Ubi jalar atau
ketela rambat (
Ipomoea batatas L.) adalah sejenis
tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar
gizi (
karbohidrat) yang tinggi. Didaerah Lubai tanaman ini dinamakan Silong, di daerah Semendo dinamakan Ubi Sile. Di
Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber
makanan pokok
yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar
juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan
tanaman hias karena keindahan daunnya.
Nama umum Indonesia: Ubi jalar, ketela, ketela rambat, telo rambat (Jawa), patatas (Papua), mantang (Sunda) Inggris: Sweet potato, Melayu: Ubi keledek, Thailand: Phak man thet, Pilipina: Kamote, Jepang: Satsumaimo
Ubi jalar berasal dari
Amerika Selatan tropis dan, yang masih diperdebatkan,
Papua.
Kalangan yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua
berpendapat bahwa orang Indian telah berlayar menuju ke barat melalui
Samudra Pasifik dan membantu menyebarkan ubi jalar ke Asia. Proposal ini
banyak ditentang karena bertentangan dengan fakta-fakta klimatologi dan
antropologi. Budidaya Ubi jalar dapat dibudidayakan melalui
stolon/batang rambatnya. cara menanamnya cukup mudah, dengan mencangkul
lahan yang mau ditanami sehingga stolon/batang rambat ubi jalar mudah
dimasukkan dalam tanah. pemeliharaannya cukup mudah. ubi jalar akan
tumbuh baik bila lahan terkena matahari langsung, pemeliharaan dari
gulma untuk menghindari persaingan unsur hara disekitar tanaman.
pemberian pupuk UREA atau Organik akan menambah hasil panen yang lebih
bagus. Panen panen ubi jalar yaitu dengan mencangkuli sekitar
tanaman,ini untuk mempermudah ubi rusak karena terkena cangkul atau alat
pertanian.
Sejarah
Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari
Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal
tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian
tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet,
memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika
Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama
negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol
menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan
Indonesia.
Sumber : wikipedia.id.org
Kandungan gizi Ubji Jalar Merah/100gr-nya
Energi 360 kJ (86 kcal), Karbohidrat 20.1 g, Pati 12,7 g, Gula 4.2 g, Diet serat 3,0 g, Lemak 0,1 g, Protein 1,6 g, Vitamin A equiv. 709 mg (79%), Beta-karoten 8509 mg (79%), Lutein dan zeaxanthin 0 mg, Thiamine (Vit. B1) 0,1 mg (8%), Riboflavin (Vit. B2) 0,1 mg (7%), Niacin (Vit. B3) 0,61 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,8 mg (16%), Vitamin B6 0,2 mg (15%), Folat (Vit. B9) 11 mg (3%), Vitamin C 2.4 mg (4%), Kalsium 30,0 mg (3%), Besi 0,6 mg (5%), Magnesium 25,0 mg (7%), Fosfor 47,0 mg (7%), Kalium 337 mg (7%), Sodium 55 mg (2%), Seng 0,3 mg (3%).
|
5. |
SYARAT PETUMBUHAN |
|
5.1. |
Iklim
a) |
Tanaman
ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab.
Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah
daerah yang bersuhu 21-27 derajat C.
|
b) |
Daerah yang mendapat
sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang
disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk
usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau).
Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik
untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan,
sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu
sesudah tanaman padi dipanen.
|
c) |
Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah
dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara
750-1500 mm/tahun. |
|
5.2. |
Media Tanam
a) |
Hampir
setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan
ubi jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir
berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik,
aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubi jalar pada
tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi
jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya,
bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase
yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi
jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan
bentuk ubi benjol.
|
b) |
Derajat keasaman tanah
adalah pH=5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan kelembaban
tanah yang cukup.
|
c) |
Ubi jalar cocok ditanam
di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama
pada musim kemarau. Pada waktu muda tanaman membutuhkan
tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu, untuk penanaman
di musim kemarau harus tersedia air yang memadai.
|
|
5.3. |
Ketinggian Tempat
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab.
Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan
tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 300 LU dan 300
LS. Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok
ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran
tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat
tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya
rendah.
|
|
6. |
PEDOMAN BUDIDAYA |
|
6.1. |
Pembibitan
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan
biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk.
Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada
skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.
-
Persyaratan Bibit
Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar
yang sering dipraktekan adalah dengan
stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit)
berupa stek pucuk atau stek
batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) |
Bibit berasal dari
varietas atau klon unggul. |
b) |
Bahan tanaman berumur 2 bulan
atau lebih. |
c) |
Pertumbuhan
tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan
sehat, normal, tidak terlalu subur. |
d) |
Ukuran panjang stek batang atau
stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat
dan buku-bukunya tidak berakar. |
e) |
Mengalami masa penyimpanan di
tempat yang teduh selama 1-7 hari. |
Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman
produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus
disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan
tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara
terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan
hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena
itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui
dengan cara menanam
atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.
- Penyiapan Bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar
dari tanaman produksi adalah
sebagai berikut:
a) |
Pilih tanaman ubi jalar yang sudah
berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya
sehat dan normal. |
b) |
Potong batang tanaman untuk dijadikan
stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25
cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan
dilakukan pada pagi hari. |
c) |
Kumpulkan stek pada suatu tempat,
kemudian buang sebagian daun-daunnya untuk mengurangi
penguapan yang berlebihan. |
d) |
Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata
100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang
teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk. |
|
|
6.2. |
Pengolahan Media Tanam
- Persiapan
Penyiapan lahan bagi ubi jalar sebaiknya dilakukan
pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu
kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau
keras. Penyiapan lahan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a) |
Tanah
diolah terlebih dahulu hingga gembur, kemudian
dibiarkan selama ±1
minggu. Tahap berikutnya, tanah dibentuk guludan-guludan.
|
b) |
Tanah langsung diolah bersamaaan
dengan pembuatan guludan-guludan. |
- Pembentukan Bedengan
Jika tanah yang akan ditanami ubi jalar adalah tanah
sawah maka pertama-tama jerami dibabat, lalu dibuat
tumpukan selebar 60-100 cm. Kalau tanah yang dipergunakan
adalah tanah tegalan maka bedengan dibuat dengan jarak
1 meter. Apabila penanaman dilakukan pada tanah-tanah
yang miring, maka pada musim hujan bedengan sebaiknya
dibuat membujur sesuai dengan miringnya tanah. Ukuran
guludan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pada tanah
yang ringan (pasir mengandung liat) ukuran guludan
adalah lebar bawah ± 60 cm, tinggi 30-40 cm,
dan jarak antar guludan 70-100 cm. Pada tanah pasir
ukuran guludan adalah lebar bawah ±40 cm, tinggi
25-30 cm, dan jarak antar guludan 70-100 cm. Arah
guludan sebaiknya memanjang utara-selatan, dan ukuran
panjang guludan disesuaikan dengan keadaan lahan.
Sumber : http://warintek.bantulkab.go.id
|
|
|
No comments:
Post a Comment