Tanaman ini disebut Butur oleh masyarakat Lubai. Didaerah Lubai tanaman belum dibudidayakan untuk komersial. Butur hanya ditanam untuk dijadikan lalapan saja sebagai penyedap menyantap nasi. Butur atau Kecipir merupakan tanaman sayuran. Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) D.C.) adalah tumbuhan merambat polong mudanya dimanfaatkan sebagai sayuran. Kecipir berasal dari Indonesia bagian timur. Di Sumatera dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing. Nama lainnya adalah jaat (bahasa Sunda), kelongkang (bahasa Bali), serta biraro (Ternate).
Ciri-ciri umum
Tumbuhannya merambat, membentuk semak. Dalam budidaya biasanya diberi
penyangga, namun jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. Batangnya silindris, beruas-ruas, jarang mengayu. Daun majemuk dengan anak daun tiga berbentuk segitiga, panjang 7,0-8,5cm, pertulangan menyirip, letak berselang-seling, warna hijau. Bunganya
tunggal, tipe kupu-kupu, tumbuh dari ketiak daun, kelopaknya biasanya
berwarna biru pucat, dapat dipakai sebagai pewarna makanan. Buah
tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit,
panjang sekitar 30cm, berwarna hijau waktu muda dan menjadi hitam dan
kering bila tua. Bijinya bulat dengan diameter 8-10mm, berwarna coklat hingga hitam. Kandungan protein biji menyamai kedelai (30-39%)
Kecipir tergolong tumbuhan penutup tanah dan pupuk hijau efektif karena pertumbuhannya sangat cepat dan termasuk sebagai pengikat nitrogen dari udara yang paling baik. Dalam budidaya, tidak diperlukan sama sekali pemupukan N. Secara fisiologi, kecipir sangat sensitif dengan frost. Selain itu, ia adalah tumbuhan hari pendek,
hanya berbunga jika panjang hari kurang dari masa kritis (untuk kecipir
12 jam). Bijinya tertutup cangkang keras, sehingga kadang-kadang
diperlukan perendaman untuk mempercepat perkecambahan. Daun dan buah muda dijadikan sayuran, biasanya direbus atau dijadikan semacam sup. Daun juga berkhasiat sebagai obat radang anak telinga. Akarnya menggelembung, membentuk umbi yang dapat dimakan. Biji dan daun mengandung flavonoid, saponin, dan tanin.
Manfaat
- Pelangsing tubuh dan gairah seksual. Oleh masyarakat Arab, Pakistan dan China , mereka mengambil manfaat kecipir dari biji-bijiannya. Biji kecipir dapat dijadikan obat tradisional yaitu untuk kesehatan kulit, pelangsing tubuh dan peningkat gairah seksual.
- Obat sariawan. Manfaat kecipir lainnya ada pada umbinya. Di Indonesia umbi kecipir dapat dijadikan sebagi obat sariawan dengan cara ditambah gula batu.
- Obat kebugaran tubuh / pemulih energi. Daun kecipir yang berwarna gelap dapat dijadikan sebagai obat. Manfaat kecipir dari sisi daunnya bisa digunakan untuk obat pemulih energi / kebugaran tubuh.
- Turunkan LDL , Naikkan HDL. Manfaat kecipir juga terdapat pada lemaknya. Selain protein, lemak biji kecipir relatif tinggi sekitar 15-20 %. Sekitar 71 % nya merupakan asam lemak tidak jenuh, terutama asam linoleat, Asam linoleat merupakan asam lemak tidak jenuh omega 6. Asam lemak omega 6 ( dari biji-bijian ) dan omega 3 ( ikan laut ) dibutuhkan untuk kesehatan tubuh yang prima. Lemak dalam kecipir terdiri atas asam lemak tak jenuh yang bermanfaat menurunkan kadar total kolesterol. Sementara lemak yang bisa meningkatkan kadar kolesterol adalah lemak jenuh yang banyak terdapat pada daging. Lemak tak jenuh mampu menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan HDL. LDL disebut kolesterol jahat karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah, LDL merupakan pembawa kolesterol terbanyak, yaitu kurang lebih 60 persen dari total plasma , HDL disebut kolesterol baik, HDL dapat membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati.
No comments:
Post a Comment