Berdasarkan teori hierarki kebutuhan
Abraham Maslow, teori X dan Y Douglas McGregor maupun teori motivasi
kontemporer, arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan
yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki
motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang
sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan
pekerjaannya yang sekarang.
Berbeda dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di masyarakat
yang seringkali disamakan dengan semangat, seperti contoh dalam
percakapan "saya ingin anak saya memiliki motivasi yang tinggi".
Statemen ini bisa diartikan orang tua tersebut menginginkan anaknya
memiliki semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami bahwa ada
perbedaan penggunaan istilah motivasi di masyarakat. Ada yang
mengartikan motivasi sebagai sebuah alasan, dan ada juga yang
mengartikan motivasi sama dengan semangat.
1. Intensitas
Seberapa besar usaha yang dikeluarkan individu untuk mencapai tujuan. Ini berkaitan dengan seberapa keras seseorang berusaha.
2. Arah
Usaha yang dilakukan harus diarahkan pada tujuan yang relevan dan bermanfaat. Misalnya, dalam konteks pekerjaan, arah motivasi harus selaras dengan tujuan organisasi.
3. Ketekunan
Seberapa lama seseorang mampu mempertahankan usahanya untuk mencapai tujuan.
Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca blog ini. Semoga apa yang telah disampaikan dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi kamu. Mari bersama-sama kita ciptakan kehidupan yang lebih baik dan penuh makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar