Friday, October 26, 2012

Bawang Daun


 
Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.

Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Liliales
Suku: Liliaceae
Marga: Allium
Jenis: Allium fistulosum L

Ciri-ciri

Habitus: Herba, semusim, tinggi 60-70 cm. Batang: Semu, beralur, tidak bercabang, hijau muda Daun: Tunggal, berupa roset akar,lanset, tepi rata, ujung runcing, panjang + 30 cm, lebar 5 mm, pertulangan sejajar, daging daun tipis, rata, hijau Bunga: Majemuk, berkelamin dua, tangkai silindris, panjang + 2 cm, hijau, kelopak bentuk corong, ujung bertoreh, permukaan rata, putih kehijauan, benang sari silindris, panjang 5 mm, kepala sari melengkung, hitam, putik silindris, panjang + 2 cm, kepala putik kuning, bulat panjang, hijau, mahkota bulat, berbagi enam, permukaan rata, putih Buah: Kotak, lonjong, diameter 5 mm, hijau Biji: Pipih, kecil, putih. Akar: Serabut, putih kotor

Pembibitan 

Benih disemaikan dalam bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m. Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100-150 cm di sisi Timur dan 60-80 cm di sisi Barat. Benih ditaburkan di dalam larikan melintang sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 cm. Tutup dengan daun pisang/karung goni basah. Setelah berkecambah penutup dibuka. Penyiraman setiap hari. Tanaman dipupuk dengan pupuk daun sebanyak 1/3 - 1/2 dosis anjuran dengan cara semprot (umur 1 bulan).
Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10-15 cm siap dipindah tanamkan.

Pembibitan dari Anakan

Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur 2,5 bulan dan sehat. Rumpun dibongkar bersama akarnya, bersihkan tanah yang menempel dan akar/daun tua. Pisahkan rumpun sehingga didapatkan beberapa rumpun baru yang terdiri atas 1-3 anakan. Buang sebagian daun. Bibit disimpan di tempat lembab dan teduh selama 5-7 hari.
  

Penanaman

Biasanya ditanaman dengan pola tanam tumpang sari. Bibit ditanam di antara tanaman utama yang berumur lebih panjang dari bawang daun. Sebelum kanopi tanaman utama saling menutup, bawang daun harus sudah dipanen. Sistem tumpang sari yang sekarang banyak ditanam adalah dengan tanaman cabe, wortel dan sayuran daun lain.

Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret). Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm. Sebelum penanaman, bibit dari persemaian dicabut dengan hati-hati, sebagian akar dan daun dipotong. Sebagian akar dari bibit dari rumpun induk juga dibuang. Rendam dalam larutan fungisida konsentrasi rendah (30-50 prosen dari dosis anjuran) selama 10-15 menit. Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di sekitar pangkal bibit pelan-pelan.

Pemeliharaan

Penyulaman paling lama 15 hari setelah tanam. Gulma disiangi dua kali, yaitu umur 3-4 minggu dan 6 minggu dengan cangkul/kored. Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen Potong tangkai bunga dan daun tua untuk merangsang pertumbuhan anakan. Siram 2 kali sehari Tidak boleh becek/terlalu basah. Penyemprotan pestisida gunakan jika perlu /jika sudah ada tanda-tanda awal munculnya hama dan penyakit. 

Kandungan Kimia

Daun dan akar Allium fistulosum mengandung saponin dan tanin, disamping itu daunnya mengandung minyak atsiri.

Khasiat

Daun bawang daun berkhasiat sebagai obat perut kembung dan untuk peluruh kentut. Untuk obat perut kembung dipakai + 15 gram daun segar, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

Bawang Daun
 

No comments:

Post a Comment