DALAM dunia kuliner, masing-masing daerah mempunyai
tradisi berbeda. Sementara, bicara kebiasaan menimbun jengkol dalam
tanah, salah satunya dilakukan masyarakat Garut, Jawa Barat.
"Tradisi menimbun jengkol dalam tanah hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Garut. Kebiasaan ini bahkan sudah dilakukan sejak 90 tahun lalu," jelas Chef Adriawan Supriatna, Executive Chef Hotel Ciputra, kepada Okezone ketika ditemui di Hotel Ciputra, Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, proses menimbun jengkol dilakukan sejak dahulu karena masyarakat belum mengerti cara menghilangkan bau jengkol. Bila kini dikenal cara menghilangkan bau jengkol dengan garam, dahulu bahan ini sulit didapat.
Chef Adriawan pun melihat bahwa kondisi tanah daerah Garut berbeda dengan daerah lain, kesuburan tanahnya menunjang kebiasaan tersebut. "Faktor kelembapan tanah di Garut membuat jengkol bisa ditimbun. Karena dalam menimbun jengkol, tanah haruslah gembur," tambahnya.
"Tradisi menimbun jengkol dalam tanah hingga kini masih dilakukan oleh masyarakat Garut. Kebiasaan ini bahkan sudah dilakukan sejak 90 tahun lalu," jelas Chef Adriawan Supriatna, Executive Chef Hotel Ciputra, kepada Okezone ketika ditemui di Hotel Ciputra, Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, proses menimbun jengkol dilakukan sejak dahulu karena masyarakat belum mengerti cara menghilangkan bau jengkol. Bila kini dikenal cara menghilangkan bau jengkol dengan garam, dahulu bahan ini sulit didapat.
Chef Adriawan pun melihat bahwa kondisi tanah daerah Garut berbeda dengan daerah lain, kesuburan tanahnya menunjang kebiasaan tersebut. "Faktor kelembapan tanah di Garut membuat jengkol bisa ditimbun. Karena dalam menimbun jengkol, tanah haruslah gembur," tambahnya.
Sumber : http://www.okefood.com
Timbun jengkol dengan tanah didaerah kecamatan Lubai kabupaten Muara Enim provinsi Sumatera Selatan, dinamakan denga melahang jehing. Setelah jengkol ditimbun didalam tanah, maka rasanya akan berbeda dengan jengkol yang tidak timbun dalam tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar