Dalam pekan ini media massa ramai memberitakan kesediaan Bang Haji Oma Irama, untuk dijadikan calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2014. Berikut ini komentar beberapa para pengamat tentang pencalonan Bang Haji yaitu :
Direktur Eksekutif Lingkar Madani
Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti mengatakan, siapapun, boleh menyatakan dirinya untuk siap menjadi calon presiden, bahkan berkampanye untuk mendapatkan suara agar dapat dicalonkan sebagai calon presiden 2014.
"Itulah nikmatnya reformasi. Hanya saja, kalau ditilik, apakah ada kans dan waktu yang tepat bagi Rhoma Irama untuk mencalonkan diri sebagai Presiden," ujarnya saat berbincang dengan Okezone, Jum'at (16/11/2012).
Ray pun mengatakan ada dua kendala, terkait dengan pencalonan yang akan dilakukan oleh pencipta lagu "Ani" itu, untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Pertama, momentum calon presiden bagi Rhoma Irama telah berlalu. Sekiranya pernyataan ini diutarakannya pada saat Soeharto masih berkuasa, ada potensi besar beliau mendapatkan suara dan pendukung yang meluber. Bukan saja datang dari pecinta berat Rhoma, tapi dari segenap kaum oposisi, Rhoma waktu itu salah satu ikon oposisi. Oleh karena itu, tipe-tipe kepemimpinan juga berubah. Di sinilah Rhoma kehilangan momentum itu.
Kedua, ada perbedaan jelas antara pecinta Rhoma di panggung musik dengan pecinta Rhoma di politik. "Itu dua hal yang tak selalu seiring. Saya pribadi misalnya, adalah pecinta berat Rhoma Irama, tapi jelas tak tertarik melihatnya sebagai calon presiden," lanjut Ray.tentang pencalonan Presiden.
Sumber : http://news.okezone.com
"Itulah nikmatnya reformasi. Hanya saja, kalau ditilik, apakah ada kans dan waktu yang tepat bagi Rhoma Irama untuk mencalonkan diri sebagai Presiden," ujarnya saat berbincang dengan Okezone, Jum'at (16/11/2012).
Ray pun mengatakan ada dua kendala, terkait dengan pencalonan yang akan dilakukan oleh pencipta lagu "Ani" itu, untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Pertama, momentum calon presiden bagi Rhoma Irama telah berlalu. Sekiranya pernyataan ini diutarakannya pada saat Soeharto masih berkuasa, ada potensi besar beliau mendapatkan suara dan pendukung yang meluber. Bukan saja datang dari pecinta berat Rhoma, tapi dari segenap kaum oposisi, Rhoma waktu itu salah satu ikon oposisi. Oleh karena itu, tipe-tipe kepemimpinan juga berubah. Di sinilah Rhoma kehilangan momentum itu.
Kedua, ada perbedaan jelas antara pecinta Rhoma di panggung musik dengan pecinta Rhoma di politik. "Itu dua hal yang tak selalu seiring. Saya pribadi misalnya, adalah pecinta berat Rhoma Irama, tapi jelas tak tertarik melihatnya sebagai calon presiden," lanjut Ray.tentang pencalonan Presiden.
Sumber : http://news.okezone.com
Politikus PKS
Niat Raja Dandut Rhoma Irama nyapres terus mendapatkan respon. Ada respon baik, dan tidak sedikit juga yang memberikan cibiran.
Bagi, Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta langkah pencipta dan pelantun lagu "Terlalu" itu untuk maju pada Pilpres 2014 mendatang harus didukung.
"Ya tentu kita dukung raja dangdut maju, karena satria bergitar ingin terus berkelana," ucap Anis diruangannya Gedung Nusantara III lantai 4 DPR, Senayan, Jakarta (Rabu, 14/11).
Sambil bercanda, Anis yang duduk di kursi Wakil Ketua DPR ini mengatakan jika Rhoma jadi mencalonkan diri menjadi Presiden, tentunya akan sering bergadang.
"Cuma ini kalau nanti Rhoma jadi Presiden, nanti Presiden kita begadangnya banyak," gurau Anis.
Bagi, Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta langkah pencipta dan pelantun lagu "Terlalu" itu untuk maju pada Pilpres 2014 mendatang harus didukung.
"Ya tentu kita dukung raja dangdut maju, karena satria bergitar ingin terus berkelana," ucap Anis diruangannya Gedung Nusantara III lantai 4 DPR, Senayan, Jakarta (Rabu, 14/11).
Sambil bercanda, Anis yang duduk di kursi Wakil Ketua DPR ini mengatakan jika Rhoma jadi mencalonkan diri menjadi Presiden, tentunya akan sering bergadang.
"Cuma ini kalau nanti Rhoma jadi Presiden, nanti Presiden kita begadangnya banyak," gurau Anis.
Sumber : http://polhukam.rmol.com
Politikus PPP
Pencalonan Rhoma Irama sebagai presiden Republik Indonesia di 2014 mendatang akan membutuhkan modal yang tidak sedikit. Modal itu dibutuhkan untuk membangun citra Rhoma Irama di mata publik melalui iklan-iklan dan promosi politik.
Rhoma Irama memiliki waktu kurang lebih dua tahun sebelum Pemilu 2014 untuk membangun citranya di mata masyarakat. Adjie Alfaraby, peneliti dari Lembaga Survei Indonesia, mengatakan waktu itu cukup asalkan disertai dengan kemampuan finansial yang memadai, baik dari Rhoma Irama maupun dari para pendukungnya. “Waktunya cukup, tergantung pada kemampuan finansial Rhoma Irama dan para pendukungnya aja buat bikin iklan politik,“ ujar Adji, Senin, 12 November 2012.
Selain itu, Adji mengatakan, bukan hanya iklan dan promosi politik yang dibutuhkan figur yang dikenal sebagai Raja Dangdut itu, isu dan citra yang ditawarkan juga akan menentukan keberhasilannya memperoleh perhatian masyarakat. “Isu dan citra apa yang ditawarkan dalam iklan dan promosi politiknya juga akan mempengaruhi,“ kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Partai Persatuan Pembangunan tertarik dengan wacana pencalonan pedangdut legendaris Rhoma Irama sebagai presiden pada Pemilu 2014. "Nanti pada giliran survei yang kami lakukan, akan kami masukkan nama Rhoma, untuk menakar elektabilitasnya," ujar Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy, Senin, 12 November 2012.
Ia menyebutkan empat syarat yang dibutuhkan sebagai capres, yaitu popularitas, likeability, kepantasan, dan elektabilitas. "Syarat-syarat itu harus dibangun juga, baru nanti bicara peluang," kata Romahurmuzy.
Pekan lalu, sekelompok penggemar Rhoma Irama berkumpul di Bandara Juanda, Surabaya untuk memberikan dukungan kepada idolanya agar maju sebagai calon presiden pada 2014.
Sumber : http://www.tempo.com
No comments:
Post a Comment