Rasamala (Altingia excelsa Noronha)
adalah pohon hutan yang dapat tumbuh sangat tinggi, mencapai 40 hingga
60 meter. Pohon ini bernilai ekonomi karena kayunya yang kuat dan
menghasilkan getah yang berbau harum dan menjadi bahan campuran
pengharum ruangan. Di Indonesia dikenal dengan nama daerah: rasamala,
mala, tulasan dan mandung, bodi rimbo, lumajau. Di Birma dipanggil Nantayok, Laos Sop dan Thailand Sop, Hom serta Satu.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Saxifragales
Famili: Altingiaceae
Genus: Altingia
Spesies: Altingia excelsa Noronha
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Saxifragales
Famili: Altingiaceae
Genus: Altingia
Spesies: Altingia excelsa Noronha
Konon, species ini awalnya
menyebar dari Himalaya melalui Burma, menuju Semenanjung Malaysia,
Sumatra Sumatra dan Jawa. Di Jawa, pohon ini hanya ditemukan di bagian
barat dengan ketinggian antara 500 dan 1500 m dpl di hutan bukit dan
pegunungan lembab. Sehingga tidak sedikit yang mengatakan bahwa Rasamala
merupakan tanaman lokal Jawa Barat. Di Sumatera, Rasamala tersebar di
Bukit Barisan. Mereka tumbuh secara alami terutama pada lokasi yang
lembab dengan curah hujan lebih dari 100 mm per bulan dan tanah vulkanik
yang subur.
Jenis ini digunakan untuk
reboisasi terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Biasanya ditanam pada
jarak rapat, karena pohon muda cenderung bercabang jika mendapat banyak
sinar matahari.
Deskripsi
Pohon Rasamala selalu hijau.
Tingginya dapat mencapai 40-60 m dengan tinggi bebas cabang 20-35 m.
Diameter bisa mencapai hingga 80-150 cm. Kulit kayunya halus, berwarna
abu-abu. Kayunya berwarna merah. Pohon yang masih muda bertajuk rapat
dan berbentuk pyramid. Bentuk ini berangsur menjadi bulat seiring
bertambahnya umur. Letak daun bergiliran. Bentuknya lonjong dengan
panjang 6 - 12 cm dan lebar 2,5-5,5 cm. Bentuk khasnya adalah tepi daun
yang bergerigi halus.
Bunganya berkelamin satu. Bunga
jantan dan betina terpisah pada pohon yang sama. Malai betina terdiri
dari 14-18 bunga, berkumpul menyerupai kepala.
Deskripsi buah dan benih
Buah Pohon ini berdiameter
1,2-2,5 cm dan berwarna coklat seperti kapsul yang terdiri 4 ruang.
Setiap ruang berisi 1-2 benih yang telah dibuahi. Selain benih yang
dibuahi, dalam setiap ruang tersebut juga terdapat benih yang
tidak dibuahi yang jumlahnya mencapai 35 butir.
Bentuk benihnya pipih dan
dikelilingi sayap yang berbau aromatik. Setiap kg benih terdiri 177.000
butir atau 75.000 benih/liter. Sistem perkecambahannya epigeal.
Musim berbunga dan berbuah
Di Jawa, Rasamala berbunga dan
berbuah sepanjang tahun. Tetapi mencapai puncaknya pada bulan April-Mei.
Puncak pembuahan dan saat terbaik untuk pengumpulan benih terjadi pada
Agustus-Oktober. Belum diketahui vektor penyerbukannya, tetapi diduga
perantara penyerbukannya adalah angin, berdasarkan tinjauan bahwa bunga
tidak memiliki kelopak dan mahkota, benang sari sangat berlimpah, dan
kepala putiknya berupa “papila”.
Panen buah
Buah harus segera dikumpulkan
sebelum warnanya berubah hitam. Apabila terlambat, buah mungkin telah
kosong karena benih sudah terpencar. Pengolahan dan penanganan benih
Benih diekstraksi dengan penjemuran selama 2 hari, atau dengan pengering
benih suhu 38-42_C selama 20 jam. Dengan perlakuan ini, buah akan
terbuka sehingga benih mudah diekstraksi. Meja sortasi benih mungkin
dapat digunakan untuk memilah benih berdasarkan berat.
Penyimpanan dan viabilitas
Benih segar segera menurun
vibilitasnya sehingga hendaknya segera ditabur. Hasil penelitian Balai
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perbenihan Bogor menunjukkan
bahwa viabilitas dapat dipertahankan hingga 12 minggu apabila benih
dikeringkan hingga kadar air 5-8 % kemudian dimasukkan wadah plastik
kedap udara dan disimpan di dalam ruang sejuk suhu 5-8_C.
Penaburan dan perkecambahan
Benih hendaknya direndam di
dalam air selama 24 jam sebelum ditabur. Media tabur yang digunakan
biasanya adalah campuran pasir-tanah 1:1. Perkecambahan mulai pada hari
ke-10. Kecambah yang telah berumur 1 bulan dapat disapih ke polybag
yang telah berisi media kaya bahan organik.
Kegunaan
Kayu Rasamala dikenal sangat
awet meski disimpan langsung bersentuhan dengan tanah. Karena bebas
cabangnya tinggi, maka kayunya cocok untuk kerangka jembatan, tiang,
konstruksi, tiang listrik dan telpon, serta penyangga rel kereta api.
Selain itu, dimanfaatkan untuk konstruksi berat, rangka kendaraan,
perahu dan kapal, lantai, rakit, vinir, dan plywood.
Di Jawa Barat, daun yang masih
muda berwarna merah sering untuk dikonsumsi sebagai sayur atau lalap.
Daun yang ditumbuk halus biasa juga digunakan sebagai obat batuk.
Getahnya berbau aromatik dapat digunakan sebagai pengharum ruangan.
Sumber : http://catatankembara.blogspot.com
No comments:
Post a Comment