah bentuk pengagungan terhadap salah satu syiar (simbol) utama agama Islam, yang dicintai oleh Allah.
- Memperoleh Kemuliaan dan Kebaikan: Mendoakan agar Ka'bah semakin mulia secara otomatis meninggikan derajat orang yang berdoa dan beribadah di sana.
- Menumbuhkan Kerendahan Hati: Melihat keagungan Ka'bah dan ribuan Muslim di sekitarnya menumbuhkan rasa rendah hati dan menyadarkan diri akan kebesaran Allah.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan oleh Imam Syafi'i dalam kitab Al-Umm
dan juga oleh Al-Baihaqi. Meskipun status hadisnya ada yang menganggap
lemah (dari segi sanad), doa ini diamalkan secara luas oleh para ulama
dan maknanya sangat baik serta tidak bertentangan dengan syariat.
Penjelasan Singkat:
Ketika
pertama kali melihat Ka'bah, selain membaca doa ini, disunnahkan untuk
memperbanyak doa-doa pribadi lainnya, memohon ampunan, dan berselawat
kepada Nabi.
Adab
di Masjidil Haram juga sangat penting, seperti menjaga pandangan,
menjaga lisan, dan fokus beribadah. Doa ini adalah pembuka yang sempurna
untuk memulai rangkaian ibadah di Tanah Suci dengan penuh kekhusyukan
dan penghormatan.
Doa #038: Doa Ketika Kesulitan atau Merasa Tertekan (Doa Nabi Yunus)
Kata Pendahuluan
Kehidupan
dunia seringkali menghadirkan kesulitan, tekanan jiwa, kesedihan
mendalam, atau rasa terpojok yang seolah tanpa jalan keluar. Dalam momen
krisis spiritual dan emosional, Islam mengajarkan sebuah doa agung yang
dipanjatkan oleh Nabi Yunus AS ketika berada dalam tiga kegelapan:
kegelapan malam, kegelapan lautan, dan kegelapan perut ikan paus. Doa
ini berfungsi sebagai bentuk istighatsah
(memohon pertolongan darurat) kepada Allah, pengakuan dosa, dan
penegasan tauhid. Keajaiban doa ini adalah janji Allah untuk mengangkat
kesulitan orang yang membacanya.
Kalimat Doa
Berikut
adalah lafaz doa Nabi Yunus AS yang mustajab untuk menghilangkan
kesedihan dan kesulitan, diambil dari Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 87:
Bahasa Arab:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Transliterasi Latin:
Laa ilaaha illaa Anta, subhaanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketika Kesulitan
Doa ini memiliki manfaat luar biasa untuk meringankan beban mental dan spiritual:
- Solusi Kesusahan dan Kesusahan: Manfaat utama yang disebutkan dalam hadis adalah bahwa tidak ada seorang Muslim pun yang berdoa dengan doa ini melainkan Allah akan mengabulkan permohonannya dan menghilangkan kesulitannya.
- Pengakuan Tauhid Murni: Kalimat Laa ilaaha illaa Anta adalah pernyataan tauhid yang paling agung, yang menjadi kunci pembuka pintu rahmat Allah.
- Memperoleh Ampunan Dosa: Pengakuan innii kuntu minazh-zhaalimiin adalah bentuk kerendahan hati dan taubat yang tulus, mengakui kesalahan diri sendiri di hadapan Allah.
- Mendapat Ketenangan Jiwa: Fokus pada keagungan Allah dan pengakuan dosa akan meredakan kepanikan dan memberikan ketenangan di tengah badai masalah.
Keterangan dan Sumber
Doa
ini adalah kutipan langsung dari Al-Qur'an (QS. Al-Anbiya: 87).
Keutamaannya yang dapat menghilangkan kesusahan diriwayatkan dalam Sunan At-Tirmidzi (no. 3505) dan dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini adalah contoh sempurna dari adab berdoa dalam krisis: dimulai
dengan penegasan keesaan Allah, diikuti dengan pensucian (tasbih) Allah
dari segala kekurangan, dan diakhiri dengan pengakuan jujur atas
kesalahan diri sendiri. Tidak ada permintaan spesifik yang disebutkan
dalam doa ini (Nabi Yunus tidak meminta dikeluarkan dari perut ikan),
namun Allah secara otomatis menolongnya.
Ini
mengajarkan kita bahwa terkadang, yang paling dibutuhkan dalam doa
bukanlah daftar permintaan, melainkan pengakuan tulus akan status kita
sebagai hamba yang lemah di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.
Doa #039: Doa Memohon Kemudahan Urusan dalam Perjalanan (Doa Safar)
Kata Pendahuluan
Bepergian (safar)
dalam Islam adalah momen yang istimewa. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa
safar adalah bagian dari azab (kesulitan), karena membuat seseorang jauh
dari keluarga, lelah, dan rentan. Oleh karena itu, doa orang yang
sedang bepergian adalah salah satu doa yang mustajab. Doa ini, yang
merupakan permohonan komprehensif untuk keselamatan, kebaikan, dan
kemudahan dalam perjalanan, berfungsi sebagai pengingat bahwa tujuan
akhir dari setiap perjalanan dunia adalah perjalanan menuju akhirat.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa safar (perjalanan jauh) yang dibaca setelah takbir tiga kali saat kendaraan mulai bergerak:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُ
أَكْبَرُ اَللّٰهُ أَكْبَرُ اَللّٰهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ الَّذِيْ
سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى
رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِيْ سَفَرِنَا
هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّٰهُمَّ
هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ
أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ،
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ
الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ
Transliterasi Latin:
Allaahu
Akbar, Allaahu Akbar, Allaahu Akbar. Subhaanalladzii sakhkhara lanaa
haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa rabbinaa
lamunqalibuun. Allaahumma innaa nas'aluka fii safarinaa haadzal-birra
wat-taqwaa, wa minal-'amali maa tardhaa. Allaahumma hawwin 'alainaa
safaranaa haadzaa wathwi 'annaa bu'dahu. Allaahumma antash-shaahibu
fis-safari, wal-khaliifatu fil-ahli. Allaahumma innii a'uudzu bika min
wa'tsaa'is-safari, wa ka'aabatil-manzhari, wa suu'il-munqalabi fil-maali
wal-ahli.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Allah
Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha Suci Tuhan yang
telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan
kami. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan
kami ini kebaikan dan ketakwaan, serta amalan yang Engkau ridhai. Ya
Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini dan dekatkanlah jaraknya bagi
kami. Ya Allah, Engkaulah pendamping dalam perjalanan, dan penjaga bagi
keluarga (yang ditinggalkan). Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
kesulitan perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, dan tempat kembali
yang buruk pada harta dan keluarga."
Manfaat Mengamalkan Doa Safar
Doa yang panjang ini adalah zikir safar yang paling utama:
- Keselamatan Dunia Akhirat: Manfaat utama adalah permohonan keselamatan komprehensif, baik fisik dari kecelakaan, maupun spiritual dari maksiat di perjalanan.
- Memperoleh Kebaikan dan Ketakwaan: Doa ini memastikan perjalanan kita diniatkan untuk hal baik (birr) dan diisi dengan ketakwaan (taqwa).
- Kemudahan dan Keberkahan Perjalanan: Memohon agar jarak tempuh terasa dekat dan perjalanan terasa ringan, serta keluarga yang ditinggalkan aman dalam penjagaan Allah.
- Benteng dari Kesedihan dan Kerugian: Perlindungan spesifik dari kesedihan mendalam, pemandangan buruk, atau kerugian harta saat kembali.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Muslim (no. 1348) dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma.
Penjelasan Singkat:
Doa
ini dibaca setelah takbir tiga kali saat kendaraan mulai bergerak.
Ketika kembali dari safar, disunnahkan untuk membaca doa yang sama
dengan penambahan kalimat: Aayibuuna taa'ibuuna 'aabiduuna lirabbinaa haamiduun ("Kami kembali dalam keadaan bertaubat, beribadah, dan memuji Tuhan kami").
Doa
safar ini mengajarkan pentingnya persiapan mental dan spiritual sebelum
memulai perjalanan jauh, memastikan setiap safar kita bernilai ibadah
dan penuh dalam penjagaan Allah SWT.
Lanjut
Saya akan melanjutkan dengan
Doa Nomor 40 (Doa Saat Marah) dan Doa Nomor 41 (Doa Saat Bercermin atau Melihat Pakaian Baru), menggunakan format terperinci untuk buku doa Anda.Doa #040: Doa untuk Ketenangan Hati
Kata Pendahuluan
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita seringkali menghadapi situasi yang memicu
emosi. Islam mengajarkan pentingnya menjaga ketenangan hati dan
mengendalikan emosi agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Doa ini adalah salah satu cara untuk memohon kepada Allah agar
diberikan ketenangan dan dijauhkan dari bisikan yang menyesatkan.
Kalimat Doa
Berikut adalah lafaz doa yang dapat diucapkan ketika memohon ketenangan hati:
Bahasa Arab:
اَللّٰهُمَّ
إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ
الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ،
وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
Transliterasi Latin:
Allaahumma
innii a'uudzu bika minal hammi wal hazan, wa a'uudzu bika minal 'ajzi
wal kasal, wa a'uudzu bika minal jubni wal bukhl, wa a'uudzu bika min
ghalabatid daini wa qahrir rijaal.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
"Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (menghadapi)
kesusahan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan
kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir. Dan
aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan penindasan orang."
Manfaat Mengamalkan Doa Ketenangan Hati
Mengamalkan doa ini secara rutin dapat memberikan ketenangan batin:
- Menenangkan Hati: Memohon perlindungan kepada Allah dari kesusahan dan kesedihan dapat membantu menenangkan hati.
- Menghilangkan Kelemahan dan Kemalasan: Doa ini memohon kekuatan agar dijauhkan dari sifat lemah dan malas.
- Memohon Perlindungan dari Sifat Buruk: Berlindung dari sifat pengecut dan kikir membantu menumbuhkan keberanian dan kedermawanan.
- Memohon Kemudahan dalam Urusan Dunia: Doa ini juga memohon perlindungan dari lilitan hutang dan penindasan.
Keterangan dan Sumber
Doa ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari (no. 6369) dan Sunan Abu Dawud (no. 1555).
Penjelasan Singkat:
Doa
ini mencakup permohonan perlindungan dari berbagai bentuk kesulitan dan
sifat negatif yang dapat mengganggu ketenangan hati dan kehidupan.
Dengan mengamalkan doa ini, seorang Muslim menyerahkan segala urusannya
kepada Allah dan memohon kekuatan serta perlindungan-Nya dalam
menghadapi cobaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar