Tuesday, October 30, 2012

Pohon Gofasa

Pohon gofasa, gupasa, atau kayu biti itulah nama tumbuhan dengan nama latin Vitex cofassus ini. Mana yang menjadi nama resmi dalam bahasa Indonesia, saya kurang tahu. Bisa jadi gofasa, gupasa, kayu biti, atau malah sassuwar.

Yang pasti tumbuhan ini ditetapkan menjadi flora identitas provinsi Gorontalo dengan nama gupasa atau gofasa. Sedangkan dalam beberapa referensi yang saya punyai pohon ini disebut juga sebagai kayu biti dan sassuwar. Meskipun dua nama terakhir tampaknya merupakan nama lokal tumbuhan ini.

Pohon gupasa, gofasa, kayu biti ataupun sassuwar dalam bahasa lokal sering juga disebut sebagai bitti, bitum, dan bana. Sedangkan nama tumbuhan ini dalam bahasa latin (ilmiah) adalah Vitex cofassus Reinw. ex Blume.
Daun dan bungan pohon gofasa (Vitex cofassus)
Daun dan bungan pohon gofasa

Diskripsi.  

Pohon gufasa atau biti berukuran sedang hingga besar dan dapat mencapai tinggi hingga 40 meter. Batangnya biasanya tanpa banir dan diameternya dapat mencapai 130 cm, beralur dalam dan jelas, kayunya padat dan berwarna kepucatan. Kayunya tergolong sedang hingga berat, kuat, tahan lama dan tidak mengandung silika. Kayu basah beraroma seperti kulit.

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Lamiales; Famili: Verbenaceae; Genus: Vitex; Spesies: Vitex cofassus Reinw. ex Blume

Daun bersilangan dengan atau tanpa bulu halus pada sisi bawahnya. Susunan bunga terminal, merupakan bunga berkelamin ganda, dimana helai kelopaknya bersatu pada bagian dasar membentuk mangkuk kecil, sedang helai mahkotanya bersatu pada bagian dasar yang bercuping 5 tidak teratur. Mahkota putih keunguan, terdapat tangkai dan kepala sari di dalam rongga mahkota, bakal buah di atas dasar bunga (superior). Buah berdaging, bulat hingga lonjong, dengan diameter 5-12 mm yang saat masak berwarna ungu tua. Terdapat 1 – 4 biji dalam setiap buahnya.

Batang pohon gofasa (Vitex cofassus)
Batang pohon gofasa (Vitex cofassus)

Persebaran dan habitat. Pohon gufasa atau kayu biti (Vitex cofassus) yang merupakan flora identitas provinsi Gorontalo, tumbuh tersebar secara alami di Sulawesi, Maluku, Papua Nugini, Kepulauan Bismarck, dan Pulau Solomon.

Habitat pohon gupasa ini adalah hutan di dataran rendah sampai ketinggian 2000 m dpl. Gufasa (Vitex cofassus) tumbuh baik pada tanah berkapur dengan tekstur mulai lempung hingga pasir. Dijumpai di daerah dengan musim basah dan kering yang nyata. Pada musim kemarau, pohon gufasa menggugurkan daunnya.

Pemanfaatan. Kayu gufasa biasa dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi rumah, kapal dan perkakas rumah tangga seperti mangkok dan piring. Ekspor kayu dalam jumlah cukup besar berasal dari Sulawesi, Papua Nugini dan Pulau Solomon, terutama ke Jepang.

Untunglah pohon gofasa dengan nama latin Vitex cofassus ini bukan termasuk tumbuhan langka dan tidak termasuk dalam Redlist IUCN. Di beberapa tempat sepeerti di Bulukumba, Sulawesi Selatan, pohon gupasa ditanam dalam hutan rakyat.

2 comments: