Bunga Jeumpa (Michelia
champaka) atau disebut juga Cempaka Kuning, merupakan satu dari sekitar 50
spesies anggota genus Michelia. Bunga Jeumpa merupakan pohon atau perdu yang
mempunyai tinggi antara 3 – 6 meter. Memiliki bunga yang berbau wangi dan berwarna
oranye, kuning atau putih krem, berukuran agak besar, helaian bunganya tersusun
dalam untaian yang banyak. Buahnya coklat terdiri atas 2-6 biji. Minyak bunga
ini digunakan sebagai bahan parfum. Bunga Jeumpa merupakan flora identitas
(maskot) provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Bunga Jeumpa atau Cempaka Kuning ini berasal dari India dan tersebar mulai dari India, Indo Cina, Indo Cina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil. Bunga Jeumpa tumbuh dipinggir hutan pada tanah yang subur pada ketinggian hingga 1500 m dpl.
Bunga Jeumpa atau Cempaka Kuning ini berasal dari India dan tersebar mulai dari India, Indo Cina, Indo Cina, Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa dan Kepulauan Sunda Kecil. Bunga Jeumpa tumbuh dipinggir hutan pada tanah yang subur pada ketinggian hingga 1500 m dpl.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae. Divisi: Magnoliophyta. Kelas: Magnoliopsida. Ordo:
Magnoliales. Famili: Magnoliaceae. Upafamili: Magnolioideae. Genus: Michelia.
Spesies: Michelia champaka.
Perbanyakan bunga
identitas provinsi Nanggroe Aceh Darusaalam ini dapat dilakukan dengan mudah
melalui biji yang akan tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar dan
dalam waktu 4 – 5 tahun pohon telah menghasilkan bunga.
Di Indonesia, Bunga ini mempunyai beberapa nama lokal seperti :
Di Indonesia, Bunga ini mempunyai beberapa nama lokal seperti :
- Cempaka, cempaka kuning. Jeumpa (Aceh)
- Jempa, cempa (Gayo)
- Campaga (Minangkabau)
- Cempaka, cempaka koneng (Sunda)
- Kantil, locari, pecari, cempaka, cepaka, cepaka kuning (Jawa Timur)
- Kembhang koneng, campaka, compaka, compaka mera (Madura)
- Campaka, campaka barak campaka kuning, campaka warangan (Batak)
- Hepaka, kepaka: (Sawu)
- Sampakang (Sangir)
- Campaka mariri (Sulawesi Utara)
- Campaka, Campaka Barak, Campaka Warangan (Bali)
- Campaka Mariri (Sulawesi utara)
- Campaka (Gorontalo)
- Bunga Macela, Cepaga (Bugis)
- Sampakak (Seram)
- Cupaka (Halmahera utara)
- Capaka Goraci (Ternate)
Diskripsi
Pohon ini dapat tumbuh sampai tinggi 15-25 meter. Ujung ranting berambut. Daun bulat telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing, l0-28 kali 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih daripada setengah tangkai daun. Bunga berdiri sendiri, oranye, sangat harum baunya. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. Bakal buah lebih daripada 20, berjejal jejal, bentuk telur yang pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat. Biji masak merah tua tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing.
Di negara lain seperti India disebut “Champaca Champa” (चमपा चमपा), di Thailand disebut “จำปา“, sedangkan di Vietnam disebut dengan “Su Nam” atau “Su Ngoc Lan”
Khasiat untuk kesehatan
Daun : batu ginjal, mulas, napas/mulut bau. Kulit kayu : demam, haid tidak teratur. Bunga : aroma perawatan rambut. Komposisi : Minyak fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun: alkaloid, zat samak. Bunga: minyak atsiri.
Pemanfaatan bunga
Jeumpa antara lain dapat digunakan sebagai campuran pada jamu atau digunakan
untuk wewangian rambut atau diramu bersama bahan lain untuk dijadikan parfum.
Bunganya dapat disarikan untuk digunakan minyak wangi atau campuran pewangi
pada kosmetika.
Syukur saja bunga indah dan harum ini tidak termasuk dalam kategori flora yang langka karena masih banyak ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia. Baik yang tumbuh liar maupun yang dibudidayakan sebagai tanaman hias.
Sumber : http://alamendah.wordpress.com
No comments:
Post a Comment