Monday, October 8, 2012

Jambu Mentega

































Apokat, Avokad, alpukat, Avocado atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.
Nama Lokal : Apuket, alpuket, jambu wolanda (Sunda), apokat, avokat,; plokat (Jawa). apokat, alpokat, avokat, advokat (Sumatera); Masyarakat Lubai menyebutnya Jambu Mentega.

Ciri-ciri umum

  1. Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter. Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
  2. Daun tunggal, bertangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit, ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak rmenggulung ke atas, bertulang rnenyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm, daun muda warnanya kemerahan dan berambut rapat, daun tua warnanya hijau dan gundul.
  3. Buahnya buah buni, bentuk bola atau bulat telur, panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji bulat seperti bola, diameter 2,5-5 cm, keping biji putih kemerahan. Buah alpokat yang masak daging buahnya lunak, berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. minyaknya digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik. Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten. 

Sejarah Penyebaran

Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal dari bahasa Aztek, ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakao, jagung, dan kentang kepada masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk dunia. Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Manfaat

Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna coklat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk beberapa produk kosmetik dan kecantikan.

Sekitar 75% dari kalori sebuah alpukat datang dari lemak, yang sebagian besar adalah lemak tak jenuh tunggal.Alpukat juga memiliki kalium 60% lebih dari pisang. Mereka kaya akan vitamin B, serta vitamin E dan vitamin K. Alpukat memiliki kandungan serat yang tinggi antara buah-buahan -. Termasuk 75% larut dan serat larut 25%   A triol lemak (fatty alcohol) dengan satu ikatan rangkap, avocadene (16-heptadecene-1 ,2,4-triol), ditemukan dalam alpukat. Asupan tinggi alpukat telah terbukti memiliki efek yang menguntungkan terhadap kadar kolesterol serum darah. Khususnya, setelah tujuh hari diet kaya alpukat, pasien hiperkolesterolemia menunjukkan penurunan 17% kadar kolesterol total serum. Penelitian juga menunjukkan penurunan 22% di kedua tingkat LDL (kolesterol berbahaya) dan trigliserida dan peningkatan 11% pada HDL (kolesterol bermanfaat) tingkat [30] Selain itu tim Jepang disintesis empat komponen kiral dan diidentifikasi (2R, 4R). - 16-heptadecene-1, 2, 4-triol sebagai komponen antibakteri alami. 

Obat Alnertif 



  1. Menghilangkan Bau Mulut, Buah ini adalah salah satu penghilang bau mulut alami paling baik. Alpukat membersihkan intestine yang menjadi penyebab lidah berlendir dan bau mulut.
  2.  Menmperlambat Proses Penuaan, Karena kaya akan antioksidan, alpukat juga penting untuk mencegah gejala penuaan. Glutathione dalam alpukat dapat mendorong sistem kekebalan, memperlambat proses penuaan dan mendorong sistem saraf.
  3. Menyehatkan Mata, Alpukat adalah sumber terbaik dari karotenoid lutein yang mampu melindungi mata yang berhubungan dengan penuaan dan katarak.
  4. Menjaga Jantung, Alpukat mengandung vitamin B6 dan folic acid yang membantu mengatur level homocysteine. Level homocysteine yang tinggi dapat menyebabkan penyakit jantung. Vitamin E dan glutathione serta lemak tak jenuh juga mampu menjaga jantung tetap sehat.
  5. Menyehatkan Kulit, Minyak alpukat ditambahkan ke banyak kosmetik karena kemampuannya untuk memberi nutrisi pada kulit dan membuat kulit Anda bersinar. Selain itu, buah itu bisa membantu menyembuhkan penyakit kulit psoriasis yang bisa membuat kulit merah dan iritasi.
  6. Menurunkan Kolesterol, Beta sitosterol adalah salah satu zat yang banyak terdapat dalam alpokat. Zat ini telah terbukti efektif untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
  7. Melindungi dari Kanker, Banyak penelitian menunjukkan bahwa alpokat dapat mencegah pertumbuhan kanker prostat. Asam oleic dalam alpokat juga efektif dalam mencegah kanker payudara.

Komposisi buah

  1. Nilai Kandungan gizi Alpokat per 100 g (3.5 oz)
  2. Energi 670 kJ (160 kcal)
  3. Karbohidrat 8,53 g
  4. Gula 0,66 g
  5. Diet serat 6,7 g
  6. Lemak 14,66 g
  7. 2.13 g jenuh
  8. monounsaturated 9,80 g
  9. polyunsaturated 1,82 g
  10. Protein 2 g
  11. Thiamine (Vit. B1) 0,067 mg (5%)
  12. Riboflavin (Vit. B2) 0,130 mg (9%)
  13. Niacin (Vit. B3) 1.738 mg (12%)
  14. Asam pantotenat (B5) 1,389 mg (28%)
  15. Vitamin B6 0,257 mg (20%)
  16. Folat (Vit. B9) 81 mg (20%)
  17. Vitamin C 10 mg (17%)
  18. Kalsium 12 mg (1%)
  19. Besi 0,55 mg (4%)
  20. Magnesium 29 mg (8%)
  21. Fosfor 52 mg (7%)
  22. Kalium 485 mg (10%)
  23. Seng 0,64 mg (6%)
Sumber: USDA Nutrient database


No comments:

Post a Comment