Tuesday, December 25, 2012

Bekerja mudah

Mahatma Gandhi berpesan ; " Ketika kita melakukan sesuatu, lakukanlah dengan cinta atau jangan lakukan. " Jadi, kita harus melakukan apa yang kita cintai dan mencintai apa yang kita lakukan. Diluar dari itu, tinggalkanlah. Sekarang, mari kita pelajari hal-hal yang memacu produktivitas kerja.

Hal-hal yang Memacu Produktivitas Kerja

Bekerja dengan Cerdas

Pekerja yang cerdas kerap menggunakan peralatan yang tepat untuk efesiensi pencapaian tujuannya. Thomas Carlyle pernah berkata : " Manusia adalah binatang yang menggunakan peralatan. Tanpa peralatan ia bukan apa-apa. Dan sebaliknya, dengan menggunakan peralatan ia bisa segala-galanya ". Peralatan yang tepat dapat menjadi tongkat ajaib dalam menyelesaikan pekerjaan. Inilah karakteristik pekerja cerdas. Atur tempat kerja Anda. Pilih lokasi yang tenang. Namun jika pekerjaan Anda berbentuk usaha, cari tempat yang ramai. Tentukan dengan tepat kapan waktu istirahat dan selesaikan pekerjaan Anda.


Bayangkan kepuasan yang akan Anda toreh jika menyelesaikan pekerjaan tersebut. Ciri lain dari pekerja cerdas adalah sering melakukan 2 pekerjaan dalam satu waktu. Sekali dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Kita bisa menyelesaikan dua pekerjaan atau lebih dalam satu waktu. Kita bisa mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci atau memasak sembari menelpon kerabat atau mendengarkan audio ceramah melalui hands free. Jika terjadi kemandegan dalam pekerjaan, memperluas atau meminta perspektif orang lain sangat membantu. Mungkin ada yang perlu ditambahkan, dikurangi atau diganti.

Mempertahankan Kebiasaan Baik

Jadikan setiap hari penuh arti. Setiap orang masing-masing memiliki 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Tapi mengapa ada yang berhasil dan bahagia dalam menikmati waktunya dan ada pula yang menuai lelah serta letih sahaja. Pernahkah Anda merasa telah bekerja sekuat tenaga dari subuh hingga malam tapi yang Anda dapatkan hanya lelah belaka?. Seperti menunggang kuda komidi putar. Seolah berlari padahal berjalan ditempat. Itulah mengapa manajemen waktu sangat kita perlukan. Samuel Johnson berucap : " Mata rantai kebiasaan terlalu lemah untuk dirasakan sampai menjadi semakin kuat untuk ditinggalkan ". Sementara kita maklum, kebiasaan buruk selalu melekat dalam kehidupan kita ketimbang kebiasaan baik. Dengan kata lain, kebiasaan buruk lebih sukar dihilangkan daripada memulai kebiasaan baik. Jadi, pertanyaannya bukan apa yang harus dilakukan? tapi lakukan apa yang kita tahu. Lakukan dengan cepat tanpa menunda-nunda. Lakukan, lakukan dan lakukan.

Karakter yang Tegas

Buatlah agenda harian, minggu atau bulanan agar kita dapat mengacu pada agenda tersebut. Sekali lagi, dahulukan pekerjaan yang penting, tentukan batas waktu setiap kegiatan pada agenda tersebut. Di sisi lain, agenda kita tersebut juga harus fleksibel dan kondosional. James Whistler, seorang seniman terkenal, berkata : " Rahasia sukses melukis adalah mengetahui apa yang tidak harus digambar diatas kanvas. " Sama halnya melukis, pun kita harus mengetahui apa yang tidak harus kita lakukan atau kapan kita harus berkata tidak pada suatu hal atau seseorang. Kita baru bisa melakukan apa yang ada diluar jadwal, jika semua jadwal mulai dari prioritas hingga formalitas sudah selesai kita kerjakan.

Kerja Sama - Mitra Handal

Mintalah delegasi atau bantuan orang lain pada pekerjaan yang bisa diwakilkan. Memang, konsep-konsep yang sudah dijelaskan membutuhkan disiplin yang tinggi. Semakin disiplin kita, semakin besar pula peluang mencapai hasil memuaskan, mengingat waktu dan tenaga kita yang terbatas. Itulah intisari bekerja cerdas. Jika sukses itu gampang, pastilah banyak orang-orang yang sukses. Ingat ! Waktu lebih penting daripada uang. Kita bisa mencari uang sebanyak-banyaknya, tetapi kita tidak bisa mendapatkan waktu sebanyak-banyaknya. Banyak orang tahu apa yang harus dilakukan, tetapi sedikit orang melakukan apa yang dia tahu.

Banyak hal yang mesti kita kerjakan namun waktu yang kita miliki sungguh terbatas. Jadi, tentukan skala prioritas anda, skala terakhir serahkan pada deligasi spesialis anda. Hal-hal yang menghambat pendelegasian adalah karena pola pikir yang berasumsi bahwa pendelegasian adalah kelemahan atau anggapan bahwa menyuruh itu tak bermoral. Padahal prinsip moral hanya ada dua : jangan sakiti dirimu dan jangan sakiti orang lain. Dan, pendelegasian tidak berbenturan pada keduanya. Kalau begitu, kita fokus saja melakukan hal-hal yang bernilai besar dan sesuai dengan kapasitas kita . Sisanya, serahkan pada delegasi ahli. Carilah delegasi yang tepat, yang ahli atau spesialis di bidangnya. Jika delegasi berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, apresiasi ia, kalau perlu dalam bentuk tulisan bahkan hadiah. Agar kinerja positif seperti itu akan terus terulang.

Delegasi yang paling tepat adalah sekertaris. Dan sekertaris yang paling tepat ialah ia yang memahami tujuan dan potensi besar anda serta mampu menambal kekurangan-kekurangan anda. Istri atau pasangan Anda contohnya. Karena banyaknya skandal antara pemimpin dan sekertaris, bagaimana kalau Anda memperistrikan sekertaris anda. Karena ianya telah mengenal anda luar dan dalam. Anda akan mendapati, bahwa istri terbaik adalah sekertaris yang cerdas dan penyayang.

Pekerjaan yang Paling Mudah

Lalu, setelah lelah memberi waktu pada orang lain ? Kapan waktu untuk Anda sendiri?. Carilah tempat persembunyian seperti apartemen, kost, laboratorium, perpustakaan, hotel atau kendaraan pribadi sebagai tempat menenangkan diri dan menikmati waktu untuk diri sendiri. Tidak sedikit para profesor, ilmuwan atau penulis mencetak karya besarnya di tempat persembunyiannya tersebut. Para Nabi, wali dan raja-raja zaman dahulu menggunakan goa, hutan, gunung atau pantai sebagai tempat meditasi dan perenungan.

Seperti kata George Bernard Shaw ; " Orang-orang yang maju dalam hidup ini adalah orang-orang yang bangkit dan mencari lingkungan yang mereka inginkan, lalu jika mereka tak dapat menemukannya, mereka menciptakannya. " Pekerjaan bukanlah pengejaran tanpa tujuan dan tanpa henti. Pekerjaan seharusnya menjadikan kita pribadi yang bebas, bukan yang terpenjara. " Kekuatan terbesar kita adalah kekuatan untuk memilih. Kita bisa memutuskan kemana kita ingin pergi, apa yang ingin kita lakukan, apa yang ingin kita pikirkan, dan ingin menjadi apa diri kita di masa depan. Itu adalah anugerah Tuhan kepada seluruh umat manusia, " ujar Dr. Ibrahim Elfiky.

Jadikan hobi menjadi pekerjaan atau profesi kita. Katakanlah Anda gemar membaca, menulis, diskusi dan menonton film, maka profesi yang menyenangkan buat Anda adalah dosen, penulis, sutradara, presenter dan aktor. Pilihlah berdasarkan skala yang paling Anda sukai. Karena pekerjaan yang paling mudah adalah pekerjaan yang membuat kita bahagia dalam mengerjakannya.

Semoga bermanfaat, Wallahu a'lam.
 

No comments:

Post a Comment