Saturday, November 3, 2012

Congkok

Congkok (Curculigo cavitulata Gaertn.). Pada tempat kelahiran saya, desa Baru Lubai, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan, menyebut tumbuhan ini dengan Lentahi. Tahun 1970 - 1980 tumbuhan ini biasanya banyak tumbuh di ladang-ladang padi. Tumbuhan bukan merupakan penggangu tanaman atau gulma. Buahnya yang enak dimakan adalah yang sudah matang dipohonnya. Rasa buahnya manis dan memiliki keistimewaan yaitu setelah kita memakan buah lentahi, jika kita meminum air sungaipun akan terasa manis. Saya suka memakan buah lentahi.

 
Nama umum : Indonesia: Congkok. Pilipina: Taloangi. Nama Lokal : bedur (Jawa), congkok (Sunda), nyeyor-nyeyoran (Madura).

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
                     Sub Kelas: Liliidae
                         Ordo: Liliales
                             Famili: Amaryllidaceae (suku bakung-bakungan)
                                 Genus: Curculigo
                                     Spesies: Curculigo cavitulata .

Kerabat Dekat : Marasai
Habitat : Tipe hutan sub Montana – Montana

Deskripsi 

Merupakan herba tahunan, berambut atau gundul, dengan rhizome tebal. Daun radikal, biasanya bertangkai, menggaris sampai mendekati ellips. Inflorescence racemus atau tandan, kadang seperti kepala, dengan sedikit atau banyak bunga; tepala bersatu dalam tabung pendek atau memanjang; benang sari 6, bebas; pistil dengan 3 sel ovarium, stilus pendek, kolumner, berakhir pada 3 stigma yang panjang.

Buah berdaging, seperti berry, indehiscent atau secara tak teratur dehiscent, biji sedikit. Biji berwarna hitam, agak membulat. Curculigo capitulata Kuntze.. herba berambut, panjang mencapai 1.5 m. Panjang tangkai daun mencapai 1 m; helaian daun ellips, 60-150 cm x 5-15 cm, gundul. Inflorescence racemus seperti kepala, 2.5-7 cm x 2.5-7 cm; panjang pedunculus 7-30 cm, berambut halus sampai gundul saat berbuah; panjang bractea 1.5-5 cm, kecoklatan, saat berbuah berambut hingga gundul; bunga kuning, berambut, subsessile; panjang tabung perianthium 1-2 mm, panjang lobes 6-8 mm. Buah membulat sampai bulat telur, panjang 10-15 mm, berwarna keputihan sampai hijau; pulp white, tidak begitu manis; - Curculigo latifolia (Dryand.). Herba berambut, panjang mencapai 1 m. Panjang tangkai daun mencapai 1 m; helaian daun elips, 30-100 cm x 5-10 cm, agak gundul. Inflorescence bulat telur sampai silindris, padat, 2-6 cm x 2-6 cm; panjang pedunculus 0-4(-10) cm, gundul; panjang bractea 1-6 cm, hijau, gundul atau berambut silia di tepi; bunga subsessile, kuning, berambut, subsessile; panjang tabung perianthium 8-40 mm, panjang cuping 8-12 mm. Buah bulat telur, panjang 10-25 mm, berjanggut panjang, putih sampai hijau, manis.

Distribusi 

Curculigo terdiri atas 20 species dan terdistribusi di daerah tropik, tetapi kebanyakan spesies ditanam di seluruh dunia sebagai tanaman hias. Curculigo capitulata terdapat di Asia Selatan (India, Sri Lanka, Bangladesh, Nepal) melalui Asia Tenggara ke Taiwan, Australia dan Pulau - pulau Pasifik (Solomon Islands, Hawaii). Di Malesia terdapat di Semenanjung Malaysia, Singapura, Indonesia (Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Moluccas), Filipina (Luzon, Negros, Biliran, Mindanao), New Guinea dan Pulau Manus. Curculigo latifolia terdapat di India, Burma (Myanmar), Thailand, Malaysia (Perak, Pahang, Sarawak, Sabah), Indonesia (Sumatra, Bangka, Lingga, Jawa, Kalimantan) dan Filipina (Palawan, Balabac, Samar).

Habitat 

Curculigo spp. merupakan tanaman yang menyukai keteduhan atau kondisi tanpa sinar matahari, dengan kandungan air yang banyak. Dari percobaan di daerah terbuka, Curculigo latifolia tumbuh sangat lambat dan daun yang tertingagl kecil. Curculigo lebih menyukai tanah yang subur, pengairan bagus, kaya akan bahan organik. Di Jawa Curculigo capitulata terdapat di hutan primer dan sekunder dengan ketinggian mencapai 2000 m dan Curculigo latifolia terdapat di huatn hujan dengan ketinggian mencapai 1100 m.

Perbanyakan 

Perbanyakan Curculigo dilakukan dengan pembagian sucker atau dengan menaburkan biji yang masak dan segar. Curculigo latifolia menghasilkan banyak sucker, yang dapat dipindah dan mudah tumbuh menjadi tanaman baru. Benuaq Kalimantan menggali rhizome, membagi mereka dan membungkus dengan daun pisang dan diberi sedikit tanah kemudian diletakkan bersama rotan. Setelah bertunas, tanaman ditanam di luar dekat rumah. Perbanyakan klonal in vitro memungkinkan untuk tanaman ini, dengan hasil terbaik adalah dari kultur rhizome. Untuk ini, digunakan separo media Murashige and Skoog, ditambah dengan sukrosa (30 g/l), thiamine (0.4 g/l), air kelapa (150 ml/l), kinetin (5 mg/l) dan asam indol asetat (2.5 mg/l). Ketahanan hidup tanaman sekitar 90%.

Manfaat 

 Dapat digunakan sebagai tanaman hias, termasuk tumbuhan survival dan daunnya bisa digunakan untuk membersihkan tubuh. Di Kalimantan dan Semenanjung Malaysia serat daun Curculigo latifolia dibuat menjadi jaring ikan. Di Kalimantan juga digunakan untuk membuat tambang, benang ikat, sarung, kantong beras dan garmen. Pakaian yang terbuat dari serat ini dikenal sebagai pakaian `lemba`. Daun Curculigo latifolia dipintal menjadi benang. Di Indonesia dan Malaysia juga digunakan untuk membungkus buah, sayuran dan barang-barang lain selama diangkut. Kegunaan daun Curculigo capitulata di Indonesia sama dengan kegunaan Curculigo latifolia. Orang dataran tinggi di Camarine, Luzon (Filipina) membuat rambut palsu dari serat daun Curculigo capitulata. Di Ifugao (Luzon), anak-anak menggunakan Curculigo capitulata sebagai bungkus permainan tenunnya. Suku Lahu di Thailand Utara menggunakan daun Curculigo capitulata seperti daun pisang untuk membungkus; Buah Curculigo capitulata dan Curculigo latifolia enak dimakan. Buah Curculigo latifolia rasanya seperti ketimun manis dan menambah nafsu makan. Meskipun manisnya tidak terlalu ekstrim, tetapi buahnya menghasilkan rasa sangat manis setelahnya ketika minum setelah memakan buah ini. Ini juga terjadi ketika substansi asam dirasakan setelah memakan buah tersebut, sehingga penduduk lokal memakan buah ini untuk memberikan rasa manis ke makanan asam.; Di Semenanjung Malaysia infus dari daun, ujung batang dan akar Curculigo latifolia digunakan untuk mengobati demam. Rebusan bunga dan akar sebagai obat sakit perut dan diuretic, sementara itu rebusan rhizom digunakan untuk mengobati menorrhagia dan diaplikasikan sebagai lotion untuk obat ophthalmia.

Di Kalimantan daun Curculigo latifolia berperanan dalam upacara penyembuhan secara magic. Curculigo latifolia, Curculigo capitulata dan Curculigo spp. lainnya juga ditanam sebagai tanaman hias, misalnya di Indonesia, India, Afrika, Eropa dan Amerika Serikat.

Kegunaan dalam keadaan darurat di hutan. Umbutnya dapat digunakan untuk bahan makanan baik dimakan langsung, disayur, ditumis atau dikukus. Buah Curculigo capitulata dan Curculigo latifolia enak dimakan. Buah Curculigo latifolia rasanya seperti ketimun manis dan menambah nafsu makan. Meskipun manisnya tidak terlalu ekstrim, tetapi buahnya menghasilkan rasa sangat manis setelahnya ketika minum setelah memakan buah ini. Ini juga terjadi ketika substansi asam dirasakan setelah memakan buah tersebut, sehingga penduduk lokal memakan buah ini untuk memberikan rasa manis ke makanan asam.
 

No comments:

Post a Comment