Tuesday, February 7, 2012

Buah Sawo


Sawo manila (Manilkara zapota) adalah pohon buah yang berumur panjang. Pohon dan buahnya dikenal dengan beberapa nama seperti sawo (Ind., Jw.), sauh atau sauh manila, atau ciku (Mly.). Nama-namanya dalam berbagai bahasa: chico (Filipina), ciku (Malaysia), chikoo atau sapota (India), sofeda (Bangladesh), xa pô chê atau hồng xiêm (Vietnam), rata-mi (Sri Lanka), lamoot (ละมุด) di Thailand, Laos dan Kamboja, níspero (Venezuela), sugardilly (Kep. Bahama), naseberry (Hindia Barat), sapote (Nicaragua), sapoti (Brasil), sapotillier (bahasa Perancis) dan sapodilla (bahasa Inggris).
Deskripsi pohon 

 
Pohon yang besar dan rindang, dapat tumbuh hingga setinggi 30-40 m. Bercabang rendah, batang sawo manila berkulit kasar abu-abu kehitaman sampai coklat tua. Seluruh bagiannya mengandung lateks, getah berwarna putih susu yang kental.
Daun tunggal, terletak berseling, sering mengumpul pada ujung ranting. Helai daun bertepi rata, sedikit berbulu, hijau tua mengkilap, bentuk bundar-telur jorong sampai agak lanset, 1,5-7 x 3,5-15 cm, pangkal dan ujungnya bentuk baji, bertangkai 1-3,5 cm, tulang daun utama menonjol di sisi sebelah bawah.
Bunga-bunga tunggal terletak di ketiak daun dekat ujung ranting, bertangkai 1-2 cm, kerapkali menggantung, diameter bunga s/d 1,5 cm, sisi luarnya berbulu kecoklatan, berbilangan 6. Kelopak biasanya tersusun dalam dua lingkaran; mahkota bentuk genta, putih, berbagi sampai setengah panjang tabung.
Buah buni bertangkai pendek, bulat, bulat telur atau jorong, 3-6 x 3-8 cm, coklat kemerahan sampai kekuningan di luarnya dengan sisik-sisik kasar coklat yang mudah mengelupas, sering dengan sisa tangkai putik yang mengering di ujungnya. Berkulit tipis, dengan daging buah yang lembut dan kadang-kadang memasir, coklat kemerahan sampai kekuningan, manis dan mengandung banyak sari buah. Berbiji sampai 12 butir, namun kebanyakan kurang dari 6, lonjong pipih, hitam atau kecoklatan mengkilap, panjang lk. 2 cm, keping biji berwarna putih lilin.

Manfaat buah 

Selain kaya gula, sawo juga mengandung zat gizi lain seperti mineral, vitamin, karbohidrat, dan serat pangan. Buah ini juga baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah. Buah sawo matang biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar. Rasa getahnya masih sering melekat pada mulut. Dalam kondisi matang, buah ini dapat dibuat menjadi minuman segar atau sebagai campuran es krim. Namun, hal tersebut belum diusahakan secara komersial.
Rasa buah sawo yang manis membuat buah ini banyak penggemarnya. Rasa manis ini disebabkan kandungan gula dalam daging buah dengan kadar 16-20 persen. Bukan hanya gula, dalam daging buah sawo terkandung pula lemak; protein; vitamin A, B, dan C; mineral besi, kalsium, serta fosfor. Komposisi gizi buah sawo dapat dilihat pada tabel.
Buah sawo memiliki kandungan mineral cukup baik. Buah ini merupakan sumber kalium yang baik, yaitu 193 mg/100 g. Di lain pihak, sawo juga memiliki kadar natrium yang rendah, 12 mg/100 g. Perbandingan kandungan kalium dan natrium yang mencapai 16:1 menjadikan sawo sangat baik untuk jantung dan pembuluh darah.
Selain kaya kalium, sawo juga mengandung sejumlah mineral penting lainnya. Kandungan mineral lainnya per 100 gram buah sawo adalah: kalsium (21 mg), magnesium (12 mg), fosfor (12 mg), selenium (0,6 mg), seng (0,1 mg), dan tembaga (0,09 mg).
Sawo juga kaya akan vitamin C, yaitu 14,7 mg/100 g. Konsumsi 100 gram sawo dapat memenuhi 24,5 persen kebutuhan tubuh akan vitamin C setiap hari. Vitamin C dapat bereaksi dengan berbagai mineral di dalam tubuh. Vitamin C berperan penting dalam metabolisme tembaga.
Selain itu, konsumsi vitamin C dalam jumlah cukup dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C juga dapat berinteraksi dengan berbagai vitamin lain, seperti vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan.
Buah sawo juga mengandung asam folat, 14 mkg/100 g. Asam folat diperlukan tubuh untuk pembentukan sel darah merah. Asam folat juga dapat membantu pencegahan terbentuknya homosistein yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Vitamin lain yang juga terkandung pada buah sawo adalah: riboflavin, niasin, B6, dan vitamin A. Meskipun dapat digunakan sebagai sumber vitamin dan mineral, sawo sebaiknya tidak diberikan kepada bayi karena getahnya dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan.
Buah sawo juga mengandung banyak gula sehingga baik untuk digunakan sebagai sumber energi. Namun, buah ini tidak dianjurkan bagi penderita diabetes melitus karena dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.

Sepenggal kenanngan 


  1. Pohon Sawo Kakek Haji Hasan. Pohon Sawo disebut oleh penduduk lokal Sawe Menile yang ditanam kakek penulis tumbuh subur didekat rumah di desa Baru Lubai (Jiwa Baru) kecamatan Lubai kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan. Ada tiga batang pohon Sawo tanaman kakek, satu batang didepan beranda rumah, satu batang didekat dapur dan satu batang disamping kanan rumah. Pohon Sawo yang ditanam didekat dapur, terhitung mulai tanggal 16 Agustus 2008 telah penulis wakafkan kepada masyarakat setempat. Pohon Sawo yang didekat beranda rumah, batangnya patah ditengah lebih kurang 4 meter dari tanah. Peristiwa patahnya batang pohon Sawo kakek menjadi suatu kenangan bagi penulis dikarenakan saat itu, sanak saudara sedang kumpul ikut meramaikan pernikahan kakak sulung kami Iskandar bin M. Ibrahim pada bulan Maret tahun 1976. Ketika wak Haji Abdul Haq, wak Suki, mamang Kopli, kakak Umar Khotob dan lain-lainnya sedang memainkan seni musik Rebana untuk mengiringi pengantin pria, pohon Sawo itu patah separoh pohon. Hampir saja mengenai sanak keluarga, kalau tidak sempat melarikan diri masing masing.
  2. Pohon Sawo wak Kamal. Pohon Sawo wak Kamal ditanam tidak jauh dari pohon Sawo tanaman kakek Haji Hasan. Kedua pohon ini cabang-cabang saling bertemu, sehingga apabila penulis naik pohon tanaman kakek, dapat melintas ke pohon Sawo wak Kamal. Buah Sawo wak Kamal sangat besar hampir sama besarnya dengan buah Mangga Darmayu. Suatu kenangan bagi penulis adalah tatkala sedang berada dipertemuan cabang cabang kedua pohon Sawo tersebut, penulis bergelantungan meniru gaya kera, sambil tertawa di iringi dengan menyanyi.
  3. Pohon Sawo wak Kerio Zawawi. Pohon Sawo wak Zawawi ditanam disamping kanan rumah beliau berdekatan dengan rumah wak Molek. Penulis diajak Sawaluddin anak dari wak Kerio Zawawi memasang pulut diatas pohon ini. Suatu kenangan dari pohon Sawo wak Kerio Zawawi adalah ketika kami sambil mencari buah Sawo yang matang, pulut yang kami pasang kena Burung.
  4. Pohon Sawo Kakak Madhah. Pohon Sawo kakak Madhah ditanam didepan rumah wak Kerio Zawawi di desa Baru Lubai. Batangnya berdiameter 25 centi meter, tinggi 3 meter. Cabangnya banyak, Daunnya rimbun, Buahnya lebat. Suatu kenangan dari pohon Sawo kakak Madhah adalah ketika penulis diajak oleh Edison naik pohon Sawo ini dan memetik buahnya yang sudah matang.

No comments:

Post a Comment