Kemane Ambahan

Media dibuat oleh meta.ai
 
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
 
Aku masih ingat kata-kata bijak dari Goethe, "Hal terbesar di dunia ini bukanlah di mana Anda berdiri, melainkan ke mana Anda akan pergi." Kata-kata itu selalu terngiang di pikiranku, membuatku selalu mempertanyakan tujuan hidupku.
 
Aku memutuskan untuk melakukan perjalanan ke sebuah desa terpencil di pegunungan. Di sana, aku bertemu dengan seorang tua yang bijak. Aku bertanya kepadanya tentang tujuan hidup.
 
"Tujuan hidup itu seperti sebuah peta," katanya. "Kamu harus mengetahui di mana kamu berdiri sekarang, dan ke mana kamu ingin pergi. Tapi, jangan lupa untuk menikmati perjalanan itu sendiri."
 
Aku merenungkan kata-katanya. Aku menyadari bahwa tujuan hidupku tidak hanya tentang mencapai sesuatu, tapi juga tentang menikmati prosesnya.
 
Aku memutuskan untuk menuliskan tujuan hidupku. Aku menulis tentang apa yang ingin aku capai dalam hidupku, dan bagaimana aku ingin mencapainya. Aku merasa lebih fokus dan termotivasi untuk mencapai tujuan hidupku.
 
Tapi, aku juga menyadari bahwa tujuan hidupku tidak statis. Aku harus terus mengevaluasi dan menyesuaikan tujuan hidupku dengan keadaan yang berubah.
 
Aku kembali ke kota, dengan hati yang lebih ringan dan pikiran yang lebih jernih. Aku siap untuk menghadapi tantangan hidup dan mencapai tujuan hidupku.
 
Kemana arah tujuan kita? Kemana ambahan kita? Kemana, kemana, kemana...? Hanya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang tahu. Tapi, yang pasti, kita harus terus berusaha dan berdoa untuk mencapai tujuan hidup kita.
 
Salam interaksi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar