Gembili (Dioscorea esculenta L., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae)
merupakan tanaman umbi-umbian yang sekarang sudah sulit dijumpai di
pasar. Penanaman nya masih cukup luas di pedesaan walaupun juga semakin
terancam kelestariannya.Gembili menghasil kan umbi yang dapat dimakan.
Umbi biasanya direbus dan bertekstur kenyal. Umbi gembili serupa dengan
umbi gembolo, namun berukuran lebih kecil.
Masyarakat Lubai menyebutnya Kemili, Kentang jawa (Plectranthus rotundifolius (Poiret) Sprengel sin. Coleus tuberosus
(Blume) Bentham, Solenostemon rotundifolius (Poiret) J.K. Morton),
famili Labiatae, dikenal dengan berbagai nama lokal: kemili (Aceh),
hombili (Batak), gombili (Melayu), kemili (Sumatera Barat), kentang jawa
(Jakarta), huwit kentang (Sunda), kentang klici atau kentang ireng
(Jawa), kambili (Madura), sabrang (Bali, Sasak).
Ciri-ciri umum
Tumbuhan gembili merambat dan rambatannya berputar ke arah kanan
(searah jarum jam jika dilihat dari atas). Batangnya agak berduri. Gembili dianggap sebagai tumbuhan berpotensi besar pada masa depan.
Berbagai penelitian untuk melestarikan keragaman hayati dan pengolahan
umbinya (dibuat menjadi etanol atau minuman beralkohol) telah dilakukan.
Sumber : wikipedia.id.org
No comments:
Post a Comment