Nama umum
Indonesia: Sirih
Nama Lokal :
Betel (Perancis), Betel, Betelhe, Vitele (Portugal); Sirih (Indonesia), Suruh, Sedah (Jawa), Seureuh (Sunda); Ju jiang (China).;
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae (suku sirih-sirihan)
Genus: Peperomia
Spesies: Piper betle
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar
pada batang pohon lain. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan
meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak
panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang
pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan
kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Daun sirih disamping untuk
keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu
generasi tua untuk kelengkapan 'nginang' (Jawa).
Perdu, merambat, batang berkayu,berbuku-buku, beralur, warna hijau
keabu-abuan. Daun tunggal, bulat panjang, warna hijau. Perbungaan
bulir, warna hijau kekuningan. Buah buni, bulat, warna hijau keabu-
abuan. Sirih (Piper betle) termasuk jenis tumbuhan merambat dan
bersandar pada batang pohon lain.Tanaman ini panjangnya mampu mencapai
puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung, tangkainya agak
panjang,tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk,
tulang daun menyirip,dan daging daun tipis. Permukaan daun berwarna
hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek atau
hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
Daun-daun sirih yang subur berukuran antara 8sm. - 12sm. lebar dan
10sm. - 15sm. panjang. Tulang daun bagian bawah gundul atau berambut
sangat pendek , tebal, berwarna putih, panjang 5 cm – 18 cm, lebar 2,5
cm – 10,5 cm. Bunga berbentuk bulir, berdiri sendiri diujung cabang dan
berhadapan dengan daun. Daun pelindung berbentuk lingkaran, bundar telur
terbalik atau lonjong, panjang kira-kira 1 mm. Bulir jantan, panjang
gagang 2,5 cm - 3 cm, benang sari sangat pendek. Bulir betina, panjang
gagang 2,5 cm – 6 cm. Kepala putik 3-5. Buah buni, bulat, dengan ujung
gundul. Bulir masak berambut kelabu, rapat, tebal 1 cm – 1,5 cm. Biji
membentuk lingkaran.
Habitat
Sirih memerlukan pemeliharaan khusus sehingga orang tidak
membudidayakannya secara luas. Sering ditemukan di pekarangan. Sirih
paling baik tumbuh pada ketinggian 200-1000 m dpl, tumbuhan ini ingin
mendapatkan tanah yang meneruskan air, tanah yang digarap sampai dalam,
pemupukan dan pemeliharaan terus menerus.
Perbanyakan sirih dapat dilakukan secara vegetatif dengan stek
pucuk, umumnya digunakan pucuk batang yang sudah tua. Dapat digunakan
sebagai bahan pestisida alternatif karena dapat digunakan/bersifat
sebagai fungisida dan bakterisida. Senyawa yang dikandung oleh tanaman
ini antara lain profenil fenol (fenil propana), enzim diastase tanin,
gula, amilum/pati, enzim katalase, vitamin A,B, dan C, serta kavarol.
Cara kerja zat aktif dari tanaman ini adalah dengan menghambat
perkembangan bakteri dan jamur. Sirih memiliki kandungan phenol dan
Chavicol. Chavicol ini memberikan bau khas sirih dan memiliki daya
pembunuh bakteri 5 kali dari phenol biasa.
Sumber : http://www.chykoemoo.com
No comments:
Post a Comment