Kapri atau kacang kapri (Pisum sativum L. ssp. sativum, suku polong-polongan atau Fabaceae) adalah sejenis tumbuhan sayur yang mudah dijumpai di pasar-pasar tradisional Indonesia. Kapri termasuk dalam golongan sayur buah, artinya buahnya yang dimakan sebagai sayur dan tidak digolongkan sebagai buah-buahan, seperti juga tomat atau cabai. Buah ini, yang bertipe polong (legume),
dipanen ketika masih muda dan bijinya belum berkembang penuh, sehingga
berbentuk pipih dan masih lunak. Jika terlalu tua dipanen polong kapri berserat tebal dan tidak nyaman lagi untuk dikonsumsi.
Kapri masih satu jenis dengan ercis
(kadang-kadang dicampuradukkan) dan termasuk salah satu sayuran yang
paling dini dikonsumsi manusia. Terdapat beberapa bukti budidaya di
wilayah perbatasan Thailand dan Myanmar 12 ribu tahun yang lalu.[1]. Tumbuhan kapri, yang tumbuh baik di dataran tinggi,
tumbuh merambat sehingga memerlukan penopang dalam budidayanya. Di
Indonesia ia biasanya ditopang dengan tongkat-tongkat tipis dari bambu.
Ada dua tipe kapri yang agak berbeda meskipun keduanya dapat dimakan
polongnya secara keseluruhan. Yang pertama adalah yang berbiji pipih dan
dikenal sebagai snow pea (Kelompok budidaya axiphium). Tipe ini populer di Indonesia. Tipe yang kedua adalah yang berbiji bulat dan dikenal sebagai snap pea atau sugar snap pea (Kelompok macrocarpum).
Masakan yang menggunakan kapri kebanyakan adalah makanan dengan pengaruh Tiongkok, seperti nasi goreng. Capcay juga sering dilengkapi dengan kapri. Sayur kapri juga dapat ditumis atau menjadi salah satu bahan dari sup.
Sumber : internet
No comments:
Post a Comment