Sunday, January 22, 2012

Resepsi Pernikahan adat Lubai

 Kedua mempelai menuju tempat duduk di pelaminan

Perayaan Resepsi Pernikahan Adat Desa Jiwa Baru Lubai. Desa Jiwa Baru Lubai merupakan merger 2 (dua) desa yaitu Baru Lubai dan Kurungan Jiwa, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Terletak pada dataran rendah, dilintasi oleh Sungai Lubai. Jarak dari Kota Palembang 120 KM dan dari Kota Batu Raja 70 KM. Mayoritas penduduknya adalah etnis Lubai masuk rumpun suku Ogan. Bahasa yang digunakan adalah mirip bahasa Melayu Deli. Agama yang dianut masyarakat desa Jiwa Baru mayoritas Islam. Mata pencaharian adalah petani Kebon Karet dan Nanas.

 Penulis dan keluarga foto bersama dengan kedua mempelai dalam adat Lubai

Perayaan Resepsi Pernikahan menurut Adat Jiwa Baru adalah sebagai berikut :
Waktu penyelenggara Resepsi Pernikahan adalah pada hari Sabtu malam Minggu dimulai pukul 19.30 sampai dengan pukul 03.00 WIB. Tempat penyelenggaran Resepsi Pernikahan adalah sebuah lapangan pedesaan yang diatasnya didirikan Tenda (dahulu tiangnya dari kayu dan atapnya dari pohon sejenis Rumbia dalam bahasa Lubai Sehedang). Tempat penyelenggaraan Resepsi Pernikahan ini dinamakan Bangsal yang didalamnya terdiri dari : Panggung untuk hiburan (Orkes atau Organ Tunggal) dan Panggung untuk kedua Mempelai Pengantin duduk bersanding serta orangtua masing-masing mempelai serta kursi tamu para undangan; Tamu undangan adalah para pejabat pmerintahan desa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama para remaja Putra – Putri dari desa Jiwa Baru. Adapun tamu undangan  dan kaum kerabat yang berdatangan dari jauh Kota Prabumulih, Palembang dan sebagainya pada malam ini belum hadir, dikarenakan pada malam ini khusus hiburan keluarga.

Prosesi Resepsi Pernikahan sebagai berikut :
  1. Kedua mempelai pengantin Putera dan Puteri diringi keluarganya menuju tempat Resepsi Pernikahan. 
  2. Kedua mempelai duduk di kursi pelaminan, namun orang tua mempelai belum duduk di pelaminan. 
  3. Pembukaan oleh protokol pembawa acara.
  4. Kata sambutan ketua panitia.
  5. Kata sambutan pemeritah desa Jiwa Baru.
  6. Hiburan dari Orkes ataupun Organ Tunggal sebanyak 2 (dua) lagu, mengiringi biduanitanya.
  7. Reques lagu dari keluarga.
  8. Tamu kehormatan.
  9. Penutup oleh protokol pembawa acara.
Acara resepsi pernikahan adat Lubai dilanjutkan pada hari Minggu dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB. Pada acara lanjutan resepsi pernikahan ini selain dihadiran oleh tamu undangan dari dalam desa Jiwa Baru, biasanya dihadiri juga sanak keluarga dari luar desa, bahkan sanak keluarga dari perantauan.
  1. Kedua mempelai pengantin Putera dan Puteri diringi keluarganya menuju tempat Resepsi Pernikahan. 
  2. Acara adat Lubai yaitu Pantun bersahut.
  3. Kedua mempelai duduk di kursi pelaminan, diapit oleh orang tua mempelai duduk di pelaminan. 
  4. Pembukaan oleh protokol pembawa acara.
  5. Kata sambutan ketua panitia.
  6. Kata sambutan pemeritah desa Jiwa Baru.
  7. Hiburan dari Orkes ataupun Organ Tunggal sebanyak 2 (dua) lagu, mengiringi biduanitanya.
  8. Reques lagu dari keluarga.
  9. Tamu kehormatan.
  10. Selanjutnya acara yang paling meriah, unik dan heboh adalah pelelangan Kue dan Ayam Bakar. Acara lelang ini berlangsung selama 1 (satu) jam. Menurut adat Jiwa Baru, tamu undangan tidak memberikan bingkisan berupa uang di dalam sampul/amplop tetapi melalui acara lelang ini. Uang yang terkumpul lansung disebutnya jumlahnya. Sehingga masyarakat pedesaan dan tamu undangan dapat mengetahui berapa uang yang terkumpul. Sungguh unik dan hebooh  acara pelelangan Kue dan Ayam Bakar.
  11. Tari pengiring pengantin.
  12. Tari jalinan kasih.
  13. Penutup oleh protokol pembawa acara.

No comments:

Post a Comment