Saturday, November 3, 2012

Letup letupan

Cecendet (Physalis minima Linn)

Nama umum : Indonesia: Rumput meranti, sengkepok (Dayak), cecendet (sunda). Melayu: letup, letup-letupan. Pilipina: Pantug-pantugan, Unti-untihan


Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
     Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
         Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
             Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
                 Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
                     Sub Kelas: Asteridae
                         Ordo: Solanales
                             Famili: Solanaceae (suku terung-terungan)
                                 Genus: Physalis
                                     Spesies: Physalis minima Linn

Kerabat Dekat : Ceplukan, Ceplukan Peru

Deskripsi

Herbal menahun, dikenal dengan beberapa nama. gooseberry asli, capegooseberry liar dan groundcherry kerdil adalah beberapa nama umum yang populer dalam bahasa Inggris. Ini adalah herba tahunan tinggi  20-50 cm. 
 
 
Daun yang lembut dan halus (tidak berbulu), dengan margin seluruh atau bergerigi, 2,5-12 cm. Krim untuk bunga kekuningan diikuti oleh buah kekuningan dimakan dilindungi dalam kelopak tipis serupa jerami coklat dan jatuh ke tanah ketika buah sudah masak

Habitat : Merupakan tanaman yang banyak tumbuh liar di kebun atau tanah kosong yang kondisinya sedikit basah.

Penggunaan

Buah ini memiliki tomat ceri yang menyenangkan seperti rasa ketika masak. Sering digunakan untuk meredakan nyeri (tindakan analgesik). Ini menunjukkan tindakan anti-inflamasi dan analgesik pada hewan.

Masyarakat Dayak Tunjung di Kalimantan menggunakan akarnya untuk mengobati penyakit cacar. Seluruh bagian tanaman dapat digunakan untuk mengobati kanker.

Buah Physalis minima berkhasiat sebagai obat gusi berdarah, obal bisul, dan juga obat mulas, sedangkan daunnya berkhasiat sebagai obat bisul.

Kandungan kimia yang terdapat dalam Physalis minima, diantaranya saponin, flavonoid, polifenol, asam klorogenat, zat gula, elaic acid dan fisalin.

Tanaman ciplukan bersifat analgetik (penghilang nyeri), detoksikan (penetral racun) serta pengaktif fungsi kelenjerkelenjer tubuh. Saponin yang terkandung dalam ciplukan memberikan rasa pahit dan berkhasiat sebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar. Flavonoid dan polifenol berkhasiat sebagai antioksidan.

Penggunaan dalam keadaan darurat. Buah tumbuhan ini dapat dimakan sebagai buah yang berasa manis. Saya suka makan buah ini, ketika masih usia 12 tahun. Buah ini kalau sudah matang rasanya manis, tapi kalau masih mentah rasa kurang enak untuk dimakan.
 
Sumber : http://floranegeriku.blogspot.com

No comments:

Post a Comment