Sunday, October 7, 2012

Pohon Cempaka

 
Kayu Cempake mak itulah masyarakat Lubai menyebutnye. Kayu di daerah Lubai sangat jarang adenye, sehingge jarang ade jeme membuat bangunan humah nei jenis kayu ini. Di badah kami merantau kota Bandar Lampung, hampir setiap panglong kayu, ade ye menjual kayu Cempake. Bahkan ade mitos, kalu humah ade lawang cempakenye makenye biasenye tamunye jadi rami. Humah penulis lawang utamenye menggunekan kayu Cempake. Mudah-mudahan benah nian mitos itu, kayu Cempake pacak mendatangkan energi keharuman, sehinggenye tamu jadi bedatangan.

Nama Botanis
 
Cempaka wangi (Magnolia champaca syn. Michelia champaca) adalah pohon hijau abadi besar yang bunga putih atau kuningnya dikenal luas sebagai sumber wewangian. Tumbuhan asal anak benua India dan Asia Tenggara ini juga berguna kayunya dan berfungsi pula sebagai penghias taman. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung.[1]. Cempaka wangi adalah flora identitas untuk Provinsi Aceh; di sana dikenal sebagai bungong jeumpa.

Ragam

Dalam percakapan sehari-hari, yang dimaksud dengan cempaka biasanya adalah cempaka wangi ini. Nama "cempaka" dipinjam dari bahasa Sanskerta. Nama-nama dalam berbagai bahasa di India juga memiliki nama bermiripan, seperti champac, sonchaaphaa(सोन चाफ़ा), atau sampangiTerdapat suatu varietas botani asal Asia Tenggara bernama M. champaca var. pubinervia (Blume) Figlar et Noot.

Kegunaan

Bunga cempaka wangi melepaskan aroma yang harum. Bunga yang masih kuncup biasa menjadi hiasan rambut atau diletakkan pada mangkuk berisi air sebagai pengharum ruangan. Aromanya menjadi komponen utama salah satu parfum dari Prancis, Joy.
Pohon cempaka biasa ditanam di pekarangan rumah, kuil, atau pekuburan. Karena asosiasi dengan tempat-tempat suci, pohon cempaka wangi sering dianggap sebagai pohon keramat.

Perbanyakan

Cempaka wangi dapat diperbanyak dengan cangkok atau dengan menumbuhkan bijinya. Hasil persilangan dengan M. montana menghasilkan cempaka putih atau kantil (Michelia ×alba).

Sumber :  wikipedia.id.org

Sepenggal kenangan

Pohon Cempaka tumbuh ditepian sungai Lubai desa Baru Lubai, kecamatan Prabumulih, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Tempat pohon Cempaka tersebut tidak jauh dari tempat ladang padi keluarga penulis, di Muara Sungai Pegang. Sepenggal kenangan penulis pada tahun 1970, pohon Cempaka itu sedang berbunga. Bunga warna kuning, indah dipandang dimata, setiap pagi penulis selalu memperhatikan bunga Cempaka kuning tersebut. Sejuk rasanya mata ini, menikmati keindahan bunga tersebut.

No comments:

Post a Comment