Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Gymnospermae
Class : Dycotyledonae
Ordo : Pinales
Family : Pinaceae
Genus : Pinus
Sub Genus : Pinus
Species : Pinus merkusii. Jungh. Et de Vriese
Penyebaran
Satu-satunya
pinus yang sebaran alaminya sampai di selatan katulistiwa. Di Asia
Tenggara menyebar di Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Indonesia
(Sumatra), dan Filipina (P. Luzon dan Mindoro). Tersebar 23OLU-2OLS. Di
Pulau Hainan (China) diperkirakan hasil penanaman. Di Jawa dan
Sulawesi Selatan (Indonesia) juga merupakan hasil penanaman.
Habitus
Pinus
merkusii dengan nama daerah tusam banyak dijumpai tumbuh dibelahan bumi
bagian selatan. Pohon bertajuk lebat, berbentuk kerucut mempunyai
perakaran cukup dalam dan kuat. Walaupun jenis ini dapat tumbuh pada
berbagai ketinggian tempat, bahkan mendekati 0 meter di atas permukaan
air laut, dengan tempat tumbuh yang terbaik pada ketinggian tempat
antara 400 – 1500 m dpl, pada tipe iklim A dan B. Menurut Schmidt
–Ferguson, pada curah hujan sekurang-kurangnya 2000 mm/tahun tanpa
dengan jumlah bulan kering 0 – 3 bulan. Jenis ini dapat tumbuh pada
berbagai tipe jenis tanah dengan lapisan tanah yang tebal/dalam, pH
tanah asam dan mengendaki tekstur tanah ringansampai sedang. Manfaat
jenis pohon ini cukup banyak. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan
bangunanringan, peti, korek api, bahan baku kertas dan vinir/kayu lapis.
Pada umur 10 tahun, pohon sudah dapat disadap getahnya. Dari getah
Pinus dapat dibuat gondorukem dan terpentin. Gondorukem digunakan dalam
industri batiksedang terpentin digunakan sebagai pelarut minyak cat
dan lak.
Morfologi
Pohon
besar, batang lurus, silindris. Tegakan masak dapat mencapai tinggi 30
m, diameter 60-80 cm. Tegakan tua mencapai tinggi 45 m, diameter 140 cm.
Tajuk pohon muda berbentuk piramid, setelah tua lebih rata dan
tersebar. Kulit pohon muda abu-abu, sesudah tua berwarna gelap, alur
dalam. Terdapat 2 jarum dalam satu ikatan, panjang 16-25 cm. Pohon
berumah satu, bunga berkelamin tunggal. Bunga jantan dan betina dalam
satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobili, panjang 2-4 cm, terutama di
bagian bawah tajuk. Strobili betina banyak terdapat di sepertiga bagian
atas tajuk terutama di ujung dahan.
Deskripsi
Buah: Berbentuk kerucut, silindris, panjang 5-10 cm, lebar 2-4 cm. Lebar setelah terbuka lebih dari 10 cm. Benih:
Bersayap, dihasilkan dari dasar setiap sisik buah. Setiap sisik
menghasilkan 2 benih. Panjang sayap 22-30 mm, lebar 5-8 mm. Sayap
melekat pada benih dengan penjepit yang berhubungan dengan jaringan
higroskopis di dasar sayap, sehingga benih tetap melekat saat disebar
angin selama sayap kering, tetapi segera lepas bila kelembaban benih
meningkat. Umumnya terdapat 35-40 benih per kerucut dan 50.000-60.000
benih per kg.
Pembungaan dan Pembuahan
Strobili
jantan dan betina dapat ditemukan sepanjang tahun. Puncak pembungaan di
Indonesia Maret dan berakhir Juni. Penyerbukan oleh angin. Perkembangan
menjadi buah selama 11-15 bulan. Di Indonesia puncak pembuahan bulan
Mei-Juli, bervariasi menurut pohon maupun antar tegakan. Pohon mulai
menghasilkan benih setelah umur 10-15 tahun. Benih disebarkan angin.
Manfaat
Kayunya
untuk berbagai keperluan, konstruksi ringan, mebel, pulp, korek api dan
sumpit. Sering disadap getahnya. Pohon tua dapat menghasilkan 30-60 kg
getah, 20-40 kg resin murni dan 7-14 kg terpentin per tahun. Cocok untuk
rehabilitasi lahan kritis, tahan kebakaran dan tanah tidak subur.
Sumber : http://www.chykoemoo.com
No comments:
Post a Comment