Sunday, February 5, 2012

Buah Bacang



Bacang adalah nama sejenis pohon buah yang masih sekerabat dengan mangga. Orang sering menyebut buahnya sebagai bacang, ambacang (Min.), embacang atau mangga bacang. Juga dikenal dengan aneka nama daerah seperti limus (Sd.), asam hambawang (Banjar), macang atau machang (Malaysia), maa chang, ma chae atau ma mut (Thailand), la mot (Myanmar) dll. Dalam bahasa Inggris disebut bachang atau horse mango, sementara nama ilmiahnya adalah Mangifera foetida Lour.

Deskripsi pohon
  1. Pohon besar berbatang lurus, dapat mencapai 30-35 m. Kulit kayunya coklat sampai coklat kelabu tua, memecah beralur dangkal. Bila dilukai (semua bagian tanaman) mengeluarkan getah bening kelabu keputihan, yang lama-lama menjadi kemerahan dan menghitam. Getah ini tajam, gatal dan dapat melukai kulit (terutama selaput lendir). Tidak memiliki banir (akar papan).
  2. Daun agak kaku dan serupa kulit, bertangkai panjang kaku 1,5 – 8 cm, lembar daun kurang lebih berbentuk jorong memanjang, 9-15 × 15-40 cm, gundul dan hijau tua.
  3. Bunga dalam malai agak di ujung, tegak bercabang-cabang, seperti piramida, 10-40 cm panjangnya, merah tua sampai merah tembaga. Bunga lebat kecil-kecil, berbilangan 5; kelopak 4-5 mm, bundar telur terbalik; mahkota 6-9 mm, lanset menyempit, merah jambu sampai kuning pucat di ujung.
  4. Buah batu lonjong bulat telur atau hampir bulat, 7-12 × 9-16 cm, berkulit tebal dan gundul, hijau sampai kekuning-kuningan, kusam, dengan bintik-bintik lentisel yang berwarna kecoklatan. Daging buah jika masak berwarna kuning-jingga pucat sampai kuning, berserat, asam manis rasanya dan banyak mengandung sari buah, harum menyengat agak seperti terpentin.
Manfaat buah
  1. Buah Bacang matang bisa dimakan dalam keadaan segar. Wanginya yang khas menjadikan buah ini digemari sebagai campuran minuman atau es, meski masih kalah kualitas jika dibandingkan dengan kuweni (Mangifera odorata).
  2. Buah Bacang muda bisa direndam dalam air garam, sesudah dikupas dan dipotong-potong, agar dapat dijadikan rujak atau asinan
  3. Daunnya Bacang dapat digunakan sebagai penurun demam.
  4. Biji Bacang untuk mengobati penyakit jamur, kudis dan eksim. 

Sepenggal kenangan

Pohon Embacang wak Dijah. Pohon Embacang wak Dijah tumbuh subur ditepi sungai Lubai didekat tempat pemandian wanita. Setiap tahun berbuah lebat, letak pohonnya tidak jauh dari jalan setapak menuju tempat pemandian warga desa Baru Lubai (Jiwa Baru). Sepengal kenangan pada tahun 1970-an adalah ketika penulis mencari buah Embacang dalam bahasa Lubai Macang yang terjatuh ditiup oleh angin dibawah pohonnya. Penduduk lokal menyebutnya behayau buah Macang dalam bahasa Lubai. Penulis biasanya pergi mandi ke sungai Lubai, sambil mencari buah Macang ini. Kegiatan mencari buah jatuh ini sangat menyenangkan,  usia penulis ketika itu masih kanak kanak.

1 comment:

  1. Getah buah Embacang ini dapat mendatangkan rasa gatal, jika mengenai kulit kita...

    ReplyDelete