Sunday, November 4, 2012

Buah sentul

Pohon kecapi atau pohon sentul (Sandoricum koetjape) adalah pohon penghasil buah dengan nama yang sama. Ada yang mengatakan pohon kecapi tanaman asli Indonesia namun sumber lain menyebutkan kecapi berasal dari Indocina dan Semenanjung Malaya yang kemudian tersebar dan mengalami naturalisai ke India, Indonesia (Kalimantan, Jawa dan Maluku), dan Filipina. Bahkan di Indonesia, pohon kecapi ditetapkan sebagai flora identitas (maskot) kota Bekasi. 

Pohon kecapi disebut sentul dan ketuat (Jawa, Sunda), Bua apo, Kelampu, Kelampu bukit, Lalamun, Sinlol, Sintol, Terapu (Kalimantan). Dalam bahasa Inggris dinamakan sentol, santol atau wild mangosteen. Sedangkan dalam bahasa ilmiah nama resminya adalah Sandoricum koetjape yang bersinonim dengan Sandoricum indicum dan Sandoricum nervosum. 

Klasifikasi ilmiah.
Kerajaan: Plantae;
   Divisi: Magnoliophyta;
    Kelas: Magnoliopsida;
        Ordo: Sapindales;
            Famili: Meliaceae;
                Genus: Sandoricum;
                    Spesies: Sandoricum koetjape

Ciri-ciri.  

Pohon kecapi atau sentul (Sandoricum koetjape) berukuran rindang dan besar mencapai setinggi 30 meter dengan diameter mencapai 90 cm. Daun majemuk beranak daun tiga dengan bentuk jorong hingga bulat telur dan ujung daun meruncing. Warna daun kecapi hijau mengkilat dibagian atas dan agak kusam di bagian bawah.
Pohon kecapi atau pohon sentul
Pohon sentul (Sandoricum koetjape)
Bunga kecapi atau sentul malai dengan panjang mencapai 25 cm yang tumbuh di ketiak daun. Buah kecapi atau buah sentul buni berukuran 5-6 cm berwarna kuning atau kemerahan saat masak serta berbulu halus.
Daging buah bagian luar tebal dan keras, sedang daging buah bagian dalam, putih, melekat pada biji berasa masam hingga manis. Karena adanya daging buah bagian luar ini, sering kali saat menikmati segarnya buah kecapi membutuhkan usaha yang lumayan keras untuk membuka daging buah luar (kulit).
Tanaman yang menjadi flora identitas kota Bekasi ini menyukai daerah dengan musim kering yang panjang. Tumbuh baik di daerah yang curah hujannya merata, pada tanah liat atau tanah liat berpasir hingga ketinggian 1000 m di atas permukaan laut.

Pemanfaatan

Pohon kecapi, sentul atau ketuat (Sandoricum koetjape) banyak dibudidayakan di Indonesia terutama untuk dimanfaatkan buahnya. Buah kecapi dapat dimakan segar ataupun diolah menjadi manisan. Selain itu Kayu kecapi juga memiliki kualitas yang baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan dan bahan kerjainan. Tidak ketinggalan berbagai bagian tumbuhan kecapi pun memiliki khasiat obat.
Buah kecapi atau sentul
Buah kecapi atau sentul
Dalam 100 gram buah kecapi atau sentul yang dapat dimakan mengandung kalori sebesar 247 kJ/100 g, air (83,9 g), protein (0,7 g), lemak (1 g), karbohidrat (13,7 g), serat (1,1 g), abu (0,7 g), kalsium (11 mg), fosfor (20 mg), besi (1,2 mg), kalium (328 mg), dan vitamin C (14 mg).
Bagian-bagian tanaman kecapi yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal antara lain kulit batangnya yang dapat digunakan untuk membasmi cacing gelang, akarnya untuk mengobati diare, sakit perut dan juga sebagai tonik bagi ibu-ibu setelah melahirkan.

Kecapi dan Sentul Sebagai Nama Tempat.

Selain menjadi maskot (flora identitas) kota Bekasi, pohon kecapi atau pohon sentul (Sandoricum koetjape) ternyata mengilhami penamaan banyak tempat utamanya di pulau Jawa. Terdapat beberapa desa yang mengunakan nama kecapi seperti desa Kecapi di kecamatan Tahunan (Jepara, Jawa Tengah) dan kelurahan Kecapi di kecamatan Harjamukti (Cirebon, Jabar).
Sedangkan untuk desa yang menggunakan nama sentul seperti terdapat di kecamatan Babagan Madang (Bogor), Balaraja (Tangerang), Kragilan (Serang), Cluwak (Pati), Gringsing (Batang), Gading (Probolinggo), Kepanjenkidul (Blitar), Purwodadi (Pasuruan), Sumbersuko (Lumajang), Tanggulangin (Sidoarjo), Tembelang (Jombang), dan Tanjung Batu (Ogan Ilir, Sumatera Selatan). Bahkan di dekat desa saya juga terdapat sebuah pedukuhan dengan nama sentul.
Meskipun di beberapa tempat kini mulai sulit menemukan buah dan pohon kecapi atau sentul, tetapi tanaman ini belum termasuk tumbuhan langka.

Sumber : http://alamendah.wordpress.com

No comments:

Post a Comment