Pengadaan bibit gaharu sementara dapat memanfaatakn potensi tegakan alam
gaharu yang masih tersedia sebagai pohon tegakan benih ( seed stand ).
Dalam jangka panjang perlu dibina ketersediaan pohon induk ( seed
orchard ) yang berperan sebagai sumber bahan tanaman dalam membina
budidaya serta sekaligus upaya pelestarian sumberdaya genetik jenis
gaharu. Pengadaan bibit gaharu dapat berasal dari biji, anakan cabutan
alam, dan stump.
Pengunduhan biji dapat dilakukan dari pohon induk.
Anakan alam diperoleh dari hasil cabutan yaitu dengan cara mengambil
bibit cabutan alam yang memiliki tinggi 15-20 cm, daun lebih dari 6
helai, dan di persemaian akarnya diberi perlakuan hormon tumbuh
Rootone-F sebesar 200 ppm dan dipelihara di persemaian sampai umur 4
bulan.
Bibit dengan stump bisa diperoleh dari anakan alam maupun lewat
persemaian dengan membuat potongan stump dengan panjang batang atas 5 cm
dan panjang bagian bawah (akar) 10 cm yang diikuti pemotongan akar
serabut dan diberi perlakuan Rootone-F sebesar 200 ppm sebelum ditanam
di lapangan. Pengadaan benih gaharu yang berasal dari biji bisa
dilakukan dengan pemungutan buah yang telah masak fisiologis. Buah masak
jenis Gyrinops verstegii (Gig) Domke terbanyak terjadi pada bulan
Januari-Februari dan di luar bulan tersebut gaharu berbuah sangat
sedikit. Buah bentuknya bulat lonjong sebesar biji kacang tanah yang
telah dikupas, dengan ukuran tinggi 1 cm dan lebar 0,5 cm. Buah tua
dicirikan kulit berwarna hijau kekuning-kuningan dan cangkang buah belum
merekah.
Pemungutan buah dilakukan dengan cara memanjat pohon dan
menjatuhkan buah dengan galah berkait agar buah dapat berjatuhan dan
selanjutnya biji dikeluarkan dari buah masak dan segera didederkan di
bedeng tabur, karena biji gaharu tidak tahan lama dalam penyimapanan
(bersifat recasiltran). Setiap buah mengandung 3-4 biji. Dalam 1 kg buah
gaharu terdapat 3.000 biji dengan daya kecambah 65 %. Pemakaian
Rootone-F dalam perkecambahan biji dapat meningkatkan persen kecambah
sampai 85 % (Surata, 2004).
Selanjutnya penyapihan dilakukan di bedeng
sapih dengan menggunakan polybag 15 cm x 20 cm, media semai tanah :
kompos 4 :1. Persemaian di bedeng sapih dapat menggunakan persemaian
permanen ( shade house ) dan persemaian konvensional. Setelah penyapihan
maka dilakukan penyiram setiap hari. Bibit gaharu memerlukan umur > 6
bulan di persemaian sebelum ditanam di lapangan. Sebelum pemindahan
bibit ke lapangan maka perlu dilakukan pemotongan akar yang tembus
polybag dan hardening of (aklimatisasi) yang dilakukan sebulan sebelum
penanaman.
Sumber : ubay-lubay.blogspot.com
No comments:
Post a Comment