Friday, October 12, 2012

Bawang Daun

 
Jembak begitulah masya - rakat Lubai menyebut nya.  Tanaman ini tumbuh subur pada daerah beriklim dingin. Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai bumbu tabur seperti pada soto.
Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda. Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.

Cara Budidaya

Pembibitan

Ada dua cara melakukan pembibitan bawang daun. Pertama, menggunakan pembibitan benih dan kedua menggunakan pembibitan anakan. Tahap pertama budidaya bawang daun adalah pembibitan. Berikut ini merupakan tahap pembibitan bawang daun.

Pembibitan Benih

Benih disemai di sebuah bedengan selebar 100-120 cm dan panjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. Tanah digemburkan dan diolah dengan ukuran kedalaman sekitar 30cm. Kemudian, pupuk kandang sebanyak 2 kilogram dicampurkan ke dalamnya. Bedengan diberi semacam atap berbahan plastik transparan dengan ketinggian 100-150cm di sebelah timur, sementara tinggi di sisi barat cukup 60-80cm. Benih pun ditaburkan pada sebuah garis atau larik-larik melintang dengan kedalaman sekitar 1cm dan jarak tiap-tiap larikan tidak lebih dari 10cm.
Sambil menunggu kecambah muncul, tutuplah benih tersebut dengan karung goni yang basah atau bisa juga menggunakan daun pisang. Untuk merawatnya, disarankan agar penyiraman dilakukan setiap hari. Pada usia 1 bulan, saatnya bibit diberikan pupuk daun dengandosis anjuran 1/3 hingga ½ dengan cara disemprot. Nah, jika sudah berusia 2 bulan dan ketinggian bibit sudah mencapai 10cm hingga 15 cm, bibit bawang daun sudah siap dipindahkan.

Pembibitan Anakan

Berikut ini adalah bagaimana daun bawang dibudidayakan menggunakan pembibitan anakan. Memilih rumpun yang hendak dibuat menjadi bibit haruslah berumur 2,5 bulan dan dalam kondisi sehat tidak terseranghama. Pembongkarannya, rumpun piliahan tadi diangkat bersama dengan akar-akarnya. Selanjutnya, tanah yang menempel dan akar atau daun tua ikut dibuang. Pisahkanlah rumpun tersebut hingga kita mempunyai rumpun baru yang terdiri dari 1-3 anakan daun bawang. Cara penanamannya adalah membuang sebagian daun dan bibit pun disimpan pada lokasi lembap serta teduh dengan durasi sekitar 5 hingga 7 hari.

Bibit pun siap ditanam.

Persiapan Lahan

Lahan yang sesuai untuk penanaman bawang daun adalah tanah hitam yang gembur dan banyak humus. Selanjutnya tanah diolah dan sebaiknya pengolahan tanah dilakukan 15-30 hari sebelum tanam, tanah diolah dengan dicampur Pupuk Organik. Buatlah persemaian. Caranya, olah tanah, lalu tanam biji atau anak tunas sebagai bibit. Untuk 1 ha lahan, dibutuhkan bibit (tunas) sebanyak 200.000 anakan atau 1,5-2 kg biji. Siapkan lahan untuk penanaman. Caranya, cangkul tanah sedalam 30-40 cm, kemudian berikan pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha. Buat bedengan selebar 0,6-1 m. Buat parit dengan lebar 20-30 cm di antara bedengan. Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm. Buat lubang tanam dengan jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm.

Penanaman

Pindahkan bibit ke lahan penanaman setelah berumur 2 bulan (tingginya 10-15 cm). Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret). Sebelum ditanam, bibit dicabut dengan hati-hati, lalu potong sebagian akar dan daun. Rendam bibit dalam fungisida dengan konsentrasi rendah (30%-50% dari dosis yang dianjurkan) selama 10-15 menit. Tanam bibit dalam lubang yang telah disediakan, lalu padatkan tanah disekitar pangkal bibit atau pada bagian akar.

Pemeliharaan

Setelah bawang daun berumur 15 hari setelah tanam lakukan penyulaman, bila ada bibit bawang daun yang mati atau yang pertumbuhannya kurang baik. Lakukan penyiangan gulma setiap 3-4 minggu, atau setiap kali tumbuh gulma di sekitar tanaman bawang daun.
Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen. Potong batang bunga dan daun tua untuk merangsang tunas. Siram 2 kali sehari, usahakan untuk tidak terlalu becek/basah. Lakukan penyemprotan pestisida jika diperlukan bila muncul tanda-tanda hama dan penyakit, usahakan dengan pestisida nabati/organik. Pemupukan
Berikan pupuk pertama pada saat bawang daun berumur 25-30 hari setelah tanam. Selanjutnya lakukan pemupukan sesuai kebutuhan tanaman dengan memperhatikan laju pertumbuhan tanaman. Untuk hasil yang maksimal, menjaga kermahan lingkungan, dan hasil panen bawang daun yang sehat untuk dikonsumsi, gunakan Pupuk Organik.

Kandungan dan sifat

Daun dan umbi bawang daun mengandung saponin, tanin serta daunnya juga mengandung minyak atsiri. Berkhasiat diuretic, diaforetik dan antiradang. Kegunaan Bawang Daun antara lain sebagai berikut.

  1. Perut kembung. Cuci sekitar 15 gr bawang daun segar, potong-potong seperlunya. Rebus dengan 2 gelas air selama 15 menit sampai air tinggal 1 gelas. Dinginkan, saring lalu diminum.
  2. Sesak napas karena flu. Masukkan rajangan daun bawang mentah ke dalam wadah dan campur dengan air panas. Kemudian hiruplah uapnya. Lakukan hal ini beberapa kali sampai hidung terasa lega.
  3. Bengkak dan bisul. Ambil beberapa helai bawang daun, campur dengan sedikit air remas-remas sampai lembut. Tempelkan remasan itu pada bisul atau bagian tubuh yang bengkak.
  4. Gigitan serangga. Potong-potong bawang daun, gunakan sebagai obat luar yang ditempelkan pada bagian tubuh yang disengat lebah, gigitan serangga atau gatal berbintik-bintik merah.
  5. Batuk, flu. Buatlah jus dari 4 helai bawang daun ukuran besar ditambah 1 liter air panas. Saring, lalu minumlah.
  6. Nyeri sendi. Seduhlah kulit luar bawang daun yang sudah dibersihkan secukupnya. Buatlah semacam teh hangat yang akan memperbaiki sirkulasi darah, khususnya untuk kasus nyeri sendi. (yz)
sumber:resep.web.id

No comments:

Post a Comment